Episode 4

" KAMU! "

Melihat Karina yang emosi, Bisma, pria tampan brewok tersebut merasa heran. Dia, semakin curiga, jika kekasihnya itu memang sering memukul putrinya.

" Kakak, aku takut ! "

Aqila, memeluk erat tubuh Jihan. Dan, gadis itu menggendongnya, Karena Aqila masih kecil. Sehingga, dia masih kuat menggendong anak itu.

" Maaf sekali, Calon istrinya orang kaya. Saya, sebagai seorang gadis, dan, masih belum menikah dan mempunyai anak saja. Saya rasa, nada bicara anda terlalu tinggi. Sehingga, anak ini mengalami ketakutan. Dan Bapak Bisma, pemilik Perusahaan ini yang terhormat. Seharusnya, jika ingin memiliki istri kembali, anda, harusnya memperhatikan sikap wanita anda terlebih dahulu. Bukan, hanya sekedar fisiknya yang molek, dan, rupanya yang menawan saja. Tapi, sikapnya bagaimana ! "

" DIAM kamu ! "

" Aduh, dari tadi anda terus yang jawab ya. Bosen tahu, ini orang kaya sombong, mengapa diam saja dari tadi? Hey Pak , anda punya mulut kan? Jawab dong, masa diam saja sih ? "

Bisma, menatap tajam wajah Jihan. Dia, ingin membalas perlakuan, gadis itu. Tapi, Karina, justru menghampiri gadis itu dan menampar pipinya.

" Dengan sesama wanita saja anda tidak punya hati, apalagi dengan anak kecil seperti Aqila. Dimana sikap keibuan anda , Nona? "

" Kamu mau dipecat ya ? " ujar Karina.

Jihan, menatap wajah wanita itu.

" Oh, Silakan. Saya, tidak ingin bekerja dengan orang yang tidak mempunyai hati ! "

Setelah, mengatakan itu, Jihan menurunkan Aqila.

" Sayang, Kamu tunggu disini dulu ya! "

" Oke Kakak ! "

Dengan segera, Jihan menarik paksa wanita yang berdiri di depannya. Karina, dia terlihat kesakitan, saat gadis itu menarik pergelangan tangannya kencang.

" Aduh sakit, sayang kamu tolong aku dong. Kok diam saja sih ?"

Bisma, menghampiri Jihan dan melepaskan genggaman tangannya yang sedang menarik pergelangan tangan Karina.

" Lepaskan dia, gadis gila ! "

Plak ...

" PAPA JAHAT, mengapa menampar pipi kakak cantik Hwaaaaaa! "

" Oke, saya akan mengundurkan diri dari perusahaan ini ! "

Jihan berbalik, menatap wajah Karina yang saat ini sedang tersenyum melihatnya.

" Berbahagialah, anda memiliki tunangan bodoh seperti pria ini. Dia tidak bisa membela anaknya sama sekali, justru membela anda wanita tidak punya hati! "

" Ya Tuhan, aku sudah menampar pipi seorang gadis. Hanya demi membela kekasihku, Aqila terlihat begitu kecewa padaku. Yang sudah begitu kasar menampar pipi Mama impiannya ! " batin Bisma.

" Saya akan mengundurkan diri, terimakasih sudah diterima di perusahaan ini. Anda tidak perlu khawatir, saya pasti akan mengundurkan diri! "

Jihan, melepaskan appron, dan, masker yang dia gunakan untuk bekerja, serta penutup kepala khusus Q.C. Dan, melemparkannya pada Bisma. Pria itu, terperanjat saat melihat Jihan bertindak sejauh itu. Tidak terbayang sebelumnya, seorang bawahan akan melawan atasannya seperti ini.

Tidak ingin melihat Aqila menangis, Jihan menghampiri anak kecil itu. Dia, kemudian memeluk tubuh mungilnya. Dan, mengusap air mata yang jatuh dari pipi gadis kecil tersebut. Bisma, benar-benar dihantui rasa bersalah setelah melihat putrinya menangis. Karena, perbuatannya yang sudah menampar pipi Jihan.

Jihan, menghubungi seseorang diperkirakan adminnya, dia kemudian menggendong Aqila. Dan, pergi meninggalkan parkiran mobil khusus pejabat perusahaan.

" Kakak bawa motor sendiri, kamu sama pak Juki aja ya ! "

" Maunya sama Kakak, Aqila nggak mau pulang! "

" Kamu jangan seperti itu, nanti Papa kamu akan memarahi Kakak ! "

" Biarin aja, Aqila nanti yang belain Kakak . Aqila enggak mau sama Papa ! "

" Jangan begitu, Papa kamu sayang loh sama kamu ! "

" Papa enggak sayang Aqila, Papa sayangnya sama Tante jahat itu,bukan Aqila." kata Aqila sembari menangis menatap ayahnya.

" Baiklah, kamu boleh ikut. Oh iya Pak Juki, tolong antarkan Aqila ke kosannya saya ya. Soalnya, saya tidak membawa helm untuk Aqila! "

" Ah iya, Baik Nona. "

" Terima kasih! "

Setelah perjalanan kurang lebih selama 15 menit, ke kosan Jihan. Akhirnya, Aqila dan Pak Juki sampai di kosan gadis itu.

" Assalamualaikum! "

" Wa'alaikumusallam ! "

" Kakak ! "

Jihan menyambut pelukan anak tersebut, dia mengusap lembut puncak kepalanya.

" Pak Juki, sebaiknya anda pulang saja. Nanti, Aqila biar saya yang antar pulang! "

" Baik Nona Jihan , terimakasih ya. Aduh saya jadi tidak enak, karena tidak bisa membantu anda barusan. Tuan Muda, begitu kasar pada anda, semenjak berpacaran kembali dengan Nona Karina , Tuan muda berubah menjadi tempramental seperti itu. Saya, benar-benar minta maaf! "

" Sudahlah, jangan dibahas lagi. Biarkan saja, saya rasa juga, saya harus keluar dari pekerjaan saya. Lingkungan disana kurang sehat, saya jadi batuk-batuk terus Pak. Sudah saatnya, saya mencari pekerjaan lain. Insyaallah semoga Allah Ta'ala permudah saya memiliki pekerjaan lagi ! "

" Aamiin Ya Robbal'alamiin, baik nona. Kalau begitu, saya permisi! "

" Hati-hati di jalan Pak ! "

" Terimakasih Nona ! "

Jihan, mengangguk sebagai jawaban. Gadis itu, berbalik dan menutup pintu, setelahnya dia memanggil Aqila. Tetapi, gadis itu tidak menyahut sama sekali.

" Aqila, eh kemana dia ? "

Jihan terkejut, saat melihat anak itu sedang tidur di ranjangnya. Dia, tidak melihat, karena, anak itu menyelimuti tubuhnya dengan selimut Hello Kitty miliknya.

" Walaupun ini kurang sopan, tapi biarlah. Namanya juga, anak kecil, apalagi ayahnya sibuk bekerja. Jadi, tidak ada yang mengajarinya sopan santun! "

Jihan, tersenyum manis melihat bocah cantik bak boneka Barbie tersebut. Gadis itu, lantas segera membersihkan diri, dan, berganti pakaian santainya. Dia, kemudian tidur di samping Aqila.

...----------------...

" Bisma, Aqila mana ? "

" Loh, tadi bukannya pulang sama pak Juki ya ? "

" Aduh, kamu tuh gimana sih. Kalau dia udah pulang, Mama tidak akan panik seperti ini Nak ! "

" Ya ampun, ini sudah malam lagi ! "

" Papa, Mama santai dulu. Kita tanyakan pada Pak Juki, sebenarnya anakku kemana? "

" Baiklah. Lasmi.... ! ".

" Iya Nyonya, ada yang bisa saya bantu? "

" Tolong panggil Pak Juki ! "

" Baik Nyonya ! "

" Nyonya, saya datang! "

" Kamu sama Aqila kan tadi siang. Lalu, dimanakah Aqila sekarang ? "

Juki tampak panik, keringat dingin mulai mengalir membasahi tubuhnya. Dia, ingin menceritakan masalah tadi siang pada Nyonya-nya tetapi, ada Bisma di sini. Jadi, dia urungkan niatnya.

" Anu, Nona muda sedang bersama Nona Jihan"

" S...Siapa tadi, J... Jihan? "

" Iya, gadis yang menolong nona dua hari lalu. Dan, dia juga sudah menyelamatkan reputasi keluarga ini, dengan mengaku sebagai ibu dari Nona muda. Walaupun, dia belum menikah tetapi, jiwa keibuannya itu begitu nampak ! "

" Assalamualaikum! "

" Wa'alaikumusallam! "

Aqila, menghampiri Kakek dan neneknya dia bersalaman, dan, tidak lupa pada Bisma dan, Pak Juki.

" Loh, kok salaman sih . Ada apa ini ? "

" Kakek, Aqila diajari oleh Mama Aqila, alias kakak cantik. Dia bilang, kalau sama orang tua harus salaman. Itu tandanya, anak baik. Aqila mau jadi anak yang baik ! "

" Mama? Nak, calon istri Papamu bukan dia loh, tapi Tante Karina ! "

" Aqila enggak mau sama Tante Karina, dia jahat . Dan, gara-gara Tante Karina Papa tampar pipi Mamanya Aqila, alias kakak cantik! "

Aqila, menangis karena ucapan neneknya. Dia, mengingat kejadian tadi siang dimana Jihan nampak kesakitan, memegang pipinya .

" Lalu, Mama dimana sekarang? "

" Dia pulang, tadi motornya mogok. Untungnya, ada om ganteng, jadi kita dibonceng sama om ganteng dan Mama sama dia sudah pulang ! "

" Om ganteng, siapa itu ? " batin Bisma.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!