Aisyah kaget saat melihat pria yang tadi berpasan dengannya di Masjid Al Qamar berada di depan rumahnya, lebih kagetnya Abi Ali sangat akrab dengannya.
"Masya allah kamu ternyata Adam anaknya Ramli, padahal tadi siang kita bertemu ya". Ujar Abi Ali pada Adam.
Adam? kok kaya kenal ya? tapi siapa?. Batin Aisyah bertanya tanya.
Maryam mencolek pinggang Aisyah membuatnya kaget lalu menengok, Maryam tersenyum seakan menggodanya. Adinda menoleh pada keduanya dengan wajah kebingungan.
"Kak Aisyah, Kak Maryam tugasnya udah selesaikan?". Tanya Adinda pada mereka.
"Ah sudah kok". Jawab Aisyah pada Adinda.
"Alhamdulillah kalau begitu". Ujar Adinda diangguki oleh keduanya.
Adam yang mendengar adiknya menyebut nama Aisyah pun menoleh, Aisyah yang sedaritadi melihatnya pun langsung menundukkan kepalanya malu.
Astagfirullah, maafkan hambamu ini tidak menjaga pandangannya. Batin Aisyah .
Aisyah? apakah mungkin dia orang yang sama dengan gadis kecil itu? tapi tidak mungkin karena banyak yang bernama Aisyah bukan dia saja kan. Batin Adam yang melihat Aisyah menunduk.
"Ahh sepertinya waktu sudah menjelang sore, lebih baik kita pulang sekarang ya kan Bunda?". Tanya Adinda pada bundanya.
"Iyaa syaang, nanti kapan kapan kita bertemu lagi ya Huma, Ali". Ujar Halwa pada mereka berdua.
"Baiklah, nanti kabari aku kalau sudah sampai dirumah ya". Ujar Humairah pada Halwa.
"Yaudah kitaa pamit ya, Assalamualaikum". Ujar Halwa pada mereka.
"Assalamu'alaikum tante, om, kak Aisyah. Aku pulang ya". Ujar Adinda lalu menyusul bundanya.
"Assalamualaikum". Ujar Adam singkat lalu keluar dari rumah Aisyah.
"Waalaikumussalam". Ujar mereka barengan.
Umi Humairah dan Abi Ali melihat masih ada Maryam disana, Aisyah baru sadar bahwa sahabatnya ini masih di rumah. Maryam yang menyadari ada yang menatapnya pun menengok.
"Maryam, aku kira kamu pulang tadi". Ujar Aisyah padanya.
"Pulang? aku daritadi di samping kamu Aisyah". Ujar Maryam kesal.
"Astagfirullah maaf yaa, tapi kamu pulang dijemput atau mau dianter sama abang ilham?". Tanya Aisyah pada sahabatnya.
"Aku coba kirim pesan dulu pada abang". Jawab Maryam diangguki oleh Aisyah.
"Aisyah, kayanya aku pulang sekarang aja deh naik taksi, soalnya abang aku lagi diluar kota". Ujar Maryam pada Aisyah.
Abi dan Umi Aisyah yang mendengarnya pun langsung melarang, karena khawatir terjadi apa apa di jalan, jadi mereka menyuruh Ilham yang mengantar Maryam pulang.
"Maryam, lebih baik kamu diantar oleh Ilham daripada naik taksi". Ujar Umi Humairah pada Maryam.
"Gausah tante, aku bisa sendiri kok gaperlu diantar oleh bang Ilham takutnya ngerepotin". Ujar Maryam pada Umi Humairah.
"Ngga ngerepotin kok, ayo aya". Celetuk Ilham yang baru datang.
"Ahh gausah apalagi bang Ilham baru pulang pasti capek kan". Ujar Maryam sambil menunduk.
Aduh bisa dagdigdug Jantungku jika diantar bang Ilham. Batin Maryam.
"Gapapa ayo keburu magrib, Adek kamu ikut juga biar gaada timbulnya fitnah". Ujar Ilham pada keduanya.
"Baiklah". Ujar keduanya.
Mereka bertiga pamitan pada Abi dan Umi, setelah melihat mereka pergi meninggalkan rumah. Abi Ali dan Umi Humairah saling memandang, hingga terbitlah senyum diwajah keduanya.
"Bagaimana kalau kita jodohkan saja anak kita ,Abi?". Tanya Umi Humairah pada suaminya.
"Nah itu yang akan Abi tanyakan pada Umi, melihat kepribadian Maryam sepertinya cocok dengan Ilham, bagaimana Umi?". Tanya Abi Ali pada istrinya.
"Umi setuju yah, tapi bagaimana dengan mereka?". Tanya Umi Humairah.
"Urusan itu gampang, Ilham dijodohkan dengan Maryam, kalau begitu bagaimana jika Aisyah kita jodohkan dengan Adam?". Tanya Abi Ali pada Umi Humairah.
"Umi sih setuju aja Abi, tapi kembali lagi pada anak anak, apakah mereka mau menerima nya?". Tanya Umi Humairah pada suaminya.
"Itu nanti malam kita bicarakan pada mereka berdua, saat selesai makan malam saja". Jawab Abi Ali pada istrinya.
"Baiklah Abi". Ujar Umi Humairah.
Aisyah dan Ilham sedang mampir ke sebuah toko buku, Aisyah akan membeli buku tentang islam sedangkan kakaknya membeli buku tentang bisnis. Saat akan membayar Aisyah tidak sengaja melihat seorang Pria yang memandanginya.
Sedangkan Adam yang merupakan Pria tersebut memandangi Aisyah karena penasaran dengan sosok lelaki yang tadi bersama Aisyah, Davin yang tadi disuruh bos nya datang menghampirinya pun di abaikan.
"Siapa lelaki itu?". Tanya Adam pada Davin.
"Lelaki yang mana tuan?". Tanya Davin pada Adam.
"Itu yang ada disampingnya". Jawab Adam pada asisten pribadinya..
"Ohh itu orang yang bekerja sama dengan anda tuan, namanya Muhammad Ilham Syafi'i". Jawab Davin pada Adam.
Ilham? bukan kah nama belakang nya sama persis dengan pak Ali?. Batin nya bertanya tanya.
Aisyah mencolek pinggang abang nya, membuat Ilham segera menoleh pada adiknya. Ilham yang melihat ekspresi adiknya pun ikut menoleh ke depan, disana Adam sedang berdiri melihatnya dengan tatapan tajam.
Diakan CEO perusahaan Dirgantara ya. Batin Ilham saat melihatnya.
Aisyah yang melihat abangnya diam tak bergerak pun menepuknya, membuat Ilham kaget akibatnya. Adam dan Davin maju menghampiri mereka berdua, membuat Aisyah mundur dan bersembunyi dipunggung abangnya.
"Assalamu'alaikum Tuan Ilham". Salam keduanya pada nya.
"Waalaikumussalam Tuan Adam, Davin". Jawab Ilham dengan tenang.
"Gadis disamping mu siapaa? apakah istrimu?". Tanya Adam pada Ilham.
"Tidak eh bukan , dia Aisyah adik saya tuan". jawab Ilham pada Adam.
Owh adiknya ternyata. Batin Adam tersenyum senang.
"Ohh seperti nya saya kenal, kamu bukannya yang ada di rumah pak Ali ya?". Tanya Adam pada Aisyah.
"Iyaa pak". Jawab Aisyah sambil menunduk.
"Jangan panggil saya pak, saya belum tua ya". Ujar Adam padanya.
"Maaf kak". Ujar Aisyah padanya.
"Kalau begitu kami duluan ya tuan Adam, karena sebentar lagi menjelang magrib". Ujar Ilham pada Adam.
"Ah baiklah silahkan". Ujar Adam dengan sedikit senyuman.
"Assalamualaikum". Salam Aisyah dan Ilham.
"Waalaikumussalam". Jawab Adam dan Davin.
Beberapa menit kemudian sampailah Aisyah dan Ilham di rumah, mereka langsung membersihkan badannya ke kamar masing masing setelah mengucapkan salam pada Abi dan Umi nya.
"Aisyah, Ilham ada yang mau Abi bicarakan pada kalian berdua". Ujar Abi Ali saat mereka sudah melaksanakan sholat magrib.
"Mau membicarakan soal apa Abi?". Tanya Aisyah mewakili abangnya.
"Nanti saja setelah makan malam". Jawab Abi Ali diangguki oleh mereka berdua.
Beberapa jam kemudian, kini Abi Ali serta yang lainnya sedang berada di ruang keluarga. Abi melirik Aisyah dan Ilham membuat kedua kakak beradik tersebut melihat ke arah Abi.
"Langsung saja, Aisyah, Ilham Abi akan menjodohkan kalian berdua dengan anak sahabat Abi". Ujar Abi Ali membuat kedua nya kaget.
"Abi bercanda ya? Abi ini bukan zamannya siti nurbaya". Ujar Aisyah pada Abinya.
"Benar apa yang dibilang sama Adek, kenapa harus dijodohkan segala sih bi?". Tanya Ilham pada Abi nya.
"Abi butuh jawaban antara ya dan tidak, jika kalian tidak mau juga tidak papa". Jawab Abi Ali pada mereka berdua.
"Beri kita waktu untuk berpikir Abi". Ujar Ilham pada Abi nya.
"Baiklah besok kasih jawabannya ke abi". Ujar Abi Ali diangguki oleh keduanya.
Ya allah bagaimana ini? aku sedang jatuh cinta kepada gadis yang bernama Maryam tetapi Abi malah menjodohkan ku dengan gadis yang tidak aku kenal. Batin Ilham bingung.
Aku akan terima, jika memang dia yang terbaik untuk menjadi imamku, tetapi jika suatu saat aku tidak tahan dengannya bagaimana ya allah?. Batin Aisyah bertanya tanya.
Bagaimana kelanjutannya?
Jangan lupa Like and Comment juga Vote ya gays :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments