Di depan gerbang pintu masuk SMA 1 Otaru. Terlihat tiga orang siswa kelas 11 yang berdiri di sana tengah memandangi para siswi yang sedang bermain volleyball.
Minato yang juga berada di sana sedang memperhatikan gadis yang memegang bola voli itu.
Sementara itu gadis yang memakai seragam olahraga tampak memukul bola voli dengan kedua tangannya.
"Ayo... Ovor bolanya kemari." teriak salah satu pemain yang menjadi ketua tim volleyball.
"Pukul bolanya yang keras..!"
"Ayo lebih keras lagi..!"
"Ya, bagus sekali."
"Horeee....."
Teriak para pemain saat berhasil mencetak angka.
Bunyi peluit yang panjang dari wasit menandakan permainan telah berakhir.
Terlihat dua siswi pemain voleyball keluar dari lapangan menuju bangku yang tak jauh dari sana, duduk lalu beristirahat.
Mereka adalah Miki dan Yuika, tampak Miki mengusap keringat di wajahnya dengan menggunakan handuk kecil di tangannya, sedangkan Yuika tengah meminum sebotol air mineral.
"Syukurlah... Akhirnya tim kita yang akan mewakili SMA 1 Otaru melawan SMA 3 Iwakuni di pertandingan volleyball putri tahun ini." Ucap Miki tampak senang.
"Ya, namun sepertinya kita harus lebih bekerja keras lagi. Aku dengar tim volleyball putri SMA 3 Iwakuni sangatlah hebat. Hampir setiap tahun tim meraka selalu memenangkan pertandingan." Balas Yuika.
"Kita tak boleh kalah, kita harus buktikan bahwa tim volleyball kita bukanlah tim yang lemah." Seru Miki memberi semangat.
"Aku tak melihat pak Inuiki seusai pertandingan kita tadi. Kemana dia, apa kau melihatnya..?" Tanya Miki.
"Ya, aku tadi melihatnya masuk ke kantin belakang. Memangnya ada apa kau mencarinya?" Ucap Yuika.
"Bukan apa apa, aku hanya ingin memastikan apakah sore ini pak Inuiki akan jadi melatih kita atau tidak." Ucap Miki sambil melirik ke arah sekitar kantin sekolah.
"Ya ampun... Aku hampir saja melupakannya." Seru Yuika sedikit panik.
Mereka lantas pergi menemui pak Inuiki yang berada di kantin belakang sekolah.
Pak Inuiki adalah guru olahraga sekaligus pelatih mereka. Dia adalah guru termuda di sekolah itu. Hampir dari semua para siswa dan siswi sangat mengidolakan guru olahraga itu, karena gayanya yang super cool dia juga sangat ramah, mudah bergaul dan pandai mengambil hati setiap anak-anak didiknya.
Miki dan Yuika memasuki kantin dan mendapati pak Inuiki sedang bersantai ria sambil menikmati segelas kopi susu hangat.
"Pak, pak Inuiki..!" Sapa Miki dan Yuika.
"Kami sedari tadi mencari bapak, rupanya bapak ada di sini." Ucap Miki.
"Ya katakan, ada apa kalian mencarik." Tanya pak Inuiki kepada kedua muridnya itu.
"Begini pak, kami datang kemari ingin memastikan apakah bapak jadi melatih tim kami sore ini..?" Ucap Miki.
"Aku sudah mengatur jadwal latihan tim kalian bukan..! Sore ini kita akan latihan di lapangan sekolah. Beritahu anak-anak yang lainnya. Jangan sampai ada yang telat, bapak harap semua anggota tim kalian bisa hadir. Kekompakan dalam sebuah tim adalah prioritas yang utama, dan ingat tinggal 2 minggu lagi kita akan bertanding melawan tim volleyball dari SMA 3 Iwakuni. Itu tidaklah mudah. Jangan menyia-nyiakan waktu yang tersisa. Kita harus berusaha menjadi lebih unggul daripada mereka." Kata pak Inuiki panjang lebar sambil menyalahkan sepuntung rokok yang diambil dari saku bajunya.
Mata pelajaran kedua akan segera dimulai. Usai bertemu dengan pak guru Inuiki, Yuika dan Miki kembali ke ruang ganti, di sana dia bertemu dengan Hana yang juga hendak berganti pakaian.
Hana tidak ikut bermain dan bergabung dalam tim volleyball SMA 1 Otaru, karena ia tidak begitu minat dengan olahraga.
Ia hanya fokus pada musik biolanya saja.
Setelah berganti pakaian mereka bertiga segera kembali ke ruang kelas.
Papan kecil yang bertuliskan Kelas 10 B terpampang diatas pintu masuk sebuah ruangan. Terlihat pak guru Watanabe sedang mengajar dan menjelaskan di depan papan tulis.
Selain menjadi wali kelas 10 B, dia juga mengajar sebagai guru bahasa Inggris di kelas itu.
Yuika tampak fokus memperhatikan pelajaran yang dijelaskan pak Watanabe, begitu pula dengan Miki dan Hana juga murid-murid lainnya.
Setelah beberapa jam pelajaran berlangsung akhirnya bel pun berbunyi yang artinya pelajaran telah berakhir.
Semua murid kemudian keluar dan meninggalkan ruang kelas.
Yuika, Hana dan Miki berjalan menuju pintu gerbang sekolah. Sesampainya di gerbang mereka bertiga pun berpisah dan saling melambaikan tangan.
"Sampai jumpa..!" Teriak Hana.
"Jangan lupa sore ini ya..! dan jangan sampai telat..!" Seru Miki mengingatkan Yuika.
"Ya... Sampai nanti." Balas Yuika
Yuika berjalan sendiri menuju stasiun Kereta Api, butuh sekitar 5 menit berjalan kaki dari SMA 1 Otaru untuk sampai di stasiun Kereta Api.
Namun dia merasa sepertinya ada seseorang yang sedang mengikutinya dari belakang.
Yuika menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Hai...!" Minato menyapanya sambil tersenyum.
"Ooh, Hai..." Yuika membalas sapaan sambil menundukan kepalanya.
Rupanya Yuika tak sadar bahwasanya sedari tadi yang berjalan di belakangnya adalah Minato.
"Apa kau akan pulang menggunakan Kereta Api..? Tanya Minato.
"Ya..." Ucap Yuika.
"Baguslah, aku juga akan menggunakan Kereta hari ini. Apa boleh aku berjalan menuju stasiun bersamamu..?" Kata Minato lagi.
"Ya, tentu." Yuika terus saja menundukan kepalanya.
Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju stasiun Kereta Api.
"Kudengar tim volleyball kalian menang, apa itu benar..?" Tanya Minato.
"Ya kami memenangkan pertandingan hari ini." Ucap Yuika.
"Baguslah" Seru Minato.
Yuika dan Minato telah sampai di stasiun Kereta Api. Mereka berdua segera masuk ke dalam kereta dan mencari tempat untuk duduk. Namun nampaknya setiap bangku di sana telah dipenuhi oleh para penumpang lainnya, hanya tinggal satu bangku yang masih kosong. Minato lalu mempersilakan Yuika duduk disana sementara ia memilih untuk berdiri saja disebelah Yuika.
Kereta api mulai melaju meninggalkan stasiun.
"Apa kamu baik-baik saja..? Jika kamu lelah kamu boleh mengatakannya kepadaku, kita bisa bergantian." ulUcap Yuika yang merasa tak enak hati sembari beranjak berdiri dari tepat duduknya.
"Aku tak apa, kau boleh duduk." kKata Minato.
Yuika kembali duduk, kemudian ia membuka tasnya hendak mengambil sesuatu.
Yuika lalu mengeluarkan sebuah permen karet dan memberikannya kepada Minato.
"Ini Untukmu..!" Sambil menyodorkan permen karet di tangannya.
"Terima kasih." Ucap Minato mengambil permen karet itu.
Minato tampak tidak langsung memakan permen karet itu. Dia menyimpan permen itu ke dalam saku bajunya.
Setelah beberapa menit melaju, Kereta Api itu pun tiba dan berhenti. Yuika dan Minato segera turun dan pulang ke rumah masing-masing.
***
Sore itu Yuika berpamitan kepada ayahnya, ia akan pergi ke sekolah untuk berlatih volleyball bersama Miki dan teman-teman satu timnya.
Pak guru Inuiki sudah menunggu mereka di lapangan sekolah. Sore itu cuaca sangat bersahabat.
Semua anggota tim volleyball datang untuk berlatih, mereka terlihat begitu kompak.
Pak Inuiki mengatur posisi mereka masing-masing, lalu dia mulai menjelaskan dan menunjukan teknik cara servis bola, teknik passing dan juga cara bagaimana menangkis bola yang benar.
Dan baru setelahnya semua anggota tim mulai mencoba mempraktekan teknik yang telah diajarkan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments