"AKH!!!"
Prak!
Naura membanting ponselnya ke lantai. Sempat menonton video panasnya dengan Mahend selama beberapa detik membuat wanita itu menjadi frustasi. Belum sembuh kesedihannya karena selalu diabaikan oleh Yuda, kini pria brengsyek yang pernah dengan sengaja menjebaknya itu muncul dan mengancamnya.
"Apa maumu brengsyek!" teriak Naura dengan napas memburu, sedih, marah, bercampur aduk. Dia tidak menyangka orang yang selama ini sudah dia anggap sebagai teman baik ternyata tidak lebih dari sesosok iblis yang licik.
Puas mengamuk di dalam kamar, Naura pun berjalan keluar dari kamarnya. Daripada video itu sampai di tangan Yuda, lebih baik dia membukakan pintu rumahnya untuk pria itu dan membiarkannya masuk. Jika seperti biasa, paling Mahend datang karena merindukan masakannya.
Ceklek.
"Apa maumu?!" Naura langsung bertanya dengan dingin dan ketus begitu pintunya terbuka.
Bukannya menjawab, Mahend malah tersenyum tanpa dosa kemudian masuk ke dalam rumah tanpa permisi. Seperti biasa, tujuan utama pria itu ketika masuk ke dalam rumah Naura adalah ruang dapur.
"Apa sebenarnya maumu?!" tanya Naura setengah berteriak karena emosi. Andai saja dia tidak takut membunuh orang, mungkin sejak tadi dia sudah memukuli kepala belakang Mahend dengan vas hingga pecah.
"Aku lapar, Sayang, masaklah sesuatu untukku seperti biasa. Aku sangat merindukanmu beserta masakanmu," jawab pria itu sambil tersenyum genit.
"Aku bukan ibumu yang seenaknya kamu mintai makanan! Pergi dari sini, aku sangat muak melihatmu!"
Mahend tersenyum sembari berdiri dari duduknya. Pria itu kemudian berjalan mengitari Naura seraya tersenyum licik, membuatnya semakin terlihat seperti ibils di mata wanita itu.
"Sayang, apa kamu lupa?" Mahend mencium telinga Naura dari belakang, membuat wanita itu sontak menghindar dan berusaha menjauhinya, tapi sayang, kedua tangan kekar Mahend sudah lebih dulu melingkar dengan cepat di perutnya. "Aku punya kartu as mu. Kalau kamu tidak mau menurut, aku pastikan video syur kita sampai di tangan suamimu."
Naura memejamkan matanya kuat-kuat, bersamaan dengan itu lelehan kristal bening mengalir menjauhi pelupuk matanya. Tangannya terkepal erat, dadanya kembang kempis saking emosinya dengan ulah Mahend. Dengan kasar dia melepas tangan pria itu kemudian berjalan menuju kulkas. Naura tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginan pria brengsyek itu, karena kalau sampai video itu jatuh di tangan Yuda, sudah pasti suaminya itu akan langsung menceraikannya.
"Setelah kamu selesai makan, tolong pergi dari rumahku secepat mungkin." Naura berkata dengan dingin seraya mengambil 2 butir telur di dalam kulkas. Ya, 2 butir telur. Dengan bahan makanan itu, dia akan membuat makanan simpel yang tidak memakan banyak waktu untuk memasaknya, dan agar supaya pria itu bisa pergi dari rumahnya secepat mungkin setelah perutnya kenyang terisi.
Kurang dari 10 menit, sepiring nasi putih dengan lauk telur dadar sudah terhidang di atas meja makan, tepat si hadapan Mahend.
Mahendra yang melihat Naura memasak menu ala kadarnya untuknya pun hanya tersenyum tanpa melayangkan protes sedikit pun. Pria itu lantas memakan makanan itu dengan lahap, dia tahu bahwa Nuara pasti tidak ingin dirinya berlama-lama di sana.
Selesai makan, Naura mengambil piring beserta gelas kotor bekas Mahend untuk dicuci. Sebelum pria itu pergi, dia sempat meninggalkan segepok uang di atas meja.
"Ini harga untuk makananmu." Mahend tersenyum sambil menatap Naura yang nampak tidak peduli padanya.
Melihat Mahend meninggalkan begitu banyak uang, rasanya Naura ingin melempar kepala pria itu dengan gelas yang tengah dia bilas. Wanita itu merasa sangat kesal, tidak Yuda tidak Mahend, kenapa kedua pria itu selalu saja menganggap bahwa dengan uang mereka, mereka bisa bersikap semaunya padanya.
.
.
Malam tiba, Mahend kembali datang dengan sekantong plastik besar belanjaan di tangannya. Tidak lupa sebelum dia berhasil masuk ke dalam rumah wanita itu, dia harus kembali mengancam Naura seperti tadi pagi.
"Aku tidak ingin kamu memasak makanan seperti tadi pagi. Aku mau kamu memasak sesuatu yang spesial untukku," kata Mahend.
Sementara Naura hanya mendengus kesal tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya. Dia malas untuk berbicara dengan pria itu. Namun saat Naura tengah memasak, wanita itu harus dikejutkan dengan tangan Mahend yang tiba-tiba melingkar di perutnya.
B e r s a m b u n g...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh seru
2022-12-31
2
Lia Yulia
apa jangan² Mahend ini memendam rasa ya pada Naura...
2022-12-06
2
Sri Yani
mahend pasti cinta sama naura secara gak mungkin dateng tiap saat minta dimasakin, pasti ada maksud tertentu mudah mudahan mahend bisa menggantikan posisi yuda walaupun caranya salah
2022-12-06
3