Rumput hijau tumbuh sangat rapi di pekarangan, hembusan angin yang lembut terus saja menerpa pohon di sana sehingga beberapa ranting pohon bergoyang bagai sedang menikmati suatu irama musik clasik yang syadu.
Bunga sakura pun mulai berguguran mengubah sebagian warna rumput hijau itu menjadi merah muda, harum bunga sakura menyeruak di mana-mana menambah kesegaran udara di pagi itu.
Terlihat seorang gadis yang sedari tadi memperhatikan jam yang ada di tangannya . Nampaknya gadis itu tengah menunggu kedatangan seseorang, ada rasa kesal tergambar di raut wajahnya.
Rupanya dia adalah Miki yang sedang menunggu kedatangan Hana dan Yuika. Karena hari ini adalah hari libur mereka telah membuat janji untuk bertemu di taman pohon bunga sakura.
Sudah hampir 30 menit lamanya Miki berdiri di sana, namun sialnya Hana dan Yuika masih belum terlihat batang hidungnya.
Ia pun merogo ponsel dari dalam sakunya, mencoba menghubungi kedua sahabatnya itu kembali. Ini yang ketiga kalinya Miki menghubungi Yuika dan Hana. Belum sempat menelepon sahabatnya itu tiba-tiba dari arah belakang seseorang datang mengejutkannya, yang ternyata itu adalah Yuika.
"Apa yang kamu lakukan Yuika..! Lihat ini sudah pukul berapa sekarangn..! Dan Hana... Mana Hana..? Astaga aku hampir mati berdiri di sini..!" Miki berseru dengan kesal.
"Sabarlah Miki tunggu sebentar lagi, dia pasti akan segera datang." Yuika mencoba menenangkan Miki.
Tak lama kemudian datanglah Hana sambil menggandeng biola di tangannya. Hana datang mendekati mereka berdua sambil menyapa, namun sapaan itu tak di balas oleh Miki.
Miki yang sedari tadi merasa kesal terus saja mengoceh, ia melontarkan begitu banyak pertanyaan kepada Hana.
"Maafkan aku...! 2 hari yang lalu bibi zima dan anaknya datang berkunjung ke rumah kami dan dia menitipkan anaknya kepada kami, jadi pagi ini aku harus mengantar anaknya kembali pulang ke rumahnya." Ucap Hana mencoba menjelaskan kepada Miki.
Bibi Zima adalah masih kerabat dekat dengan ayah Hana, dia memiliki 3 orang anak yang masih kecil. Bibi Zima bekerja sebagai karyawan di toko bunga nona Naomi dan terkadang jika sedang sibuk ia sering menitipkan anaknya kepada keluarga Hana.
Yuika, Hana dan Miki tampak sangat menikmati suasana di taman bunga sakura pagi itu.
Pohon-pohon sakura yang di penuhi bunga nampak cantik dan sangat menakjubkan. Beberapa kali mereka mengambil gambar pohon sakura dan mengabadikannya di dalam handphone mereka masing-masing, mereka juga tidak lupa mengambil foto selfi mereka bertiga di bawah pohon yang berbunga merah muda itu.
Setelah berjalan-jalan menikmati indahnya bunga sakura yang bermekaran, mereka pun singgah di sebuah pondok untuk melepaskan penat mereka.
Hana yang membawa biola mulai memainkan biolanya, nada yang sangat indah keluar dari alat musik itu, tampak Hana sangat pandai memainkan biola kesayangannya itu.
Yuika memejamkan mata mencoba menikmati setiap alunan nada yang di mainkan oleh Hana.
Miki juga tampak menikmati permainan biola Hana.
Ketika mereka hendak beranjak meninggalkan taman bunga sakura, tiba-tiba Minato dan Mizuki datang menghampiri, rupa-rupanya mereka berdua juga datang ke sana untuk menikmati indahnya bunga sakura di musim semi.
Hana sangat senang bisa bertemu dengan Minato, ternyata diam-diam Hana menyimpan perasaan suka kepada anak yang berambut hitam itu. Hana mengajak Minato untuk mengambil foto selfi berdua bahkan dia juga memperlihatkan keahliannya dalam bermain biola kepada Minato.
Yuika yang sedari tadi berdiam diri di pojok pondok, terus saja memperhatikan Minato yang sedang menikmati permainan biola Hana. Tampak pipi Yuika memerah saat setiap kali melihat wajah Minato.
Miki dan Mizuki sedang berbincang-bincang sambil tertawa lepas. Entah apa yang menjadi tema perbincangan mereka, tampaknya hubungan mereka berdua begitu dekat, mereka sangat akrab namun terkadang Mizuki terlihat malu saat Miki mencoba menggodannya.
Miki dan Mizuki melihat ke arah Yuika yang hanya duduk sendiri di pojok pondok, mereka berdua pun datang mendekati Yuika dan mengajaknya bergabung berbincang-bincang bersama.
Selesai bermain biola Hana dan Minato juga datang bergabung dan berbincang-bincang bersama Mizuki, Miki dan juga Yuika, namun tampaknya Yuika sedikit gugub saat berdekatan dengan Minato, pria berambut hitam itu.
Pukul 11:25 siang, mereka semua sepakat untuk meninggalkan taman bunga sakura dan kembali ke rumah masing-masing.
Miki dan Mizuki pulang bersama sebab arah rumah mereka yang searah dan tidak begitu jauh dari lokasi taman bunga sakura, sedangkan Yuika akan pulang bersama Minato. Mereka berdua akan menaiki Kereta Api yang sama dan Hana pulang dengan bersepeda.
Di dalam Kereta Api Minato dan Yuika duduk bersebelahan, Minato mengeluarkan sebotol air mineral dari dalam tas yang di bawanya.
"Ini ambilah...!" Ucap Minato sambil memberikan botol air mineral itu kepada Yuika.
"Terima kasih." Ucap Yuika sambil mengambil botol minuman itu. Dia tampak masih sedikit gugup.
Yuika lalu membuka penutup botol minuman itu dan meminumnya.
Minato melirik ke arah tas Yuika, dia melihat kertas yang bergambar terselip di dalamnya, dia penasaran apa yang telah dilukis oleh gadis itu.
"Apa kamu menyukai lukisan..?" Tanya Minato.
"Yaa..." Jawab Yuika.
"Apa aku boleh melihatnya..?" Tanya Minato sambil melirik buku bergambar yang ada di dalam tas Yuika.
Yuika lalu mengeluarkan buku bergambar itu dari dalam tasnya dan menyodorkannya kepada Minato.
"Wahh... ini sangat indah..! Apa kau yang melukisnya sendiri..? Kamu benar-benar sangat berbakat." Ucap Minato takjub
melihat hasil karya Yuika.
"Ini tampak seperti bunga sakura yang asli, kau melukisnya dengan sangat sempurna." Ucap Minato lagi, yang masih takjub melihat lukisan yang di buat Yuika.
"Ayahku adalah seorang pelukis, aku juga ingin menjadi sepertinya. Saat kami masih tinggal di kota Tokyo. Ayahku memiliki sebuah galeri lukisan tapi seseorang telah menipunya dan ayah terpaksa menjual semuanya dan membawa kami tinggal di kota Otaru." Ucap Yuika dengan nada sedih.
"Benarkah, jadi dulu kamu dan keluargamu tinggal di kota Tokyo?" Ucap Minato.
"Ya, begitulah." Jawab Yuika.
"Bagaimana denganmu, apa yang membuatmu datang ke kota Otaru..?" Tanya Yuika kepada Minato.
"Oohhh itu...! Ayahku dipindah tugaskan di kota ini, dan kami sekeluarga harus pindah ikut bersama ayah.
Sebenarnya aku masih ingin bersekolah di SMA 1 Tokyo tapi ibu tidak bisa tinggal jauh dariku, jadi aku memutuskan untuk pindah ikut bersama ayah di kota ini."
"Apa boleh aku meminta sesuatu darimu..?" Pinta Minato.
"Sesuatu..? Tapi apakah itu..? Yuika bertanya kepada Minato penasaran.
"Aku ingin kamu melukis wajahku sekarang." Canda Minato sambil tersenyum.
Rupanya Minato mencoba menggoda Yuika.
Yuika pun terdiam sambil menundukan kepalanya, pipinya menjadi merah karena merasa malu.
Kereta Api melaju sangat cepat, dan berhenti di sebuah stasiun. Para penumpang segera keluar dari Kereta Api tampak Minato dan Yuika juga turut keluar meninggalkan Kereta Api itu.
Tepat di ujung persimpangan jalan, Minato dan Yuika akhirnya berpisah dan pulang menuju arah jalan rumah masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
La Bolontio
good👍
2023-01-04
1