Bab 2 Pernikahan Sam

Malam yang terlihat indah dengan kelap-kelip bintang menghiasi angkasa dan cahaya rembulan yang bersinar terang, tidak membuat hati seorang gadis merasa senang. Dia terus saja menatap langit malam dengan hati yang gundah. Ingin rasanya dia marah, protes pada kedua orang tua dan juga Sam. Namun, rasanya itu percuma, karena tidak akan merubah keadaan.

"Kenapa rasanya sakit sekali saat tahu Bang Sam akan menikah secepat itu?" gumam Airy.

Tanpa di sadarinya, Sam sudah berdiri di belakangnya. Laki-laki tampan yang selalu bersikap dingin pada orang lain itu, melampirkan jaketnya pada tubuh Airy yang sedang berdiri di pinggir pagar pembatas.

"Udara malam dingin sekali, Ai. Kenapa di luar terus?" tanya Sam.

"Malamnya indah ya Bang. Sudah lama aku tidak melihat bintang-bintang di atas sini," kelit Airy.

"Apa kamu marah karena Abang tidak memberitahu dari awal?"

"Sudah tidak, kho. Tadi aku hanya kaget. Tidak menyangka Abang akan menikah secepat itu."

"Abang juga tidak pernah menyangka akan menikah dengan Mona."

"Semoga Abang bahagia dengan Kak Mona," ucap Airy dengan suara yang sedikit bergetar. Untung saja suara dedaunan yang diterpa angin mampu menyamarkan suaranya, sehingga Sam tidak menyadarinya.

"Ai, meskipun Abang menikah dengan Mona, Abang janji akan selalu ada untuk kamu. Kakak janji akan terus menyayangi kamu."

Aku janji Ai, hanya kamu yang mengisi hatiku, batin Sam

"Makasih, Bang. Tapi Abang tidak perlu berjanji seperti itu. Karena saat sudah menikah, Abang harus bisa menjaga perasaan Kak Mona."

Meskpun sebenarnya, aku tidak ingin melihat Kakak menikah dengan gadis lain, tapi aku juga tidak mungkin bisa menikah dengan Abang, batin Airy

...***...

Hari yang dinanti oleh keluarga Samudera kini sudah tiba waktunya. Mereka terlihat kompak dengan memakai baju yang sudah disiapkan sebelumnya. Meskipun hati Airy merasa tidak senang dengan pernikahan Sam. namun sebisa mungkin dia tidak memperlihatkannya pada orang lain.

Akad nikah berjalan dengan lancar tanpa ada kendala sedikit pun. Sam dan Mona kini sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka saling bertukar cincin dan tersenyum pada kamera yang siap mengabadikan momen kebahagiaan itu.

Sam terlihat tampak gagah dengan baju pengantinnya. Begitupun dengan Mona yang menggunakan gaun pengantin, terlihat sangat cantik. Seperti seorang putri di negeri dongeng.

Semua orang memuji ketampanan dan kecantikan pengantin baru yang sedang duduk di pelaminan. Tidak heran jika mereka berdua digadang-gadang sebagai pasangan yang paling serasi tahun ini oleh beberapa wartawan yang meliput jalannya acara pernikahan Sam dan Mona.

"Airy ayo sini! kita buat foto bersama," ajak Hanna pada putrinya.

"Tidak usah mah! Airy lagi tidak ingin difoto," tolak Airy.

"Ayo sebentar saja, kita buat foto keluarga," rayu Hanna.

Mau tidak mau, akhirnya Airy berjalan menuju ke pelaminan. Dia ikut berfoto bersama dengan keluarganya. Mungkin benar bibirnya tersenyum. Namun sorot matanya tidak bisa berbohong, karena terlihat jelas luka hati yang menganga di sana.

Tanpa disadarinya, Sam terus melihat ke arah gadis itu. Sampai akhirnya mereka saling beradu pandang. Sam dapat melihat kekecewaan Airy padanya. Namun, dia hanya bisa diam. Tidak dapat lari dari pernikahan ini.

Tangan Sam terulur, menautkan jari jemarinya pada Airy yang berdiri di sampingnya. Membuat gadis itu melihat ke arah Sam. Bersamaan dengan fotografer membidikkan kameranya.

"Diulang sekali lagi satu ... dua ... tiga ...." Lagi-lagi kameranya menangkap Airy dan Sam yang saling berpandangan dengan tatapan yang sulit dia artikan. Sampai akhirnya dia mendapatkan foto yang pas sebagai foto keluarga.

Selesai berfoto, Airy akan beranjak turun. Tetapi Sam menahan tangannya, lalu berkata. "Apa tidak mau mengucapkan selamat pada Abang?"

"Selamat ya, Bang. Semoga kalian bahagia," ucap Airy dengan suara yang bergetar.

Sam tidak menjawab ucapan Airy, dia langsung memeluk gadis itu erat. Bukan hanya Airy yang merasakan hatinya terluka, tetapi Sam juga sama.

"Maafkan, Abang!" bisik Sam.

Airy tidak menjawab permintaan maaf Sam. Dia langsung melepaskan pelukannya dan beralih pada Mona untuk mengucapkan selamat pada Kakak iparnya.

"Selamat ya Kak Mona, semoga bahagia dan langgeng," ucap Airy dengan memaksakan senyumnya.

"Terima kasih Airy."

Selesai memberikan selamat pada kakaknya, Airy pun turun dari pelaminan. Dia memilih menyendiri , tidak bergabung bersama dengan keluarganya.

Pesta pernikahan yang megah dengan dekorasi yang begitu indah, tidak mampu mengalihkan rasa sakit hati dan kekecewaannya. Meskipun dia berusaha untuk tetap tersenyum di depan semua orang. Akan tetapi, hatinya menangis tersedu melihat Sam bersanding dengan gadis lain.

Dia terus saja melihat ke arah Sam dengan tatapan penuh lupa. Hatinya hancur lebur saat membayangkan akan kehilangan semua kasih Sam kepadanya. Meskipun Sam berjanji tidak akan berubah, tetap saja dia tidak akan lagi menjadi prioritas pertama laki-laki itu.

Tahan air mata, jangan keluar dulu! Mereka tidak boleh tahu kalau aku sedih. Mereka tidakboleh tahu kalau menangisi pernikahan Kakakku sendiri. Lebih baik aku pergi dari sini, sebelum mereka sadar kalau aku tidak sua melihat Kak Sam menikah dengan gadis lain, batin Airy.

Airy segera membalikkan badannya. Langkahnya terlihat tergesa menuju ke pintu keluar ballroom hotel. Tanpa sengaja dia berpapasan dengan sahabatnya yang baru datang ke acara pernikahan Sam dan Mona.

"Airy, kamu mau ke mana? Buru-buru sekali," tanya Early Kireina, Sahabat Airy.

"Early? Aku-aku mau ke kamar mandi, perutku mendadak sakit," kelit Airy.

"Cepatlah keluarkan yang membuat perutmu sakit, biar rasanya plong. Aku masuk dulu ya, mau mencicipi kue pengantin kakakmu," ucap Early.

"Early!!!" panggil mama gadis itu dengan penekanan.

"Hehehe ... becanda Mah. Dah Airy ...." Early segera merangkul tangan mamanya, mereka pun masuk ke dalam ballroom setelah mamanya Early menganggukkan kepalanya sedikit pada Airy. Begitupun dengan Airy yang membalas dengan menganggukkan kepalanya seidkit pada mamanya Early.

Setelah memastikan sahabatnya masuk, Airy bergegas keluar hotel dan masuk ke dalam taksi yang dipesannya lewat aplikasi. Dia terus saja memalingkan wajahnya, melihat gedung-gedung yang terlihat berjalan. Pikirannya menerawang entah kemana. Sampai akhirnya taksi sudah berhenti di depan apartemen yang Sam berikan padanya sebagai kado ulang tahun yang ke tujuh belas.

Setelah membayar ongkos taksi, Airy bergegas naik ke unit apartemennya. Dia memasukkan tanggal lahirnya sebagai password unit apartemennya. Airy bernapas lega karena Sam tidak pernah mengganti password apartemen itu.

"Sepertinya Abang sering ke sini. Banyak sekali barang-barang Abang di sini. Apa dia juga menginap di kamarku?" gumam Airy saat sudah berada di kamarnya.

Dia langsung merebahkan tubuhnya dengan wajah menghadap ke arah langit-langit kamar. Satu tangannya dia pakai untuk menutup matanya. Perlahan Airy pun terlelap dalam tidurnya.

...~Bersambung~...

...Jangan lupa dukunganya ya kawan! Klik like, comment, rate, vote, gift dan favorite....

...Terima kasih ...

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐AzzaDzaky

༄༅⃟𝐐AzzaDzaky

Cinta dlm diam itu sakit ya...

2023-05-29

2

Imas Maela

Imas Maela

cuman mengungkapkn dalam hati azz

2022-12-23

2

Tian

Tian

knp diam....klu sama2punya perasaan suka ..jd sakit sendiri kan???

2022-12-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!