Sudah empat tahun sejak insiden penculikan itu. Aku dan kakakku Elise berumur enam belas tahun, semenjak kejadian itu kami jarang diperbolehkan keluar istana, dan akan selalu diawasi ketat oleh ibu kami.
Bahkan kakakku Elise sangat protektif terhadapku, hal ini membuatku frustasi karena tidak bisa keluar dan mencari kesenangan dalam pelatihan berpedangku.
Namun usia enam belas tahun sedikit berbeda, karena usia enam belas tahun sudah dianggap dewasa.
Ketika bangsawan laki-laki berusia enam belas tahun, mereka biasanya harus meninggalkan tempat tinggalnya dan mencari pengalaman di luar dinasti atau kerajaan.
Karena aku sekarang dianggap sebagai pria dewasa, aku akhirnya dapat meninggalkan dinasti tanpa harus bersembunyi-sembunyi, saatnya untuk bertemu dengan mereka dan melihat seberapa kuat mereka sekarang.
Kakakku Elise bisa dibilang wanita yang sempurna, karena wajahnya sangat cantik dan mewarisi rambut merah darah dari ibuku Arcana.
Banyak pangeran di dalam semesta tengah yang berusaha untuk melamarnya, bahkan di luar semesta tengahpun sangat banyak yang menyukainya, tetapi mereka semua ditolak oleh kakakku.
Kakakku Elise sebagai putri kedelapan dari Dinasti Fernandes, telah memperoleh berbagai pengetahuan tentang politik dan sihir sejak kecil.
Karena itulah ayahku menugaskan Kakakku Elise untuk pergi ke Barat Laut wilayah Dinasti Fernandes untuk menjadi Gubernur daerah tersebut.
Suatu malam yang gelap dan sepi di perbatasan Dinasti Fernandes dan Dinasti Éclair, terdapat dua wanita berlari tergesa-gesa di tengah hutan yang lebat.
Kedua wanita itu memiliki wajah yang sangat cantik, mereka berdua berambut merah darah, noda darah di sekujur tubuhnya merusak citra kecantikan mereka.
Salah satu wanita cantik tersebut mengenakan baju besi compang-camping, dia melihat ke kiri dan ke kanan dengan waspada dan berkata.
“Ratu kamu bisa istirahat sebentar...Aku akan mencari sesuatu untuk di makan” kata wanita berbaju besi compang-camping kepada wanita yang mengenakan pakaian bangsawan compang camping.
"Mine..Aku sudah mengatakan bahwa kamu bisa memanggilku kakak, saat hanya kita berdua saja" kata wanita bangsawan compang camping tersebut.
"Baiklah...Kakak tunggu disini dulu..Jangan kemana-mana!"
"Ya..Oke Mine..kamu harus berhati-hati..Jangan pergi terlalu jauh." Saat mereka berdua sedang berbicara, tiba-tiba terjadi ledakan di depan mereka.
Boomm...
Seorang pria tampan berbaju bangsawan turun dari langit, menimbulkan gelombang kejut yang mengerikan, meratakan hutan sekitarnya dengan tanah.
Pria itu memiliki Pupil mata berwarna emas yang menjadi ciri khas dari Ras Surgawi Kuno.
"Mikasa...Kenapa kau kabur di upacara pertunangan kita"
"Asura...Aku sudah bilang bahwa aku tidak mencintaimu"
"Mikasa..Tetapi aku sangat mencintaimu"
"Maaf Asura....aku tidak bisa melanjutkan pertunangan ini"
"Mikasa... pertunangan kita sudah direncanakan sejak kita kecil..Ini bahkan merupakan bentuk aliansi antara Dinasti Éclair dan Kerajaan Celiana..Bagaimana bisa dengan mudah dibatalkan"
"Apa kau tidak dengar?..Ratu sudah bilang pertunangan ini tidak bisa dilanjutkan"
Cling...
Asura menghunus pedangnya dan berkata.
"Mikasa aku sangat mencintaimu..Aku tidak peduli bahkan harus memaksamu"
"Ratu cepat tinggalkan tempat ini..Orang ini sudah gila"
"Bahkan jika aku harus mati..Aku tidak akan meninggalkanmu Mine..Aku akan bertarung bersamamu"
Slesh...Boommm...
Sebuah bukit di sekitar mereka hancur oleh serangan pedang tersebut.
"Serangan pedang yang mematikan" kata Mikasa dengan kagum.
Tap...tap...tap...(langkah kaki)
"Seseorang mendekat"Kata mine dengan tegang.
"Seorang pria yang menindas seorang perempuan..Sangat memalukan" tiba-tiba terdengar suara wanita.
"Cih..Saya Asura Éclair Penguasa Dinasti Éclair..Jangan ikut campur jika Anda tidak ingin mati" kata Asura dengan marah.
Setelah Asura menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba lehernya dicengkeram oleh tangan seputih salju.
Orang itu adalah seorang wanita yang sangat cantik mengenakan gaun hitam bermotif biru, wanita itu memiliki pupil mata berwarna emas.
"Sampah" kata wanita tersebut.
Kemudian dia membanting Asura ke tanah dengan kekuatan mengerikan yang menghasilkan gelombang kejut yang mengguncang seluruh hutan.
Setelah itu wanita tersebut berjalan santai meninggalkan Asura yang terluka parah dan kedua wanita dari kerajaan Celiana yang masih shock dengan kejadian tersebut.
Sebelum wanita itu pergi jauh, Mikasa menghampiri wanita itu dan berkata.
"Terima kasih telah membantu kami berdua" kata Mikasa dengan tulus.
"Tidak masalah..Aku hanya tidak suka melihat pria menggertak wanita" kata wanita tersebut dengan tenang.
"Saya Mikasa Celiana...Ratu Kerajaan Celiana dan ini saudara perempuan saya Mine Celiana..Jendral Kerajaan Celiana" kata Mikasa dengan tenang.
"Kalau boleh tahu..Siapa nama anda?" tambahnya.
"Saya Rose Fernandes dari Dua belas Pelindung Pulau Dream" kata Rose dengan tenang.
"Pulau Dream?" kata Mine dengan nada penasaran.
"Apakah kamu bukan dari Dinasti Fernandes Karena memiliki nama keluarga Fernandes?" kata Mikasa dengan bingung.
"Aku bukan dari Dinasti Fernandes..Nama ini diberikan oleh tuanku." kata Rose dengan jelas.
Boommm...
Gelombang kejut mengerikan terjadi di dalam hutan yang sunyi.
"Apa yang terjadi?" kata Mikasa dengan penasaran.
"Sedang ada terjadi pertarungan sengit" kata Rose dengan tenang, dia berlari menuju arah terjadinya pertarungan tersebut, melihat hal tersebut kedua wanita dari kerajaan Celiana mengikutinya.
Aku meninggalkan Wilayah Dinasti Fernandes di tengah malam, karena aku mendapat pesan suara melalui sihir dari Rose bahwa dia ingin menemuiku.
Ini juga merupakan tindakan pencegahan agar saya tidak diikuti oleh pengawal rahasia yang dikirim oleh ibu.
Beberapa hari ini sebelum keberangkatanku ayah dan ibu sering bertengkar, karena ibuku melarang keras aku untuk meninggalkan Wilayah Dinasti Fernandes karena khawatir akan keselamatanku.
Pertengkaran mereka tidak kunjung selesai karena ayahku mempertahankan kebiasaan kuno bahwa para bangsawan dari Dinasti Fernandes akan pergi ke luar wilayah untuk mencari pengalaman ketika mereka dewasa.
Karena saya tidak ingin terlibat dalam pertengkaran tersebut dan menunda perjalananku untuk menjelajahi seluruh dunia, aku akhirnya meninggalkan istana dengan diam - diam, dan meninggalkan surat permintaan maaf.
Aku berlari dengan kecepatan cahaya untuk segera meninggalkan wilayah Dinasti Fernandes karena takut disusul oleh Ibuku atau pasukannya.
Ibuku memiliki kekuatan yang tidak masuk akal, bahkan jika aku bertarung dengan ibu, aku bisa menang meskipun itu bukan kemenangan yang mudah.
Akhirnya aku sampai perbatasan Dinasti Fernandes dan Dinasti Éclair.
Setengah jam sebelum pertemuan secara tidak sengaja antara Rose dan Mikasa, lima ribu mil jauhnya dari tempat Rose dan Mikasa berada.
Aku menghentikan kecepatan lariku dan mencondongkan tubuh ke depan untuk menghindari serangan pedang dari belakang.
Musuh menyerang kembali dengan pedangnya yang ditebas secara horizontal untuk mengincar kakiku.
Aku memadatkan kekuatan sihir di lengan kananku dan membentuk pedang sihir dan menangkis serangan pedang musuhku.
Danggg..
Aku akhirnya mendapatkan musuh yang kuat, sudah lama aku tidak melawan musuh yang membuatku bersemangat, musuh saya ini setingkat dengan dua orang yang menculik saya sebelumnya.
Saya bisa membunuh mereka berdua karena saya beruntung, itu karena lawan meremehkan saya, tapi sekarang berbeda karena lawan langsung menggunakan serangan membunuh.
Musuhku adalah seorang pria tampan dengan tubuh kurus, pria itu dari ras kegelapan, karena memiliki telinga yang runcing memanjang ke belakang, dia mengenakan kemeja hitam bermotif abu-abu.
Walaupun musuhku ini terlihat kurus, tapi menahan serangannya membuat pergelangan tanganku mati rasa.
Slingghh..
Tebasan pedang secepat cahaya mengarah ke leherku dan aku membelokkan tebasan itu ke kanan, kemudian aku membalas serangan tersebut dengan tebasan vertikal.
Serangan ku mengenai dada musuhku dan melukainya, tapi serangan tersebut langsung hilang karena musuh memiliki sihir regenerasi.
"Pangeran yang tidak terlalu menonjol ternyata memiliki kekuatan yang sangat mengerikan" kata pria tersebut.
"Pangeran Zeldris...Kamu belum menggunakan semua kekuatanmu kan..Seranganku selanjutnya akan menggunakan semua kekuatanku" tambahnya.
Dia memadatkan semua kekuatan sihir di dalam tubuhnya, menyebabkan seluruh hutan bergetar hebat.
"Baiklah..Aku akan sedikit serius melawanmu" kataku dengan senyum tipis di bibirku.
Aku memadatkan kekuatan sihir di seluruh anggota badanku, karena pengaruh kekuatan sihirku terlalu padat yang berdampak pada ruang bertabrakan, menyebabkan Gelombang kejut yang mengerikan.
"Ini benar benar tidak masuk akal..Bahkan ruang pun terpengaruh" kata pria tersebut dengan menyipitkan matanya.
"Eternal Chaos Slash" tambahnya.
"Inilah serangan dengan kekuatan penuhku..Void Slash" kataku dengan pelan.
Semua suara hilang. Semburan cahaya memancar dan menelan tubuh pria tersebut. Itu menembus segalanya, memakan hutan dan bumi, meledakkan ke langit malam. Lalu meledak.
Saat pola cahaya terukir di langit malam, seluruh hutan mengasumsikan rona biru-ungu.
Dari tempat yang sangat jauh, ledakan yang tertunda itu menyebar ke seluruh hutan, menyapu awan malam yang gelap dan sepi.
Tiga ribu mil jauhnya dari tempat pertarungan Zeldris berada.
"Cahaya ini mengandung sihir yang sangat padat" Kata Mine dengan takjub sambil berlari dengan cepat.
"Saudari Rose..Bukankah berbahaya bagi kita untuk mendekati sumber sihir tersebut?" Kata Mikasa dengan bingung sambil berlari dengan cepat.
"Ini sihir Tuanku" Kata Rose dengan senyum manis sambil Mempercepat laju larinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments