Melukai Perasaan Ibu

Dengan menahan Perih di pangkal pahanya ,Icha berjalan tertatih tatih menuju  kamar mandi ,

Edo yang sudah  terkulai lemas sehabis  melakukan pergulatan panas dengan kekasihnya icha segera bangkit dan ranjang dan hendak menggendong icha ke kamar mandi .

"Gak usah mas ,aku bisa jalan sendiri " ucap icha pelan

Namun Edo tak menghiraukan ,ia tetap melanjutkan langkahnya sambil menggendong kekasihnya yang barusan ia renggut keperawanan nya..

Edo tau kalau kekasihnya sedang merasakan sakit akibat ulahnya .

Dengan pelan Edo menurunkan tubuh Icha di depan kamar mandi ,dengan pelan Edo menuntun icha sampai memasuki kamar mandi .

Edo hendak menunggui ,namun icha menyuruh nya agar tunggu di luar .

Di dalam kamar mandi icha menangiss sejadi jadinyaa dengan mulut ia tutup menggunakan ke dua tanganya karena takut terdengar oleh Edo .

Rasa menyesall ,sedih ,takut menyelimuti pikiran icha .

Tangisan icha berhenti ketika ketukan pintu kamar mandi  membuyarkan pikiran nya .

"Dek kamu gak apa apa ,tanya Edo dari balik pintu .

Tanpa menjawab icha segera bergegas,menyeka air mata  dan menyambar seragam yang masih basah .

Icha segera memakai seragam dan hendak pulang ,Edo yang seketika bingung dengan Sikap icha berusaha menenangkan kekasihnya .

Edo yang jauh lebih dewasa bisa memahami perasaakan kekasihnya yang baru menginjak usia belasan tahun.

"Mau langsung pulang dek ,ini masih hujan loh.Mas antar pakai mobil yaa .Nanti biar mas minta tolong temen untuk antar motor adek pulangg."

"Gak usah mass ,aku pulang sendiri saja ",

mengabaikan perkataan Edo icha langsung bergegas pulang sambil menembuss awan yang masih gerimis .

Di tengah gerimis yang masih mengguyur icha menangis lagi sejadi jadi nyaa ,,

Di ingatnya wajah ibu nya yang  menaruh harapan besar pada icha agar bisa kuliah  dan bisa jadi orang sukses kelak .

Di rumah masih sepi ,orang tua icha masih belum pulang berkerja ,hanya ada bayu yang rebahan di kasur sambil menonton tv

Icha yang  basah terkena gerimis bergegas ke kamar mandi untuk membersihkam diri yang urung ia lakukan waktu di rumah Edo .

Tanpa ada obrolan dengan adiknya selesai mandi  icha masuk kamar dan mengurung diri .

Adzan magrib berkumandang ,Bu Yanti membangunkan anak gadisnya yang tertidur pulas ,entah lemas atau kebanyakam menangis tak terasa icha tertidur hingga magrib tiba.

"Ndokk ,ndokk ,bangun ndokk ..udah adzan magrib ayo bangun sholat magrib dulu "

Dengan Lembut Bu Yanti mengusap wajah anak gadissya yang masih mengerjap ngerjap kan mata .

"Udah pulang Bu ,tadi gak kehujanan Bu "

"Tidak ndok pas ibu pulang hujan sudah reda , ayoo bangun sholat ,terus makan.Ibu sudah masak telur balado kesukaan kamu" .

Icha menghambur kepelukan ibunya sambil menangis sesenggukan bak anak kecil yang minta di belikan es krim .

Bu Yanti yang kebingungan dengan sikap anak gadisnya membalas pelukan anak gadisnya itu .

"Kamu kenapa ndok ,kok tiba tiba peluk ibu sampai nangis kayak gitu ,kayak ibu mau pergi jauh saja" , Celetuk Bu Yanti .

Ibu dan anak saling terdiam, hingga di kagetkan suara Pak Yono yang memanggil mangil hendak mengajak sholat magrib berjamaah.

Waktu cepat  berlalu ,setelah kejadian tadi ,orang tua icha gak ada yang  membuka obrolan ,bahkan di meja makan yanh biasa di penuhi canda tawa hanya ada dentuman suara sendok makan,Bu Yanti dan Pak Yono hanya saling adu pandang wajah mereka , karena sikap anak gadis nya yang tiba tiba berubah jadi pendiam seperti memendam beban

Selesai beres beres dapur ,Bu Yanti bergegas ke belakang untuk merendam pakaian kotor ,

Ibu dua anak itu tak pernah lelah dan mengeluh ,meski telah lelah bekerja seharian ,di rumah masih mengerjakan segala pekerjaan rumah,sebelum subuh harus bangun untuk memasak ,selesai sholat subuh  masih menyapu , mencuci piring dan menjemur pakaian,baru mereka sarapa bersama sebelum terpisahkan oleh tuntutan dan aktifitas masing masing . pukuL 6 pagi Bu Yanti harus sudah berangkat bekerja .

Makanya mencuci pakaian ia lakukan di malam hari .

Bukannya memanjakan anak anak nya tapi itu bentuk kasih sayang bu Yanti terhadap ke dua buah hatinya .

Deggg deggg deggg

Jantung Bu Yanti berdetak kencang ,tangan lembutnya gemetar Tatkala memegang ****** ***** anak gadisnya yang ada bercak darah ,

Bu Yanti paham betul kalau seminggu Lalu Icha baru selesai menstruasi ,tidak mungkin kalau sekarang menstruasi lagi.

Atau jangan jangann...

Bu Yanti bergegas ke kamar icha , di dekati nya dengan Lembut anak gadisnya yang dari tadi murung ,meski ada banyak pertanyaan di benaknya  namun Bu Yanti tak pernah  berbicara keras apalagi kasar sama anak anak nya.

"Ndokk ,Ibu mau tanya kenapa dari tadi kamu murung dan sepertinya habis menangis "?

Mata sembab icha tak bisa bohong .

Sambil memeluk icha dengan penuh kasih ,Bu Yanti tetap memendam Pertanyaan yang berkecamuk di pikirannya .

"Kalau ada masalah cerita sama ibu ndok , anggap saja ibu temanmu jadi kamu bisa menceritakan semua keluh kesahmu "

Bu Yanti berusaha bijak menghadapi anak gadisnya yang Masih labil.

Icha tak kuasa menjawab pertanyaan ibu nya ,ia hanya menunduk dan semakin erat medekap tubuh ibunya .

Dalam hati hanya kata maaf dan maaf yang ia ucapkan.

"Katanya Edo pulang ,apa kamu sudah bertemu ndok "?

Pertanyaan sang ibu memecah kesunyian ,

Sontak membuat dada icha semakin sesak .

Edo memang sudah sangat akrab sama orang tua icha ,bahkan ia tak segan menelpon Bu Yanti untuk sekedar tanya kabar dan memberitahukan kepulangannya .

Icha yang merasa takut dan menyesal tk kuasa menahan tangisnya ,

Lagi lagi dia nangis sesenggukan di pelukan ibunya .

Dengan mengatur nafas  suasana hati yang tak karuan Bu Yanti terpaksa menanyakan haL yang mengganjal di hatinya .

"Ndok tadi ibu melihat ****** ***** ada bekas darah ,apa kamu sama Edo sudah melakukannya ??"

Icha yang tak kuasa segera melepas pelukan ibunya dan turun dari ranjang langsung bersujud di kaki ibunya memohon ampun ,

Bu Yanti yang paham ,langsung menepukk dada nya yang terasa sesak ,dunia serasa runtuh. Seketika pecah tangis Bu Yanti

Anak gadis yang begitu ia jaga ,ia rawat dengan penuh kasih sayang tak menyangka menghancurkan hatinya yang begitu menaruh harapan besar .

"Astagfirullah ,,duhh Gusti Pangeran ampunilah dosa hambamu yang telah lalai menjaga titipanmu. Maaf kan hambamu yang tidak berhasil mendidik anak hamba hingga melakukan zina  yang sangat engkau Larang dan engkau benci".

Bu Yanti yang berusaha menahan marah dan kecewa langsung beranjak dan berlalu meninggalkan icha yang masih bersimpuh di lantai sambil menangis sesenggukan.

"Bodohh bodohhh bodohh " icha memukul mukul kepalanya sambil merutuki kebodohanya .

Kepercayaan yang ibu berikan seketika icha hancurkan.

Drtttt drtttt drttt ,

terdengar panggilan masukk ,

Icha bangkit dan meraih gawai nya ,

Mas Edo memanggil ,begitu tulisan yang tertera di layar gawai icha .

Sudah 3 kali menelepon namun icha masih enggan mengangkat ,di Lihatnya  ada 12 pesan masuk dari Edo .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!