Pagi ini kantor begitu heboh karena ada kabar jika pagi ini posisi Direktur Utama akan segera di umumkan karena Pak Hendrik telah memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya dan akan menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya saat ini, Kabar ini pun tak luput dari pendengaran Adam dan juga Intan.
"Sayang, sepertinya tidak lama lagi kita bisa segera bersama tanpa harus sembunyi-sembunyi seperti ini," ucap Adam percaya diri.
"Aku sudah tidak sabar untuk itu sayang, sepertinya kita harus merayakan keberhasilan kamu," jawab Intan.
"No, bukan aku tapi kita," ucap Adam menggoyangkan jarinya ke kanan dan kiri.
"Aku bahagia sekali sayang jika benar hal itu akan terjadi," ucap Intan.
"Pasti hal itu yang terjadi, sekarang kamu pikir siapa orang yang lebih pantas menggantikan bapak tua itu kalau bukan aku? Aku satu-satunya menantu yang dia punya, Walaupun dia pernah mengatakan jika perusahaan ini nantinya akan diberikan pada anakku aditya, tapi saat ini jelas itu tidak mungkin, aditya masih kecil? Lalu Yura? itu lebih tidak mungkin, semenjak jadi ibu Yura sudah tidak perduli dengan perusahaan, Yura tidak akan meninggalkan aditya untuk bekerja mengurus perusahaan ini, hanya aku satu-satunya kandidat yang akan menduduki posisi sebagai Direktur Utama. Dan selama aku menjabat akan aku pastikan semua harta mereka akan menjadi milik kita," ucap Adam penuh percaya diri.
"Pantas saja semalam Yura bilang, hari ini akan ada kejutan untuk saya, pasti ini yang dia maksud kejutan itu. Yura pasti sudah tau, jika Papi nya akan menyerahkan jabatan Direktur itu pada saya," tambah Adam lagi.
Semua karyawan di kumpulkan di hall perusahaan karena akan di lakukan serah terima jabatan antara Direktur Utama yang lama dan di serahkan pada Direktur Utama yang baru.
Adam dan juga Intan berjalan beriringan penuh percaya diri, Di kantor ini sebenarnya desas desus hubungan antara Adam dan Intan sudah tercium namun seolah keduanya tak mau ambil pusing masalah itu.
Di dalam Hall Adam selalu menampakkan senyum bahagia, Berjabat tangan dengan seluruh pemegang saham yang datang menghadiri acara tersebut.
"Wah.. sepertinya Pak Adam bahagia sekali?" tanya Pak Cakra salah satu pemegang saham yang duduk di samping Adam.
"Saya kan memang selalu seperti ini Pak," jawab Adam seraya membenahi dasinya yang sebenarnya juga masih rapi.
"Pak Adam ini beruntung punya istri seperti Bu Yura. Karena tanpa Bu Yura saya yakin sampai saat ini. Pak Adam masih sebagai staf biasa di kantor ini, tapi karena Pak Adam itu suami dari Bu Yura, Pak Adam bisa berada di posisi setinggi ini," ucap Pak Cakra yang sebenarnya juga tidak terlalu suka dengan Adam. Karena semenjak menjabat sebagai wakil direktur Adam memang menjadi peribadi sombong dan angkuh.
"Lihat saja setelah aku resmi menjadi seorang Direktur di perusahaan ini, Pak Cakra akan menjadi orang pertama yang akan aku singkirkan dari perusahaan ini," Batin Adam.
"Pak Cakra, apa bapak tidak sadar berbicara seperti itu dengan siapa? Saya ini satu-satunya menantu Pak Hendrik dan Bapak tau kan apa artinya? jadi saya sarankan jangan buat masalah dengan saya," ucap Adam dengan senyum menyeringai.
"Saya sarankan juga pada Pak Adam baik-baik lah sama Bu Yura, ingat Pak Adam tanpa Bu Yura, Pak Adam ini bukan siapa-siapa," jelas Pak Cakra.
Setelah melewati beberapa acara, kini sampailah pada acara inti yaitu penyerahan jabatan dari Pak Hendrik untuk Direktur Utama yang baru.
"Saya yakin kalian semua di sini pasti sedang bertanya-tanya, kira-kira siapa yang akan menggantikan jabatan yang saat ini saya duduki? Perusahaan ini sudah saya bangun dan saya rintis dari nol dan tentu saja dengan bantuan dari kalian semua. Karena itu, sebelum saya memutuskan untuk pensiun dari jabatan ini. Saya sudah memikirkan dengan baik, kira-kira siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin di perusahaan ini. Dan seperti yang kalian tau, putri saya hanya satu yaitu Yura. Dia juga sudah pernah bekerja di sini, dia juga paham dengan usaha ini karena itu saya yakin dan saya percaya putri saya pasti akan mampu menggantikan posisi saya saat ini."
"Tapi seperti yang kalian juga tau, putri saya lebih memilih untuk menjadi Ibu rumah tangga setelah memiliki seorang putra. Awalnya saya merasa ragu untuk pensiun karena tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi saya saat ini, Tapi tiba-tiba saja Yura, putri saya satu-satunya dan yang sangat paham dengan kondisi perusahaan menghubungi saya dan mengatakan kalau saya sekarang bisa pensiun dengan tenang dan tidak perlu ragu untuk pensiun karena sudah ada yang bisa menggantikan posisi saya," ujar Pak Hendrik
Adam terlihat sangat bahagia dan selalu tersenyum seraya merapikan jas dan dasinya, karena Adam yakin pasti Yura sudah merekomendasikan dirinya pada Pak Hendrik.
"Sekarang secara resmi saya memutuskan pensiun dan saya beserta seluruh pemegang saham sudah sepakat akan memberikan jabatan Direktur Utama ini pada putri saya Yura." ujar Pak Hendrik dengan lantang. Dan semua karyawan perusahaan bertepuk tangan saat Yura naik ke atas podium.
Adam yang awalnya tersenyum kini tercekat dengan apa yang dirinya lihat.
Adam tak percaya jika ternyata Yura kembali ke perusahaan. Dan Adam sangat kecewa karena seharusnya dirinya lah yang saat ini berada di sana bukan Yura.
Selama Yura memberikannya sambutan di atas podium, Adam dan Intan terlihat pergi meninggalkan Hall. Dari atas Yura memperhatikan saat Adam dan Intan pergi tanpa menunggu dirinya selesai mmemberikan sambutan.
"Sial..! Kurang ajar, berani dia mempermainkan aku," teriak Adam menggedor mejanya dan melonggarkan dasinya. Adam tampak sangat kacau.
"Sepertinya Yura sengaja melakukan ini semua, bagaimana bisa tiba-tiba Yura kembali ke perusahaan dan menjabat sebagai direktur?" ucap Intan.
"Yura kali ini sudah bermain-main dengan ku, jadi ini kejutan yang dia maksud, agh.. sial!" kembali Adam menggebrak meja meluapkan emosi.
"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Intan.
"Diamlah! jangan membuatku tambah pusing," bentak Adam dan Intan terdiam.
Adam segera mendatangi Yura ke ruang Direktur yang seharusnya dirinya tempati. Tanpa mengetuk pintu Adam langsung menerobos ruangan itu.
Klek..
Pintu terbuka.
"Hai.. Mas, Ada apa? sepertinya serius sekali?" tanya Yura yang sedang duduk di kursi Direktur seraya membuka dokumen. Namun Yura sama sekali tak terkejut dengan kedatangan Adam, karena dirinya sudah bisa memprediksi jika hal itu pasti yang akan di lakukan Adam.
Happy Reading^
Jangan lupa, like, coment, Vote, bunga dan kopinya ya sayang💕
Selalu thor ingatkan akan ada giveaway untuk lima pemberi dukungan terbanyak di akhir cerita, dengan syarat bagi yang sudah memfollow akun Qurrotaayun dan jangan lupa klik favorit 💙 ya🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Yuliana Tunru
ma kasih thor..krn menjadikan yura wanita tangguh sdh cukup di bohongi adam .
mmgx mau pak hendrik menjadikanx CEO
minpi ketinggian ..ayo thor beri shok terapi adam dan selingkuhanx buat mereka bertengkar dan jdkan yura wanita tegas..💪💪💪
2022-12-12
0