Episode 5

Aku tidak menyangka, jika secepat ini aku menemukan adik kandungku. Mungkin, Tuhan tidak ingin aku menunda-nunda niat baik kedua orang tuaku untuk menikah. Gadis yang bernama Jihan ini, sepertinya baru di tampar oleh seseorang. Aku benar-benar tidak terima, adikku diperlakukan seperti ini. Aku, mencoba menanyakan padanya, tentang siapakah yang sudah menampar pipinya. Dia, dengan polosnya mengatakan jika, Bisma, dan, kekasihnya yang sudah menamparnya. Aku, akan membalas perlakuan Bisma padanya, lihat saja nanti.

Hal ini, bermula dari Mama, dan, Papa yang mengatakan padaku. Jika, aku masih memiliki adik kandung, yang 26 tahun lalu hilang. Paman dan Bibiku, yang saat itu sedang memperebutkan warisan dari Kakek dan Nenek. Karena, kecewa akhirnya mereka membawa lari adikku.

Namun, naas mereka mengalami kecelakaan di sebuah tol. Aku, yang pada saat itu berusia 4 tahun tidak mengetahui apapun. Hanya saja, ayah, dan, ibu bercerita padaku jika sebenarnya. Jasmine Berlian, bukanlah adik kandungku. Adikku bernama Jamia Vanya. Yang kini, telah menjadi Jihan Vania.

Mengapa aku tahu dia adikku? Karena, 2 bulan yang lalu, pada saat aku bertemu dengannya. Kalungnya terjatuh, dan, ada inisial J.V disana . Persis seperti, yang Ibuku katakan, jika kalung yang dikenakan adikku adalah inisial tersebut. Tanpa banyak kata, aku berpura-pura kesakitan saat dia menabrakku. Dan, aku mengambil rambutnya yang terjatuh di bagian pundaknya.

" Anda tidak apa-apa Tuan? "

" Maafkanlah saya, saya keseleo! "

" Ah, sepertinya batu itu yang membuat anda keseleo! "

" Benar, sepertinya begitu! "

Seperti itulah, kiranya aku bertemu dengannya. Setelah aku tes DNA, menyamakannya dengan sampel rambut ibuku. Ternyata hasilnya adalah 99,9 % dia adalah anak kandung ibuku. Untuk saat ini, Ayah, dan, Ibu ingin aku merahasiakan identitas Jamia sebenarnya. Karena, mereka takut jika gadis ini akan kabur atau sejenisnya.

...----------------...

" Dek, pipimu sakit tidak ? "

" Perih aja kok, tapi sebentar lagi sembuh! "

" Apanya yang sebentar lagi? Merah seperti itu, akan lama sembuhnya! "

" Aduh, senangnya diperhatikan sama Kakak ! "

"Aku sangat merindukan Adikku, kamu benar-benar sudah aku anggap seperti adikku sendiri! "

" Wah, terimakasih! "

" Kenapa kamu bisa dengan mudahnya mempercayai aku ? Bukankah, kita baru kenal dua bulan yang lalu? "

" Aku tahu, Kak Alif bukan orang yang modus. Aku bisa merasakannya, Kakak orangnya baik, dan, lembut seperti namanya. Lalu, Kakak juga sudah bertunangan kan, aku bisa lihat dari cincin Kakak. Dan, entah mengapa aku juga nyaman berada di dekat Kakak. Seperti, aku berada di dekat Kakak kandungku sendiri! "

" Alhamdulillah, kalau begitu. Kakak juga, tidak ada niatan untuk melukai kamu. Yang jelas, Kakak sangat merindukan adik kandung Kakak sendiri. Sehingga, Kakak ingin selalu berada di dekat kamu, dan, melindungi kamu ! "

" Masyaallah, terimakasih Kak. Niat baik Kakak, Insyaallah akan Tuhan catat ! "

" Aamiin Ya Robbal'alamiin ! "

" Sudah malam Kak, aku mau pulang . Kakak bisa antar aku ke kosan tidak ? "

Alif mengangguk,

" Mari, Kakak antar kamu ! "

Alif, membukakan pintu mobil untuk adiknya, dia tersenyum sembari memperlihatkan gigi putihnya.

" Terimakasih Kak ! "

" Sama-sama! "

Alif, setelahnya dia segera, menuju bangku kemudi. Setelah memakai sabuk pengaman, dia menjalankan mesinnya.

" Bismillahirrahmanirrahim! "

" Masyaallah, Kak Alif benar-benar pria Sholeh ya. Mau berangkat saja, baca basmalah dulu ! " batin Jihan.

Dalam perjalanan, Jihan mencoba peruntungan. Dia, menanyakan apakah ada pekerjaan di Cafe milik Alif. Dan, Alif pun menjawabnya, ada lowongan menjadi manajer di sana.

" Wah, manajer ya . Berarti enggak ada lowongan dong Kak, buat aku yang cuma tamatan SMA ini ! "

" Aku tidak mau kamu bekerja terlalu capek. Bagaimana, besok kamu jadi Asisten pribadi aku aja, mau tidak ? Aku loh yang nawarin ."

" Boleh Kak, gajinya berapa kira-kira? "

" Maunya berapa ? "

" Lah, kok gitu sih Kak. Biasanya, ditawari gajinya sekian. Kerjanya begini, gitu loh! "

" Oke, Gaji kamu 5 Juta satu bulan. Berminat tidak ? "

Mata Jihan, berbinar, saat mendengar perkataan Alif.

" Masyaallah, itu sih banyak sekali. Mau Kak, aku mau banget ! "

Alif terkekeh geli mendengar perkataan sang adik, dia benar-benar gemas pada adiknya sendiri.

" Besok, kamu akan bertemu dengan Papa dan Mama. Mereka, pasti senang dengan kedatanganmu Dek ! " batin Alif.

Setelah perjalanan selama kurang lebih 15 menit. Dari cafe Doa Ibu menuju, kosan Jihan di Paseban Senen Jakarta Pusat.

...****************...

Hari ini, Jihan bersiap-siap untuk menjadi asisten pribadi dari Alif Hendrawan. Pria tampan, brewok itu menawarinya untuk menjadi asisten pribadinya. Dia berdandan rapi, mengikat rambutnya sesimpel mungkin. Dan, setelah selesai, dia segera berangkat ke alamat rumah, yang tertera di kartu nama tersebut.

Sampailah dia di rumah mewah, di Jakarta Pusat. Dia, menatap takjub dengan rumah sebesar, dan, mewah tersebut.

" Masyaallah, ini rumah orang kaya. Sepertinya, lebih kaya dari Bosku, Pak Bisma ! "

" Permisi, ada yang bisa saya bantu Nona ? "

" Emmh, Anu . Pak Satpam, apakah ini benar rumahnya Bapak Alif Hendrawan? "

" Oh iya benar Nona, Beautiful Residence ! "

" Alhamdulillah, Ini, saya mau bekerja di sini sebagai Asisten pribadinya Bapak Alif. Jadi, saya kemari. Nah ini, surat keterangan kerja dari beliau! ".

Jihan, menunjukkan sebuah surat yang berisi tulisan, dari Alif. Dan, penjaga Keamanan tersebut mempersilakan dia masuk .

" Terimakasih ya Pak ! ".

" Sama-sama, eh tunggu Pak Saya parkir di mana ini ? "

" Oh itu, silakan di sebelah barat ya. Di sana khusus motor Pekerja Mbak! " .

" Baik, terimakasih Bapak ya ! "

" Sama-sama! "

Setelah memarkirkan motornya, Jihan masuk ke dalam rumah setelah di perintahkan oleh seorang asisten rumah tangga untuk masuk. Dan, gadis itu tidak henti-hentinya memuji kekuasaan Tuhan. Saking, bagus, dan, mewahnya rumah ini.

" Masyaallah, Masyaallah. Rumahnya gede banget rumahnya. Apa ini, nggak berlebihan ya. Aduh, orang kaya tuh aneh . rumah sebesar ini, buat apa coba ? " batin Jihan.

Jihan, menatap ke atas sembari memegangi tali tas selempang miliknya. Sampai dia tidak sadar, jika ada yang sedang memperhatikan dirinya sedari tadi.

" Halo Nak , siapa kamu ? "

Jihan terperanjat mendengar suara seseorang di belakangnya. Dia, berbalik, dan membungkuk hormat pada wanita paruh baya tersebut.

" Halo, Ibu selamat pagi. Saya Jihan, asisten pribadinya Bapak Alif Hendrawan! "

Wanita paruh baya tersebut, menitikan air matanya. Dia, ingin sekali memeluk tubuh gadis itu. Dimana, dia sudah mengetahui faktanya dari Alif. Jika, anak sulungnya tersebut bertemu, dengan anaknya yang hilang karena diculik oleh Adik kandung, dan, iparnya tersebut.

" Ya Allah, apakah dia anakku Jamia ? " batin Maesaroh.

" Eh, Ibu kenapa ? Anda menangis, Astaghfirullah, sebaiknya ibu duduk dulu disini. Saya, cari air putih dulu, em dapurnya dimana ya ? "

Melihat wanita paruh baya itu menangis, Jihan panik, dan, menuntunnya untuk duduk di sofa ruang tamu tersebut. Lalu, gadis itu mencari dapur.

" Dari sini, kamu belok kiri. Disana dapur, Nak ! "

" Baik, Ibu tenangkan diri ibu ya. Saya, akan segera kemari membawa air putih ! "

Maesaroh, mengangguk sebagai jawaban.

" Nak, Ibu ingin memeluk tubuhmu. Tapi, Ibu takut, kamu akan membenci Ibu. Karena, sudah mengabaikan kamu. Dan malah, mengadopsi anak lain ! " ujarnya lirih.

Tidak tahu mengapa, Jihan begitu panik. Dan, setelahnya gadis itu datang sembari membawa segelas air putih. Kemudian, memberikannya kepada Maesaroh.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ahmad tolhah

ahmad tolhah

lanjut thor

2022-12-14

1

N I

N I

jihan ternyata lebih kaya dari si bisma

2022-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!