Aku pergi ke kantor polisi dan melihat penabrak ayahku, seorang gadis remaja dan masih di bawah umur seperti masih SMA.
orang tua penabrak menemuiku dan sepertinya orang berada, bu sinta ibu anak itu meminta maaf kepadaku dan keluarga. Karna kelalaian anaknya menyebabkan ayahku meninggal, aku sangat kesal dengan gadis itu berlina namanya.
Bagaimanapun aku ingin keadilan untuk ayah ku, kecelakaan itu menyebabkan kematian.
jika hanya di penjara saja aku tidak puas rasanya harus di hukum berat dan gadis itu masih sekolah, aku juga kasihan karena masa depannya masih panjang.
Aku menyerahkan keputusan semua pada ibu, karna ibu yang lebih bijak dalam mengambil keputusan dari pada aku.
Setelah aku pulang dari kantor polisi, aku kekantor karna aku tadi sudah ijin untuk datang terlambat. Sekilas aku melihat orang yang sepertinya aku kenal, dia berjalan tergesa gesa dan tak melihatku.
Aku berhenti melangkah dan kubalikkan badanku, aku melihat berlina memeluk manja pada orang itu dan aku yakin itu saudara atau pacar berlina.
Penabrak itu atau berlina adalah anak dari pengusaha, mereka mengupayakan berdamai, aku tahu ini akan terjadi dan orang kaya pasti tidak memikirkan atau kasihan kepada kami selaku orang yang paling di rugikan dan tersakiti.
Sampai aku di kantor aku langsung bekerja karna tadi aku ijin dan sekarang aku harus menyelesaikan pekerjaanku supaya nanti aku pulang sama dengan yang lain.
Setengah jam aku lebih lambat dari teman teman yang lain, mereka sudah pulang semua dari tim ku dan aku paling terakhir.
Tring...tring...suara telepon kantor berbunyi dan aku mengangkatnya.
"Hallo selamat malam ada yang bisa saya bantu" kataku.
"ini dengan siapa," tanya telepon dari seberang.
Ini allena dan ada perlu apa ya? Tanyaku balik.
Dak...dik...duk..
Aku berjalan menuju kantor Bos, hari ini kenapa harus aku satu satunya orang yang pulang paling terakhir di bagianku "sesalku,"
Tok...tok...tok... Masuk jawab yang di dalam.
Aku masuk dan ternyata ada beberapa orang yang sama sepertiku masih di kantor dan menghadap Bos.
Setelah kedatanganku Bos menanyakan kami satu persatu dan aku paling terakhir semua sudah keluar dari kantor karna mereka sudah tidak di perlukan lagi.
Aku terkena marah oleh Bos Karna ada kesalahan dalam pekerjaan walaupun bukan aku yang mengerjakannya karena itu di bagian ku ya aku dengarkan saja,
kurang nol satu dalam memberikan nominal nya dan itu membuat aku terkena marah, aku dengarkan apa yang bos katakan, Untung saja tampan jadi aku biarkan dia memarahiku sampai selesai dan aku meminta maaf karna kelalaian.
Lelahnya aku, setelah pulang kerja aku membersihkan diri dan berbaring di kasurku. Ku buka obrolan di grup diponselku dan aku menyimak obrolan mereka.
Doni: hari ini gue dimarahi bos, bro!!!
Sinta: ngapa don?
Doni: gue pulang paling terakhir niat gue
biar besok gue pulang cepat, eh..tiba tiba ada
tlp suruh keruangan bos karna ada masalah
Sinta: apes lho don wk..wk..wk✌️
Riri : siapa ajja tadi?
Yanti: gue...salah satunya, trus allena dr bag
keuaangan
Riri : sabar geas, tapi enak bisa lihat bos
ganteng 😍😍
"triiiiiiiing...."
suara alarm ponsel ku berbunyi, rupanya aku semalam tertidur saat melihat chat dari kantor.
Aku bangun dari kasurku dan menuju kamar mandi, setelah selesai aku sarapan dan ku lihat adikku juga sudah selesai sarapan,
"Kak aku berangkat dulu ya"
Diantar siapa dik? Tanyaku
Sama teman kak,tuh dah di depan anaknya,
Gibran berpamitan kepadaku dan ibu yang sedang di dapur.
Ibu mendatangi ku dan duduk di sebelahku,
" lena"
Soal penabrak ayahmu, dia adalah anak kecil seperti adikmu gibran dan mama melihat kasihan jika dia di penjara. Mama akan memaafkan dan mencabut tuntutan kepadanya.
"Aku melihat ibu ku,"
aku tahu ini pasti akan ibu lakukan, ibu berhati lembut dia takkan tega pada seseorang apalagi dia mengatakan seperti gibran anak itu, walaupun aku tak setuju tapi aku akan menghargai keputusan ibu.
Aku berangkat kerja kurasa aku terlambat.
"Duk"
Aku menabrak badan seorang dan saat kulihat keatas karena memang orang yang kutabrak tinggi dan ternyata dia Bos ku "pak devan kataku, maaf pak kataku mengulanginya."
Pak devan berlalu pergi meninggalkanku, aku hanya terbengong melihatnya dari belakang.
"sombong amat..." dalam hatiku.
aku menuju meja dan langsung bekerja karena yang lain pun sudah sibuk dengan pekerjaannya masing masing.
aku menuju kantin di kantorku untuk makan siang bersama teman teman ku,
"lena"
"kemarin kamu juga keruang bos kan, terus gimana di apain kamu ama pak bos devan?" tanya lila panjang lebar.
yang jelas di marahi karena pekerjaan kemarin, itu pekerjaan bukanya kamu yang ngerjain ya.. lila, tanyaku
lila mengacungkan dua jarinya sambil berkata "piss" maaf kawan, karena aku engkau di marahi, (sambil menangkupkan tangannya memohon ampun)
aku menggangukkan kepala ke lila , tanda maafkan ke lila.
setelah selesai makan siang kami mulai bekerja kembali dan sampai sore kami bersiap siap pulang, aku pun telah membereskan tempat kerjaku dan bersiap untuk pulang.
aku menunggu angkot untuk pulang, karena tadi motorku bocor pas mau berangkat ke kantor. semoga saja bengkel ardi temanku belum tutup jadi aku bisa membawa kesana.
syukurlah ardi mengangkat tlp ku dan menunggu ku untuk menambal ban motorku, kuucapkan terimakasih karena mau menungguku.
kulihat gibran dan teman temannya sedang nongkrong di depan rumah dan bermain gitar mereka asik bernyanyi, walaupun suara ngk begitu bagus tapi yang penting happy saja.
lumayan membuat ibu tak kesepian dan bosan karena sendiri, aku masuk kamar dan membersihkan diri lalu makan malam karna ibu sudah memasak buatku, setelah makan aku langsung ke kamar dan kududuk di tepi ranjangku membuka ponselku. kulihat ada chat yang masuk dari sahabatku fitri.
karena besok minggu, fitri mengajakku jalan. Aku iyakan ajakan fitri karena sudah lama aku tidak jalan bersama sahabatku itu. jadi aku kangen karna memang fitri sudah menikah setelah 1 tahun lulus sekolah SMA.
fitri dan aku sudah bersahabat sejak SMA dan fitri sudah menikah dan belum di berikan momongan, tadinya dia memang menunda untuk mempunyai momongan karena masih muda pingin pacaran dulu.
aku bertemu fitri kami jalan jalan ke mal dan nonton, aku mengajak fitri makan di tempat makanan kami bakso favorit di pinggir jalan dekat dengan sekolahan kita.
mang agus penjual bakso tidak lupa dengan kami berdua, memang dulu tempat bakso ini di jadikan "basecam" kalau pulang sekolah dan juga kalau ada jam kosong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments