"Kamu ternyata gadis bodoh, malah memilih menentang kami. Ayo Bro, tangkap dia! Bos pasti senang mendapat tantangan dari gadis seperti ini. Bukankah selama ini kita selalu di bilang bodoh, tidak pandai memilihkan gadis untuknya?"
"Iya, ayo tangkap dia Wan!"
Keduanya kembali menyerang dan kali ini Popoy kewalahan karena dia takut pisau menggores tubuhnya.
Saat ada kesempatan, Popoy menendang tangan preman yang dipanggil Bro dan pisau pun terpental hingga membuat Popoy tidak menyia-nyiakan peluang untuk menjatuhkan lawan.
Popoy menendang bagian vital tubuh kedua preman dan akhirnya mereka pun menjerit kesakitan sambil memegangi anunya yang sakit.
Kesempatan itu Popoy pergunakan untuk lari, dia tidak mau mengambil resiko jika sampai preman tersebut lebih murka.
Popoy berlari hingga nafasnya ngos-ngosan, dia bingung akan bersembunyi di mana. Popoy melihat ada kompleks perumahan mewah dan dia merasa tempat itu akan menjadi tempat sembunyi yang paling aman baginya.
Tapi, saat melihat ada dua penjaga di pintu masuk, Popoy pun bingung, dia pasti tidak akan diizinkan masuk ke dalam kompleks tersebut.
Popoy bersembunyi di balik pohon, dia menunggu penjaga lengah agar bisa masuk.
Satu penjaga pergi, meninggalkan pos dan satu lagi terlihat menguap, sepertinya sangat mengantuk.
Memang saat ini sudah lewat tengah malam dan waktunya orang tidur nyenyak.
Popoy berharap dia bisa menyusup ke dalam dan bersembunyi di sana hingga matahari terbit.
Siang hari dia akan lebih aman untuk melanjutkan pencarian rumah Kania.
Saat Popoy melihat penjaga tertidur, dirinya pun bergegas masuk melewati pos jaga.
Popoy terus berlari mencari tempat persembunyian yang aman, tapi dia tidak menyangka jika penjaga yang pergi tadi kembali dan melihat dirinya.
"Hey! Siapa kamu? Tunggu, jangan sembarang masuk kesini!" teriak penjaga sambil mengejar Popoy.
Penjaga itupun menelepon temannya, tapi tidak di angkat. Mereka akan dipecat jika sampai ketahuan lengah dalam menjaga keamanan kompleks tersebut.
Popoy terus berlari, lalu berbelok ke sebuah rumah yang memiliki taman luas dan banyak pohon rindang tumbuh di sana.
Untung saja pagarnya tidak terkunci, jadi Popoy leluasa masuk kesana.
Penjaga terus mencari Popoy tapi dia tidak menemukannya. Padahal penjaga tersebut sudah berdiri di luar pagar.
Namun saat penjaga tersebut akan masuk ke dalam pagar, sebuah mobil mewah datang dan berhenti di sana.
Samar-samar, Popoy melihat dari tempat persembunyiannya, seorang pria tampan, berperawakan tinggi semampai dengan memakai stelan rapi dan mengenakan jas turun dari mobil tersebut.
Penjaga pun menghampiri Tuan muda tersebut, "Selamat malam Tuan Alex?" sapa penjaga.
"Malam!" jawab pria tersebut dengan suara tegas dan dingin.
"Kenapa kamu malah berjaga di sini? Teman kamu sedang mengantuk, sebaiknya kamu temani dia! Jangan sampai ada orang memanfaatkan keteledoran kalian!"
"Eh...iya Tuan. Tadi saya baru selesai berkeliling, ini saya akan kembali kesana lagi," jawab penjaga.
Penjaga itu tidak berani mengatakan jika dia sedang mengejar seseorang. Dia takut, pekerjaannya akan hilang gara-gara hal tersebut.
"Pergilah!" pinta Tuan muda yang ternyata namanya adalah Alex.
"Tuan, kenapa mobilnya tidak di masukkan ke garasi?"
"Aku akan pergi lagi, setelah berganti pakaian. Biar saja, mobil itu di luar!" jawab Alex.
"Oh ya sudah Tuan. Saya kembali ke pos dulu."
"Hemm," jawab Alex.
Setelah penjaga pergi, Alex pun masuk ke dalam rumahnya. Dengan hanya memencet remot kecil yang dipegangnya, pintu rumah pun terbuka dengan sendirinya.
Popoy yang melihat hal itu menganga, dia tidak menyangka bisa masuk dan melihat kemewahan di kompleks tersebut.
Rumah yang seperti istana, membuat Popoy menelan saliva, sungguh jauh berbeda dengan taraf hidup masyarakat di kampungnya.
Popoy tadi sempat mendengar Alex akan pergi lagi, lalu Popoy keluar dari tempat persembunyiannya. Dia ingin memeriksa mobil, barangkali bisa bersembunyi di sana dan pergi dari tempat itu.
Dipergoki oleh penjaga, membuat Popoy merasa tempat itu tidak aman lagi baginya. Jika memang ada kesempatan, lebih baik dia keluar dari kompleks tersebut.
Popoy memeriksa pintu dan jendela mobil, tapi sayang terkunci. Lalu dia memeriksa bagasi dan syukurnya bagasi tersebut bisa di buka.
Dengan buru-buru Popoy pun masuk dan meringkuk di dalamnya, dia harus keluar dari kompleks sebelum penjaga menemukannya.
Alex yang sudah selesai berganti pakaian, lalu keluar menuju mobil. Dia akan pergi bersenang-senang bersama teman-temannya.
Mobil melaju, keluar meninggalkan komplek perumahan tersebut. Meski Popoy tidak tahu kemana si empunya mobil akan pergi, setidaknya sekarang dia aman telah lepas dari kejaran preman dan juga penjaga kompleks.
Alex melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Malam yang sunyi dan sedikitnya kenderaan yang berlalu lalang di sana membuat Alex leluasa mengendalikan laju mobilnya.
Dia ingin secepatnya sampai, karena teman-temannya telah menunggu di sana.
Alex memarkirkan kendaraannya, lalu dia berjalan ke sebuah cafe di mana suara musik keras dan tawa memenuhi tempat itu.
Ternyata teman Alex sedang mengadakan pesta, mengakhiri masa lajangnya.
Lusa pesta pernikahan teman Alex akan di gelar, jadi malam ini mereka 6 sekawan akan menghabiskan malam dengan bersenang-senang.
Beberapa wanita cantik juga terlihat di sana, mereka bergelayut manja pada lengan pasangannya masing-masing.
Dua wanita masih menunggu dan begitu melihat Alex datang, mereka pun berlenggak-lenggok menghampirinya.
Alex merangkul dan mencium keduanya, lalu mereka pun membaur ke dalam pesta.
Popoy yang merasa penasaran, sedang berada di mana, mengintip dan dia mendengar suara musik berisik memekakkan telinga.
Saking penasaran, Popoy pun keluar dari bagasi dan dia berjalan ke dalam cafe, ingin melihat ada acara apa di dalam sana.
Hingar bingar musik membuat telinga Popoy terasa pekak. Dia mengucap istighfar, saat melihat para wanita seksi, hanya menutupi bagian-bagian penting tubuhnya saja, bergelayut manja pada pasangannya masing-masing.
Popoy ingin pergi, tapi dia tidak tahu mau kemana dan semakin beresiko jika dia berjalan pada malam hari.
Muak dan jijik melihat sikap para wanita yang terlihat sangat murahan membuat Popoy memutuskan untuk pergi dan kembali ke mobil Alex.
Saat ini tempat teraman dan ternyaman adalah bagasi mobil pria yang sama sekali tidak Popoy kenal.
Setelah melihat sekeliling aman, Popoy kembali masuk dan meringkuk di dalam bagasi. Lebih baik dia beristirahat, melepaskan penat dan lelahnya di sana.
Rasa kantuk dan lelah membuat Popoy tertidur dan dia tidak tahu setelah itu akan dibawa pergi oleh Alex ke mana.
Alex masih asik dengan kedua wanitanya, mereka minum sambil menikmati cumbuan dan musik keras terus mengiring jalannya pesta tersebut.
"Lex, ayo turun. Sebentar lagi dansa akan di mulai. Dan nanti, aku punya kejutan untukmu. Kita akan bersenang-senang malam ini sampai puas!" ucap Jodi, teman Alex yang mengadakan pesta.
Alex pun turun dan Jodi memberi kode kepada seorang wanita untuk menemani Alex berdansa.
Sementara dua wanita Alex yang sejak tadi bergelayut manja, menemani yang lain lagi.
Pesta terus berlangsung dan entah sudah berapa gelas Alex meminum minuman kesukaannya.
Alex pergi bersama wanita yang dipilihkan oleh Jodi, seperti biasa Alex akan membawa wanitanya bermalam di hotel yang telah dia booking sebelumnya.
Bagaimanakah nasib Popoy selanjutnya?
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments