...🍀🍀🍀...
Semua keluarga Xavier bahkan semua orang yang hadir di pesta itu turut mencari keberadaan pengantin wanita yang katanya hilang itu.
Ya, beberapa menit yang lalu Alea masih tertawa-tawa bersama mamanya, Lisa dan beberapa teman yang memberikan ucapan selamat padanya. Namun saat Alea sendirian, seseorang membawa Alea yang masih berbalut gaun pengantin, dia juga membuat Alea tidak sadarkan diri agar lebih mudah membawanya pergi.
Entah siapa yang membawanya. Yang jelas semua orang jadi panik karenanya, termasuk Justin calon suaminya. Justin bahkan langsung mengerahkan pihak berwajib untuk membantunya mencari Alea.
Raiden yang menjadi dalang di dalam hilangnya Alea, juga ikut mencari Alea dengan paniknya. Hingga semua orang tak ada yang curiga padanya sama sekali. Sungguh, Raiden pandai berpura-pura dan sangat manipulatif. Dia sangat pandai merencanakan sesuatu walaupun rencana ini dadakan, tapi buktinya dia bisa.
Tak heran William sangat membutuhkannya, Raiden tidak hanya cepat, dia juga pintar dalam hal strategi.
"Bagaimana? Apa sudah ketemu? Sudah cek kamera CCTV?" tanya Alex pada Justin dengan wajah panik.
"Om Sam bilang kalau kamera CCTV ada yang meretas dan menghapusnya!" kata Justin gelisah.
Alex dan Leon mengerutkan kening saat melihat mendengarnya. Mereka jadi berpikir bahwa hal ini sudah direncanakan secara matang atau dari jauh-jauh hari, padahal mereka salah. Rencana penculikan Alea baru Raiden rencanakan beberapa menit yang lalu
"Siapa? Siapa sebenarnya yang sudah berani menculik putriku?!" serka Leon murka, ia mengusap-usap rambutnya dengan kasar. Leon takut terjadi sesuatu pada putrinya.
"Tenang om, saya sudah meminta seorang detektif handal untuk mencari keberadaan Alea. Saya yakin Alea baik-baik saja dan akan segera ditemukan." ucap Raiden bak dewa penyelamat, ah salah bak malaikat penolong. Padahal sebenarnya dia adalah iblis, dia adalah pelaku sebenarnya.
"Terimakasih ya Rai, makasih sudah ikut membantu. Padahal kau baru saja pulang dari Meksiko. Semoga saja Alea bisa cepat ditemukan!" cetus Leon dengan hati yang was-was takut terjadi sesuatu.
"Makasih kawan, kau sudah ikut membantuku." timpal Justin pada sahabatnya itu.
Pria bertubuh tinggi 188 cm dan berbadan biceps itu hanya tersenyum menanggapi ucapan Leon dan Justin.
Maafkan aku om Leon, aku akan membuat taruhan...kalau om dan Justin bisa menemukan Alea dalam waktu 24 jam. Maka aku akan merelakanmu, tapi jika tidak....maka aku akan membawanya pergi. Batin Raiden penuh tekad.
****
15 jam telah berlalu, tidak ada yang tau dimana keberadaan Alea saat ini kecuali Raiden si pelaku utama. Namun tidak ada yang curiga padanya.
Saat ini Alea berada di sebuah ruangan yang di dominasi dengan warna coklat, ia terbaring ranjang mewah dengan seprai berwarna putih, gadis itu masih mengenakan gaun pengantinnya dengan belahan dada yang terlihat sedikit. Rambutnya yang tadi di Cepol, agak acak-acakan. Ya, tadi sebelum dibawa oleh Tommy. Alea sempat memberikan perlawanan.
15 jam Alea tidak sadarkan diri karena obat bius yang diberikan oleh Tommy dalam dosis tinggi. Akibat tindakan Tommy, Raiden marah dan memberikan hukuman cambuk pada ajudan setianya itu.
"Kau tau kan Tommy, aku tidak pernah pandang bulu ketika menghukum seseorang! Entah itu kau atau siapapun. Jika berbuat salah, maka harus terima hukuman tanpa TERKECUALI!" ujar Raiden sembari menarik ikat pinggang dari celananya, lalu memukul-mukulkannya ke lantai hingga menimbulkan bunyi cambukan.
Sementara itu Tommy terlihat tegang dengan hukuman yang akan diberikan oleh tuannya.
"Tuan boleh hukum saya, saya memang bersalah. Maafkan saya karena saya tidak tahu kalau obat bius itu dosisnya sangat tinggi." jelas Tommy yang saat ini sudah telanjang dada dan bersiap menerima hukuman dari Raiden.
"Stupid!"
Ctass!!
Ctass!!
Tommy dicambuk sebanyak dua kali oleh Raiden tanpa ampun. Lalu Raiden mencambuknya lagi dan Tommy meringis menahan sakit, kini punggungnya sudah berdarah-darah.
Ctass!!
Ctass!!
"Kalau dia belum sadar dalam waktu setengah jam lagi, kau akan mati TOMMY!" seru Raiden murka. Ya, itu karena wanita yang ia cintai belum sadarkan diri dalam waktu cukup lama. Meski kata dokter, Alea akan siuman sekitar setengah jam lagi. Tetap saja pria itu cemas.
"Sa-saya akan terima hukumannya tuan," jawab Tommy terbata. Baru kali ini ia melihat Raiden semurka ini karena seseorang dan benar saja bahwa wanita itu pasti sangat berarti untuk Raiden.
Ctass!!
ctass!!
Ikat pinggang itu kembali mendarat di punggung Tommy.
Namun tak lama kemudian, seorang wanita memakai jas putih datang menghampiri Raiden. "Tuan, nona sudah siuman!"
Raiden langsung menghentikan aksinya, ia kembali memakai ikat pinggangnya. Lalu berjalan masuk ke dalam ruangan tempat Alea berada.
"Kau obati dia!!" seru Raiden pada wanita yang berprofesi sebagai dokter itu. Raiden menatap Tommy sekilas lalu masuk ke dalam kamar.
*****
Alea baru saja membuka matanya, ia kaget berada didalam kamar yang asing. Kepalanya terasa berputar-putar, ia lemah dan tak memiliki tenaga.
"Aku harus pergi dari sini, aku harus pergi..." Alea hendak beranjak dari ranjang itu. Sungguh Alea tidak enak feeling berada di tempat itu. Siapapun yang menculiknya, pasti dia orang yang cerdas sebab bisa mengalahkan anak buah papanya di hotel Samudra.
Brugh!
"Akhhh..."
"Kau mau kemana? Rebahan dulu saja Alea." Raiden menghampiri Alea dan membantu gadis itu kembali ke atas ranjang.
Suara yang tidak asing itu, kontan saja membuat Alea menoleh ke arahnya. Dan dilihatnya sosok yang ia rindukan selama empat tahun ini.
"Ternyata kau Raiden...kau..." mata Alea berkaca-kaca melihat Raiden, ia lega melihat pria itu yang ada disana.
"Iya, ini aku." jawab Raiden masih dengan suara dingin yang sama. Padahal tadi pria itu mengamuk karena Alea tak kunjung sadar.
"Rai, baguslah kau disini! Tolong, tolong bantu aku! Tadi ada seseorang yang membawaku kemari, entah apa tujuannya. Daddy, kak Alex, mommy dan Justin pasti sangat mencemaskanku!"
"Pergi? Pergi kemana? Kita bahkan baru bertemu, waktu kita masih panjang Alea." jawab Raiden dingin.
Deg!
Alea menangkap sorot mata berbeda dari Raiden saat menatapnya. Entah kenapa gadis itu merasa tegang saat mendengar suara Raiden dan melihat raut wajahnya. Alea seperti tidak mengenalinya lagi.
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Sadis banget Raiden,Kadihan Tomy..Dia kan panik pengen cepet bawak Alea kabur,mana dia sendirian lg menghadapi Alea yg sempat berontak,kan cuman dibius doang,iya pastinya sadar lah,,,
2023-07-23
0
Aerik_chan
Yang nyulik orang dalam sih...
Well dominated love mampir
2022-12-14
0
Vita Zhao
Bang Rai jangan terlalu kejam lah. Aku sampek merinding bacanya🤣🤣🤣🤣. Bang Rai kau terlalu kurang ajar, calon mertuamu saja kamu kibulin 🤣🤣
2022-12-14
0