Gairah Barra

Chers Tidur kelelahan.

Hari pernikahan kemarin banyak menguras tenaga dan airmata. Tatkala Chers membuka matanya yang terlintas sejenak dalam fikirannya adalah tentang hari Seninnya yang cerah seperti biasanya, Semboyan I Like Mondaynya dengan Club' Populer yang digawangi olehnya.

Bagaimana dengan kelompok populernya hari ini?

Mereka pasti mencari cari Chers lengkap dengan Style paginya yang selalu dipantau para fans Fanatiknya.

Cher berbaring diatas ranjang berkasur tipis yang terbuat dari kapuk.

Rumah ini sangat sederhana. Dengan Perabotan seadanya. Namun semua tampak rapi. Satu set meja kecil kayu biasa dengan tumpukan buku buku tebal yang bertulisan tentang filsafat dan Buku buku Agama. Disertai Note Book mini.

Beberapa selebaran kertas disusun rapi dirak kecil diatas meja. Mungkin Media untuk Mengajar siswa siswinya.

Satu unit lemari kayu besar yang terkunci dengan gembok besar,Chers merasa lucu melihatnya. Dirumahnya yang hanya menggunakan kunci baja dan hampir tak ada gembok selain gerbang pagar besi yang tinggi dirumahnya yang besar.

Selain sebagai seorang pensiunan perwira menengah TNI Ayahnya dengan cerdas membuat usaha lainnya dari gajinya yang dikumpulkan saat masih aktif menjabat didalam dinasnya.

Yakni sebidang tanah yang luas berisi dengan tanaman kelapa dan kakao yang menghasilkan pemasukan yang lumayan besar dalam keluarga Hermawan. Tanah mereka dikelola oleh salah satu keluarga mereka yang bertempat tinggal dipinggiran kota yang berlahan luas dan tak begitu ramai. Dengan sistem bagi hasil yang dibagi dengan keluarga sang pemilik yaitu pak Hermawan. Juga sebidang sawah didaerah pedesaan yang terletak di desa asal Ibunya yang dikelola pihak keluarga dari sang Ibu dengan sistem pembagian hasil yang sama diterima Pak Hermawan setiap empat bulan sekali diantar ke rumah mereka.

Ayahnya memang bukan keluarga yang kaya raya tapi melimpah dengan keuangan yang lebih dari cukup untuk menghidupi dan membeli keperluan yang mereka inginkan.

Rumah yang besar dengan satu unit mobil yang lumayan bagus juga satu unit mobil mungil milik Cherly yang berdiam digaransi rumah mereka.

Dan tiga unit sepeda motor yang cantik melengkapi koleksi didalam garasi yang lumayan besar itu.

Dan kamar Cherly yang besar dan nyaman.

Dihiasi Ranjang besar lengakap dengan kaca lemari riasan yang penuh dengan pakaiannya yang nterdiri dari model terbaru dan koleksi tas dan sepatunya yang lumayan lengkap. Dan tak satupun dari barang itu yang dibawanya selain tiga stelan baju kuliahnya dan satu set alat rias dan sepasang sepatu yang dibawanya dari rumah.

Karena Cherly tak berniat tinggal dirumah kecil berbahan kayu yang terlihat serba kurang serta tak layak untuk ditinggali oleh gadis populer seperti dirinya.

Tidak ada kamar pengantin seperti impiannya dan Neo.

Tak ada Liburan Honeymoon ke Kota mode Milan dan kota Romantis Paris seperti rencana Chers dan Neo.

Dan semuantak berjalan sesuai seperti dalam impiannya.

Huh! Sialan betul pria itu meninggalkan dia sendirian dirumah yang lebih mirip kamp pengungsi disa'at evakuasi korban bencana alam yang pernah dilihatnya sa'at menyerahkan donasi kesebuah lokasi bencana alam dengan teman temannya.

Dia sebagai ketua panitia pemilihan yang ditunjuk oleh teman temannya. "Dengan melihat kecantikanmu saja itu akan memberi spirit buat mereka untuk melanjutkan hidup mereka kembali," Kata Jun yang sangat mengandalkannya dalam segala aktifitas sosial dari kampus mereka.

"Kamu sudah bangun tuan putri?" Sindir pria itu dengan suara khasnya.

Sekarang pria itu mengenakan kaos oblong biru yang terang.

dengan celana pendek jeans yang telah dipotong pendek.

sehingga benang benang disisi bawahnya tampak terurai keluar dari jahitan dan jalinan benang lainnya.

Chers dengan cepat memperbaiki posisi berbaringnya dengan baju piyama satinnya yang berwarna maroon dengan dua kancing yang terbuka pada bagian atas.Rambutnya yang tergerai digelungnya pelan.

Pria itu menatapnya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Jangan kuatir, Aku belum tentu tertarik dengan tubuh mudamu yang penuh dengan noda itu," Katanya sinis.

"Hei, Apa maksudmu Om Tua? Aku tak suka caramu memandangku dengan pandangan menghinamu! Kau pikir kau siapa! Aku juga tak suka menikah denganmu! Dan hidup bersamamu dirumahmu yang lebih mirip kamp pengungsian ini," Katanya geram meluncur begitu saja yang sejak kemarin ditahan tahannya didepan para tamu dan juga Ayahnya.

Tubuh besar pria itu mendekat kearahnya dan mencengkeram keras pipinya yang lembut dan halus.

"Lantas kau pikir aku suka menikah dengan Pe**cur cilik sepertimu Hah!," Katanya pelan namun menyeramkan.

Chers menyentakkan tangan besar itu dari wajahnya Namun tangan besar dan berbulu itu sama sekali tak bergeming.

Pipi dan dagunya terasa sakit, Seumur hidupnya dia selalu diperlakukan dengan lembut dan penuh pujian dengan kasih sayang, Tapi pria ini menyakitinya sebelum 24 Jam tinggal bersama. Kenapa Ayahnya harus menyuruhnya satu atap dengan raksasa yang berwujud perjaka tua yang kasar ini. Wajahnya yang ditumbuhi bulu bulu bekas cukuran yang terlihat membiru dengan rambut yang mulai tumbuh itu terlihat bagai jarum tajam yang begitu dekat dengan wajah halusnya yang putih memerah menahan sakit.

Dan perlahan wajahnya menunduk mengarah kebibir Chers yang merah dijemari besarnya.

Bibirnya yang panas dan keras itu menyentuh bibir Chers yang lembut laksana jel dengan fermentasi yang baik. dengan rasa manis layaknya strawberry yang segar.

Menghisp dan mempermainkan bibir Chers yang membelalakkan matanya kearah langit langit rumah terbuat dari papan yang diserut halus itu.

Bibir Chers terasa perih dan panas. Pria besar itu menggigit bibirnya dengan gemas.

Dan bekas cukuran didagu dan pipi pria itu menggerus pipinya yang halus meninggalkan bekas merah yang hampir merata.

Chers menangis tak mampu melepaskan diri dengan tubuhnya yang kecil dan ramping seakan hilang dalam badan pria besar dan kejam itu.

Pria itu terus maju dan mendesak tubuh mungil Chers kearah dinding papan dibelakang punggung Chers yang kian terdesak.

Chers mencoba menarik nafasnya yang terasa kian menipis didalam bibir pria itu yang kini berstatus suaminya.

Tangan Chers terkulai di bahu pria itu tanpa daya, Tenaganya seakan habis terhisap oleh Barra.

Dan tangan lelaki itu mulai beraksi semakin brutal Dengan tangan besarnya bergerilya kesekujur tubuhnya yang mengejang ketakutan.

"Tolong! Jangan sakiti aku! ," Bisik Chers dengan suara lemah.

"Aku tak akan menyakitimu, Aku hanya ingin merasakanmu, Istriku," Katanya dengan suara parau diantara ******* Chers yang mulai terdengar melemas.

Wajah pria ini sebenarnya sangat tampan dan gagah dengan garis rahang yang keras bagai para sultan dari uni Emirat Arab.

Tapi Chers takut dan belum siap disentuh olehnya.

"****dadamu masih sangat kenyal dan besar, tidak mengendur dan lembek seperti pela*** Lainnya

walau sering disentuh oleh putra konglomerat itu, Cherly! kau membuatku gila," Desahnya sambil menyentuh leher gadis itu dengan bibirnya, Cherly yang kini tersandar kedinding dengan kelelahan dan keringat dingin mengalir di keningnya, Hanya diam tak membela dirinya karena sensasi aneh sa'at pria itu menggigit leher Cherly pelan sambil melenguh dengan aroma jantannya yang khas.

Membuat Cherly melemah dan meremas kaos oblong biru Pria itu dan memejamkan matanya dengan pelan. Sa'at gerakan Barra melembut membelai tubuhnya bagai penari yang mengikuti ritme yang syahdu.

Cherly membuka matanya perlahan melihat kewajah Barra yang memerah oleh gairah.

"Bar, Aku takut! Bisakah kau berhenti? Bibir dan leherku sakit?" Mohonnya pelan.

Pria itu melepaskan lehernya dan belaian tangannya yang bergerak didalam piyama Cherly. Menatap kearah leher Cherly yang memerah dibeberapa sisi.

Kemudian pergi dari kamar tanpa berkata apa apa.

Cherly beringsut menarik selimutnya dan menarik selimut itu kelututnya dan meringkuk ketakutan dengan tangan bergetar.

Pria yang dikiranya gunung es Itu ternyata sangat panas dan hampir membuatnya meleleh.

Pria itu sangat bergairah melihat tubuhnya. Tapi mengapa barusan mengatakan tak berminat terhadapnya?

Dasar pembohong munafik! Cherly membatin pelan dalam hatinya.

Kemudian meluncur turun dari ranjang yang terbuat dari kayu jati yang sudah tua itu

Ibunya dirumah pasti sudah memasukkan ranjang jelek begini kegudang belakang rumah menunggu untuk dibakar sebagai kayu bakar dipenghujung tahun untuk memanggang Ikan Bakar dan barbeqiu ala Ibunya yang lembut dan gurih saat disantap bersama saos kacang dan nenas pedas manis.

Cherly ingin buang air kecil yang sejak tadi ditahannya.

Melewati pintu tengah menuju kekamar mandi kecil bersemen kasar dengan bak kecil yang sangat bersih. Apakah ini layak disebut dapur? Hanya berukuran 4x4 Meter dan dilengkapi alat masak seadanya.

Cherly menarik nafas dengan berat pipinya terasa pedih dan bibirnya yang mungil merah dan terluka.

Dari pintu kayu kecil itu dia melihat kejalan belakang yang ditumbuhi rumput liar yang berbunga putih kecil.

Barra sedang melakukan Olahraga dengan menggerakkan tangan dan tubuhnya yang terlihat atletis dan sangat kekar itu.

Cherly dengan cepat menyelinap kekamar mandi. Dia takut kalau kalau Barra melihat dirinya akan berbuat lebih jauh lagi.

Huh! Cherly berencana pergi secepatnya dari rumah kecil ini.

Terpopuler

Comments

bobi boy

bobi boy

lanjut thor

2023-02-25

2

LaiLawati

LaiLawati

bagus ceritanya thor aku suka

2023-01-18

1

Kezia Almaira

Kezia Almaira

wahh jadi manten.
selamat menempuh hidup baruuuu

2022-12-20

2

lihat semua
Episodes
1 Chers
2 Antara Zheba Dan Cherly
3 Dunia Baru
4 Gairah Barra
5 Menyulut Amarah Barra
6 Terusir
7 Perkenalan
8 Apa Khabarmu Neo
9 Menghindar Dari Barra.
10 Tertangkap Basah.
11 Suara Dari Balik Malam.
12 Bensin Dan Kayu Fix!
13 Pergi
14 Keraguan Barra
15 Asa Yang Tertinggal.
16 Tawa Ria Dari Lembah Desa.
17 Ratu Zheba Atau Zeldha?
18 Antara Mimpi Dan Kenyataan.
19 Sepasang Belibis Di Cakrawala.
20 Harusnya Aku, Bukan Dia, Barra!
21 Intrik
22 Misteri Hidup Dan Ratu Zheba!
23 Dunia Dewasa Barra.
24 Cherly Sih Gitu Orangnya!
25 Sebuah Pilihan
26 Biarkan Aku Pergi
27 Sepucuk Surat Cinta Buat Barra?
28 Tatkala Musim Rindu Tiba.
29 Setelah Janur Kuning Melambai
30 Badai Pasti Berlalu, Chers!
31 Kabut Hati
32 Surat Dari Kekasih.
33 The Moonlight Is Back!
34 Bias Hijau Dari Lereng Gunung.
35 Setelah Dua Tahun.
36 Akulah Sang Guru
37 Pria Itu Bernama Malik.
38 Diculik!
39 Wanita Wanita Hebat.
40 Dua Sisi Diatap Yang Sama
41 Ketika Duo Kutub Es Bertemu Duo Kutub Judes!
42 Fenomena Sam Yang Tersembunyi.
43 Topeng
44 Dia Bukan Zombie, Tapi Seorang Pembunuh!
45 Bunga Liar
46 Sebelum Mimpi Beranjak Pergi
47 Dendam Dari Masa Lalu.
48 Supraise!
49 Jendela Yang Terbuka
50 Wanita Dari Masa Lalu
51 Pria Dengan Seribu Kemungkinan
52 Freaky Man!
53 Tatkala Sang Elang Kembali
54 Fakta!
55 My Home Sweet Home.
56 Apa Yang Kau Cari Zhe!
57 Bawa Aku Mendaki Ke Puncak Gunung Biru.
58 Jalan Menuju Barra!
59 Seikat Bunga Gunung Buat Cherly
60 Edelweis Itu Telah Pergi!
61 Bukan Theodore Melainkan Alex!
62 Musibah Atau Berkah?
63 Berita Sedih Untuk Truddie
64 TRICK
65 Aku Siapa?
66 Kesalahan!
67 Gay Atau Guys?
68 Kembalilah Cherly!
69 Bangau Yang Terbang Ke Puncak Gunung.
70 Rumah Kecil Berpagar Bunga.
71 Mawar Berduri
72 Hari Pertama Diruang Kaca
73 Barra Di Persimpangan.
74 Pertemuan Yang Tak Terencana.
75 Apabila Cherly Marah!
76 Selamat Jalan Sam!
77 Sebait Kidung Biru Yang Hadir
78 Hitam Putih Kehidupan.
79 Apalah Arti Sebuah Koin.
80 Cinta Di Tengah Badai
81 Kelelawar Bersayap Hitam
82 Bazar Buku Dan Sam!
83 Antara Pertengkaran Dan Gairah
84 Suka Duka Dunia Dewasa
85 Misteri
86 Aku Tak ingin Harta Sam!
87 Sang Pawang
88 Istana Di Atas Awan
89 Dilema Dirumah Kecil
90 Takdir Pertemuan Dari Masa Lalu
91 Kala Mendung Tiba.
92 Pedih.
93 Kharisma Suami Tua
94 Om Theo!
95 Sam Terkecoh!
96 Haluan Yang Berubah Arah
97 Keputusan!
98 Dewa Gila Itu Adalah Theodore Alexis.
99 Beri Aku Satu Pelukan
100 Bukan Pedofil!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chers
2
Antara Zheba Dan Cherly
3
Dunia Baru
4
Gairah Barra
5
Menyulut Amarah Barra
6
Terusir
7
Perkenalan
8
Apa Khabarmu Neo
9
Menghindar Dari Barra.
10
Tertangkap Basah.
11
Suara Dari Balik Malam.
12
Bensin Dan Kayu Fix!
13
Pergi
14
Keraguan Barra
15
Asa Yang Tertinggal.
16
Tawa Ria Dari Lembah Desa.
17
Ratu Zheba Atau Zeldha?
18
Antara Mimpi Dan Kenyataan.
19
Sepasang Belibis Di Cakrawala.
20
Harusnya Aku, Bukan Dia, Barra!
21
Intrik
22
Misteri Hidup Dan Ratu Zheba!
23
Dunia Dewasa Barra.
24
Cherly Sih Gitu Orangnya!
25
Sebuah Pilihan
26
Biarkan Aku Pergi
27
Sepucuk Surat Cinta Buat Barra?
28
Tatkala Musim Rindu Tiba.
29
Setelah Janur Kuning Melambai
30
Badai Pasti Berlalu, Chers!
31
Kabut Hati
32
Surat Dari Kekasih.
33
The Moonlight Is Back!
34
Bias Hijau Dari Lereng Gunung.
35
Setelah Dua Tahun.
36
Akulah Sang Guru
37
Pria Itu Bernama Malik.
38
Diculik!
39
Wanita Wanita Hebat.
40
Dua Sisi Diatap Yang Sama
41
Ketika Duo Kutub Es Bertemu Duo Kutub Judes!
42
Fenomena Sam Yang Tersembunyi.
43
Topeng
44
Dia Bukan Zombie, Tapi Seorang Pembunuh!
45
Bunga Liar
46
Sebelum Mimpi Beranjak Pergi
47
Dendam Dari Masa Lalu.
48
Supraise!
49
Jendela Yang Terbuka
50
Wanita Dari Masa Lalu
51
Pria Dengan Seribu Kemungkinan
52
Freaky Man!
53
Tatkala Sang Elang Kembali
54
Fakta!
55
My Home Sweet Home.
56
Apa Yang Kau Cari Zhe!
57
Bawa Aku Mendaki Ke Puncak Gunung Biru.
58
Jalan Menuju Barra!
59
Seikat Bunga Gunung Buat Cherly
60
Edelweis Itu Telah Pergi!
61
Bukan Theodore Melainkan Alex!
62
Musibah Atau Berkah?
63
Berita Sedih Untuk Truddie
64
TRICK
65
Aku Siapa?
66
Kesalahan!
67
Gay Atau Guys?
68
Kembalilah Cherly!
69
Bangau Yang Terbang Ke Puncak Gunung.
70
Rumah Kecil Berpagar Bunga.
71
Mawar Berduri
72
Hari Pertama Diruang Kaca
73
Barra Di Persimpangan.
74
Pertemuan Yang Tak Terencana.
75
Apabila Cherly Marah!
76
Selamat Jalan Sam!
77
Sebait Kidung Biru Yang Hadir
78
Hitam Putih Kehidupan.
79
Apalah Arti Sebuah Koin.
80
Cinta Di Tengah Badai
81
Kelelawar Bersayap Hitam
82
Bazar Buku Dan Sam!
83
Antara Pertengkaran Dan Gairah
84
Suka Duka Dunia Dewasa
85
Misteri
86
Aku Tak ingin Harta Sam!
87
Sang Pawang
88
Istana Di Atas Awan
89
Dilema Dirumah Kecil
90
Takdir Pertemuan Dari Masa Lalu
91
Kala Mendung Tiba.
92
Pedih.
93
Kharisma Suami Tua
94
Om Theo!
95
Sam Terkecoh!
96
Haluan Yang Berubah Arah
97
Keputusan!
98
Dewa Gila Itu Adalah Theodore Alexis.
99
Beri Aku Satu Pelukan
100
Bukan Pedofil!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!