Episode 03 "Mengobati San Lin"

"Tabib Kang Ho... Apakah anda didalam?.." Teriak seorang wanita yang wajahnya sudah mulai berkerut memanggil seseorang dan menggedor pintu rumahnya.

Sedangkan didalam rumah itu, seorang pria tua lainnya lagi sedang membaca sebuah buku, dia terlihat sangat serius ketika membaca buku itu. Namun segera dia berekspresi kesal karena seseorang mengganggunya.

"Iya! Tunggu sebentar!!.." Ucap pria tua itu yang ternyata adalah tabib Kang Ho.

Tabib Kang Ho kemudian berjalan kearah pintu dan membukanya, dan seketika dia yang tadi kesal berubah menjadi biasa saja.

"Ternyata nyonya Yu, ada gerangan apakah nyonya Yu datang malam-malam begini?.." Tabib Kang Ho bertanya dengan penasaran.

"Tabib, aku butuh bantuan anda untuk menyelamatkan seorang anak yang sedang sekarat.." Wanita itu langsung mengatakan maksud dan tujuannya.

Kang Ho adalah seorang tabib dan karena dia adalah satu-satunya tabib didesa itu, maka mau tidak mau dia harus menerima permintaan tolong itu. Nyawa manusia sangatlah penting, dan karena Kang Ho juga telah mengambil sumpah seorang tabib maka tidak ada alasan baginya untuk menolak.

"Baiklah nyonya Yu tunjukkan jalannya.." Ucap Kang Ho dan tidak bertanya panjang lebar meskipun dia penasaran anak siapa sebenarnya yang membutuhkan pertolongan.

Kang Ho memutuskan untuk bertanya nanti saja karena nyawa adalah yang paling penting. Kemudian tanpa banyak bicara lagi wanita itu langsung memimpin jalan menuju rumahnya dengan tergesa-gesa.

Sedangkan disisi pria tua sebelumnya, dia melihat darah yang ada ditubuh San Lin telah membeku, dan dia juga berpikir mungkin tabib akan merasa terganggu dengan bau darah dan tubuh kotor San Lin. Oleh karena itu kemudian dia mengambil air dan beberapa kain putih.

Pria tua itu lalu mulai mengelap dan membersihkan seluruh tubuh San Lin dari bekas darah yang bercampur dengan tanah.

"Bertahanlah sebentar lagi bocah malang..." Pria tua itu berkata seraya memandang San Lin dengan tatapan kasihan dan khawatir.

Beberapa saat kemudian, akhirnya istri dari pria tua itu telah kembali bersama dengan tabib Kang Ho.

Tabib Kang Ho tidak berbasa-basi begitu dia melihat keadaan San Lin yang dipenuhi luka di seluruh tubuhnya. Hal pertama yang dilakukan oleh Kang Ho adalah memegang pergelangan tangan San Lin. Setelah Kang Ho memegangnya dia merasa ada yang aneh pada San Lin, oleh karena itu dia beralih meletakkan dua jarinya di pusar San Lin.

Kang Ho memejamkan matanya dan mengalirkan energi dari kedua jarinya. Setelah tiga puluh detik Kang Ho lalu membuka matanya.

"Anak ini tidak memiliki Dantian.." Ucap Kang Ho seraya menyeritkan keningnya.

"Lalu apakah tabib masih bisa menyembuhkannya?.." Pria tua yang membawa San Lin sebelumnya bertanya kembali dengan panik.

"Ini sulit karena paru-parunya terluka dan dua tulang rusuknya patah. Tapi sebagai seorang tabib aku akan tetap mencoba, jadi kalian tunggulah diluar dan biarkan aku bekerja dengan fokus!.."

"Baik tabib.."

Setelah itu pria tua dan istrinya pergi meninggalkan kamar itu dan menunggu diluar. Sementara tabib Kang Ho bekerja didalam kamar, istri dari pria tua itu bertanya pada suaminya.

"Sekarang bisakah kamu menjelaskan siapa anak itu?." Tanyanya dengan penasaran.

"Aku melihatnya sedang dikepung oleh kelompok serigala jadi aku menolongnya, tetapi aku terlambat karena dia sudah tak sadarkan diri.." Ucap pria tua itu menjelaskan.

"Jadi maksudmu kamu sudah mulai menggunakan kekuatanmu lagi begitu!?.." Wanita itu bertanya dengan marah pada suaminya.

"Aku tidak punya pilihan lain Yu'er, atau anak itu akan mati!." Pria tua itu tetap berusaha menjelaskan.

Penjelasan pria tua itu bukannya membuat istrinya mengerti justru membuatnya semakin marah.

"Maksudmu kau lebih baik mengorbankan nyawamu hanya untuk anak yang tidak dikenal itu dan meninggalkan aku sendirian begitu!? Hah!?."

"Yu'er, bukan begitu maksudku. Apa salahnya jika aku sedikit terluka yang penting anak itu selamat, lagi pula seperti yang kamu lihat, bukankah aku baik-baik saja? Aku bahkan tidak merasakan luka lamaku kembali kambuh jika aku menggunakan kekuatanku kembali, sungguh aku merasa benar-benar sehat sekarang.."

Pria itu dengan bersusah payah terus berusaha menjelaskan. Namun meskipun penjelasannya terdengar meyakinkan, nyatanya pria tua itu sedang menahan rasa sakit seperti dibakar hidup-hidup dengan api yang membara diseluruh tubuhnya.

"Tapi bagaimana jika luka lamamu kambuh kembali? Bagaimana jika kamu benar-benar meninggalkan aku? Kehilangan putra kita itu sudah cukup membuatku sangat sedih, dan sekarang aku benar-benar tidak ingin kehilangan suami satu-satunya yang aku punya.."

Perkataan wanita itu jelas terdengar seperti sangat menghawatirkan. Wanita itu berpikir lebih baik anak yang diselamatkan oleh suaminya itu mati dari pada suaminya mati. Dan sebenarnya kekhawatiran itu terlalu berlebihan karena juga kejadiannya sudah lewat.

Mendengar semua perkataan istrinya, pria tua itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menghela nafas tidak berdaya.

"Tapi nyatanya aku baik-baik saja kan?.."

Sementara suami istri yang sudah tua itu terus berdebat diluar kamar, didalam kamar Tabib Kang Ho mengeluarkan sebuah botol yang menyimpan ramuan didalamnya. Setelah itu dia juga mengeluarkan jarum dan beberapa gulung benang.

Tabib Kang Ho meneteskan beberapa tetes ramuan itu kepada luka-luka San Lin diseluruh tubuhnya lalu menjahit luka-lukanya dengan perlahan. Proses itu memakan waktu sekitar dua jam karena luka-luka San Lin sangat banyak, terlebih lagi dua bukan seorang kultivator jadi cara pengobatan tentunya berbeda dengan pengobatan para kultivator.

Sebagai seorang tabib pekerjaan itu sangatlah dipandang tinggi didunia kultivator ini karena kemampuan yang dimiliki oleh seorang tabib bukan hanya satu, tetapi dia harus mengetahui beberapa pengetahuan yang lain. Seperti Alkemis, ilmu bela diri dan tentunya dia harus memiliki talenta dikedua bidang itu.

Untuk memahami semua bidang itu, para tabib harus belajar dan berlatih empat kali lipat lebih keras dari pada orang-orang pada umumnya. Karena selain memahami teori para tabib juga harus melalu beberapa ujian praktek.

Dan ilmu bela diri yang dipelajari adalah untuk melindungi dirinya sendiri meskipun dalam bidang itu dia tidak terlalu berbakat tetapi itu diharuskan, karena dia akan diakui sebagai seorang tabib setelah dia mendapatkan lencana khusus.

Setelah selesai menjahit seluruh luka-luka San Lin, Kang Ho lalu mengeluarkan beberapa perban dari cincin penyimpanannya dan membalut seluruh luka-luka San Lin.

Proses yang melelahkan dan menengangkan itu berlalu selama empat jam barulah Kang Ho bisa bernafas lega. Setelah itu Kang Ho mengemasi kembali sua barang-barangnya yang berserakan dimana-mana lalu pergi keluar kamar untuk menjumpai dan berbicara pada suami istri yang sedari tadi menunggu diluar.

Namun sebelum Kang Ho membuka pintu, dia sekali lagi berbalik dan memandang San Lin, dan alangkah terkejutnya dia karena dia tidak sadar jika sekaranglah saatnya bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!