Obsesi Cinta Tuan Mafia
...🍁🍁🍁...
Dor..
Dor..
Malam itu...
Terdengar suara tembakan di sebuah gudang tua di negara Meksiko. Terlihat beberapa orang berpakaian serba hitam lengkap dengan rompi pelindung, tengah berjalan mengendap-endap memasuki ruang bawah tanah di gudang itu.
"Lindungi Mr. Stanhard!" ujar seorang pria pada anak buahnya, ia membawa senjata api dan tampak berhati-hati dalam langkahnya.
"Aku tidak perlu untuk kalian lindungi, sebaiknya kalian lindungi diri kalian sendiri!" ujar seorang pria berpakaian hitam dengan tubuh tinggi dan kekar sambil mengarahkan pistol kepada beberapa orang yang tengah bersembunyi dan bersiap untuk menerkamnya kapan saja.
Pria itu adalah Raiden Lucius Stanhard. Dia adalah seorang mafia muda yang mengikuti jejak ayah kandungnya yakni William Stanhard yang selama ini ternyata mempunyai bisnis haram. Bisnis yang disembunyikan dari semua orang termasuk orang terdekatnya.
Dor..
Dor..
Dor..
Bersamaan dengan peluru yang dilontarkannya, tiga pria sudah tergeletak di depannya dalam keadaan kepala yang bolong. Ya, mereka sudah tak bernyawa dan Raiden yang menghabisinya.
Raut wajah pria itu terlihat biasa saja meski telah membunuh 3 nyawa. Baginya hal ini biasa saja, ia sama sekali tak gentar melihat mayat. Karena ini adalah pekerjaannya dan sudah menjadi bagian dari hidupnya juga.
Setelah membantai beberapa orang didepan ruang bawah tanah itu, Raiden dan ke 5 anak buahnya mendobrak pintu ruang bawah tanah.
BRAK!
Pintu ruang bawah terbuka lebar sebab pintunya telah hancur lebur akibat ulah tendangan maut dari Raiden.
"Kau lagi?!" sentak seorang pria dengan rambut pirang itu dalam bahasa Meksiko. Pria itu menatap Raiden dengan tajam. "Kau selalu saja mengacaukan semuanya dasar STANHARD SIALAN!"
"Come on, ini memang sudah jadi kebiasaanku yaitu mengacaukan dan menghancurkan orang-orang yang menghalangi jalanku. Dasar PENGKHIANAT!" Raiden dengan wajah tegasnya menatap pria berambut pirang itu penuh tatapan intimidasi.
Bak elang yang akan memangsa mangsanya. Pria itu dibuat tidak berkutik oleh Raiden walau hanya dengan tatapannya saja. Tapi kali ini pria itu tak mau mengalah, ia akan melawan anak dari mantan bosnya ini.
Pria itu mengeluarkan pistolnya dan hendak melepaskan timah panasnya, namun sayang Raiden lebih dulu menyerangnya. Raiden memang selalu cepat dan tanggap apalagi dalam hal menyerang musuhnya. Buktinya, Jonas yang menghilang dalam waktu berbulan-bulan dari cengkraman ayahnya, bisa ia temukan dalam waktu 3 hari.
DOR!
"Arggggh....FUCKK!" pria itu merintih kesakitan sambil memegang lengan kanannya yang berdarah-darah. Tatapannya tajam pada Raiden.
"Kau kurang cepat seperti biasanya Jonas," Raiden menarik satu sudut bibirnya ke atas.
Pria itu adalah Jonas Statham, ia adalah bawahan William yang sudah mengkhianatinya dan melakukan bisnis bersama musuh besar dari si ketua mafia terbesar di negeri Meksiko itu.
Dosa Jonas di mata ayah dan anak berdarah mafia itu, adalah berkhianat dengan musuh. Tak hanya itu, Jonas juga yang sudah membuat bisnis pengiriman narkotika dan senjata menjadi terhambat malah hampir ditangkap pihak yang berwajib, sebab Jonas melaporkan Raiden dan William ke kantor polisi.
"Ackk!!"
"BRENGSEK!" Jonas jatuh tidak berdaya didepan Raiden begitu pria itu menancapkan pisau di pahanya.
"Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu karena orang yang berhak untuk melakukan itu adalah ayahku. Orang yang kau khianati, Jonas!" Raiden tersenyum sinis, lalu ia menendang perut Jonas hingga pria itu terjengkang dan mulutnya mengeluarkan darah.
"Uhuk...uhuk..."
Semua anak buah setia Raiden melihat Jonas dengan remeh. Mereka juga tak menyangka bahwa Jonas yang merupakan orang kepercayaan William, ternyata tega berkhianat.
Raiden merogoh saku celananya, kemudian dia menunjukkan foto yang ada disana pada Jonas. Foto dimana ada dua orang mayat yang dikenali Jonas tengah berada di peti mati.
"Ti-tidak! Ini tidak mungkin! Ini pasti palsu!" seketika wajah Jonas memucat saat melihat foto itu. Jonas menangis, ia tak percaya bahwa anak dan istrinya telah meninggal dunia.
"Ini akibat karena kau telah mengkhianati ayahku." ucap Raiden sinis tanpa senyuman di wajahnya. Ia membalikkan badannya dari Jonas. "Kau tau mereka harus menerima rasa sakit karena pengkhianatan yang kau lakukan. Dan kau tau, apa yang dikatakan Putrimu saat aku menyayat kulitnya dan membakar perutnya dengan besi panas? Dia memohon padaku agar aku tidak MENYAKITIMU. Sungguh anak yang baik, namun sayang dia memiliki ayah sepertimu." jelas Raiden yang membuat Jonas semakin murka padanya.
"Kau...kau dan ayahmu ADALAH IBLIS!" Jonas hendak menyerang Raiden dengan pistol yang di pungutnya, akan tetapi tiga anak buah
Raiden langsung membuat Jonas terdiam dan menjatuhkan pistolnya. Mereka bertiga telah menodongkan senjata api itu lebih dulu pada Jonas.
Tak hanya itu, mereka juga telah meringkus Jonas dengan kasar. Sehingga bisa dipastikan bahwa penghianat itu tidak bisa melarikan diri.
"Bos, apa yang akan kita lakukan pada penghianat ini?!" tanya salah seorang anak buah Raiden yang bernama Jerry.
"Bawa dia ke black house, ayahku berada disana dan biarkan ayahku yang menentukan hukuman untuknya." serka Raiden.
"Baik bos," sahut ketiga anak buah Raiden yang paling terpercaya itu. Jerry, Tommy dan Lance. Mereka bertiga bukan hanya sekedar anak buah Raiden, namun juga merupakan teman dekat Raiden.
"KAU! KAU DAN AYAHMU, KALIAN AKAN MENDAPATKAN KARMA! KALIAN AKAN MERASAKAN KEHILANGAN ORANG YANG KALIAN CINTAI! CAMKAN INI BAIK-BAIK!" teriak Jonas dengan penuh amarah, yang paling tidak bisa ia terima adalah kematian istri dan anak perempuannya.
Raiden sama sekali tak mengindahkan semua itu, ia tetap berjalan santai keluar dari sana setelah misinya menangkap PENGKHIANAT selesai.
"Tuan, anda mau kemana?" tanya Jerry pada Raiden yang menaiki mobil berbeda dengan Jonas.
"Aku akan kembali ke mansion bersama dengan Lance. Kau dan Tommy juga yang lainnya, bawa si bajingan sampai ke tempat tujuan!" titah Raiden dengan wajah coolnya.
Jerry, Tommy dan beberapa anak buah Raiden yang lainnya mengangguk kompak dengan patuh. Ya mereka selalu patuh sebab Raiden tak segan menghabisi orang yang membangkangnya.
Entah sejak kapan Raiden menjadi iblis, padahal dulu ia tak begini. Dulu hidupnya normal, sampai ia memutuskan untuk meninggalkan negara Indonesia dan ikut dengan ayah kandungnya ke Meksiko. Sementara ibunya Cleo, ayah tiri dan adiknya berada di Jakarta. Ya, Raiden telah meninggalkan Indonesia sejak ia kuliah di luar negeri.
Dini hari itu Raiden pulang ke mansionnya, sesampainya disana ia disambut oleh beberapa pengawal dan pelayan di mansion itu. Raiden tak mengindahkan mereka dan seperti biasanya ia selalu melenggang pergi.
"Ish...tuan Raiden itu, dia selalu saja cuek. Apa dia tidak suka wanita? Padahal aku sudah susah payah berdandan seperti ini." celetuk Carissa, salah satu pelayan muda di mansion itu yang genit pada Raiden.
"Hey, kau harus tau diri. Selera tuan Raiden bukanlah seorang pelayan sepertimu, pastilah tuan Raiden menyukai wanita yang tidak hanya cantik, elegan dan memiliki bibit bobot yang jelas. Kau ini jangan mengkhayal!" kata seorang pelayan yang usianya lebih tua darinya.
"Huh! Siapa tau kan dengan kecantikanku, aku bisa meluluhkan hati tuan Raiden." cicit Carissa yang merasa dirinya bisa menggaet Raiden.
Namun Raiden seperti manusia tanpa hati, dia seperti memasang tembok kepada semua orang terutama wanita yang ingin mendekatinya. Bahkan beberapa pengawal dan juga pelayan yang ada di mansion itu mengira bahwa Raiden tidak menyukai wanita alias gay. Jika para mafia lain, mungkin akan membawa wanita ke mansion dan bersenang-senang dengan mereka. Lain halnya dengan Raiden yang hanya sendiri di sana.
Itu semua bukan karena Raiden gay, tapi dia hanya menjaga hatinya untuk satu wanita. Buktinya hanya ada foto satu wanita di kamar itu, wanita cantik dengan rambut panjang dan memiliki mata berwarna abu-abu.
Baru saja pria itu keluar dari kamar mandi, setelah ia membasuh tubuhnya yang berlumuran darah. Sebuah suara dering telpon membuat atensinya tercuri pada ponsel keluaran terbaru di atas nakas.
"Alexander?"
Buru-buru Raiden mengangkat panggilan telpon itu.
"Halo Alexander,"
"......."
"Apa? Alea akan menikah? Dengan siapa?!" bentak Raiden dengan rahang mengeras.
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
raiden alea
2023-08-27
0
Virgo Girl
Baru mampir nih Kak. Awalnya menarik ❤❤
2023-05-05
0
𝐙⃝🦜ZifeiKangBully🌹🍅
seruuuu
2023-04-22
1