3 Pulang Lagi Ke Darul-Ulum

Madina Shafa. Kanza Davina, Nabila Alia dan Zaskia Arifa, mereka adalah bintang kelas Kulliyatul Muallimin atau KM. Keluarga besar pesantren Al-Hasyimi pasti mayoritas mengenal nama-nama ini, karena prestasi akademik yang sudah mereka torehkan selama ini.

Nabila Alia yang cantik dan pintar, yang karena kepintarannya ia telah diangkat menjadi asisten dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hasyimi (STAIA) Padahal santri yang masuk di KM, adalah lulusan Stanawiyah diniyah pesantren, dan umumnya mereka tidak punya bekal pendidikan formal yang cukup.

Kulliyatul Muallimin sendiri atau yang biasa disebut KM, adalah jenjang pendidikan untuk mencetak para tenaga pendidik sekolah Diniyyah pesantren, dari mulai Madrasah Ibtidaiyyah sampai Madrasah Aliyyah. Dan syarat mutlak untuk bisa mengikuti pendidikan di KM harus lulusan Madrasah Stanawiyyah Diniyyah pesantren.

Begitu pun Kanza Davina, sosok yang selalu berpenampilan menarik, manis dan cerdas, dengan pengetahuan yang tak kalah dari anak kuliahan pada umumnya.

Sedangkan Madina Shafa, gadis berparas ayu berpenampilan lembut itu, ia adalah ketua badan Executive santri Kulliyatul Muallimin. Pasti karena dia adalah seorang dengan pengetahuan yang cukup berbobot, sehingga didaulat sebagai ketua BES KM.

Dan Zaskia Arifa, selain putri kyai anggota majlis masyayikh Al-Hasyimi, ia juga sangat cantik. Sikapnya selalu ramah dan berhati-hati dalam setiap berkata dan bertindak. Gadis yang usinya lebih muda dari ketiga rekannya itu memang sudah terdidik santun dan ramah sejak kecil.

Hal itulah pasti yang terbersit dalam pikiran setiap orang ketika menyebut nama 4 bintang kelas KM tersebut. Dan kebetulan ke empatnya memang sangat punya kedekatan antara satu sama lain. Hanya bedanya, Zaskia dan Nabila memang merupakan santri Al-Hasyimi. Sedangkan Madina dan Davina, bukan. Mereka berasal dari pesantren Darul Ulum, yang terletak di wilayah luar kota dari lokasi kota Al-Hasyimi berada.

"Davina!"

"Ya." Davina menyambut sahabatnya itu dengan senyum sumringah.

"Rapat BES dilaksanakan nanti malam saja ya," usul Madina setelah duduk nyaman di samping Davina.

"Aku baru aja mau usul gitu, Din," ujar Davina sambil ketawa renyah.

"Alhamdulillah. Berarti semua bisa ya."

"Iya. Nabila dan Ning Zaskia gimana?"

Baru saja Madina hendak menjawab, tiba-tiba ponsel yang berada dalam genggaman itu mengeluarkan suara khasnya ketika ada telepon dari seseorang.

Gadis itu segera melihat pada LCD hp nya.

Raut wajahnya pun menampilkan keterkejutan.

"Kenapa?" tanya Davina heran.

"Ini seperti nomor beberapa hari yang lalu," kata Madina pelan.

"Ra Fattan?" Davina langsung paham apa maksud dari sahabatnya itu.

Madina mengangguk pelan. Beberapa hari yang lalu, saat Ra Fattan meneleponnya menjelang subuh, nomor tersebut masihlah tersimpan dalam memori Madina Shafa.

"Angkatlah, siapa tau itu benar beliau."

Madina mengikuti saran itu, ia segera mengangkat telepon tersebut. Dan ternyata memang benar, suara lembut berwibawa milik putra Kyai Muhajir itu menguar di pendengaran, mengucap kata salam.

"Madina Shafa, saya mau ucapkan terima kasih," katanya lembut, setelah kata salamnya bersambut.

"Jennengan berhasil, Ra?" Madina langsung mengerti kalau pemuda tampan itu mungkin telah menyelesaikan tesisnya.

"Iya," jawabnya singkat.

"Alhamdulillah." Madina langsung berucap syukur dengan wajah berbinar cerah.

"Saya harap kamu juga berhasil menuntaskan pelajaranmu di Al-Hasyimi, dan segera kembali ke Darul-Ulum," balas Ra Fattan.

"Amiin."

"Madina, apa kamu masih ingat, pada apa yang saya ucapkan dulu , saat kamu dan Davina akan berangkat ke Al-Hasyimi?"

Madina tak segera menjawab, karena pikirannya segera berkelana menuju pada peristiwa hampir dua tahun yang lalu tepatnya satu tahun 8 bulan yang lampau.

Menjelang keberangkatan Kanza Davina dan Madina Shafa ke Al-Hasyimi--setelah mereka sama-sama lulus tes ujian masuk kelas Extra Kulliyatul muallimin--saat itu hampir bersamaan dengan akan kembalinya Rayyan Ali Fattan ke Al-Azhar, setelah pulang sekitar setengah bulan lamanya untuk sebuah kepentingan.

Siang itu Davina dan Madina tampak duduk-duduk sebentar di teras mushalla bersama beberapa rekan pengajar yang lain.

Rayyan Ali Fattan turun dari undakan yang menghubungkan kediaman kyai dengan bangunan Mts dan asrama santri. Ia melintas tak jauh di samping mereka, dengan berjalan lurus, dan hanya menoleh sekejap dan menatap tanpa Ekspresi, seperti atribut yang memang telah melekat pada dirinya selama ini. Cuek, diam dan membatasi komunikasi terutama pada lawan jenisnya selama ini, sekalipun dalam tanda kutip masih kerabat sendiri seperti Kanza Davina.

Pemuda tampan itu melangkah ke kantor Mts yang hanya berupa bangunan satu ruang dengan ukuran tak sebegitu besar. Darul Ulum memang sebuah pesantren yang statusnya mulai berkembang. Beda jauh dengan Al-Hasyimi, yang merupakan pesantren modern dengan ribuan santri yang statusnya sudah maju.

Hanya sekitar sepuluh menit pemuda tampan itu keluar lagi dari kantor dengan membawa beberapa kertas folio, dan terus berjalan lurus hendak kembali ke kediaman. Namun, tiba-tiba saja Rizal--salah satu pengajar Mts--memanggilnya. "Tunggu, Ra Fattan!"

Pemuda tampan itu menghentikan langkah, dan posisinya berdiri sekarang, tepat berada di samping Davina dan Madina duduk, namun dalam jarak sekian meter. Rizal berlari menghampiri, keduanya lalu terlibat perbincangan kecil sejenak. Hingga kemudian, saat kepentingannya dengan Ra Fattan sudah usai, Rizal menoleh ke arah Davina dan Madina. "Hai Non, kapan berangkat?"

"Setelah dhuhur," sahut Davina dan Madina hampir bersamaan, yang lalu membuat kedua gadis itu jadi sama-sama tertawa berderai.

"Baik-baik di Al-Hasyimi ya, dan jangan lupakan aku," kata Rizal sambil senyum. Ia memang sudah terbiasa bercanda dengan kedua gadis tersebut yang kini juga menampilkan senyum.

Rizal pun kembali ke kantor. Sementara Ra Fattan yang masih diam di posisi awal, sepeninggal Rizal ia melangkah menghampiri Madina dan Davina serta dua orang rekannya yang lain itu. Membuat ke empat gadis itu serempak berdiri untuk menghormati kehadiran putra kyai Muhajir itu.

Dalam jarak sekitar 2 meter dari mereka semua, rayyan Ali Fattan menghentikan langkah. "Berapa lama masa pendidikannya di Kulliyatul Muallimin Al-Hasyimi?" Pertanyaan itu jelas ditujukan pada Madina dan Davina, meski ia tak menyebut subjeknya dengan jelas.

"Ee, kurang lebih dua tahun," jawab Davina seraya sedikit menoleh pada Madina Shafa yang terlihat mengangguk mengiyakan jawabannya.

"Oo cukup lama juga," kata pemuda tampan itu. "Semoga berhasil," imbuhnya lagi.

"Amiin." Madina dan Davina menjawab bersamaan.

"Pulang lagi ke Darul-Ulum ya," ujar Rayyan Ali Fattan kemudian. Tak jelas ucapan itu ditujukan pada siapa. Tapi Madina menganggap bahwa ucapan itu ditujukan kepadanya dan juga Davina.

Tapi, Davina punya penilaian lain, ia menilai kalau ucapan itu hanya ditujukan pada Madina saja. Karena saat berkata demikian, Ra Fattan hanya menatap pada gadis ayu tersebut. Sebuah tatapan yang lembut, meski hanya sesaat bertaut.

Hanya Rayyan Ali Fattan saja yang bisa memberikan jawaban pasti, ucapan itu ditujukan pada siapa. Dan kini setelah hampir dua tahun ia teringat sendiri pada ucapannya itu. Pasti karena ucapan tersebut tak hanya sekedar kata, tapi punya arti besar di dalamnya.

"Saya masih ingat, Ra," jawab Madina di telepon, setelah ingatannya perihal kejadian itu terkumpul.

"Apa?" Ra Fattan pasti ingin lebih memastikan.

"Jennengan bilang ke saya dan Davina untuk pulang lagi ke Darul-Ulum."

Terpopuler

Comments

Drew 1

Drew 1

part ini selow.. ga bikin kebat kebit.. pdhl biasanya sllu bikin geregetan 🤭

pelan² q baca ya kk sayang

2022-12-25

0

Yeni Eka

Yeni Eka

mbak Najwa di cerita ini yg mana nih,? Madina, Devina atau yang mana?

2022-12-20

0

Ayuwidia

Ayuwidia

𝚙𝚎𝚛𝚜𝚒𝚜 𝚜𝚙𝚝 𝚘𝚝𝚑𝚘𝚛𝚗𝚢𝚊

2022-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1 Telepon Menjelang Shubuh
3 2 Diam-Diam Cinta
4 3 Pulang Lagi Ke Darul-Ulum
5 4 Bismillah Saya Ikhlas
6 5 Menunggu Jawaban Allah Atas Semua Do'aku
7 6 Pesona Irfan Arafka Wafdan
8 7 Pesan Teks Dari Ra Fattan
9 8 Tertabrak
10 9 Tuhanmu Dan Sahabatmu Tidak Bisa Kau Bohongi
11 10 Bukan Hanya Tidak Logis
12 11 Tertuduh
13 12 Tiket Untuk Berbahagia
14 13 Ujian Atau Hukuman?
15 14 Hati Yang Tidak Baik-Baik Saja
16 15 Akibat dari Sebab Yang Sengaja Dibuat
17 16 Galau Ketemu Risau
18 17 Tamu Tak Diundang
19 18 Kartu Truf
20 19 Santri Pemegang Rekor Tertinggi
21 20 Trending Topik Nomor Satu Di Alhasyimi
22 21 Terungkap Di Saat Yang Tidak Tepat
23 22 Mencintai Tanpa Syarat Itu Lebih Mulia
24 23 Satu Doa Satu Amin
25 24 Tidak Layak Dipisahkan
26 25 Membawa Rasa Cinta Dalam Sebentuk Pinta
27 26 Setitik Harap Untuk Sang Sahabat
28 27 Sang Juara
29 28 Pertemuan
30 29 Kejutan Ketiga
31 30 Akhir Sebuah Harapan
32 31 Kata Iya Dan Tidak Sama Beratnya
33 32 Perbedaan Yang Runcing
34 33 Sosok Imam Impian
35 34 Masih Adakah Yang Patut Menyalahkan Dan Disalahkan
36 35 Kini Sudah Tak Sama Lagi
37 36 Tak Saling Menatap
38 37 Karena Cincin Pertunangan
39 38 Dua Fakta Yang Berbanding Terbalik
40 39 Saya Akan Melamar Kamu
41 40 Terguncang
42 41 Bukan Salah Memahami
43 41 Semoga Gemuruh Tak Akan Berubah Jadi Petir
44 43 Bebas Yang Terbatas
45 44 Cerdas Empat Arah
46 45 Memberi Lebih Dari Yang Diinginkan
47 46 Milik Publik Bukan Milik Perseorangan
48 47 Anugerah yang Berselubung Musibah
49 48 Tak Ada Definisi Dan Tak Ada Deskripsi
50 49 Dirawat
51 50 Dirawat 2
52 51 Jangan Menambah Daftar Patah Hati
53 52 Tau Tapi Tidak Kenal
54 53 Calon Mertua
55 54 Apakah Restu Tidak Penting
56 55 Harta Bujuk Rayu Yang Paling Ampuh
57 56 Ikut Dawuhnya Aba
58 57 Baru Terbangun Dari Tidur Panjang
59 58 Hidupmu Saat Ini Adalah Milikmu
60 59 Dia Datang
61 60 Tunangannya Meidina
62 61 Bukan Tentang Apa Yang Bisa Didapatkan Tapi Apa Yang Bisa Dilakukan
63 62 Maaf Untuk Segala Waktu Dan Peristiwa Yang Aku Tidak Punya Kuasa Di Dalamnya
64 63 Teman Rasa Saudara
65 64 Kedatangan Syaikhona
66 65 Nasihat Kyai Pengasuh
67 66 Permintaan Syaikhona
68 67 Putra Bungsu kyai Pengasuh
69 67 Dian Maulidia
70 68 Pesan Rahasia
71 69 Syarat Merahasiakan Identitas
72 70 Keshalihan dan Kemuliaan Tidak Diwariskan
73 71 Tentang Arafka
74 72 Tentang Arafka 2
75 73 Masa Lalu Dan Masa Depan
76 74 Mencintai Wanita Halal
77 75 Saatnya Menikah
78 76 Sempat Goyah
79 77 Boleh Saya Hapus Air Matanya
80 78 Tidak Menerima Dan Juga Tidak Menolak
81 79 Bertemu Ra Fattan
82 80 Isyarat Dari Sang Maha Penentu
83 81 Sama-Sama Menang Dan Sama-Sama Kalah
84 82 Jatuh Cinta Saja Tidak Cukup
85 83 Diam Pertanda Setuju
86 84 Jangan Menangis Lagi
87 85 Beda Tipis Antara Mengagumi Dan Mencintai
88 86 Belajar Pasrah Belajar Berserah
89 87 Melupakan Ra Fattan Wajib Hukumnya
90 88 Tak Perlu Bertanya Cinta
91 89 Sesuai Dengan Hati Dan Sepenuh Hati
92 90 Kangen Calon Suami
93 91 Kangen Calon Istri
94 92 Akad
95 93 Terasa Sejuk
96 94 Bukan Bab Baru
97 95 Ayat 13
98 Extra 1
99 Extra 2
100 Extra 3
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog
2
1 Telepon Menjelang Shubuh
3
2 Diam-Diam Cinta
4
3 Pulang Lagi Ke Darul-Ulum
5
4 Bismillah Saya Ikhlas
6
5 Menunggu Jawaban Allah Atas Semua Do'aku
7
6 Pesona Irfan Arafka Wafdan
8
7 Pesan Teks Dari Ra Fattan
9
8 Tertabrak
10
9 Tuhanmu Dan Sahabatmu Tidak Bisa Kau Bohongi
11
10 Bukan Hanya Tidak Logis
12
11 Tertuduh
13
12 Tiket Untuk Berbahagia
14
13 Ujian Atau Hukuman?
15
14 Hati Yang Tidak Baik-Baik Saja
16
15 Akibat dari Sebab Yang Sengaja Dibuat
17
16 Galau Ketemu Risau
18
17 Tamu Tak Diundang
19
18 Kartu Truf
20
19 Santri Pemegang Rekor Tertinggi
21
20 Trending Topik Nomor Satu Di Alhasyimi
22
21 Terungkap Di Saat Yang Tidak Tepat
23
22 Mencintai Tanpa Syarat Itu Lebih Mulia
24
23 Satu Doa Satu Amin
25
24 Tidak Layak Dipisahkan
26
25 Membawa Rasa Cinta Dalam Sebentuk Pinta
27
26 Setitik Harap Untuk Sang Sahabat
28
27 Sang Juara
29
28 Pertemuan
30
29 Kejutan Ketiga
31
30 Akhir Sebuah Harapan
32
31 Kata Iya Dan Tidak Sama Beratnya
33
32 Perbedaan Yang Runcing
34
33 Sosok Imam Impian
35
34 Masih Adakah Yang Patut Menyalahkan Dan Disalahkan
36
35 Kini Sudah Tak Sama Lagi
37
36 Tak Saling Menatap
38
37 Karena Cincin Pertunangan
39
38 Dua Fakta Yang Berbanding Terbalik
40
39 Saya Akan Melamar Kamu
41
40 Terguncang
42
41 Bukan Salah Memahami
43
41 Semoga Gemuruh Tak Akan Berubah Jadi Petir
44
43 Bebas Yang Terbatas
45
44 Cerdas Empat Arah
46
45 Memberi Lebih Dari Yang Diinginkan
47
46 Milik Publik Bukan Milik Perseorangan
48
47 Anugerah yang Berselubung Musibah
49
48 Tak Ada Definisi Dan Tak Ada Deskripsi
50
49 Dirawat
51
50 Dirawat 2
52
51 Jangan Menambah Daftar Patah Hati
53
52 Tau Tapi Tidak Kenal
54
53 Calon Mertua
55
54 Apakah Restu Tidak Penting
56
55 Harta Bujuk Rayu Yang Paling Ampuh
57
56 Ikut Dawuhnya Aba
58
57 Baru Terbangun Dari Tidur Panjang
59
58 Hidupmu Saat Ini Adalah Milikmu
60
59 Dia Datang
61
60 Tunangannya Meidina
62
61 Bukan Tentang Apa Yang Bisa Didapatkan Tapi Apa Yang Bisa Dilakukan
63
62 Maaf Untuk Segala Waktu Dan Peristiwa Yang Aku Tidak Punya Kuasa Di Dalamnya
64
63 Teman Rasa Saudara
65
64 Kedatangan Syaikhona
66
65 Nasihat Kyai Pengasuh
67
66 Permintaan Syaikhona
68
67 Putra Bungsu kyai Pengasuh
69
67 Dian Maulidia
70
68 Pesan Rahasia
71
69 Syarat Merahasiakan Identitas
72
70 Keshalihan dan Kemuliaan Tidak Diwariskan
73
71 Tentang Arafka
74
72 Tentang Arafka 2
75
73 Masa Lalu Dan Masa Depan
76
74 Mencintai Wanita Halal
77
75 Saatnya Menikah
78
76 Sempat Goyah
79
77 Boleh Saya Hapus Air Matanya
80
78 Tidak Menerima Dan Juga Tidak Menolak
81
79 Bertemu Ra Fattan
82
80 Isyarat Dari Sang Maha Penentu
83
81 Sama-Sama Menang Dan Sama-Sama Kalah
84
82 Jatuh Cinta Saja Tidak Cukup
85
83 Diam Pertanda Setuju
86
84 Jangan Menangis Lagi
87
85 Beda Tipis Antara Mengagumi Dan Mencintai
88
86 Belajar Pasrah Belajar Berserah
89
87 Melupakan Ra Fattan Wajib Hukumnya
90
88 Tak Perlu Bertanya Cinta
91
89 Sesuai Dengan Hati Dan Sepenuh Hati
92
90 Kangen Calon Suami
93
91 Kangen Calon Istri
94
92 Akad
95
93 Terasa Sejuk
96
94 Bukan Bab Baru
97
95 Ayat 13
98
Extra 1
99
Extra 2
100
Extra 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!