BAB 5

Seperti biasa, saat Rain sedang mengerjakan sesuatu di kamarnya, Ana akan pergi ke dapur mengambilkannya sesuatu. Untuk kali ini, Rain ingin jus jeruk dan sedikit permen coklat katanya.

Sudah hampir seminggu ini Ana tinggal di rumah Marius sebagai pengasuh Rain. Atau mungkin teman main? Entahlah, Ana sendiri juga bingung apa tugasnya.

Marius hanya bilang yang Ana kerjakan hanyalah melakukan apapun yang Ana dan Rain sukai. Masalahnya Ana tidak tahu apa itu?

Sebelum Ana bertemu dengan Rain, Ana mengira akan berhadapan dengan seorang bocah yang sulit diatur, aktif berlarian sana sini, mengoceh tidak jelas sepanjang waktu, atau sibuk dengan ponselnya. Tapi, Rain berbeda.

Rain jarang bicara. Hampir sebagian besar pertanyaan Ana dijawab dengan anggukan atau gelengan kepala. Dia tidak akan pernah berkata apapun jika tidak ada pertanyaan.

Rain juga tidak seperti anak-anak lainnya yang suka bermain di luar ruangan. Dia lebih sering menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang bisa dikerjakan oleh dirinya sendiri di dalam kamarnya, seperti menonton TV, menggambar, atau bermain boneka.

"Apakah dia tidak bosan hanya bermain di dalam kamarnya terus?," batin Ana.

Bahkan dengan Marius, Rain juga tidak banyak bicara. Marius yang paling banyak bertanya atau mengajaknya mengobrol. Selebihnya, sama seperti dengan yang lain, Rain hanya akan menjawab dengan anggukan atau gelengan di kepalanya.

"Rain lebih suka mendengarkan daripada berbicara. Tapi menurut dokter itu bukan disartria. Karena tidak masalah dengan kemampuan bicaranya. Kemungkinan terbesar ada pada psikologisnya," kata Marius.

"Apakah tidak pernah diperiksa ke psikiater?," tanya Ana.

" Sudah. Mereka mengatakan tidak ada masalah dengan psikologisnya. Dia hanya butuh banyak perhatian," jawab Marius.

Marius sendiri hanya berada di rumah saat pagi dan malam hari. Di pagi hari setelah sarapan dia akan berkantor sebentar dari ruang kerjanya, baru menjelang makan siang dia akan keluar, entah itu ke kantor atau menemui klien. Marius baru berada di rumah mungkin sekitar pukul 11 malam, dan saat itu Rain sudah tidur.

Kadang sedikitnya waktu yang dia punyai untuk Rain membuat dia merasa bersalah. "Mungkin benar apa yang dikatakan psikiater itu, Rain kurang perhatian dariku," kata Marius menyesali dirinya sendiri.

Mungkin karena itu juga, Marius sering pergi ke kamar Rain setiap malam sebelum dia pergi ke kamarnya di lantai atas. Ana pernah sekali mengintip dari balik pintu kamarnya dan melihat Marius sedang berjalan keluar dari kamar Rain.

Marius bahkan mempekerjakan banyak pelayan di rumahnya, karena rumah yang ditempati Marius sejak lahir ini adalah peninggalan kakeknya. Sehingga dibutuhkan banyak pelayan untuk merawatnya. Ana tidak tahu ada berapa banyak pelayan di rumah ini. Yang jelas, kemanapun Ana pergi, setidaknya ada empat atau lima pelayan sedang bertugas di satu ruangan atau area di dekatnya.

Tapi, meskipun ada banyak pelayan di rumah ini, Ana belum pernah melihat ada pelayan yang mengajak Rain mengobrol atau bercanda dengannya. Para pelayan hanya akan berbicara saat mereka melakukan tugas mereka, seperti mengingatkan untuk makan atau menanyakan sesuatu yang diinginkan Rain. Selain dari itu, mereka akan tetap diam dan mengacuhkannya meskipun Rain ada di dekat mereka.

Rain seperti sebuah pajangan yang diletakkan di dalam kotak kaca. Semua orang tahu dia disana, tapi tidak ada yang mengajaknya berbicara ataupun menghiraukannya. Untuk beberapa kesempatan, mereka mungkin melihatnya, tapi itu hanya beberapa saat. Setelah itu, mereka kembali mengacuhkannya.

Rain sendiri sudah mencoba berusaha untuk berbicara dengan mereka, tapi sedetik kemudian dia mengurungkannya. Pada akhirnya, baik dari para pelayan maupun Rain sama-sama tidak akan ada yang mulai duluan untuk berbicara. Mereka terbiasa saling mengacuhkan.

"Sifat Rain yang pemalu tidak memberinya keberanian untuk bicara. Dan para pelayan hanya akan terus tidak mempedulikannya. Rain hanya akan menjadi seorang putri di dalam istana megah tanpa seorang pun bersamanya," begitu pikir Ana.

Meski demikian, Eli juga tidak banyak membantu. Eli adalah kepala pelayan yang tugasnya mengatur seluruh pelayan yang ada di rumah Marius. Kata Marius, Eli sudah bekerja melayani keluarga Hadinata sejak usianya 19 tahun. Saat itu ibunya adalah kepala pelayan yang sudah melayani sejak kakek Marius masih hidup.

"Eli sudah lama bekerja disini, bukankah seharusnya dia yang lebih tahu tentang Rain? Dia yang seharusnya lebih dekat dengan Rain dibandingkan dengan pelayan lain," kata Ana bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Terlebih lagi, semua tugas dikerjakan oleh pelayan, dan Eli hanya mengatur tugas-tugas mereka. Eli dan Rain jadi semakin jarang saling berbicara.

"Apa kau tahu pengasuh Nona Rain yang baru?"

Saat Ana akan menaiki tangga, di dekatnya ada ruang duduk. Sepertinya ada pelayan sedang membersihkan ruangan itu.

"Eh iya, dengar-dengar katanya pengasuh yang ini berbeda dari pengasuh sebelumnya."

Kali ini Ana mendengar suara pelayan yang berbeda.

"Benar, katanya dia direkrut oleh Tuan Marius sendiri, bukan direkrut oleh Miss Eli."

"Aneh kan, tidak biasanya Tuan Marius merekrut sendiri pegawai rumah tangganya."

"Tapi, tetap saja. Aku ingin tahu bisa bertahan sampai berapa lama? Semua pengasuh Nona Rain selalu minta berhenti setelah tiga bulan."

"Eh, tapi tidak dengan yang terakhir, Dia tidak minta berhenti, tapi dipecat."

Mereka berdua tertawa dengan suara yang tertahan, mungkin agar tidak terdengar.

"Lagipula, apa sih istimewanya pengasuh baru itu? Tuan Marius bahkan memberinya kamar mewah."

"Tidak hanya itu, dia bahkan makan bersama Tuan Marius dan Nona Rain."

"Kudengar katanya, Tuan Marius meminta Miss Eli untuk melayaninya dengan sebaik-baiknya."

"Bahkan pengasuh yang dulu tidak seistimewa itu."

"Kamu benar. Lalu, apa istimewanya dia?"

"Apa jangan-jangan ...."

Ana tidak dapat mendengar kata-kata selanjutnya yang ingin dikatakan pelayan itu. Sepertinya mereka sedang berbisik-bisik. Beberapa detik kemudian, keduanya tertawa terkekeh-kekeh.

Ana ingin sekali menemui dan menanyakan masalah mereka, tapi kaki Ana tertahan cukup kuat. Meskipun rasa kesal dan marah Ana terus menaik saat mendengar mereka tertawa, tapi Ana terus menahan rasa kesalnya itu, dan pergi meninggalkan mereka.

Saat Ana kembali ke kamar Rain, seperti biasanya anak itu sedang menonton acara TV kesukaannya. Jika sedang menonton dia akan duduk di depan TV hingga acaranya selesai. Sesekali dia akan berdiri mengikuti gerakan karakter di dalamnya.

Jika sudah begitu, tingkah Rain bisa jadi sangat menggemaskan. Ana selalu ingin memeluk anak itu saking gemasnya Ana dengan Rain. Tapi, kemudian dia menyadari posisinya dan berusaha sekuat tenaganya untuk menahan keinginannya itu. Rasanya sangat sulit dibayangkan Rain yang sedemikian menggemaskannya adalah anak yang pemalu.

Seharusnya hari ini adalah jadwal Rain ke pre-school nya, tapi kata Eli untuk 2 minggu ini Marius memintanya untuk istirahat di rumah. Ketika Ana menanyakan alasan mengapa, Eli tidak menjelaskan secara jelas. "Nona Rain hanya butuh istirahat," begitu katanya. Ana pun juga tidak mau memaksanya lagi.

Sambil menunggui Rain yang sedang menonton, kepala Ana terus mengeluarkan banyak pertanyaan dari apa yang didengarnya tadi.

Ada apa dengan pengasuh sebelumnya? Mengapa dia dipecat? Mengapa tidak ada yang betah menjadi pengasuh Rain, sedangkan dari pengamatannya beberapa hari ini, Rain bukan anak yang sulit. Jika kutukan tiga bulan itu benar, apakah Ana akan bisa bertahan? Jika tidak, apa yang akan terjadi dengan hutang-hutangnya?

Dan juga, memang benar apa yang dikatakan kedua pelayan itu, mengapa Ana mendapatkan ruangan istimewa? Mengapa Ana diperbolehkan makan bersama Rain dan juga Marius? Apa yang membuat Ana istimewa? Akan sangat konyol jawabannya jika karena Ana berhutang. Karena sepertinya, mereka tidak tahu alasan Ana bisa menjadi pengasuh untuk Rain.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 Bab 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 Extra Story : Part 1
90 Extra Story : Part 2
91 Extra Story : Part 3
92 Extra Story : Part 4
93 Extra Story : Part 5
94 Extra Story : Part 6
95 Extra Story : Part 7
96 Extra Story : Part 8
97 Extra Story : Part 9
98 Extra Story : Part 10
99 Pengumuman
100 Novel Baru : Cinta Itu (Tidak) Buta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
Bab 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
Extra Story : Part 1
90
Extra Story : Part 2
91
Extra Story : Part 3
92
Extra Story : Part 4
93
Extra Story : Part 5
94
Extra Story : Part 6
95
Extra Story : Part 7
96
Extra Story : Part 8
97
Extra Story : Part 9
98
Extra Story : Part 10
99
Pengumuman
100
Novel Baru : Cinta Itu (Tidak) Buta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!