Suami Pilihan Ibu
aku pulang dari kerja banyak tetangga berkerumunan di depan rumah ku, aku melewati beberapa orang dan masuk kedalam rumah. aku lemas melihat seseorang yang terbujur kaku,
"ayah...."
badanku terasa lemas seketika,
dengan susah payah aku mendekati ayahku yang sudah tertutup kain kafan.
Aku menangis di depan mayat ayah yang kusayangi,
"apa yang terjadi? ," tanyaku pada ibu
ayah tertabrak sewaktu akan pulang bekerja, kata ibuku
"Dan siapa orang yang telah menabrak ayah, apa dia bertanggung jawab?"
ayah yang sangat aku cintai dan aku banggakan. walaupun kami tak kaya tapi hidup kami bahagia, kami hidup berempat sangat bahagia.
Kami saling mengasihi, selama ini ayah bekerja di bengkel yang ayah dirikan dengan susah payah dari bengkel itu kecil hingga menjadi bengkel yang lumayan besar, itu adalah satu satunya mata pencarian ayah.
Sekarang ayah telah tiada, aku dan ibu adalah seorang perempuan yang ngk tahu akan dunia perbengkelan, kami bingung harus bagaimana.
saudara ayah datang menemui ibu dan dia akan mengambil alih bengkel yang sudah susah payah ayah rintis.
Katanya akan bagi hasil dan akan memberikan 60%:40 %. Kenapa bisa begitu kami yang mempunyai bengkel kenapa kami yang mendapat bagian 40%.
Karna paman hanya menemui ibu tanpa sepengetahuanku dan aku tentu saja tidak terima dan aku mendatangani pamanku ali.
"Paman."
Kedatanganku hari ini aku ingin paman membagi hasil dengan sama rata, karna semua peralatan dan karyawan serta semuanya itu sudah ada dan paman hanya mengelola saja.
"Itu tak adil bagi kami."
paman melihatku,
"Yang bekerja nantinya kan aku dan wajar dong jika aku yang mendapatkan lebih," kata paman ali.
"begini saja paman."
Bagaimana jika paman mengontrak nya saja dan tidak usah berbagi hasil karna penawaran paman tidak menguntungkan bagi kami.
aku yakin paman ali takkan menyetujui penawaranku karna paman ali tak punya modal dan dia tidak bekerja setelah di pecat dari PT, maka dari itu dia mau memanfaatkan keadaan kami sekarang.
Paman tampak berfikir dan akhirnya dia mau membagi hasil sama rata dan semua aku sudah persiapkan dengan hitam diatas putih dan tidak boleh di langgar.
Aku pulang dengan rasa senang karna paman ali tak bisa berbuat seenaknya dan kertas perjanjian sudah aku simpan dengan baik.
Semua pemasukkan dan pengeluaran yang ada di bengkel semua harus di konfirmasikan juga terhadapku karna setiap minggu aku mengeceknya dan semua itu sudah aku tulis di surat perjanjian.
Agar tidak ada kecurangan di dalam bengkel, aku menempatkan orang kepercayaan ayah yang juga teman ayah untuk mengawasi di bengkel pak arif namanya semoga dia orang yang amanah untuk bisa ku percaya.
Aku bekerja setelah beberapa hari aku ijin, teman teman di tempat kerjaku mengucapkan belasungkawa kepadaku.
aku kerja di perusahaan yang lumayan untuk masalah gaji karna ini perusahaan cabang, jadi staf nya juga tidak begitu banyak di setiap bagian hanya ada 5-7 orang saja, masih beruntung untuk di bagian ku ada 6 orang karna bagian keuangan.
Bersyukur di kantor teman teman ku sangat baik dan solidaritasnya sangat baik, karna aku beberapa hari ngk masuk temanku bergantian menghendel pekerjaanku jadi ketika aku masuk pekerjaanku tak menumpuk.
kami semua makan siang di luar di sebuah restoran dan kesempatan itu aku gunakan untuk mengucapkan terimakasih karna membantu pekerjaan ku.
hari ini aku lelah dan kulihat ibu sudah tertidur dan adikku gibran sedang belajar, "dek belum tidur," tanyaku
"Belum kak masih bikin Pr." katanya
Kalau sudah selesai cepat tidur ya jangan malam malam kataku lagi.
Aku merebahkan badanku dan kulihat jam sudah pukul 22.00 wib, aku membaca sosial media ku sebentar dan setelah lelah mataku akupun tertidur.
Aku bangun pagi ini kulihat ibu sedang menyiapkan sarapan untuk kami,
"bu mana gibran," tanyaku
panjang umur, tak lama adikku nonggol dari kamar dan duduk di depanku untuk sarapan.
Setelah selesai sarapan aku dan adikku berangkat dan aku mengantarkan gibran sekolah dengan motorku karna satu arah.
Gibran baru kelas 8/2 SMP dan dia anak yang pendiam seperti ibuku, sedang kan aku seperti ayahku aku periang dan ayah ku juga sangat romantis tapi aku tak tahu aku romantis apa tidak karna aku belum pernah berpacaran.
Di kantor sedang heboh sekali karena BOS akan mengunjungi kantor kami jadi semua karyawan heboh tentang itu dan jam 9 pagi mereka akan datang.
Semua karyawan wanita semua pada sibuk berdandan cantik, kata mereka BOS masih muda dan sangat tampan.
Setampan apa bos ku itu aku juga jadi penasaran.
Akhirnya BOS datang dan kami semua kedepan untuk menyambutnya, semua wanita di kantor tampak sangat bersemangat.
Semua berjejer rapi dan aku berdiri di belakang karna aku datang paling terlambat habis dari toilet, kulihat semua karyawan wanita berada di depan untuk menyapa.
Aku mencuri pandang untuk melihat bos ku, memang tampan seperti oppa oppa korea tapi ini versi indonesianya.
Bos berhenti di barisan depanku dan melihat kearahku, aku menundukkan kepala untuk menghormatinya.
Selesai beramah tamah dengan bos kami kembali ke ruangan masing masing dan di tempatku sedang membicarakan tentang bos,
" len, " tadi bos berhenti di depan mu.
Apa kamu ngk terpesona, tanya lila kepadaku.
"ya aku klepek klepek." jawabku asal
Jangan naksir ya, la itu bos inceranku lho....
"siip"
tenang saja lila, "ngk akan." jawabku
Kuacungkan dua jariku tanda piss ke lila.
Aku pulang kerja mampir ke toko kue untuk membelikan kue kesukaan ibu dan setelah itu aku pulang.
Hari ini aku pulang cepat dan kurasa ibu belum tidur, ku ketuk kamar ibu dan ku buka pintunya ternyata ibu sedang melihat foto ayah.
Kupeluk ibu untuk menguatkan hatinya, sebenarnya aku juga merindukan ayah dan saat seperti ini aku tak boleh cengeng karena aku harus tegar agar ibu juga kuat dan tak boleh larut dalam kesedihan.
Bu hari ini aku gajian, aku membeli kue kesukaan ibu. Ibu melepaskan pelukanku dan berkata "allena" kue besok aja ibu makan ibu mau tidur saja, katanya.
Aku kekamarku dan berbaring setelah membersihkan diri, aku mengecek dulu pembukuan bengkel yang sudah seminggu ini belum aku periksa.
Aku mengantuk setelah mengecek pembukuan bengkel dan aku tertidur.
Karna hari ini hari libur aku mengajak ibu dan gibran ke makam untuk berziarah, aku sangat rindu ayah dan kurasa ibu dan gibran juga. ibu mencium nisan ayah ketika kami akan pulang dan gibran pun memeluk nisan ayah, kami semua masih merasa tak percaya bahwa ayah telah tiada meninggalkan kami kembali kepadaNya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Bilqies
Hai Thor salam kenal yaa..
aku mampir niih ..
2024-05-01
1
Berbieliza
semngat terus tulisnya kak, jangan lupa mmpir kak
2023-05-18
1
Dede
aku mampir ya kak, semangat terus. salam dari ghost in kos jangan lupa mampir
2023-05-10
2