Sejak saat anak Yura dan Adam lahir, Yura begitu sibuk mengurus Aditya buah hati mereka, bahkan Yura sampai tak sempat lagi untuk membantu Adam mengerjakan pekerjaan kantor yang biasanya di kerjakan Yura di rumah.
"Yura, Bagaimana dengan yang ini? Aku tidak mengerti dengan apa yang mereka tawarkan? Belum lagi aku harus bernegosiasi harga dengan mereka," ucap Adam menunjukkan berkas pada Yura.
"Sebentar ya Mas, Mas Adam lihat sendiri kan Aditya lagi rewel. Bagaimana aku bisa berpikir jika Aditya rewel seperti ini? Tunggu Aditya tenang nanti aku coba bantu pikirkan ya Mas," jawab Yura Seraya menimang Aditya yang rewel.
"Sebenarnya kamu itu bisa tidak sih menjadi ibu? mendiamkan anak yang nangis saja tidak becus!" Adam kesal dengan tangisan Aditya. Belum lagi pekerjaannya berantakan sejak. kelahiran Aditya bagaimana tidak? biasanya Yura selalu membntu Adam menyelesaikan pekerjaannya, tapi sekarang Yura lebih fokus pada Aditya.
Hingga suatu ketika, Adam memutuskannya untuk mencari seorang sekertaris yang bisa membantunya menyelesaikan pekerjaan di kantor. Keinginan Adam pun di dukung oleh Yura, karena sadar, kini Yura tidak lagi bisa membantu suaminya.
Bahkan Yura sendiri yang merekomendasikan sekertaris untuk suaminya.
Intan namanya, dia adalah salah satu karyawan kepercayaan Yura saat dirinya masih bekerja di perusahaan milik Papi nya itu.
Yura meminta secara langsung pada Intan untuk menjadi sekedar suaminya di kantor.
Tapi siapa sangka, keputusan itu menjadi bumerang untuk Yura, Diam-diam Adam menjalin hubungan dengan Intan tanpa sepengetahuan Yura. Hingga suatu ketika Yura tanpa sengaja menemukan bukti perselingkuhan mereka.
Yura menemukan bill hotel di saku baju Adam. Awalnya Yura masih berusaha untuk berpikir positif dan tidak ingin mencurigai suaminya, namun kembali Yura menemukan bukti chat yang tidak pantas di lakukan sekertaris pada atasannya.
Dari situ Yura semakin yakin jika ada hubungan di luar pekerjaan antara Adam dan Intan.
Bahkan Yura sempat mengikuti mobil Adam dan menyaksikan secara langsung Adam masuk ke dalam hotel bersama dengan Intan, tak hanya itu! Intan juga bergelayut manja pada Adam.
Jleb...
Sakit! bagai tertusuk pisau yang begitu tajam! hati Yura saat ini.
Yura turun dari mobil mengikuti Adam dan Intan. hingga melihat mereka berdua masuk ke dalam kamar.
Di depan pintu kamar, Yura berdiri dan hendak mengetuk pintu, tapi sesaat kemudian Yura tersadar, jika dirinya mengetuk pintu kamar itu, mungkin akan terjadi pertengkaran hebat anata dirinya dan juga Adam, lantas Yura kembali mengingat wajah mungil putranya yang baru berusia beberapa bulan, Yura tidak ingin membuat anaknya tumbuh tanpa kehadiran seorang Ayah. Yura menyadari keadaan rumah tangganya pasti tidak akan bisa kembali baik jika perselingkuhan Adam di bongkar olehnya. Belum lagi reaksi pak Hendrik. Sebagai seorang ayah, Pak Hendrik pasti akan meminta untuk bercerai dengan Adam.
Sementara Yura tidak ingin bercerai.
"Hiks..hiks.. " Yura mencekram bajunya sendiri dan menangis sejadi-jadinya di depan pintu kamar. Membayangkan saat ini suaminya sedang bercinta dengan Intan.
"Kenapa kamu lakukan ini Mas? kenapa kamu tega," gumam Yura merasakan sakit di hatiku.
Yura berjalan sempoyongan, kepalanya mulai terasa pusing.
Bruk..
Yura terjatuh di lantai.
"Eeh... aku di mana? kenapa kepalaku sakit sekali?" gumam Yura memegang kepala dan melihat sekeliling.
"Kamu, kamu siapa? kenapa kamu ada di sini?" Yura panik dan melihat tubuhnya.
"Hufttt.. Alhamdulillah," Yura menghela nafas lega setelah mengetahui pakaiannya utuh. ini berarti tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan laki-laki itu.
"Siapa kamu?" Yura kembali bertanya pada laki-laki yang saat ini sedang memegang iPad di sofa dan bergeming dengan pertanyaan Yura.
Yura kesal dan turun dari ranjang itu.
"Apa kamu tidak akan berterima kasih pada orang yang sudah membantu kamu?" tanyanya.
Yura melihat laki-laki yang bahkan sama sekali tak melihat dirinya.
"Terima kasih sudah menolong saya!" ucap Yura.
"Lain kali jika kamu menemukan suami kamu dengan perempuan lain jangan hanya diam dan menangis di depan pintu, ketuk pintunya dan hajar sampai habis laki-laki serta perempuan seperti itu, kecuali kalau ternyata kamu masih menginginkan laki-laki seperti itu, " ucapnya.
Ternyata dari tadi Adrian sudah memperhatikan Yura yang sengaja mengikuti suaminya tapi hanya berdiri di depan pintu kamar.
"Bukan urusan kamu!" jawab Yura berlalu.
*Flashback Off*
Perselingkuhan itu sudah terjadi selama lima tahun lamanya, namun Yura bisa menyimpan semua itu dengan rapat seolah rumah tangga mereka baik-baik saja, bahkan mereka tampak harmonis dan minim pertengkaran.
"Mas sarapan sudah siap, Kita sarapan dulu yuk! Aditya mainnya sudah dulu sayang, biarkan Papa sarapan dulu," teriak Yura memanggil Adam dan Aditya yang sedang bermain di taman depan rumah untuk sarapan.
"Aditya kita sarapan dulu, mainnya besok lagi ya! Karena Papa juga harus segera bersiap ke kantor," ucap Adam apada Aditya.
"Oke pah," jawab Aditya tersenyum.
Aditya begitu dekat Adam, seperti keinginan Yura. Dirinya rela menelan pil pahit setiap hari dan pura-pura tidak mengetahui perselingkuhan suaminya dengan Intan demi kebahagiaan Aditya.
"Sayang, aku mandi dulu baru sarapan ya! panas banget," ucap Adam mengipas-ngipaskan tangannya.
"Iya mas, air hangat dan baju ganti sudah Yura Siapakan di atas," jawab Yura.
"Terima kasih istriku," ucap Adam mencium kening Yura.
Di rumah, Adam selalu bersikap menjadi seorang suami yang baik dan perhatian pada anak dan istrinya. Jika saat itu, Yura tidak menyaksikan secara langsung perselingkuhan suaminya itu, mungkin saat ini Yura akan merasa menjadi wanita yang beruntung karena memiliki suami yang seolah sangat menyayangi dirinya.
Ya, sepintar itulah Adam membungkus perselingkuhan nya. pura-pura menjadi suami dan ayah yang baik.
Setelah mandi Adam kembali turun ke bawah untuk sarapan. Yura mengambilkan nasi untuk Adam dan Aditya.
"Mas nanti pulang jam berapa?" tanya Yura.
"Kenapa memangnya?" tanya Adam.
"Tidak apa-apa sih mas, kita kan sudah sangat lama tidak dinner berdua. Aku ingin mengajak kamu dinner brdua malam ini," ucap Yura.
"Tumben kamu ingin kita dinner berdua? biasanya kamu selalu menolak dan khawatir meninggal Aditya lama- lama," ucap. Adam.
"Itu kan dulu saat adam masih kecil mas, sekarang Aditya alhamdulillah sudah besar, aku ingin sesekali dinner bersama kamu!" ucap Yura yang menyadari selama ini dirinya selalu saja menolak ajakan Adam untuk sekedar makan berdua. Semua itu di lakukan bukan tanpa alasan melainkan karena teringat perselingkuhan Adam dengan Intan.
Happy Reading^
Jangan lupa, like, coment, Vote, bunga dan kopinya ya sayang💕
Selalu thor ingatkan akan ada giveaway untuk lima pemberi dukungan terbanyak di akhir cerita, dengan syarat bagi yang sudah memfollow akun Qurrotaayun dan jangan lupa klik favorit 💙 ya🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Yuliana Tunru
thor jgn bikin cerita wanita bodoh ya...yura orang yg membuat suamix jd mampu secara finansial tp mau membiarkan dirix jd orang bodoh demi apa coba..jgn sampai suamix pergi dgn selingkuhan dgn.modal dari milik yura dan ankx..jdkan dia tangguh klo ndk malas bacax thor gondok q x..🤣🤣🤣
2022-12-08
0