Andi memperhatikan Najwa yang duduk di samping nya. Raut wajah yang senduh dan mata yang merah, Andi tahu kalau Najwa sekarang menahan emosi nya. Dia menghela nafas panjang.
"Najwa, aku minta maaf ya atas sikap kak Yuni tadi. .!" Andi mencoba mencairkan kan suasana. Najwa mendongak kan wajah nya.
" aku gak apa-apa..!?" jawab Najwa
Andi menggenggam tangan najwa.
"hmm..gimana kalau kita hari ini jalan ??" kata Andi mencoba untuk menghibur Najwa
"jalan ? kemana ?" kata Najwa sedikit antusias.
"gimana kalau ke danau ?? yah anggap aja kita bulan madu ..??!" tawar Andi.
"kayak nya seru, boleh deh ..?!!" kata Najwa kembali riang.
"ya udah, sekarang kamu siap-siap ya ,..!" kata Andi mengelus rambut panjang Najwa. Najwa mengangguk. dia bangkit dan langsung bersiap.
***
"waahh,, pemandangan nya indah banget. udara nya juga sejuk..!!" seru Najwa .
"kamu suka ..?" kata Andi
"suka. makasih ya ..!!?" kata Najwa bergelayut manja di lengan Andi.
Andi dan Najwa menikmati waktu berduaan mereka di danau yang menjadi objek wisata di desa mereka. sebenar nya danau ini dulu adalah danau biasa yang masih di kelilingi oleh hutan. namun seiring berjalan nya waktu danau itu sekarang sudah menjadi objek wisata seperti sekarang. danau itu sekarang di sebut danau pelangi. karena di saat waktu tertentu permukaan danau akan memantulkan warna warni pelangi di sela-sela riak nya. banyak pengunjung dari luar daerah yang sengaja berlibur ke danau pelangi bersama keluarga nya. terutama pengunjung dari kota terdekat. sebut saja kota j. mereka memilih berlibur ke danau pelangi ,karena lingkungan nya yang masih alami, dan udara nya masih terbilang bersih. cukup untuk merelaksasi pikiran mereka yang selalu tertekan oleh tuntutan pekerjaan masing-masing.
pedagang-pedagang kecil pun tak mau ketinggalan memanfaatkan keramaian pengunjung. Di pinggir jalan yang sudah di bangun untuk mempermudahkan perjalanan pengunjung. Telah berjajar kedai dan warung yang menawarkan berbagai macam makanan dan juga perlengkapan memancing. Tentu saja mereka yang jarang punya waktu santai pasti tidak akan melewatkan kegiatan yang cukup menguji kesabaran. Andi pun tak mau ketinggalan. Andi dan Najwa sekarang sudah berada di pinggir danau dengan joran pancing yang mereka beli di salah satu toko dekat danau. Sambil ngobrol santai tatapan mereka tak pernah lepas dari joran. Sedang asyik bercanda, tiba-tiba joran bergerak. Andi yang reflek langsung menarik joran. Terjadi lah tarik ulur yang cukup sengit . Najwa terus memberi semangat pada Andi yang masih bermain tarik tambang dengan ikan (😁😁😁).
"terus ..dikit lagi .. iya.. ya lebih kuat ..!!!?" Najwa memberi sangat
Dan akhir nya Andi pun menjadi pemenang. ikan nila yang lumayan besar berhasil mendarat..
"yyeeeyy .. berhasil..!!!" sorak Najwa sambil bertepuk tangan.
"ikan nya udah dapat. kita pulang yuk udah mau sore. ." ajak Andi.
" ayo. .!" jawab Najwa.
mereka pun berkemas.
"nanti ikan nya mau di masak apa ?? " tanya Najwa
"terserah kamu aja.." kata Ani
"gimana kalo di masak asam Padeh ?" tawar Najwa
"boleh..." jawab Andi.
Andi melajukan motor nya dengan santai. Najwa melingkarkan tangan nya di pinggang Andi dengan dagu yang dia sandarkan ke bahu Andi. hal yang sederhana namun bisa membuat pasangan itu tersenyum bahagia.
"Tuhan, semoga rumah tangga kami selalu di penuhi dengan kebahagiaan.." Doa Najwa dalam hati , dengan mengeratkan pelukan nya di pinggang Andi.
***
suasana makan malam di lalui dengan tenang. masakan Najwa selalu mendapat pujian dari ayah mertua nya.
"masakan Najwa selalu enak. bikin nambah terus. kalo begini dalam satu bulan bisa gendut badan ku.." seloroh pak Mustapa.
"ya sudah , kalo gitu Najwa aja yang masak tiap hari...!" sahur Yuni
"Semesti nya kamu itu belajar masak dari Najwa, biar bisa masakin buat suami kamu. memasak itu adalah salah satu kewajiban istri untuk melayani suami. Lihat ibu kalian. Apa pun yang yang ayah pengen makan , ibu pasti masakin . Ayah jadi makin cintaaa sama ibu ...!! goda pak Mustapa pada Bu Imas..
"ciee..ciee... !!" goda Andi
"mas, kamu tu ya, gak lihat waktu. gak malu apa sama anak mantu.. udah aki-aki masih aja suka ngegombal...!" kata Bu Imas malu-malu
membuat mereka semua tertawa.. setelah makan, pak Mustapa di ikuti Andi dan Zaki bersantai di ruang tamu sambil menonton tv.
"Yun, kamu bantuin Najwa beresin bekas makan ya, ibu duluan ke kamar.." kata Bu Imas
"iya Bu.." jawab Yuni malas. Bu Imas pun keluar dari dapur.
" hey Najwa . beresin tu , jangan malas-malasan..!!" kata Yuni seraya pergi..
Najwa memandang kepergian Yuni dengan berbagai pertanyaan..
"kak Yuni kok kayak nya gak suka banget sama aku. emang salah ku apa ??" gumam Najwa sambil mencuci piring kotor.. **
Setelah semua beres, Najwa pun berlalu hendak ke kamar sambil membawa nampan berisi 3 gelas kopi dan sepiring camilan. tampak para laki-laki sedang menonton siaran sepak bola dengan seru. Najwa meletakkan nampan itu di meja.
"waah .. mantap banget nih nonton bola sambil ngopi..terima kasih mantu kesayangan ayah..!" kata pak mustapa . Membuat Andi tersenyum mendengar nya.
"mas Andi, aku duluan istirahat ya, jangan terlalu larut tidur nya. Nanti masuk angin." kata Najwa..
"iya , nanti q nyusul.." kata Andi. Najwa pun masuk ke kamar.
**
Yuni mendengus kesal dikamar nya . Hati nya terasa panas saat mendengar ucapan pak Mustapa yang mengatakan mantu kesayangan pada Najwa. yah, saat itu yuni membuka pintu kamar nya dan berniat mau ke kamar mandi, mendengar ucapan pak Mustapa tadi, dia pun mengurungkan niat nya. Dia membanting bantal untuk melampiaskan emosi nya.
"awas kamu Najwa , dasar gadis kampung . berani-berani nya dia mencuri perhatian ayah ku. Kamu harus tahu, hanya aku yang menjadi kesayangan ayah.." kata Yuni penuh emosi..
keluarga Andi dan keluarga Najwa sebenar nya berada di daerah yang berdekatan. hanya berjarak 1 kampung. Saat Bu Imas menikah dengan pak Mustapa yang berasal dari ibukota. Bu Imas pun di boyong oleh pak Mustapa ke kota dan mereka pun memulai kehidupan baru di kota. Kebetulan orang tua pak Mustapa memiliki beberapa usaha bisnis. Di saat Andi berumur 15 tahun. orang tua pak Mustapa mengalami kecelakaan hingga kakek Andi tewas di tempat. Sedangkan nenek Andi kritis. Namun setelah di rawat selama 2 bulan nenek Andi pun meninggal. Berhubung pak Mustapa adalah anak tunggal jadi semua harta warisan jatuh ke tangan pak Mustapa.
sementara rumah yang mereka tempati sekarang, adalah rumah orang tua Bu Imas. orang tua Bu Imas sudah meninggal saat Bu Imas masih kecil. Di rumah inilah Bu Imas dan Abang nya, Heru, tinggal bersama. namun saat Heru menikah , dia lebih memilih ikut istri tinggal di Padang , untunglah Bu Imas sudah terbiasa hidup mandiri. jadi dia tidak kesulitan untuk bertahan hidup. Rumah ini dulu tak sebagus sekarang. Setelah menikah dengan pak Mustapa, rumah Bu Imas pun di renovasi sedikit demi sedikit hingga bagus seperti sekarang. mereka tinggal hanya untuk sementara di rumah itu.
***
Tak terasa pernikahan Andi dan Najwa sudah seminggu berlalu. Najwa pun sedikit sudah terbiasa dengan sifat Yuni yang seakan-akan memusuhi nya. Najwa tak ambil pusing, yang penting Andi tetap memihak pada najwa. Hari ini Andi dan Najwa berencana akan ke rumah orang tua Najwa. Mereka ingin berpamitan karena pak Mustapa akan membawa mereka kembali ke kota.
hanya menempuh jarak 15 menit, mereka sampai di rumah Bu Ani dan pak Kadir. Saat motor Andi memasuki halaman yang tak terlalu luas, tampak Bu Ani sedang menyapu halaman yang kotor oleh daun mangga yang gugur.
"assalamualaikum, Bu..!" Najwa langsung memeluk ibu nya penuh kerinduan. Begitu juga dengan Bu Ani, dia memeluk dan mengusap rambut Najwa dengan penuh kasih sayang. Bagaimana tidak anak semata wayang nya kini sudah menikah dan sebentar lagi akan pergi meninggalkan kampung halaman nya.
"waalaikumsalam. kamu pulang nak .." kata Bu Ani lembut.
" ibu gimana kabar nya ? sehat kan ??" kata Andi mencium tangan Bu Ani.
"alhamdulilah sehat nak. ibu sama ayah mu sehat ?" kata Bu Imas
" alhamdulilah . ibu sama ayah sehat. Beliau titip salam , dan maaf beliau gak bisa kesini karena harus beberes.. !" kata Andi tak enak
" gak apa-apa, ayo masuk.." ajak Bu Ani.
Andi masuk dan duduk di kursi bambu yang ada di ruang tengah. Keadaan rumah orang tua Najwa cukup sederhana. rumah semi permanen, lantai nya masih lantai semen belum di keramik, dengan dinding batu bata yang belum di Aci. cukup nyaman untuk berteduh.
Sementara Andi bersantai di ruang tamu, Najwa tampak sibuk mencari keberadaan ayah tercinta nya. Saat Najwa memeriksa halaman belakang, benar saja tampak pak Kadir sedang memberi makan ikan lele di kolam kecil. Najwa langsung menghampiri pak Kadir dan mengagetkan pak Kadir.
"daaarrr...!!!" pak Kadir terlonjak seraya membalikkan badan nya. tampak anak kesayangan nya sedang tertawa melihat keterkejutan nya .
" kamu ini kebiasaan ya, selalu ngagetin ayah. Kalau ayah kena serangan jantung gimana ??" kata pak Kadir
" Maaf ayah, Najwa kangen ayah..!" kata Najwa langsung memeluk pria yang menjadi cinta pertama nya itu.
pak Kadir balas memeluk putri nya dan mencium kening nya.
"weeh anak sama ayah kok masih disini. ayo masuk, nak Andi di dalam ," kata Bu Ani.
mereka berkumpul di ruang tamu, setelah ber basa basi , Andi langsung mengutaraknn niatan nya.
"ayah ,ibu, besok kami akan kembali ke kota, mohon doa ibu sama ayah, semoga perjalan kami lancar.." kata Andi.
"doa kami selalu menyertai kalian. oh ya nak Andi, nak Andi sekarang kerja apa ??" tanya Bu Ani.
"saya sekarang kerja di kantor teman saya Bu, untuk sekarang saya masih jadi karyawan biasa. Tapi insha Allah saya akan berusaha untuk mencukupi kebutuhan Najwa kok ..!" kata Andi berusaha meyakinkan.
"Apa pun pekerjaan nya yang penting halal. Hanya saya pinta, tolong jaga Najwa ,jangan sakiti Najwa. kami hanya punya Najwa seorang. kalau Najwa salah, tegur dia dengan lembut. kalau Najwa masih melakukan kesalahan, tegur secara langsung. Dan kalau Najwa masih tetap tidak berubah, tolong jangan pukul dia, Kembalikan saja dia pada kami. Biar kami yang mengajari nya lagi . Saya sangat tidak rela jika putri saya di sakiti secara lahir dan batin. Saya selalu siap. menerima putri saya kembali..?!!" kata pak Kadir tegas.
"ayah, saya berjanji , saya tidak akan menyakiti Najwa, karena saya sangat mencintai istri saya..saya mohon , ayah jangan mengucapkan kat itu lagi , saya tidak sanggup mendengarnya .." kata Andi berkaca-kaca.
"baiklah, saya pegang janji nak Andi.." kata pak Kadir.
Bu Ani pun menasehati putri panjang kali lebar(😁) .
Andi dan Najwa hanya mendengarkan nasehat kedua orang tua itu. setelah cukup lama di sana, Andi dan Najwa berpamitan. Bu Ani dan pak Kadir memeluk erat putri tunggal nya secara bergantian. Najwa berusaha menahan airmata nya agar tidak tumpah. Dia tidak ingin terlihat sedih di depan orang tua nya.
Motor Andi pun melaju keluar dari halaman rumah pak Kadir. Najwa melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan untuk yang terakhir kali nya tanpa tahu kapan dia bisa berkumpul lagi dengan orang tua terkasih nya.
Di perjalanan, Najwa memeluk erat pinggang Andi seraya membenam kan wajah nya di punggung suami nya. Andi merasakan guncangan lembut dari bahu istri nya. Dia tahu kalau istri nya sedang menangis, Dia membiarkan Najwa melampiaskan emosi nya. Andi menggenggam erat tangan najwa yang melingkar di pinggang nya dan menyandarkan kepala ke kepala Najwa...
##_kalo ada kata/kalimat yang kurang tepat, mohon kritik dan saran nya ya teman-teman..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Dedeh Kuraisin
Udah biasa klo seorang menantu perempuan masuk dalam keluarga laki laki pasti ada saja yg tak suka ini dunia Halu apalagi dunia nyata .
2023-02-28
2