Bab 2 .Hanzen Bramasta

Sore itu sepulang dari kampus Hanum mampir ke cafe Haris walaupun hanya sekedar singgah karna lokasi Cafe tempatnya bekerja itu tak jauh dari Kampus.

"Hai Num ! Bagaimana keadaan ayahmu apa sudah lebih baik?" Tanya Haris .

"Ya udah lebih baik Har , gimana Cafenya Rame gak Hari ini?"

"Ya lumayan Rame lah! Ayo masuk!" Haris mengajak Hanum masuk keruangannya.

"Gak Har aku hanya mampir aku, dan mau segera kerumah sakit nemuin ayah!". Ucapnya seraya kembali menghidupkan sepeda motor kesayangannya .

"Oke baiklah ! Hati hati bawa motornya!" Haris mengingatkan.

"Siap komandan!" seru Hanum sambil tersenyum manis.

Tanpa Hanum sadari dari dalam mobil ada seorang pria yang sejak tadi memperhatikannya setiap gerakannya.

Dia adalah Hanzen Bramasta seorang presdir muda yang sangat tampan yang terkenal sangat playboy dan banyak sekali mematahkan hati para wanita.

Dia datang bersama sepupunya dan ke 2 temannya yang lain namun saat baru tiba diparkiran ia melihat seorang gadis yang sedang membuka Helm didepan Cafe tersebut. Itu sebabnya ia meminta kepada temannya yang untuk tidak segera turun dan memilih melihta gadis tersebut dar dalam mobil.

"Jangan bilang kau tertarik pada gadis itu Hanz?" ucap Farel yang sejak tadi memperhatikan Hanzen .

"Bukan aku yang tertarik tapi gadis itu yang menarik !" ucapnya pada Farel.

"Cari tau tentang nya, jangan ada yang terlewat sedikitpun!".

Ketiga kawannya yang juga merupakan orang orang kepercayaan di perusahaannya itu pun saling bertatapan tidak percaya.

"Yakin Han?" Farel memastikan .

Pasalnya Hanzen selama ini selalu menyukai wanita sosialita dan gaya hidup para wanita itu juga terbilang cukup glamor . Tapi sekarang tiba tiba saja tertarik pada wanita sederhana yang menggunakan sepeda motor .

"Kau tau betul kan gimana aku?!"

"Ya aku tau,cuma mastiin aja gak salah dengar".

Farel sangat tau jika seorang Hanzen sudah menyuruh menyelidiki seorang wanita itu tandanya ia tertarik dengan wanita tersebut.

...****************...

Pagi itu Hanum pergi ke kampus sampai dipertigaan jalan yang biasanya lengang ini tiba tiba terjadi kemacetan dan melihat segerombol orang sedang mengerumuni sesuatu dengan penasaran ia pun mendekat dan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata ada seorang nenek yang sedang kesakitan karna terserang penyakit jantung.

"Awas kalian minggir !" ucapnya geram pada segerombolan orang yang hanya liatin orang kesakitan bukan malah menolongnya

"Nek, nenek tidak apa apa, kita kerumah sakit aja ya mungkin jantung nenek bermasalah"

Nenek itu hanya mengangguk dan sesekali membuka matanya melihat sosok gadis yang sedang membantunya untuk bangun.

Karna Hanum menggunakan motor dan tidak mungkin kan membawa nenek ini naik motor dalam kondisi seperti ini akhirnya ia memesan taksi online untuk mengantarnya. Ia meminta tolong seorang tukang parkir untuk memarkirkan dan menitipkan motornya.

Sesampainya dirumah sakit Hanum langsung memanggil beberapa perawat untuk membantu membawa nenek itu keruang IGD.

Lalu ia berinisiatif menghubungi keluarga nenek tersebut. Dilihat dari penampilan nenek itu terlihat orang berada jadi ia berusaha membuka tas nenek tersebut dan mencari cari barangkali ada kartu nama keluarganya didalam tasnya.

Dan benar saja ia menemukan sebuah kartu nama .

"Hanzen Bramasta"

Itulah nama yang tertera pada kartu nama itu.

.lalu ia segera menghubungi nomor tersebut dan memberitahukan nya.

"Farel! Kita harus segera kerumah sakit nenek ditemukan seseorang dipinggir jalan dan dibawa kerumah sakit. Hubungi orang rumah sekarang". Lalu ia turun dengan tergesa gesa.

Farel segera menghubungi Om Hariawan dan istrinya mereka berdua adalah orang tua Hanzen yang juga adik dari mamanya Farel.

Setelahnya ia bergegas menyusul Hanzen diparkiran kantornya . Lalu melesatkan mobilnya menuju rumah sakit.

Dirumah sakit Hanum sedang duduk disamping nenek yang masih terbaring diranjang rumah sakit namun sudah sadarkan diri.

"Nek aku tinggal gak apa apa kan, aku ada urusan yang sangat penting. Sebentar lagi keluarga nenek pasti datang aku sudah menghubunginya tadi"

"Siapa namamu nak?"

"Hanum nek".

"Makasih Hanum sudah menolongku"

"Sama sama nek, cepat sembuh ya nek, aku pergi dulu"

"Hati hati Hanum!".

Lalu Hanum segera keluar rumah sakit dan memesan ojek online karna harus mengambil motornya yang ia titipkan di tukang parkir .

Dilorong rumah sakit Ia berjalan dengan sangat terburu buru dan menabrak seseorang.

BUG...

"Maaf aku tidak sengaja"ucap Hanum sambil menunduk membenarkan jaketnya.

"Tidak apa apa lain kali hati hati !" jawab Hanzen sambil tersenyum karna ternyata yang menabraknya adalah gadis yang ia lihat di parkiran Cafe kemarin

"Maaf aku sedang buru buru!" tanpa banyak basi basi ia langsung pergi meninggalkan Hanzen setelah mengucapkan maaf.

Namun Hanzen juga harus buru buru menemui neneknya ia pun . Berlalu menuju ruang IGD.

"Nenek, nenek tidak apa apa?" Tanyanya dengan begitu khawatir.

Hanzen dan Farel mendekati neneknya.

"Tidak apa apa seorang gadis menolong nenek dan membawanya kesini".

"Lalu dimana dia nek?"

"Udah pergi katanya ada urusan penting jadi buru buru".

"Apa dia tidak mengatakan apapun pada nenek sebelum pergi?"

"Namanya Hanum. Gadis itu sangat sederhana tapi dia sangat sopan Hanz!"

"Hanum !" seru Farel dan Hanzen bersamaan.

"Cari tau tentang gadis itu !"ucap nenek

Lalu dengan segera Farel menelpon seseorang untuk mencari informasi tentang Hanum gadis yang tekah menolong nenek kesayangan keluarga bramasta

Selang beberapa menit kemudian seseorang itu mengirim informasi tentang gadis yang telah membawa nenek mereka kerumah sakit

"Dapat Hanz!".

"Good jobs"

"Ternyata ayahnya sedang dirawat disini juga, karna musibah kebakaran yang dialami dibengkel miliknya".

"Diruang mana ?"

"No 243 lantai 3 Han".

Pintu ruangan terbuka ternyata Hariawan dan zenet istrinya telah tiba dirumah sakit .

"Kebetulan Daddy dan Mommy udah datang kami ada urusan sebentar Dadd, ayok Rel !" ajaknya pada Farel.

"Kalian mau kemana?" tanya Zennet yang bingung dengan kelakuan anak dan ponakannya itu.

Namun mereka sudah berlalu pergi dan tak memperdulikan teriakan Zennet.

*

*

*

...----------------...

Setelah 5 hari di Rumah Sakit akhirnya Hanum bisa membawa ayahnya kembali kerumah. Ia lalu pergi ke bagian administrasi guna melunasi biaya perawatan ayahnya selama 5 hari kebelakang.

"Tagihan atas nama pak Sanjaya pradipta sudah lunas mbak !". Ucap seorang kasir.

"Tapi saya belum sama sekali membayarnya mbak !" Ucap Hanum dengan begitu terkejut.

" Disini sudah lunas atas nama Hanzen Bramasta mbak"

Sejenak ia berpikir lalu teringat dengan kartu nama yang ia hubungi dari tas seorang nenek yang ia tolong.

"Baiklah kalo begitu terimakasih mbak"

"Iya mbak".

Darimana dia tau kalo ayahku dirawat disini ,siapa sebenarnya nenek yang aku tolong tadi, dengan begitu mudah ia mencari informasi tentangku?

memikirkan semua itu membuat Hanum bergidik ngeri ia mengusap tengkuk lehernya.

Lalu segera menghampiri keluarganya yang sedang menunggu didepan loby rumah sakit. Ia segera memesan taksi online untuk mengantar kembali kerumah.

Didalam perjalanan ia terus kepikiran tentang siapa sebenarnya Sosok Hanzen Bramasta yang telah melunasi biaya rumah sakit ayahnya itu. Lagi lagi ia merinding kala mengingat begitu mudah mencari informasi seseorang sehingga mengetahui ayahnya juga dirawat di Rumah sakit yang sama. Pasalnya ia sama sekali tidak menceritakan apapun pada sang nenek yang telah ia tolong.

.

.

.

BERSAMBUNG

Episodes
1 Bab 1 Kampus
2 Bab 2 .Hanzen Bramasta
3 Bab 3 Meninggal Dunia
4 Bab 4 Bukan Anak Kandung
5 Bab 5 Meninggalkan Rumah
6 Bab 6 Pelayan Pribadi
7 Bab 7 Ciuman Pertama
8 Bab 8 .Sedang Bersama
9 Bab 9. Minta Dicium
10 Bab 10. Menikahlah Denganku
11 Bab 11.Buka Matamu
12 Bab 12. Sabar Ya Junior
13 Bab 13.Kedatangan Mantan
14 Bab 14.Teman Lama
15 Bab 15.Teman Lama 2
16 Bab 16. Kekecewaan Hanum
17 Bab 17.Pengakuan Hanzen
18 Bab 18. Hanya Masa Lalu.
19 Bab 19.Kamu Istriku
20 Bab 20.Kedatangan Orang Tua Hanzen
21 Bab 21.Membereskan Kekacauan Di kampus
22 Bab 22. Itu Hanya Masa Lalu
23 Bab 23. Kecelakaan Ibunya Hanum
24 Bab 24. Memeriksa CCTV
25 Bab 25. Siapa Dia
26 Bab 26 .Siapa Sebenarnya
27 Bab 27. Siapa Sebenarnya Hanum
28 Bab 28. Penuh Teka Teki
29 Bab 29. Mutia Mahendra
30 Bab 30. Fakta Mengejutkan
31 Bab 31. Risya dan Haris
32 Bab 32. Peluru tepat Sasaran
33 Bab 33. Rumah Sakit
34 Bab 34.Masa lalu Hariawan dan Mutia.
35 Bab 35.Memaafkan
36 Bab 36. Mencari Bukti
37 Bab 37. Setelah Risya tertangkap
38 Bab 38. Acara Resepsi Pernikahan
39 Bab 39. Rania dan Hazel
40 Bab 40.Kenapa Kau berubah
41 Bab 41. Mobil Hanum meledak
42 Bab 42. Rasa Trauma dan Ketakutan
43 Bab 43. Kembali ke Dunia Hitam
44 Bab 44.Dunia Hitam
45 Bab 45. Hanum Hilang
46 Bab 46. Semakin Rumit
47 Bab 47.Mengetahui Kebenaran
48 Bab 48. Mengetahui Kebenaran 2
49 Bab 49.Minta Maaf
50 Bab 51.Bahagia atau Sedih
51 Bab 51.Dirumah Sakit.
52 Bab 52.kembali ke Kampus.
53 Bab 53. Pengakuan Hazel
54 Bab 54.Mengunjungi Hazel.
55 Bab 55. Meninggal dunia
56 Berkunjung ke Makam Ayah dan Ibu
57 Bab 57.Rumah Yang Penuh Kenangan.
58 Bab 58. Aku Juga Mencintaimu
59 Bab 59.Melahirkan Babby Boy
60 Bab 60. Babby Al zayndra
61 Bab 61. Farel Mulai Posesif
62 Bab 62. Seseorang mirip Hanz
63 Bab 63. Marasa Nyaman.
64 Bab. 64 Baby Al adalah Segalanya Bagiku.
65 Bab 65. Siapa Sebenarnya Dia.
66 Bab. 66. Panggilan Tanpa Nama
67 Bab.67 Akhirnya menjadi sarjana.
68 Bab 68. Happy Ending
69 Pengumuman
70 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 Kampus
2
Bab 2 .Hanzen Bramasta
3
Bab 3 Meninggal Dunia
4
Bab 4 Bukan Anak Kandung
5
Bab 5 Meninggalkan Rumah
6
Bab 6 Pelayan Pribadi
7
Bab 7 Ciuman Pertama
8
Bab 8 .Sedang Bersama
9
Bab 9. Minta Dicium
10
Bab 10. Menikahlah Denganku
11
Bab 11.Buka Matamu
12
Bab 12. Sabar Ya Junior
13
Bab 13.Kedatangan Mantan
14
Bab 14.Teman Lama
15
Bab 15.Teman Lama 2
16
Bab 16. Kekecewaan Hanum
17
Bab 17.Pengakuan Hanzen
18
Bab 18. Hanya Masa Lalu.
19
Bab 19.Kamu Istriku
20
Bab 20.Kedatangan Orang Tua Hanzen
21
Bab 21.Membereskan Kekacauan Di kampus
22
Bab 22. Itu Hanya Masa Lalu
23
Bab 23. Kecelakaan Ibunya Hanum
24
Bab 24. Memeriksa CCTV
25
Bab 25. Siapa Dia
26
Bab 26 .Siapa Sebenarnya
27
Bab 27. Siapa Sebenarnya Hanum
28
Bab 28. Penuh Teka Teki
29
Bab 29. Mutia Mahendra
30
Bab 30. Fakta Mengejutkan
31
Bab 31. Risya dan Haris
32
Bab 32. Peluru tepat Sasaran
33
Bab 33. Rumah Sakit
34
Bab 34.Masa lalu Hariawan dan Mutia.
35
Bab 35.Memaafkan
36
Bab 36. Mencari Bukti
37
Bab 37. Setelah Risya tertangkap
38
Bab 38. Acara Resepsi Pernikahan
39
Bab 39. Rania dan Hazel
40
Bab 40.Kenapa Kau berubah
41
Bab 41. Mobil Hanum meledak
42
Bab 42. Rasa Trauma dan Ketakutan
43
Bab 43. Kembali ke Dunia Hitam
44
Bab 44.Dunia Hitam
45
Bab 45. Hanum Hilang
46
Bab 46. Semakin Rumit
47
Bab 47.Mengetahui Kebenaran
48
Bab 48. Mengetahui Kebenaran 2
49
Bab 49.Minta Maaf
50
Bab 51.Bahagia atau Sedih
51
Bab 51.Dirumah Sakit.
52
Bab 52.kembali ke Kampus.
53
Bab 53. Pengakuan Hazel
54
Bab 54.Mengunjungi Hazel.
55
Bab 55. Meninggal dunia
56
Berkunjung ke Makam Ayah dan Ibu
57
Bab 57.Rumah Yang Penuh Kenangan.
58
Bab 58. Aku Juga Mencintaimu
59
Bab 59.Melahirkan Babby Boy
60
Bab 60. Babby Al zayndra
61
Bab 61. Farel Mulai Posesif
62
Bab 62. Seseorang mirip Hanz
63
Bab 63. Marasa Nyaman.
64
Bab. 64 Baby Al adalah Segalanya Bagiku.
65
Bab 65. Siapa Sebenarnya Dia.
66
Bab. 66. Panggilan Tanpa Nama
67
Bab.67 Akhirnya menjadi sarjana.
68
Bab 68. Happy Ending
69
Pengumuman
70
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!