Bab Cinta tulus

Hari berganti minggu dan sudah selama itu Ily merasa bahwa Pandu sudah tidak lagi mengunjunginya. Ada rasa khawatir dan curiga yang hinggap. Namun, Ily meyakinkan dirinya sendiri bahwa mungkin saja, Pandu Sedang sibuk dengan pekerjaan kantor.

Beruntung, hari ini Ily tidak ada jadwal malam. Dia memilih menghubungi Pandu dan ingin mengajaknya berkencan. Rasanya, Ily sampai lupa kapan terakhir kalinya melakukan kegiatan tersebut.

Tut. Tut. Tut.

Tepat di dering ketiga, Pandu menerima telepon dari Ily. "Hallo, Ndu?" sapa Ily dengan rindu yang membuncah.

"Hallo. Tumben kamu telepon terlebih dahulu? Memangnya tidak sibuk?" tanya Pandu di seberang sana terdengar begitu antusias.

Ily tersenyum bahagia. Suara Pandu mampu menghilangkan gemuruh di dadanya yang sejak tadi mengusik.

"Ya, aku sudah tidak sibuk. Bagaimana jika kita bertemu? Aku merindukanmu, Ndu," tawar Ily dengan nada yang mengalun.

Pandu terkekeh geli di seberang sana. "Aku sedang tidak bisa keluar karena pekerjaan yang begitu banyak. Maafkan aku," jawab Pandu merasa bersalah.

"Ya sudah. Kalau begitu biar aku saja yang ke kantormu. Bagaimana?" tawar Ily lagi.

Pandu mengulas senyum merekahnya. "Boleh. Kamu datang saja kesini. Aku akan menunggumu," ucap Pandu begitu bahagia.

Setelah telepon ditutup, Ily tersenyum lebar keluar dari ruangannya. Ily keluar pukul tiga sore dan itu berarti, jam kantor Pandu masih satu setengah jam lagi.

Sebelum benar-benar melajukan mobilnya, Ily menyempatkan diri untuk membeli piscok, makanan kesukaan Pandu.

"Aku datang, Ndu,"monolog Ily kemudian menarik tuas dan menginjak gas menuju perusahaan tempat Pandu bekerja.

Sedangkan Pandu, dia bergerak cepat untuk menghubungi Renita agar mengurungkan niatnya datang ke kantor. Renita selalu datang ke kantor di sore hari hanya untuk mengajak Pandu meminum kopi bersama.

Semenjak pernyataan cinta seminggu yang lalu, Renita masih saja berharap pada Pandu dan belum menyerah dengan mengatakan ingin menjadi teman Pandu.

"Halo, Ren. Kamu dimana?" tanya Pandu langsung pada intinya.

"Aku sedang di perjalanan menuju kantormu," jawab Renita di seberang sana terdengar bahagia.

"Putar balik saja. Ily akan datang ke kantor. Kamu tidak perlu kesini, takutnya Ily akan salah sangka padaku. Ily pasti akan marah dan cemburu," ucap Pandu panjang lebar yang tanpa sadar sudah memudarkan senyum Renita.

"Baiklah."

Setelah Renita menyetujui, Pandu segera menutup panggilan telepon. Dia mengulas senyumnya karena sebentar lagi Ily akan datang ke kantornya, sesuatu yang sudah lama sekali tidak Ily lakukan.

Sekitar dua puluh menit Ily sudah berada di luar ruangan Pandu. Tanpa perlu mengetuk pintu, Ily membuka pintu tersebut hingga membuat wajah Pandu mendongak. Tentunya setelah menyapa asisten Pandu yang berada di luar ruangan.

"Selamat sore, Pandu Sayang," sapa Ily manis kemudian menutup pintu rapat dan berjalan mendekat pada sang Pria.

Pandu tidak mampu menyembunyikan senyum bahagianya ketika melihat wajah cantik Ily menatapnya dengan penuh cinta.

"Memangnya kamu tidak ada shift malam?" tanya Pandu sekali lagi memastikan.

Ily menggeleng kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan Pandu yang hanya berbataskan meja kerja. "Selama dua hari ke depan aku ada cuti. Mau jalan-jalan tidak?" tawar Ily dengan puupy eyes-nya.

Pandu terkekeh pelan. "Kamu mau jalan kemana? Aku ikut saja," tanya Pandu menyetujui usul Ily.

"Nanti aku pikir dulu ya. Nih, aku bawakan pisang coklat untukmu," ucap Ily sambil mendorong dus kecil yang berbungkus kantong plastik berwarna merah ke hadapan Pandu.

Pandangan Pandu beralih pada kotak dus di depannya. "Terima kasih ya. Tetapi, kali ini aku ingin memakanmu terlebih dahulu," ucap Pandu dengan menatap wajah Ily lekat-lekat.

Ily tersenyum manis dengan satu alisnya terangkat. "Memangnya bisa?" tanya Ily pura-pura tidak tahu dengan maksud Pandu.

"Kamu ya, seminggu tidak bertemu membuatmu lupa dengan kebiasaanku," kesal Pandu lalu pura-pura marah dengan memanyunkan bibirnya.

Ily tergelak renyah dan itu terlihat sangat cantik di mata Pandu. Kini ily beranjak dari kursi dan bergerak mendekati Pandu yang masih terduduk di kursi kebesarannya.

Ily segera mendudukan diri di pangkuan Pandu ala koala yaitu menghadap Pandu sepenuhnya. Hingga rok yang dikenakan tertarik ke atas hingga paha mulus dan putihnya terlihat jelas.

Pandu menelan saliva. Baru seperti ini saja sesuatu miliknya di bawah sana sudah bereaksi. Pandangan Ily menunduk untuk bertemu tatap dengan pemilik sorot mata tajam yang kini mata itu sedang menatapnya sayu.

Cup.

"Ini hadiah untukmu karena seminggu tidak ada kabar," ucap Ily setelah mengecup bibir Pandu sekilas.

Pandu terkekeh pelan. "Hadiah yang sangat indah," jawabnya kemudian segera melahap habis bibir ranum yang sejak tadi sudah mencuri perhatiannya.

Ily mengalungkan lengannya di leher Pandu untuk memperdalam ciuman. Hingga beberapa detik kemudian, saat keduanya kehabisan oksigen, ciuman itu terpaksa lepas demi membiarkan paru-parunya terisi oksigen sejenak.

"Masih sangat manis," ucap Pandu sedikit mendongak karena wajah Ily lebih tinggi dari posisi wajahnya.

"Pasti. Karena kamu sangat mencintaiku. Rasanya pasti manis seperti aku yang merasakan bibirmu," ucap Ily menunduk kemudian menggigit bibir bawahnya untuk menggoda kekasihnya.

"Jangan mengigit bibirmu seperti itu," pinta Pandu lembut.

"Kenapa?" tanya Ily pura-pura polos.

"Aikh! Kamu benar-benar mengujiku," jawab Pandu kesal kemudian merengkuh tubuh ramping itu dengan erat. Wajahnya dia letakkan di ceruk leher Ily lalu menghidu aroma lavender yang sudah lama sekali menjadi wangi kesukaannya.

"Geli, Ndu!"

Pandu tidak peduli badai cinta seperti apa yang akan menguji kesetiaannya. Pandu hanya berharap bahwa Ily bisa berubah dan meluangkan waktu lebih banyak lagi untuknya.

Ya, setulus itu cinta Pandu pada Ily.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Jangan lupa kasih dukungannya dengan cara like, komen, vote, dan hadiah semampu kalian 😍...

Terpopuler

Comments

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

ceritanya selalu bagus dan keren kakak 👍👍👌

2024-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!