BAB 4. MELAWAN PARA PREMAN

"Bu, maaf saya numpang tanya, kenal dengan yang namanya Kania, katanya rumahnya di jalan kuini ini?"

"Ciri-ciri orangnya bagaimana ya Neng? dan blok apa dan nomor berapa rumahnya?"

"Orangnya tinggi langsung dan sekitar 3 tahun lebih tua dari saya. Kalau blok dan nomor rumah saya nggak ingat Bu, soalnya hape saya kena jambret."

"Aduh Neng, susah kalau begini. Ada sih nama Kania yang ibu kenal, rumahnya di ujung jalan sana melewati perumahan elit dan masuk ke gang kecil."

"Kania yang ini bekerja di mana ya Bu?"

"Sepertinya kerja kantor Neng, pakaiannya selalu rapi dan biasanya kalau malam dia sering kesini membeli sembako, tapi malam ini tidak tampak."

"Oh, terimakasih Bu. Saya akan coba ke rumah Kania yang ibu bilang tadi, siapa tahu memang dia orangnya."

"Iya Neng, hati-hati ya Neng."

Popoy pun meninggalkan tempat tersebut, dia menunggu kenderaan umum atau taksi, tapi belum juga ada yang lewat. Hanya mobil pribadi dan motor lalu lalang di sana.

Daripada menghabiskan waktu menunggu, Popoy pun berjalan kaki menyusuri jalan tersebut sesuai petunjuk sang ibu, melewati perumahan mewah.

Hari semakin malam, jalananpun terlihat sepi, tapi Popoy tetap bertekad harus menemukan rumah sahabatnya itu.

Sementara ibu Kania menunggu kedatangan Popoy dengan cemas, seharusnya gadis yang ditunggunya itu, sudah sampai sejak tadi.

Beliau menelepon Kania, memintanya untuk menghubungi Popoy lagi.

Kania pun ikut cemas, padahal sebelumnya, Popoy mengatakan sudah hampir sampai ke terminal.

Awalnya Kania berusaha berpikir positif, barangkali ponsel Popoy kehabisan daya baterai.

Tapi, saat ibu meneleponnya lagi jika Popoy belum juga tiba, pikiran Kania menjadi buruk. Mungkinkah terjadi sesuatu terhadap sahabatnya itu.

Kania pun pamit untuk pulang duluan, dia akan mencari Popoy ke terminal, barangkali gadis itu masih ada di sana.

Dengan cemas, Kania pun melajukan motornya dengan kencang, dia berharap Popoy akan baik-baik saja.

Popoy melihat ke kanan dan kekiri, dia merasa takut karena suasana kian sepi. Apalagi saat dia melihat dua pemuda berandal, berjalan mengikutinya.

Pengalaman penjambretan tadi membuat Popoy makin waspada, dia tidak mau kejadian yang sama terulang lagi.

"Sebaiknya aku lari, daripada celaka," monolog Popoy.

Popoy berlari sambil menoleh kebelakang, dia ingin tahu apakah kedua berandal itu memang memiliki niat jahat atau hal itu hanya prasangkanya saja.

Ternyata benar, keduanya mengejar Popoy dan itu membuat Popoy makin mempercepat larinya.

Tapi, jangkauan lari seorang wanita tentu saja masih kalah dengan lari para pria.

Kedua pemuda berandal itupun berhasil mengejarnya dan tak ayal lagi Popoy terpaksa berhenti berlari.

Satu pemuda sudah berdiri di hadapannya dan satu lagi ada di belakang.

"Manis, mau kemana? Kenapa lari? Kami tidak akan menyakitimu, kita hanya ingin bersenang-senang. Ayo kesini manis!"

"Mau apa kalian? Biarkan aku pergi! Jangan coba-coba menghalangi ku atau kalian akan tahu akibatnya!" ucap Popoy sambil memasang kuda-kuda.

Popoy bersiap jika keduanya maju untuk menyerangnya.

"Hahaha, ternyata nyalimu besar juga ya. Ini yang aku senang, ada perlawanan. Benarkan Bro?"

"Iya, aku juga jadi nggak sabar untuk bermain-main dengannya. Biasanya wanita pemberani seperti ini, paling hot di atas ranjang."

"Hahaha, iya kamu benar Bro! Ayo manis!" ucap salah satu preman sambil berusaha hendak mmencolek wajah Popoy.

Popoy menepis tangan preman tersebut dengan kekuatan tangannya dan berandal tersebut pura-pura meringis menahan sakit.

"Hebat juga kamu ya, ayo sini manis, ini baru pemanasan."

"Aku juga penasaran, ingin tahu rasanya bagaimana kulit lembutmu itu menyentuh tubuhku," ucap preman satunya lagi sambil tersenyum mesum.

Popoy meludah, dia merasa jijik dengan pandangan kedua preman itu.

"Ternyata nggak di kampung, nggak di kota sama saja, banyak bajingan seperti kalian berkeliaran!" ucap Popoy.

"Oh, kamu dari kampung toh, pantas! tapi aku suka dengan gadis kampung, jinak-jinak merpati. Iya kan Bro!"

"Benar Wan! gadis kampung masih ori dan lugu. Aku suka, aku suka. Hahaha...."

Berandalan itupun makin mendekat dan berusaha menangkap Popoy. Popoy berhasil berkelit dan menendang salah satunya.

"Kalian jangan coba main-main denganku ya!" ucap Popoy sambil kembali melakukan tendangan terhadap lawannya.

Satu preman terjengkang dan satu lagi makin beringas untuk menangkapnya.

Tangan Popoy berhasil ditarik, tapi dia tidak mau menyerah. Satu tendangannya berhasil mengenai bagian vital preman tersebut. Dan preman itu menjerit sambil memegangi anunya.

Sementara yang satunya lagi bangkit sambil marah, "Ternyata kamu bukan sembarang gadis kampung. Sini manis, aku makin suka!"

"Aku orang pertama yang harus mencicipimu sayang!" ucap sang preman sambil kembali berusaha menangkap Popoy.

Popoy kali ini agak kewalahan, karena preman itu mulai mengeluarkan kemampuannya. Ternyata, dia juga menguasai ilmu beladiri.

Popoy terkena tendangan di bagian kakinya, hingga diapun jatuh dan meringis menahan sakit.

"Aku tidak boleh menyerah! Aku pasti bisa menyingkirkan mereka!" monolog Popoy.

"Hahaha, itu baru awal. Mari menyerahlah sayang. Aku akan memberimu kesenangan. Jadi simpanan Bang Bro akan lebih menyenangkan!"

Popoy kembali meludah, dia makin jijik melihat preman tersebut. Lalu, Popoy bangkit dan kembali memasang kuda-kuda.

"Maju kalian! Kalian pikir aku akan menyerah begitu saja. Jangan harap! Aku Popoy bukan sembarang gadis kampung!" ucap Popoy lantang sambil melepaskan tendangan yang tidak para preman duga.

Kali ini, tendangan Popoy telak mengenai perut lawan dan preman tersebut pun terjatuh sambil memegangi perutnya yang sakit.

Kemudian Popoy melakukan salto dan sebuah tendangan meluncur mengenai dada preman satunya lagi.

Keduanya meringis kesakitan, tapi mereka belum juga menyerah.

"Bajingan kamu! Ayo Bro kita beri dia pelajaran! Biar tahu dia, siapa kita sebenarnya!"

"Iya, Aku jadi makin penasaran. Kita akan membawa gadis ini kepada Bos besar, pasti beliau akan senang mendapatkan mangsa bringas seperti ini!"

"Kamu benar, kita akan mencari mangsa yang lebih lembut. Mari kita tangkap dia dan berikan dia pada Bos!"

Keduanya pun kembali bangkit dan kali ini mereka tidak main-main. Salah satunya mengeluarkan pisau.

Popoy sedikit ngeri melihat pisau mengkilap di bawah cahaya bulan. Tapi, dia tidak punya pilihan selain melawan.

"Ayo sayang, menyerahlah! Kamu akan hidup senang menjadi wanita kesayangan Bos kami! Daripada wajah cantikmu itu tergores, mending hidup enak 'kan? Aku jamin, Bos akan menyukaimu. Jadi, apapun yang akan kamu minta pasti akan dia turuti."

"Kalian pikir aku tergiur, kalau mau yang seperti itu, nggak perlu jauh-jauh merantau kesini, justru aku pergi karena menghindari hal itu."

"Kau samakan Bos kami dengan pria di kampungmu! Mereka belum ada seujung kukunya Bos kami!"

"Mau kekayaan Bos kalian setinggi gunung, aku nggak bakal tertarik dengan yang namanya bandot tua dan menjadi istri simpanan!"

"Hahaha....dasar perempuan bodoh! Kamu pikir Bos kami bandot tua, bahkan ketampanan 10 aktor Hollywood deretan papan atas masih kalah dengan Bos kami!"

"Menyerahlah, ayo ikut dengan kami!"

"Jangan harap! lebih baik aku mati daripada ikut dengan bajingan seperti kalian!"

Popoy sudah memasang kuda-kuda lagi, dia siap melawan para berandal meski nyawa taruhannya.

Bersambung......

Episodes
1 BAB 1. PELUNAS HUTANG
2 BAB 2. MENGADU NASIB KE KOTA
3 BAB 3. NAAS
4 BAB 4. MELAWAN PARA PREMAN
5 BAB 5. SEMBUNYI DI BAGASI
6 BAB 6. MENGUNTIT
7 BAB 7. TERJEBAK DALAM RENCANA SENDIRI
8 BAB 8. MAINAN BARU
9 BAB 9. BERTEMU KANIA
10 BAB 10. TAWARAN PEKERJAAN
11 BAB 11. BERTEMU KEMBALI
12 BAB 12. OMELAN POPOY
13 BAB 13. HUKUMAN
14 BAB 14. SALAH TANGKAP
15 BAB 15. MELAWAN JURAGAN SOMAD
16 BAB 16. BOS GILA
17 BAB 17. HUKUMAN TAMBAHAN
18 BAB 18. PERNIKAHAN TAK DIRENCANA
19 BAB 19. SAH MENJADI ISTRI ALEX
20 BAB 20. ALASAN DIBALIK KEPUTUSAN ALEX
21 BAB 21. ULAH PARA PERIAS
22 BAB 22. MENCERITAKAN RAHASIA MASA LALU
23 BAB 23. MEMPERKENALKAN POPOY KEPADA IBU FATMA
24 BAB 24. ANCAMAN GIO
25 BAB 25. MENYIKSA NADINE
26 BAB 26. BALASAN DARI ALEX
27 BAB 27. SELINGKUH DIBALIK PERSEKONGKOLAN
28 BAB 28. SEDIH MELIHAT NADINE
29 BAB 29. TAWARAN PERPANJANGAN KONTRAK
30 BAB 30. KESAL
31 BAB 31. MENAHAN HASRAT
32 BAB 32. NGAMBEK
33 BAB 33. CIUMAN PEMBAYAR KESALAHAN
34 BAB 34. REAKSI POPOY
35 BAB 35. DIPECAT JADI OFFICE GIRL
36 BAB 36. PENYELINAP
37 BAB 37. MEMPROVOKASI
38 BAB 38. MENDAPATKAN KEISTIMEWAAN
39 BAB 39. NYONYA RUMAH
40 BAB 40. MELAWAN ANGELA
41 BAB 41. MEMINTA PEMBATALAN PERJANJIAN
42 BAB 42. KEJUTAN
43 BAB 43. MEMPERKENALKAN
44 BAB 44. CEMBURU
45 BAB 45. MENJEMPUT BU FATMA
46 BAB 46. MENEROBOS MASUK
47 BAB 47. MEMBALAS PERLAKUAN ANGELA
48 BAB 48. KEPUTUSAN ALEX
49 BAB 49. INGIN MEMPERSEMPIT RUANG GERAK RENTENIR
50 BAB 50. KEPERGOK
51 BAB 51. MELAMAR
52 BAB 52. TIDAK MENYIA-NYIAKAN KESEMPATAN
53 BAB 53. KEJUJURAN ALEX
54 BAB 54. HUKUMAN UNTUK PLAYBOY PEMBOHONG
55 BAB 55. MENYELESAIKAN HUKUMAN
56 BAB 55. MELAMPIASKAN SAKIT HATI
57 BAB 56. SENYUM PUAS SEBELUM KEMATIAN
58 BAB 57. PESAN NADINE
59 BAB 58. JANJI ALEX DAN POPOY (TAMAT)
Episodes

Updated 59 Episodes

1
BAB 1. PELUNAS HUTANG
2
BAB 2. MENGADU NASIB KE KOTA
3
BAB 3. NAAS
4
BAB 4. MELAWAN PARA PREMAN
5
BAB 5. SEMBUNYI DI BAGASI
6
BAB 6. MENGUNTIT
7
BAB 7. TERJEBAK DALAM RENCANA SENDIRI
8
BAB 8. MAINAN BARU
9
BAB 9. BERTEMU KANIA
10
BAB 10. TAWARAN PEKERJAAN
11
BAB 11. BERTEMU KEMBALI
12
BAB 12. OMELAN POPOY
13
BAB 13. HUKUMAN
14
BAB 14. SALAH TANGKAP
15
BAB 15. MELAWAN JURAGAN SOMAD
16
BAB 16. BOS GILA
17
BAB 17. HUKUMAN TAMBAHAN
18
BAB 18. PERNIKAHAN TAK DIRENCANA
19
BAB 19. SAH MENJADI ISTRI ALEX
20
BAB 20. ALASAN DIBALIK KEPUTUSAN ALEX
21
BAB 21. ULAH PARA PERIAS
22
BAB 22. MENCERITAKAN RAHASIA MASA LALU
23
BAB 23. MEMPERKENALKAN POPOY KEPADA IBU FATMA
24
BAB 24. ANCAMAN GIO
25
BAB 25. MENYIKSA NADINE
26
BAB 26. BALASAN DARI ALEX
27
BAB 27. SELINGKUH DIBALIK PERSEKONGKOLAN
28
BAB 28. SEDIH MELIHAT NADINE
29
BAB 29. TAWARAN PERPANJANGAN KONTRAK
30
BAB 30. KESAL
31
BAB 31. MENAHAN HASRAT
32
BAB 32. NGAMBEK
33
BAB 33. CIUMAN PEMBAYAR KESALAHAN
34
BAB 34. REAKSI POPOY
35
BAB 35. DIPECAT JADI OFFICE GIRL
36
BAB 36. PENYELINAP
37
BAB 37. MEMPROVOKASI
38
BAB 38. MENDAPATKAN KEISTIMEWAAN
39
BAB 39. NYONYA RUMAH
40
BAB 40. MELAWAN ANGELA
41
BAB 41. MEMINTA PEMBATALAN PERJANJIAN
42
BAB 42. KEJUTAN
43
BAB 43. MEMPERKENALKAN
44
BAB 44. CEMBURU
45
BAB 45. MENJEMPUT BU FATMA
46
BAB 46. MENEROBOS MASUK
47
BAB 47. MEMBALAS PERLAKUAN ANGELA
48
BAB 48. KEPUTUSAN ALEX
49
BAB 49. INGIN MEMPERSEMPIT RUANG GERAK RENTENIR
50
BAB 50. KEPERGOK
51
BAB 51. MELAMAR
52
BAB 52. TIDAK MENYIA-NYIAKAN KESEMPATAN
53
BAB 53. KEJUJURAN ALEX
54
BAB 54. HUKUMAN UNTUK PLAYBOY PEMBOHONG
55
BAB 55. MENYELESAIKAN HUKUMAN
56
BAB 55. MELAMPIASKAN SAKIT HATI
57
BAB 56. SENYUM PUAS SEBELUM KEMATIAN
58
BAB 57. PESAN NADINE
59
BAB 58. JANJI ALEX DAN POPOY (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!