Day 2 - Part 2

"Kalian semua pasti sudah kenal kan saya siapa?? " Tanya guru itu dengan suara yang kencang.

"Sudah, Bu Nur!"

Nama guru itu adalah Bu Nursila, ia adalah guru seni budaya sekaligus wali kelas dari kelas Johan.

"Hahaha, karena ini pertama kali kita bertemu langsung, saya kira kalian enggak tau. " Jawab Bu Nur sambil sedikit tertawa.

"Tentu saja tidak Bu, walaupun kita baru pertama kali bertemu secara langsung, tapi kami semua sudah sangat mengenal Bu nur. " Jawab Nanta yang seorang ketua kelas.

"Hahaha, sepertinya kalian sudah akrab semua ya...Syukur deh anak-anak di kelas 9D ini sudah akrab semua. " Balas Bu Nur sambil tersenyum.

Lalu Bu Nur duduk di kursinya dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran di mulai.

"Ketua kelas, tolong pimpin doa sebelum mulai pelajaran. " Ucap Bu Nur yang menyuruh Nanta untuk mimpin doa.

"Bersiap! Sebelum kita memulai pelajaran alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa mulai! " Balas Nanta.

Setelah berdoa Bu Nur pun kembali berdiri lagi dan mulai menulis sesuatu di papan tulis.

"Woi, Jo itu Bu Nur nulis apaan dah? Gue gak keliatan nih. " Tanya Steven yang tidak bisa membaca tulisan Bu Nur di papan tulis.

"Bentar Pen, gue juga kesusahan ini baca nya, gara-gara duduk di belakang." Jawab Johan yang sedah berusaha membaca tulisan Bu Nur di depan.

" Memperkenalkan diri sendiri di depan. Itu yang di tulis Bu Nur pen " Ucap Johan yang berhasil membaca tulisan Bu Nur.

"Lah! Gue gak mau pokoknya! " Jawab Steven yang terkejut dan menolak untuk memperkenalkan dirinya ke depan.

"Kenapa gak mau pen? Kan itu gampang pen." Balas Johan yang sedang meyakinkan Steven.

"Enggak, ah! Malu Jo kita udh gede masih aja di suruh perkenalan ke depan kayak begitu. " Jawab Steven yang tetap menolak untuk memperkenalkan dirinya ke depan.

"Ayo, anak-anak perkenalkan diri kalian ke depan! Siapa mau pertama memperkenalkan dirinya?" Tanya Bu Nur.

Namun tidak ada satupun siswa yang mengangkat tangannya ataupun berdiri, mereka hanya diam di tempat duduk mereka tanpa mengatakan apapun.

"Baiklah, karena kalian tidak ada yang mau maju, ibu akan mulai menurut absen saja, silakan maju absen pertama." Ucap Bu Nur yang memanggilnya siswa absen pertama.

Salah satu siswa pun langsung berdiri dan berjalan ke depan, ia pun langsung menghadap ke depan.

"Perkenalkan nama saya Adit Nugraha! " Ucap Adit. " Sudah kan bu? "Lanjutnya sambil menoleh ke Bu Nur.

"Masa cuman nama doang, sekalian dong sama hobi kamu. " Balas Bu Nur sambil menyuruh Adit memberitahu hobinya juga.

Iya deh Bu. " Jawab Adit dengan muka melas. " Hobi saya hanya malas-malasan dan main game saja di rumah. "

"HAHAHAHAHA, EMANG ITU BISA DI SEBUT HOBI YA! "

Seketika kelas langsung tertawa karena ucapan Adit, mereka sama sekali tidak mengira Adit akan mengatakan itu.

"Aduh, Adit, masa hobi kamu kayak begitu sih. Liat tuh teman-teman mu sampai tertawa." Ucap Bu Nur yang heran mendengar hobi Adit.

"Tapi itu hobi saya bu, mau gimana lagi kalau hobi saya begitu... " Jawab Adit.

"Haduhh... Yasudahlah kamu boleh duduk. " Balas Bu Nur yang sudah lelah dengan Adit.

Adit pun segera duduk di kursinya, dan Bu Nur pun langsung memanggil absen berikut. Absen kedua, ketiga, dan seterusnya maju ke depan memperkenalkan dirinya.

Sampai akhirnya mendekati nomor Absen Johan.

"Ayo, selanjutnya absen 13." Ucap Bu Nur sambil menyuruh siswa absen 13 maju.

Seorang siswi cantik yang tinggi pun maju ke depan.

"Oi, Jo, itu bukanya si Kezia yah?" Tanya pelan Steven

"Lah, iya gue baru nyadar, dia makin tinggi aja anjir... " Jawab Johan yang sedang menatap ke Kezia.

Johan dan Steven terkagum-kagum melihat Kezia yang semakin tinggi.

"Perkenalkan nama saya Kezia Karen, hobi saya menyanyi dan bermain alat musik. " Ucap Kezia sambil tersenyum.

"Ohhh, jadi ini ya Kezia. Ibu baru pertama kali lihat kamu langsung begini, ternyata kamu cantik dan tinggi banget yah. " Ucap Bu Nur sambil memuji penampilan Kezia.

"Hahaha, ibu bisa aja... " Balas Kezia sambil tersenyum senang. Lalu Kezia pun langsung kembali lagi ke tempat duduknya.

Johan ternyata terus menatap serius ke arah Kezia dari tadi, Steven yang menyadarinya pun langsung menegur Johan.

"Oi, Jo, lu dari tadi kenapa ngeliatin si Kezia mulu sih? Suka lu yak sama dia? " Tanya Steven sambil menepuk pundak Johan

"Hah? Ya enggaklah bego! Gue cuman heran aja perasaan dulu dia gak secantik ini deh... " Jawab Johan yang marah karena perkataan Steven.

"Noh, elu muji dia cantik, tapi lu gak mau ngaku kalau lu suka ama Kezia! " Balas Steven sambil meledek Johan

"Gue muji dia cantik ya emang itu faktanya, bukan bearti gue suka ama dia, dasar otak udang! " Ucap Johan yang kesal karena di ledek Steven.

"Heh! Itu berdua di belakang kenapa berisik banget yah?! " Teriak Bu Nur dari depan sambil menunjuk ke arah Steven dan Johan.

Sontak Johan dan Steven yang tadi berisik pun langsung jadi diam, dan mereka berdua langsung menghadap ke depan lagi.

"Kalian berdua lagi ngomongin apa sih? " Tanya Bu Nur sambil menatap ke mereka berdua.

"Eng-enggak bu, tadi cuman ada cicak! " Jawab serempak Steven dan Johan

"Haduh, cicak doang aja sampe heboh banget. Kalau gitu, absen selanjutnya cepat maju ke depan. " Ucap Bu Nur sambil memanggil absen berikut.

Johan pun langsung berdiri dan berjalan ke depan, sesampainya di depan Johan langsung melihat ke depannya, dan dia tiba-tiba menjadi gugup.

"Pe-perkenalkan saya Johan James, hobi saya main basket dan main game. " Ucap Johan yang sangat gugup di depan.

"Ohhh, jadi kamu yang namanya Johan! Kamu itu sering banget tau di omongin di ruang guru! " Ucap Bu Nur menatap ke Johan

"Hah? Emangnya saya di omongin apa bu? Perasaan saya baik-baik aja deh... " Jawab Johan yang bingung, karena ia sering di omongin di ruang guru.

"Halah, kamu itu di omongin karena jarang ngerjain tugas dan ikut zoom meeting. " Balas Bu Nur sambil memarahi Johan.

Johan pun langsung tertunduk dan terdiam, ia merasa malu karena di marahin di depan teman kelasnya.

"Maaf bu, tapi tugas yang jarang saya kerjain itu cuman agama sama matematika bu... " Ucap Johan yang membantah.

"Ya tetep aja, semua tugas tuh harus kamu kerjain, kalau enggak yang ada nilai kamu kosong! Kamu mau gak lulus nanti?" Balas Bu Nur yang terus memarahi Johan.

Johan pun semakin malu, karena terus-terusan di marahin Bu Nur, ia pun sudha tidak bisa membantah lagi karna yang di katakan Bu Nur semuanya benar.

"Baik bu, nanti akan saya kerjakan semua tugas saya yang kosong. " Jawab Johan dengan suara yang pelan.

"Janji ya! Yasudah sana kamu boleh duduk. " Ucap Bu Nur sambil menyuruh Johan untuk kembali ke bangkunya.

Karena sudah sangat malu, Johan pun langsung berjalan dengan sangat cepat ke bangkunya dan langsung menundukkan. kepalanya di meja.

"Hahaha, rasain lu Jo, makanya tugas tuh di kerjain. "

"Bacot lo pen, tugas lu aja juga banyak yang kosong bego "

"Eh, bener juga yak! Dah lah, paling nanti gue juga kena marah kayak lo. "

"Hahaha, mampus lo, Pen. "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!