Beberapa hari kemudian
Pagi ini Yuda kembali ke rumah Naura setelah satu minggu tidak pulang dan menghilang tanpa kabar seperti biasanya.
"Bang, Abang dari mana sih?" tanya Naura sembari mengikuti suaminya dari belakang.
Yuda tidak menjawab ucapan Naura, pria itu malah terlihat sibuk mencari sesuatu di atas meja kerjanya.
"Kamu lihat map kuning yang biasanya ada di sini?" tanya Yuda.
Naura menggeleng. "Tidak, Bang. Aku mana berani menyentuh barang-barang Abang. Kan Abang melarang. Lagian, aku tidak mungkin berani masuk ke sini kalau bukan Abang yang menyuruhku untuk masuk dan bersih-bersih."
Yuda mendengus seraya menjatuhkan pan tatnya di atas kursi meja kerjanya.
"Dimana aku meletakkan map itu?" Wajah pria itu terlihat sangat frustasi.
"Memangnya itu map apa, Bang?" tanya Naura penasaran.
"Map itu isinya berkas penting semua," jawab Yuda.
Naura terdiam. Wanita itu mencoba mengingat-ingat sesuatu. "Loh, bukannya pagi itu waktu Abang datang mapnya Abang ambil, ya?"
"Nah, itu dia. Aku juga merasa demikian. Tapi setelah aku cari lagi, mapnya tidak ada. Sudah hilang. Entah lupa meletakkannya dimana atau mungkin sudah diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab." Yuda kembali bangkit dari duduknya.
"Abang mau kemana?" tanya Naura.
"Ke kantor. Aku mau cari map itu sampai ketemu."
"Tapi, Bang, Abang 'kan baru datang, kenapa mau pergi lagi?" Naura menahan tangan Yuda agar suaminya itu tidak jadi pergi.
Dengan perlahan Yuda melepas tangan Naura yang sedang menahan lengannya. "Naura, aku sedang sibuk, sedang pusing. Tolong jangan menghalang-halangiku. Oke?"
"Tapi, Bang-"
"Kenapa lagi tapi tapi? Uang kamu sudah habis, hm?" tanya Yuda. Di matanya, satu-satunya benda yang bisa membungkam mulut istrinya itu agar tetap diam dengan sikapnya di hadapan keluarga besar mereka hanyalah benda itu. Bukankah itu tujuan Naura mau menikah dengannya, ingin hidup enak dan tidak pernah kekurangan uang.
Naura menggeleng dengan sedih. "Tidak usah, Bang. Aku tidak butuh uang. Uang yang minggu lalu Abang kasih saja belum aku sentuh."!!!
"Terus kenapa?"
"Aku hanya butuh perhatian, cinta, dan kasih sayang dari Abang," jawab Naura sambil menunduk.
Yuda tersenyum sinis. "Naura ... Naura. Apa yang bisa kamu harapkan dari seorang suami yang sama sekali tidak mencintaimu? Perhatian? Cinta? Kasih sayang? Itu semua bullsh*it! Kalau kamu menginginkan semua itu, seharusnya sejak awal kamu menolak perjodohan kita dan tidak menikah denganku. Mengerti?"
Yuda beranjak pergi dari sana, kemudian berhenti tepat di ambang pintu. "Oh iya, mengenai uang belanja, meskipun kamu bilang kamu tidak membutuhkannya, aku akan tetap mentransfer ke rekeningmu setiap minggunya. Bukankah dulu kamu setuju untuk menikah denganku hanya agar kehidupanmu terjamin. Iya, 'kan?"
Yuda segera melenggang pergi setelah mengucapkan kalimat yang berhasil melukai hati dan harga diri istrinya.
'Apa selama ini Bang Yuda berpikir bahwa aku mau menikah dengannya hanya karena harta?' Batin Naura sembari menangis dan memegangi dadanya yang terasa sesak.
Hanya berselang 10 menit setelah Yuda pergi, mobil Mahend mulai memasuki pekarangan rumah Naura. Menyadari kedatangan pria itu, Naura pun segera menyeka air matanya, dan tanpa perlu diancam lagi dia keluar membukakan pintu untuk pria itu.
Tahu apa tujuan Mahend datang ke rumahnya, Naura pun memasak untuk pria itu tanpa diminta. Mahend saja sampai heran melihat sikap Naura yang lain dari biasanya.
Selesai menyantap makanannya, Mahend meletakkan segepok uang di atas meja tepat di samping piring bekasnya. Pria itu tidak sempat pamit pada Naura karena tadi dia melihat wanita itu masuk ke dalam kamar mandi dapur, ditambah lagi dia memang terburu-buru karena ada urusan penting, jadi dia tidak bisa menunggu.
Namun, Mahend tidak menyangka, begitu dirinya baru keluar melewati pintu, tiba-tiba Naura datang menghampirinya.
"Hey," panggil Naura. Sontak saja Mahend menoleh ke arah wanita itu.
Bug. Mahen begitu terkejut ketika segepok uang mendarat mulus di wajahnya.
"Ambil kembali uangmu! Aku tidak butuh!"
Bruak! Untuk kedua kalinya Mahend harus dikejutkan ketika Naura membanting pintu dan menutupnya dengan keras.
B e r s a m b u n g...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Aynoon
lupakan Yudha, nau
2023-01-14
2
Santi
naura bagus minta. cerai aja dari yudha,,tanyak bener bener sama armed,,kalau bener bener cita bagus nikah sama dia
2022-12-30
3
Luphie Phie
si Naura bih gimana ye, udah jelas2 tau Yuda gak cinta. tapi nape masih bertahan. 3 tahun lho, ok lah posthink itu baik. cuma kalo gak ada perubahan juga nape masih aja ngotot. udah deh lepasin aja daripada nyakitin,,,
2022-12-17
4