BAB 5. TEGUH PENDIRIAN

Rasa kantuk membuat Mishell terlelap hingga Fajar dan suara panggilan rutin pun mengalun, membangunkan dan mengajak orang-orang untuk beribadah.

Ucapan syukur pun keluar dari mulut Mishell, lalu dia beranjak membersihkan diri untuk melaksanakan kewajiban sebagai ummat.

Setelah selesai, Mishell ke dapur menemui sang ibu untuk menanyakan apa yang bisa dia bantu kerjakan.

"Anggun sudah bangun Bu?"

"Eh, kamu Le. Anggun sedang mandi, kamu antar dia ya Le. Sebaiknya ambil motor Anggun dulu di rumah temannya, sebelum berangkat ke sekolah."

"Iya Bu, Mishell panaskan mesin motor dulu, sambil menunggu Anggun."

"Tapi, sarapan dulu Le. Ini sudah masak nasi gorengnya."

"Nanti bareng anggun saja Bu. Oh ya Bu, sementara Mishell antar Anggun, ibu bersiap ya, kita mau ke rumah Kakek Artha, Bos Mishell."

"Jadi sudah mantap keputusan kamu Le?"

"Inshaallah sudah Bu. Doain Mishell ya Bu, supaya tidak salah dalam menjalani keputusan ini."

"Pasti ibu doakan Le, kamu anak baik, semoga kebaikan akan selalu menyertaimu."

"Terimakasih Bu."

"Kak, ayo kita sarapan. Nanti Anggun telat, soalnya kita akan mengambil motor dulu kan?"

"Iya, ayo Bu."

Ketiganya pun sarapan bersama dan ibu sekali lagi mengingatkan Anggun, jika pulang sekolah harus segera pulang dan jangan melalak.

Anggun hanya mengangguk saja, padahal siang ini dia sudah janji akan pergi dengan Reza. Entah alasan apa yang akan Anggun berikan nanti, apabila dirinya pulang telat.

Setelah sarapan, keduanya pamit dengan ibu, lalu pergi mengambil motor Anggun di rumah temannya.

Teman itu ternyata teman Reza dan saat mereka sampai, ternyata motor Anggun sedang di pakai oleh adik temannya itu.

Marshell dan Anggun kecewa karena mereka menggunakan motor tanpa izin dengan Anggun.

Karena takut terlambat masuk sekolah, Mishell dan Anggun pun memutuskan, jika besok pagi saja, mereka akan mengambil motor tersebut.

Anggun kembali naik ke motor sang Kakak, lalu Mishell melajukan motornya ke arah sekolah Anggun.

Setelah menyalam tangan Mishell, Anggun pun berlari ke dalam gerbang sekolah mengejar teman sebangkunya.

"Nggun tunggu!" teriak Mishell.

Anggun pun berhenti dan berbalik, "Ada apa Kak?"

"Pulang sekolah nanti, Kakak yang akan jemput kamu!"

"Tapi Kak, Anggun naik angkot saja. Kasihan Kak Mishell jika harus bolak-balik."

"Nggak apa-apa, pokoknya nanti Kakak yang jemput."

"Anggun diam, dia merasa Mishell mulai membatasi waktu serta pergaulannya. Tapi, Anggun tidak berani membantah selain hanya mengangguk."

Setelah mendapatkan anggukan dari sang Adik, Mishell merasa tenang, lalu dia pamit pulang karena akan pergi bareng ibu.

Anggun kembali melanjutkan langkahnya dan masuk ke dalam kelas.

Mishell kembali ke rumah dan ibu ternyata sudah bersiap.

"Ganti pakaianmu dengan yang lebih bagus Le, ibu tunggu di sini!"

"Baik Bu!"

Mishell pun bergegas ke kamar, mengganti pakaian, lalu mengenakan sepatu. Ibu kagum melihat penampilan Mishell. Meski dengan gaya serta penampilan sederhana, aura ketampanannya tetap bersinar.

"Ayo Bu kita berangkat."

"Ayo, kamu keluarlah dulu biar ibu kunci pintu."

Setelah mengunci pintu, ibupun naik ke belakang Mishell, dengan berpegangan pinggang putranya serta mengucap basmallah, mereka pun berangkat.

Selama dalam perjalanan, Mishell tidak banyak ngobrol, dia hanya menjawab setiap pertanyaan ibu saja.

Mereka pun tiba, penjaga gerbang menelepon Kakek Artha jika Mishell tiba bersama ibunya.

Ibu ternganga melihat rumah mewah yang terhampar luas di hadapannya. Baru kali ini ibu menyaksikan rumah besar dan megah dengan tatanan klasik, sangat mengandung seni.

Seorang penjaga pun mengantar mereka masuk, lalu meninggalkan keduanya di ruang tamu untuk menunggu Kakek Artha keluar dari kamarnya.

Pembantu menyajikan minuman serta cemilan, lalu mempersilakan agar Mishell serta ibunya menikmati sajian tersebut.

Sebelum menemui tamunya, Kakek Artha menelepon asisten pribadi untuk memastikan bahwa pernikahan akan jadi dilaksanakan hari ini juga.

Kakek pun tersenyum, dia senang rencananya berjalan lancar dan sesuai dugaan, Mishell pasti setuju dengan tawarannya.

Mishell dan Ibu meminum teh, meski minuman itu panas tapi suhu tubuh Mishell menurun drastis. Dia gugup, tangannya gemetar dan wajahnya sedikit pucat.

Ibu menggenggam tangan Mishell lalu berkata, "Tenang Le, teguhkan keputusanmu, jangan ragu lagi."

"Iya Bu, Mishell gugup."

"Baca bismillah dan perbanyak istighfar, Inshaallah hatimu akan tenang."

"Iya Bu."

Saat Mishell mengakhiri ucapannya, Kakek Artha pun muncul dari atas tangga.

Mishell dan Ibu yang melihat beliau, langsung memberi salam dan mencondongkan tubuh sedikit tanda memberi hormat kepada yang lebih tua.

"Selamat datang, Bu! Perkenalkan, nama saya Artha. Apakah Mishell sudah menceritakan semuanya kepada Ibu tentang tawaran saya?"

"Sudah Tuan!"

"Baiklah, kalau begitu kita langsung ke inti pembicaraan. Ibu perlu tahu, cucu Saya saat ini sedang sakit, jadi Saya meminta Mishell untuk fokus mengurusnya setelah mereka menikah. Jadi Mishell harus tinggal di sini. Apakah ibu keberatan?"

"Sebenarnya sih, seorang pria harus membawa istri pulang ke rumahnya. Tapi, jika Mishell tinggal di sini demi kebaikan, saya sebagai ibu tidak melarang."

"Syukurlah jika Ibu tidak keberatan."

"Namun rumah kami tetap terbuka, kapanpun cucu Tuan ingin datang atau tinggal dengan kami."

Kakek mengangguk, lalu beliau berkata, "Sekarang ikutlah dengan saya, semua sudah dipersiapkan, hari ini juga pernikahan mereka akan dilaksanakan. Mengenai resepsi terserah Mishell, jika setuju akan saya gelar. Bagaimana Mishell?"

"Hari ini Tuan? Saya belum melakukan persiapan apapun," ucap Mishell yang merasa terkejut.

Begitu pula dengan ibu. Lalu ibupun berkata, "Kami tidak membawa apapun untuk seserahan Tuan?"

"Itu tidak masalah, yang terpenting mahar, meski itu hanya sekedar perhiasan imitasi."

"Tapi Tuan, ibu memegang tangan Mishell, lalu beliau membuka cincin yang ada di jari manisnya dan berkata, "Gunakan ini Le sebagai mahar pernikahanmu."

"Tapi, itukan milik ibu, bukan milik Mishell."

"Milik ibu juga milikmu Le, selama ini milikmu juga engkau berikan untuk Ibu dan Anggun. Jadi, gunakanlah!"

Mishell pun mengambil cincin dari tangan ibu. Sebenarnya, itu adalah cincin hadiah dari mama kandung Mishell sebagai ucapan terimakasih karena Bu Anis. Karena beliau berhasil membantu kelahiran kedua putra kembarnya. Cincin itu akan mewakili Mama kandung Mishell dalam memberi restu pernikahan.

Cincin itu telah kembali kepada yang berhak yaitu calon menantu sang majikan Bu Anis.

Setelah melihat Mishell sudah siap dengan mahar atau mas kawinnya, Kakek pun berkata, "Baiklah, sekarang ikut saya!"

Mishell dan Ibupun mengikuti Kakek Artha. Mereka berdiri di depan sebuah ruangan. Dan Seorang penjaga langsung membukakan pintu. Di sana terlihat hiasan mewah untuk tempat akad nikah dilakukan.

Beberapa orang sudah berada di sana dengan pengantin yang duduk di atas kursi roda.

Wajah Kalila tertutup cadar tipis, hingga samar terlihat wajah ayu tanpa ekspresi, tengah menatap kosong.

Ibu sedih melihat kondisi calon menantunya, dia hanya bisa berdoa semoga dengan kesabaran Mishell, gadis di hadapannya itu bisa pulih serta hidup bahagia bersama sang putra.

"Bagaimana Mishell, kamu tidak akan berbalik kata?"

"Tidak Tuan. Saya siap menikahi Nona Kalila."

"Penjaga! Buka penutup wajah cucu saya! Sebelum akad kita laksanakan, pihak pengantin pria harus melihat dulu bagaimana rupa calon istri atau calon menantu ibunya!"

"Baik Tuan!"

Penjaga pun membuka penutup wajah Kalila dan terlihat wajah sayu dari gadis yang sebenarnya sangat cantik.

"Apa kamu akan tetap menikahi cucuku?"

"Inshaallah iya, Tuan."

"Baiklah, kalian para MUA, tolong dandani cucu saya secantik mungkin karena ini adalah hari pentingnya dan berikan pakaian terbaik untuk calon cucu menantu Saya!"

"Siap Tuan, kami tidak akan mengecewakan Tuan."

Kedua orang MUA pun mulai melakukan tugasnya dan satu orang asisten MUA memberikan seperangkat pakaian, lengkap dengan Jas, dasi juga sepatu kepada Mishell.

Mishell mengganti pakaiannya di ruangan ganti yang sudah pengawal sediakan untuk khusus merias pengantin.

Ibu menunggu sambil berbincang dengan Kakek. Kakek melarang ibu serta Mishell agar tidak memanggilnya dengan sebutan Tuan.

Mereka harus memanggil Kakek karena, mulai hari ini keluarga Mishell adalah bagian dari keluarga Artha Guna.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Dodi Sartini

Dodi Sartini

pengorbanan yang sangat tulus dari micael

2024-01-24

0

Purwati Ningsih

Purwati Ningsih

Makin penasaran dgn kelanjutanx ❤
Ttp semangat othorr, di tunggu up selanjutx 💪❤😘

2022-12-11

0

... Silent Readers

... Silent Readers

👣👣👣👣👣

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. HUKUMAN
2 BAB 2. SARAN IBU
3 BAB 3. CEMAS
4 BAB 4. ISTIKHARAH UNTUK MEMINTA PETUNJUK
5 BAB 5. TEGUH PENDIRIAN
6 BAB 6. MENIKAH
7 BAB 7. MELIHAT PANTULAN DIRI
8 BAB 8. TERAPI KEJIWAAN ALA MISHELL
9 BAB 9. MEMBERIKAN RASA AMAN DAN NYAMAN
10 BAB 10. TERLUKA
11 BAB 11. KEMARAHAN MISHELL
12 BAB 12. TAWARAN KAKEK
13 BAB 13. KEMAJUAN KESEHATAN KALILA
14 BAB 14. HIKMAH KECELAKAAN MISHELL
15 BAB 15. MENGUAK CERITA MASA LALU
16 BAB 16. DISERANG
17 BAB 17. PENYERANGAN KEDUA
18 BAB 18. MENEMUKAN KECURANGAN
19 BAB 19. RENCANA LILIAN
20 BAB 20. SALAH MENDENGAR
21 BAB 21. UNGKAPAN HATI MISHELL
22 BAB 22. KEJADIAN YANG MENGEJUTKAN
23 BAB 23. ANGGUN HISTERIS
24 BAB 24. PENGAKUAN ANGGUN
25 BAB 25. MENCURIGAKAN
26 BAB 26. DIPERBOLEHKAN PULANG
27 BAB 27. SABAR MENUNGGU
28 BAB 28. KEMAJUAN HUBUNGAN
29 BAB 29. JUJUR TERHADAP IBU
30 BAB 30. GAGAL LAGI
31 BAB 31. TAMU YANG DICURIGAI
32 BAB 32. KEJUTAN
33 BAB 33. JANJI HATI KALILA
34 BAB 34. MEMPERTANYAKAN KEMIRIPAN MISHELL
35 BAB 35. RENCANA MENYELIDIKI
36 BAB 36. RENCANA MEMBANTU ORANG TUA MARSHELL
37 BAB 37. IKHLAS MEMBERIKAN HAK SUAMI
38 BAB 38. PERSETUJUAN KAKEK
39 BAB 39. SEMBUH
40 BAB 40. KONSEP PENAWARAN KERJASAMA
41 BAB 41. MENCARI TAHU
42 BAB 42. PEMERAS AMATIR
43 BAB 43. BERDEBAT
44 BAB 44. MENEMUI SI PEMERAS
45 BAB 45. KEMBALI DENGAN SELAMAT
46 BAB 46. MENGUBAH BANYAK ATURAN
47 BAB 47. BOLEH MENGANGGAP ANAK
48 BAB 48. CURIGA
49 BAB 49. MENDAPATKAN ANUGERAH TERINDAH
50 BAB 50. MENGUNGKAP KEBENARAN
51 BAB 51. RENCANA MISHELL DAN KALILA
52 BAB 52. MENEMUKAN BUKTI
53 BAB 53. MENDAPATKAN GANJARAN ATAS PERBUATAN MASING-MASING (TAMAT)
Episodes

Updated 53 Episodes

1
BAB 1. HUKUMAN
2
BAB 2. SARAN IBU
3
BAB 3. CEMAS
4
BAB 4. ISTIKHARAH UNTUK MEMINTA PETUNJUK
5
BAB 5. TEGUH PENDIRIAN
6
BAB 6. MENIKAH
7
BAB 7. MELIHAT PANTULAN DIRI
8
BAB 8. TERAPI KEJIWAAN ALA MISHELL
9
BAB 9. MEMBERIKAN RASA AMAN DAN NYAMAN
10
BAB 10. TERLUKA
11
BAB 11. KEMARAHAN MISHELL
12
BAB 12. TAWARAN KAKEK
13
BAB 13. KEMAJUAN KESEHATAN KALILA
14
BAB 14. HIKMAH KECELAKAAN MISHELL
15
BAB 15. MENGUAK CERITA MASA LALU
16
BAB 16. DISERANG
17
BAB 17. PENYERANGAN KEDUA
18
BAB 18. MENEMUKAN KECURANGAN
19
BAB 19. RENCANA LILIAN
20
BAB 20. SALAH MENDENGAR
21
BAB 21. UNGKAPAN HATI MISHELL
22
BAB 22. KEJADIAN YANG MENGEJUTKAN
23
BAB 23. ANGGUN HISTERIS
24
BAB 24. PENGAKUAN ANGGUN
25
BAB 25. MENCURIGAKAN
26
BAB 26. DIPERBOLEHKAN PULANG
27
BAB 27. SABAR MENUNGGU
28
BAB 28. KEMAJUAN HUBUNGAN
29
BAB 29. JUJUR TERHADAP IBU
30
BAB 30. GAGAL LAGI
31
BAB 31. TAMU YANG DICURIGAI
32
BAB 32. KEJUTAN
33
BAB 33. JANJI HATI KALILA
34
BAB 34. MEMPERTANYAKAN KEMIRIPAN MISHELL
35
BAB 35. RENCANA MENYELIDIKI
36
BAB 36. RENCANA MEMBANTU ORANG TUA MARSHELL
37
BAB 37. IKHLAS MEMBERIKAN HAK SUAMI
38
BAB 38. PERSETUJUAN KAKEK
39
BAB 39. SEMBUH
40
BAB 40. KONSEP PENAWARAN KERJASAMA
41
BAB 41. MENCARI TAHU
42
BAB 42. PEMERAS AMATIR
43
BAB 43. BERDEBAT
44
BAB 44. MENEMUI SI PEMERAS
45
BAB 45. KEMBALI DENGAN SELAMAT
46
BAB 46. MENGUBAH BANYAK ATURAN
47
BAB 47. BOLEH MENGANGGAP ANAK
48
BAB 48. CURIGA
49
BAB 49. MENDAPATKAN ANUGERAH TERINDAH
50
BAB 50. MENGUNGKAP KEBENARAN
51
BAB 51. RENCANA MISHELL DAN KALILA
52
BAB 52. MENEMUKAN BUKTI
53
BAB 53. MENDAPATKAN GANJARAN ATAS PERBUATAN MASING-MASING (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!