Sore itu sepulang dari kampus Hanum mampir ke cafe Haris walaupun hanya sekedar singgah karna lokasi Cafe tempatnya bekerja itu tak jauh dari Kampus.
"Hai Num ! Bagaimana keadaan ayahmu apa sudah lebih baik?" Tanya Haris .
"Ya udah lebih baik Har , gimana Cafenya Rame gak Hari ini?"
"Ya lumayan Rame lah! Ayo masuk!" Haris mengajak Hanum masuk keruangannya.
"Gak Har aku hanya mampir aku, dan mau segera kerumah sakit nemuin ayah!". Ucapnya seraya kembali menghidupkan sepeda motor kesayangannya .
"Oke baiklah ! Hati hati bawa motornya!" Haris mengingatkan.
"Siap komandan!" seru Hanum sambil tersenyum manis.
Tanpa Hanum sadari dari dalam mobil ada seorang pria yang sejak tadi memperhatikannya setiap gerakannya.
Dia adalah Hanzen Bramasta seorang presdir muda yang sangat tampan yang terkenal sangat playboy dan banyak sekali mematahkan hati para wanita.
Dia datang bersama sepupunya dan ke 2 temannya yang lain namun saat baru tiba diparkiran ia melihat seorang gadis yang sedang membuka Helm didepan Cafe tersebut. Itu sebabnya ia meminta kepada temannya yang untuk tidak segera turun dan memilih melihta gadis tersebut dar dalam mobil.
"Jangan bilang kau tertarik pada gadis itu Hanz?" ucap Farel yang sejak tadi memperhatikan Hanzen .
"Bukan aku yang tertarik tapi gadis itu yang menarik !" ucapnya pada Farel.
"Cari tau tentang nya, jangan ada yang terlewat sedikitpun!".
Ketiga kawannya yang juga merupakan orang orang kepercayaan di perusahaannya itu pun saling bertatapan tidak percaya.
"Yakin Han?" Farel memastikan .
Pasalnya Hanzen selama ini selalu menyukai wanita sosialita dan gaya hidup para wanita itu juga terbilang cukup glamor . Tapi sekarang tiba tiba saja tertarik pada wanita sederhana yang menggunakan sepeda motor .
"Kau tau betul kan gimana aku?!"
"Ya aku tau,cuma mastiin aja gak salah dengar".
Farel sangat tau jika seorang Hanzen sudah menyuruh menyelidiki seorang wanita itu tandanya ia tertarik dengan wanita tersebut.
...****************...
Pagi itu Hanum pergi ke kampus sampai dipertigaan jalan yang biasanya lengang ini tiba tiba terjadi kemacetan dan melihat segerombol orang sedang mengerumuni sesuatu dengan penasaran ia pun mendekat dan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata ada seorang nenek yang sedang kesakitan karna terserang penyakit jantung.
"Awas kalian minggir !" ucapnya geram pada segerombolan orang yang hanya liatin orang kesakitan bukan malah menolongnya
"Nek, nenek tidak apa apa, kita kerumah sakit aja ya mungkin jantung nenek bermasalah"
Nenek itu hanya mengangguk dan sesekali membuka matanya melihat sosok gadis yang sedang membantunya untuk bangun.
Karna Hanum menggunakan motor dan tidak mungkin kan membawa nenek ini naik motor dalam kondisi seperti ini akhirnya ia memesan taksi online untuk mengantarnya. Ia meminta tolong seorang tukang parkir untuk memarkirkan dan menitipkan motornya.
Sesampainya dirumah sakit Hanum langsung memanggil beberapa perawat untuk membantu membawa nenek itu keruang IGD.
Lalu ia berinisiatif menghubungi keluarga nenek tersebut. Dilihat dari penampilan nenek itu terlihat orang berada jadi ia berusaha membuka tas nenek tersebut dan mencari cari barangkali ada kartu nama keluarganya didalam tasnya.
Dan benar saja ia menemukan sebuah kartu nama .
"Hanzen Bramasta"
Itulah nama yang tertera pada kartu nama itu.
.lalu ia segera menghubungi nomor tersebut dan memberitahukan nya.
"Farel! Kita harus segera kerumah sakit nenek ditemukan seseorang dipinggir jalan dan dibawa kerumah sakit. Hubungi orang rumah sekarang". Lalu ia turun dengan tergesa gesa.
Farel segera menghubungi Om Hariawan dan istrinya mereka berdua adalah orang tua Hanzen yang juga adik dari mamanya Farel.
Setelahnya ia bergegas menyusul Hanzen diparkiran kantornya . Lalu melesatkan mobilnya menuju rumah sakit.
Dirumah sakit Hanum sedang duduk disamping nenek yang masih terbaring diranjang rumah sakit namun sudah sadarkan diri.
"Nek aku tinggal gak apa apa kan, aku ada urusan yang sangat penting. Sebentar lagi keluarga nenek pasti datang aku sudah menghubunginya tadi"
"Siapa namamu nak?"
"Hanum nek".
"Makasih Hanum sudah menolongku"
"Sama sama nek, cepat sembuh ya nek, aku pergi dulu"
"Hati hati Hanum!".
Lalu Hanum segera keluar rumah sakit dan memesan ojek online karna harus mengambil motornya yang ia titipkan di tukang parkir .
Dilorong rumah sakit Ia berjalan dengan sangat terburu buru dan menabrak seseorang.
BUG...
"Maaf aku tidak sengaja"ucap Hanum sambil menunduk membenarkan jaketnya.
"Tidak apa apa lain kali hati hati !" jawab Hanzen sambil tersenyum karna ternyata yang menabraknya adalah gadis yang ia lihat di parkiran Cafe kemarin
"Maaf aku sedang buru buru!" tanpa banyak basi basi ia langsung pergi meninggalkan Hanzen setelah mengucapkan maaf.
Namun Hanzen juga harus buru buru menemui neneknya ia pun . Berlalu menuju ruang IGD.
"Nenek, nenek tidak apa apa?" Tanyanya dengan begitu khawatir.
Hanzen dan Farel mendekati neneknya.
"Tidak apa apa seorang gadis menolong nenek dan membawanya kesini".
"Lalu dimana dia nek?"
"Udah pergi katanya ada urusan penting jadi buru buru".
"Apa dia tidak mengatakan apapun pada nenek sebelum pergi?"
"Namanya Hanum. Gadis itu sangat sederhana tapi dia sangat sopan Hanz!"
"Hanum !" seru Farel dan Hanzen bersamaan.
"Cari tau tentang gadis itu !"ucap nenek
Lalu dengan segera Farel menelpon seseorang untuk mencari informasi tentang Hanum gadis yang tekah menolong nenek kesayangan keluarga bramasta
Selang beberapa menit kemudian seseorang itu mengirim informasi tentang gadis yang telah membawa nenek mereka kerumah sakit
"Dapat Hanz!".
"Good jobs"
"Ternyata ayahnya sedang dirawat disini juga, karna musibah kebakaran yang dialami dibengkel miliknya".
"Diruang mana ?"
"No 243 lantai 3 Han".
Pintu ruangan terbuka ternyata Hariawan dan zenet istrinya telah tiba dirumah sakit .
"Kebetulan Daddy dan Mommy udah datang kami ada urusan sebentar Dadd, ayok Rel !" ajaknya pada Farel.
"Kalian mau kemana?" tanya Zennet yang bingung dengan kelakuan anak dan ponakannya itu.
Namun mereka sudah berlalu pergi dan tak memperdulikan teriakan Zennet.
*
*
*
...----------------...
Setelah 5 hari di Rumah Sakit akhirnya Hanum bisa membawa ayahnya kembali kerumah. Ia lalu pergi ke bagian administrasi guna melunasi biaya perawatan ayahnya selama 5 hari kebelakang.
"Tagihan atas nama pak Sanjaya pradipta sudah lunas mbak !". Ucap seorang kasir.
"Tapi saya belum sama sekali membayarnya mbak !" Ucap Hanum dengan begitu terkejut.
" Disini sudah lunas atas nama Hanzen Bramasta mbak"
Sejenak ia berpikir lalu teringat dengan kartu nama yang ia hubungi dari tas seorang nenek yang ia tolong.
"Baiklah kalo begitu terimakasih mbak"
"Iya mbak".
Darimana dia tau kalo ayahku dirawat disini ,siapa sebenarnya nenek yang aku tolong tadi, dengan begitu mudah ia mencari informasi tentangku?
memikirkan semua itu membuat Hanum bergidik ngeri ia mengusap tengkuk lehernya.
Lalu segera menghampiri keluarganya yang sedang menunggu didepan loby rumah sakit. Ia segera memesan taksi online untuk mengantar kembali kerumah.
Didalam perjalanan ia terus kepikiran tentang siapa sebenarnya Sosok Hanzen Bramasta yang telah melunasi biaya rumah sakit ayahnya itu. Lagi lagi ia merinding kala mengingat begitu mudah mencari informasi seseorang sehingga mengetahui ayahnya juga dirawat di Rumah sakit yang sama. Pasalnya ia sama sekali tidak menceritakan apapun pada sang nenek yang telah ia tolong.
.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments