Adam pun keluar dari dalam rumah dengan wajah yang tenang menunjukkan pesonanya yang begitu memukau. Ia selalu mampu menjadi sasaran ibu-ibu yang gemas dengan nya, cubitan, pujian, bahkan godaan pun sering dihadapi saat membuka praktek klinik di rumah. Kini Adam fokus untuk ujian skripsi yang akan dilaksanakan bulan depan di Jakarta. Sehingga sekarang waktunya kebanyakan dihabiskan di Jakarta.
Adam yang sudah ditunggu oleh Sofia dan Aliya di teras luar pun keluar dengan membawa pesona yang begitu memukau. Hingga bola mata Aliya tak berkedip melihat pemandangan indah di depan matanya.
"Ayo kita berangkat." Ajak Adam yang sudah rapi dan siap berangkat sambil memandang Aliya. Kedua bola mata mereka pun bertemu, dan saling menatap satu sama lain.
Mata Aliya pun sontak memandang bola mata Adam dan hanya terdiam untuk sementara waktu, pandanganya salah fokus pada Adam yang sudah berdiri di depannya. Suara Adam begitu candu membuat Aliya salah fokus dibuatnya.
Sofia yang melihat kejadian itu pun hanya senyum-senyum melihat Aliya yang terpesona dengan Masnya itu lalu menggodanya.
"Ehem! Ehem! Jadi nggak nih berangkat? Kok malah pandang memandang ini bagaimana? Aku jadi obat nyamuk nih jadinya!"
Mendengar sindiran Sofia membuat Aliya membuyarkan pandanganya lalu tersenyum manis sambil menggandeng erat lengan tangan Sofia.
"Hahaha ada yang salah tingkah nih ye, ada yang diam-diam pandang-pandangan nih yee?" Goda Sofia dengan nada yang begitu lucu, hingga mencairkan suasana yang tadinya tegang menjadi ceria.
"Lho ada apa ini? Kok belum berangkat juga?" Tanya Umi Hanum yang keluar dari dalam rumah.
"Ini Umi Sofia melucu lagi, ya sudah kami berangkat ya Umi, Assalamualaikum." Ucap Aliya berpamitan sambil mencium tangan Umi Hanum.
"Waalaikumsalam, hati-hati dijalan ya." Jawan Umi Hanum sambil tersenyum kecil, seolah tidak kaget dengan tingkah polah putrinya itu. Disusul dengan Sofia dan Adam yang mencium tangan Uminya meminta izin untuk pergi keluar rumah.
Sofia adalah gadis yang humoris, dia selalu bisa membuat suasana menjadi ceria dimanapun dia berada, tak heran jika Aliya begitu betah berteman dengan Sofia. Ditambah lagi Aliya juga menyimpan rasa kepada Adam, jadi alasan Aliya sering main kerumah Sofia dan membawakan buah tangan adalah untuk mengambil hati Umi dan Abah juga untuk bertemu dengan Adam.
"Yaudah ayo mari kita berangkat, ini kunci mobilnya Mas." Sambil memberi kunci mobil kepada Adam dengan tersipu malu.
"Kita ke rumah Mbak Amanda, terus setelah itu tinggalkan aku dirumah Mbak Amanda ya Mas!" Kata Sofia sambil memasuki mobil dan duduk di kursi belakang.
Aliya pun duduk di kursi depan disamping Adam yang menyetir.
"Memangnya kalian nggak berangkat sama-sama? Kok cuma Sofia yang ke rumah amanda?" Tanya Adam yang mulai membuka obrolan.
"Ah iya Mas Adam, aku sudah berangkat kemarin, sekarang tinggal Sofia yang belum menjenguk Mbak Amanda."
"Lalu setelah itu mau kemana?"
"Ada yang mau aku bicarakan sama Mas Adam, bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman kota?" Ajak Aliya dengan lembutnya.
"Sofia kamu nggak ikut?" Tanya Adam mengajak Sofia ikut.
"Ah nggak Mas, sudah aku bilang aku kan mau ke tempat Mbak Amanda, jadi kalian jangan khawatirkan aku!"
"Nanti pulangnya kamu gimana? Mau dijemput lagi?"
"Iya, pokoknya kalau Mas Adam sama Mbak aliya sudah selesai jemput aja ya?"
"Iya oke Sofia."
Eh ayo dengerin lagu barunya Isabella Drusilla yuk, pokoknya harus dengerin lagunya Isabella, titik!" Ucap Sofia meminta untuk memutar playlist lagu Isabella di mobil.
"Eh bukanya Isabella kemarin dirumorkan punya hubungan gelap sama suami orang ya, katanya dia udah pernah nikah lo." Tanya Aliya kepada Sofia.
"Ah tapi Sofia tidak percaya Mbak, yang tidak suka sama kesuksesan Isabella itu banyak sekali, hatersnya dia aja banyak banget, semua kebanyakan memuat ujaran kebencian, tapi Isabella nggak pernah terpancing karena itu semua kan nggak benar." Jawab Sofia seolah tahu sekali tentang kehidupan idolanya tersebut.
"Iya sih Sofia, kasian ya kalau jadi publik figur itu harus bisa jaga image dan tidak mendengarkan kata haters, tetapi dari dulu Isabella ini artis yang minim gosip atau sensasi, dia selalu mengedepankan prestasinya. Tak heran ya dia menyandang sebagai diva pop indonesia."
"Ya iyalah kak, coba dengarkan suara merdunya, itu sudah menjadi berkat yang dimilikinya, nggak semua orang punya suara emas seperti dia. Aku sangat iri banget lho sama Isabella ini. Makanya aku sama Umi mengidolakan dia."
"Wajahnya pun sangat cantik sekali ya Mbak, makanya Umi itu selalu berdoa dalam sholatnya agar Mas Adam memiliki istri yang seperti Isabella Drusilla ini."
"Iya kan Mas Adam? Coba kalau Mas Adam punya Istri seperti dia, apa Mas Adam mau? atau Mas Adam nolak? Hahahaha."
"Atau jangan-jangan selama ini Mas Adam nunggu dia lagi!" Hahahahaha." Goda Sofia dengan suara tertawa yang kencang, mobil yang mereka tumpangi pun penuh dengan riuh keceriaan Sofia.
Mendengar Sofia terus menggoda Masnya, Aliya pun merasa lebih percaya diri lagi, dia merasa ingin mengutarakan perasaan nya dengan cepat, karena sudah waktunya dia jujur dengan perasaannya.
"Coba kalau Isabella itu kenal sama Mas Adam, apa Mas Adam mau berkenalan dengan Isabella?" Tanya Aliya penasaran.
"Aku ini tau diri kok Mbak Aliya, Isabella itu kan artis besar, mana mungkin seorang saya bisa berkenalan denganya, kan ya ndak mungkin!" Jawab Adam sambil tersenyum heran.
"Ya kalau takdir berkata lain? Mas Adam mau apa kalau sudah ditakdirkan bertemu Isabella?"
"Yang jelas Mas Adam pasti akan minta tanda tanganya kan mas, iya kan mas? Hayo muka Mas Adam berubah merah ya kan? Mas Adam salting kan?" Goda Sofia kepada Masnya itu dengan sangat bahagia.
"Pasti Mas Adam akan menculiknya dan mengajaknya pulang ke rumah Umi kan?" Goda Aliya tak mau kalah dari Sofia.
"Iya kan Sofia, sepertinya Masmu ini juga diam-diam suka dengan Isabella, kelihatan dari raut wajahnya."
"Sudah kalian ini ngomong apa!, kenapa suka sekali menggodaku!" Ucap Adam yang sudah tidak nyaman jadi bahan candaan adiknya itu.
Setelah berjalan sekitar 20 menit mereka pun sampai dirumah Mbak Amanda. Sofia pun turun dari mobil dan mengatakan kepada Masnya untuk di jemput jam 10 siang nanti.
"Aku turun ya Mas, Mbak, nanti jemput aku jam 10, atau agak siangan nggak papa deh." Ucap Sofia turun dari mobil CRV milik Aliya.
Hanya tinggal Aliya dan Adam di alam mobil. Aliya pun tiba-tiba memegang tangan Adam saat tangan Adam memegang persneling mobil, Adam pun yang reflek lalu menoleh ke arah Aliya.
Adam heran kenapa Aliya berani memegang0 tanganya, memang dari dulu Aliya menyukai Adam tetapi Adam tidak pernah membalas cinta Aliya.
"Aku ingin ngomong sama kamu Mas? Ada yang mau aku bicarakan denganmu!
"Aku ingin kamu menerima cintaku, ayo kita pacaran mas! Nunggu apa lagi, kalau kamu mau kita pacaran lalu kita akan menikah."
"Biarlah aku yang menyatakan cinta duluan, karena aku pun sudah tidak tahan Mas, aku menyukaimu, kamu tau nggak sih Mas aku menunggumu."
"Kamu ini bicara apa Aliya?" Tanya adam lagi.
"Kenapa kamu nggak membuka hatimu untukku Mas? Apa aku sangat tidak pantas menjadi istrimu?" Tanya Aliya dengan suara bergetar.
"Apa kamu benar-benar menyukaiku Aliya? Bukanya kamu ini dekat dengan Ridwan?
"Aku juga mau ke Jakarta, aku mau tinggal di sana untuk sementara waktu, jadi kalau kita berhubungan mungkin tidak akan berjalan lancar." Jawab Adam dengan santainya.
Aliya pun sedih, dia selalu mendapatkan penolakan dari Adam. Dan itu membuatnya semakin ingin mendapatkan Adam.
"Bagaimana kalau aku ikut kamu ke Jakarta? Ayo kita ke Jakarta sama-sama!".
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments