BAB 2

Ana baru saja selesai meeting dengan salah satu kliennya. Kejadian tadi pagi, membuat Ana terpaksa harus minta ijin untuk tidak masuk kantor hari ini. Tapi karena rasa tanggung jawabnya sebagai ketua tim untuk salah satu proyek penting perusahaannya, Ana merasa harus menghadiri meeting itu.

Ana adalah karyawan biasa di sebuah perusahaan digital marketing kelas menengah. Sebelum Ana lulus kuliah, papanya berkali-kali meminta Ana untuk bekerja di perusahaan miliknya, agar kelak Ana bisa mengambil alih perusahaan itu. Meski demikian, Ana selalu menolak permintaan papanya. Akibatnya, mereka sering terlibat pertengkaran ayah-anak setiap kali membahas masalah ini.

Bukan tanpa alasan Ana memilih untuk bekerja di luar perusahaan milik papanya itu. Ana ingin mendapatkan pengalaman sebelum dia mengurus perusahaan papanya, agar kelak Ana bisa mengatasi semua permasalahan yang ada di perusahaan.

Selain itu juga, dia tahu alasan sebenarnya mengapa papanya ngotot sekali agar Ana bekerja disana. Karena Ana adalah anak satu-satunya. Dan itu sudah cukup jadi alasan bagi papanya untuk selalu mengkhawatirkan Ana dimanapun dia berada. Apalagi setelah almarhum mamanya meninggal saat Ana masih berumur 5 tahun, papanya selalu berjanji pada almarhum mamanya untuk menjaga dan melindungi Ana.

Dan kini, Ana yang sedang duduk di sebuah coffee shop setelah selesai dengan meetingnya, sedang menatap cangkir kopi yang ada di hadapannya. Dia masih tidak habis pikir dengan apa yang sudah dilakukan papanya. Hati Ana masih menyimpan kemarahan atas apa yang terjadi pagi tadi. Begitu dia mengingat kembali pesan yang dikirimkan papanya, kemarahan Ana juga ikut kembali menaik. Ana menyesalkan keputusan papanya yang memilih untuk pergi mencari penipu itu dan membiarkan Ana sendirian menghadapi para rentenir itu.

"Aahh ... Tolong ... tolong ..."

Tiba-tiba Ana mendengar teriakan seorang wanita meminta tolong. Suara wanita itu terdengar sangat ketakutan menyebabkan Ana berdiri dari tempatnya dan mencari asal suara itu. Beberapa orang yang ada di jalanan juga mencari asal suara dan mulai berkerumun di jalan.

Dari kejauhan Ana melihat seorang wanita sedang mengendong anak perempuan. Di sampingnya ada seorang pria sedang menarik anak perempuan yang sedang digendong wanita itu. Seorang pria lainnya sedang menunggu di atas sepeda motornya yang masih menyala dan seakan sudah siap untuk berangkat.

Ana memperhatikan anak yang sedang digendong wanita itu. Anak itu terus menangis dan berontak memukuli wajah dan kepala pria yang ada di depannya dengan tangan kecilnya. Sedetik kemudian, Ana menyadari bahwa apa yang dilihatnya saat ini adalah percobaan penculikan.

Beberapa orang sudah maju ingin menolong, tapi ancaman pria bermotor membuat mereka mundur dan tidak ada yang berani ikut campur. Di saat itu, Ana memutuskan maju menyelamatkan mereka.

Ana berlari menuju ke arah mereka, lalu melemparkan salah satu sepatunya dan mengenai kepala pria yang sedang menarik lengan anak itu. Wanita di dekatnya cepat tanggap dan langsung membawa anak perempuannya menjauh. Pria itu ingin mengejar wanita yang kabur, tapi di saat yang bersamaan segerombolan pria berjas hitam datang mengejarnya. Pria itu segera memutuskan untuk menaiki motor.

Pria bermotor yang melihat hal itu segera menancapkan gasnya menuju Ana.

Ana bersiap dengan tas di tangannya, lalu memutarkan badannya setengah lingkaran sambil menganyunkan tasnya ke arah depan. Saat pria bermotor itu mulai mendekat, tas Ana langsung menghantam wajah pria bermotor itu hingga terjatuh dari motornya.

Pria bermotor itu dan pria satunya lagi mencoba kabur dengan menaiki motor mereka kembali. Sebelum mereka melakukannya, Ana memukuli mereka terus menerus dengan tasnya. Dan dengan melindungi kepala mereka dari tas Ana, motor mereka terus melaju meninggalkan Ana.

Beberapa orang bertepuk tangan dengan aksi Ana, sementara Ana sibuk mengambil sepatunya yang terjatuh entah kemana. Segerombolan pria berjas hitam sudah tiba di tempat kejadian, tapi sayangnya para penculik itu sudah pergi.

"Terima kasih sudah menyelamatkan Nona Muda kami."

Salah satu pria berjas hitam datang menghampiri Ana yang saat ini sedang menulis sesuatu di sebuah buku catatan.

"Sama-sama, saya hanya kebetulan lewat," kata Ana.

"Tuan kami ingin bertemu dengan Anda dan mengucapkan terima kasih," kata pria itu lagi.

"Oh, tidak. Maaf, tapi saya masih ada keperluan lain," tolak Ana.

Ana menyerahkan selembar kertas pada pria yang ada di hadapannya itu. "Ini. Saya sudah menuliskan beberapa informasi tentang pria-pria tadi. Ada plat nomer, ciri-ciri, dan beberapa informasi lainnya yang bisa saya lihat tadi. Selebihnya bisa tanyakan pada wanita tadi yang menggendongnya, atau cek CCTV yang ada di area ini."

Ana pergi meninggalkan segerombolan pria berjas hitam itu setelah mereka berkali-kali mengucapkan terima kasih.

......................

Malamnya, Ana sedang berdiri di depan jendela kamarnya. Memandangi langit malam yang penuh dengan awan yang menutupi bintang-bintang. "Sepertinya akan hujan," kata Ana dalam hatinya.

Ana membaca kembali pesan yang dikirimkan papanya pagi tadi. Masih tersimpan amarah di hatinya, meskipun tidak sehebat tadi. Ana hanya merasa kemarahannya tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi.

Ana juga memikirkan permintaan papanya untuk pergi dari rumah ini. Tapi, bagi Ana bersembunyi hanya akan membuat Ana terus menerus dinaungi rasa takut kemanapun dia pergi. Yang hanya bisa Ana lakukan sekarang adalah menghadapinya. Ana akan menanggung hutang-hutang itu sebagai bentuk kewajibannya untuk papanya sendiri.

"Semoga mereka mau memberikan aku kelonggaran."

Ana mengetik beberapa kata untuk membalas pesan papanya itu.

"Ana tidak akan menjadi seperti papa. Akan Ana hadapi."

Lalu ditekannya tombol kirim.

Setelah itu, Ana menarik napas panjang dan menghembuskannya. Hati Ana seperti sudah siap menghadapi semuanya.

"Apapun yang akan terjadi besok, terjadilah," kata Ana dengan tatapannya yang tajam menatap langit malam melalui jendela kamarnya.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 Bab 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 Extra Story : Part 1
90 Extra Story : Part 2
91 Extra Story : Part 3
92 Extra Story : Part 4
93 Extra Story : Part 5
94 Extra Story : Part 6
95 Extra Story : Part 7
96 Extra Story : Part 8
97 Extra Story : Part 9
98 Extra Story : Part 10
99 Pengumuman
100 Novel Baru : Cinta Itu (Tidak) Buta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
Bab 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
Extra Story : Part 1
90
Extra Story : Part 2
91
Extra Story : Part 3
92
Extra Story : Part 4
93
Extra Story : Part 5
94
Extra Story : Part 6
95
Extra Story : Part 7
96
Extra Story : Part 8
97
Extra Story : Part 9
98
Extra Story : Part 10
99
Pengumuman
100
Novel Baru : Cinta Itu (Tidak) Buta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!