Selasa, 4 Januari
'TRINGG! '
Hari kedua Johan bersekolah lagi, kali ini dia tidak terlambat karena sudah memasang alarm yang sangat banyak di kamarnya.
Johan pun langsung bergegas mandi, setelah mandi Johan langsung mengeringkan tubuhnya dan langsung memakai seragam sekolahnya.
"Hmmm... Hari ini kan hari selasa bearti pakai seragam putih biru lagi ya." Ucap Johan sambil memakai seragamnya.
"Jo, ayo cepat sarapan. " Ucap mama Johan yang sudah menyiapkan sarapan untuknya.
"Iya ma sebentar!" Ucap Johan yang baru saja selesai memakai seragamnya. Ia pun langsung berjalan menuju meja makan, di meja makan sudah ada keempat saudara yang juga sedang sarapan.
"Lama banget lu, Jo. " Ucap David abang sepupu Johan yang sudah sedang sarapan.
"Hehehe, tadi kan gue berak dulu, bang. " Jawab Johan sambil tertawa kecil.
"Sssttt, Johan gak boleh ngomong gitu di depan makanan. " Ucap mama Johan yang sedang menaruh sarapan Johan di meja.
"Eh, iya maaf ma. " Balas Johan sambil duduk di kursinya.
"Haduh... Sudah sarapannya di makan dulu. " Ucap Mama Johan.
Johan pun langsung menyantap sarapannya, setelah selesai sarapan ia pun langsung memakai sepatunya dan bersiap untuk berangkat sekolah.
"Ma, aku berangkat sekolah dulu yah! " Teriak Johan yang sudah ada di luar.
"Iya hati-hati ya, sekolah yang bener jangan bandel! " Balas mama Johan yang sedang di dapur.
Ia pun langsung naik ke boncengan dan seperti biasa David yang menyetirnya.
Sesampainya di sekolah Johan pun langsung berjalan ke kelasnya, tapi saat dia masuk ke dalam kelas ia di buat terkejut, karena Steven yang dari dulu sering datang terlambat tiba-tiba sudah duduk di dalam kelas.
"Anjir pen lu tumben udah sampe duluan aja. " Ucap Johan sambil menaruh tas nya di tempat duduknya.
"Hahaha, ini gue belum tidur Jo makanya bisa datang awal. " Jawab Steven yang sedang ngantuk.
"Lah, lu kenapa gak tidur emang Lu di usir kah? " Tanya Johan yang bingung.
"Ya enggak lah gila aja lo. " Balas Steven yang kesal karena perkataan Johan.
"Terus kenapa woi? " Tanya Johan
Jadi nih ya... Tadi malem tuh emak gue lembur di tempat kerjanya sampe subuh, nah gara-gara itu adek-adek gue pada nangis nyariin emak gue. Ya mau gak mau kan, jadi gue yang harus nemenin mereka sampe tenang terus mereka tidur. " Jawab Steven yang sudah ngantuk berat.
"Gila salut sih gue sama lu pen, yaudah sekarang lu mending tidur nanti kalau gurunya dateng gue bangunin. " Ucap Johan sambil menyuruh Steven untuk tidur.
"Lu emang sahabat sejati gue sih Jo. Yaudah gue tidur dulu yak! " Balas Steven sambil tersenyum senang.
"Bentar pen jangan tidur dulu, kemaren kata lo kita mau ngajak ngobrol temen sekelas yang lain jadi kah? " Tanya Johan sambil menatap ke Steven.
"Iya jadi, nanti aja kita omongin lagi. Dah, yak, gue mau tidur. " Jawab Steven yang langsung tertidur.
Setelah Steven tidur, Johan yang bosan pun jalan ke luar dari kelas, ia berdiri santai di Koridor sambil melihat-lihat siswa yang baru datang dan menunggu bel masuk berbunyi.
Saat dia sedang bersantai, tiba-tiba Johan melihat Annisa temen perempuan yang udah ia sukai sejak awal masuk SMP.
"ANNISA! " Batin Johan yang berteriak saat melihat Annisa keluar dari kelas. Ia pun langsung bersembunyi di balik tembok yang ada di dekatnya.
"Annisa kelasnya di samping kelas gw ternyata! Ini kayaknya keberuntungan setahun sekali gue langsung ke pake! " Gumam Johan yang sangat kelasnya samping-sampingan dengan Annisa.
Annisa adalah gadis cantik berkerudung yang memiliki sifat yang sangat baik ke semua orang, ia memiliki banyak bakat seperti menyanyi dan memasak dan masih banyak lagi. Tetapi Annisa tidak pernah sombong akan bakat yang dia punya, ia selalu mau bergaul ke semua orang dan juga ramah. Annisa juga adalah orang yang sangat taat kepada agamanya yaitu Muslim.
"Gila ini jantung gue berdetak kencang banget!" Gumam Johan sambil memegang dada nya sendiri.
"Hahaha, iya ya gak kerasa kita udah kelas 9 aja. " Ucap Annisa yang sedang mengobrol bersama temannya.
Annisa berjalan mendekat ke arah Johan, sontak Johan pun langsung panik.
"Eh, gimana ini, Nisa malah jalan ke sini! " Gumam Johan yang panik melihat Nisa berjalan ke arahnya. "Ssst! Tenangkan diri mu Johan! Kau kali ini harus menyapa Nisa dan jangan malah menghiraukan nya seperti dulu lagi! " Lanjut Johan sambil menepuk kedua pipinya.
Annisa pun sekarang sudah berjalan di persis di depan Johan, ia melirik Johan yang ada di sampingnya.
Seketika tubuh Johan langsung mematung saat di lihat oleh Annisa, mulutnya yang tadi ingin sekali menyapa Annisa tiba-tiba seperti terkunci dan tidak bisa mengeluarkan kalimat apapun.
Setelah Annisa berjalan melewati Johan, tubuh Johan pun langsung bisa di gerakan lagi.
"Kenapa gue selalu aja begini kalau ketemu Nisa! " Ucap Johan yang kesal. "Pasti dia ngira gue sombong, padahal ini gara-gara gue gugup! " Lanjut Johan sambil menjambak rambutnya.
'TRINGG! '
Bel masuk pun berbunyi, Johan yang mendengarnya langsung berjalan ke kelas dengan cepat.
Johan pun langsung duduk di bangkunya dan membangunkan Steven juga.
"Pen... Bangun Pen... " Ucap Johan yang membangunkan Steven sambil menggoyangkan tubuhnya.
"Hah? Udah ada guru kah, Jo? " Tanya Steven yang masih setengah sadar.
"Enggak kok Pen, cuman udah bell masuk aja." Jawab Johan sambil tersenyum.
"Terus lu ngapain bangunin gue bego! Dah, ah, gw mau lanjut tidur lagi! " Teriak Steven yang kesal sambil mendorong Johan.
"Ehhh! Bentar Pen, gue bangunin gara-gara gue mau ceritain sesuatu. " Ucap Johan sambil menahan Steven untuk tidur lagi.
"Hah? Ntaran aja udah pas istirahat! " Jawab Steven yang sudah ingin lanjut tidur lagi.
"Ya, elah, kalau nanti saat pasti mood gue udh ilang pen. Udah dengerin dulu gue mau ngomong." Balas Johan sambil membujuk Steven untuk mendengarkannya.
"Yaudah, yaudah, tapi cepetan yak gue mau lanjut tidur lagi selagi guru belum dateng. " Ucap Steven yang mengiyakannya.
"Nah gitu dong Pen, lu baru sahabat gue. Hahaha. Jadi nih ya Pen, tadi kan pas lu lagi tidur gue keluar kelas tuh, nah pas di gue keluar tiba-tiba Nisa keluar dari kelasnya.
"Loh? Nisa yang lu suka itu dari kelas 7? " Tanya Steven yang langsung menatap ke Johan
"Iya pen, Nisa juga ternyata kelasnya di samping kelas kita. " Jawab Johan sambil menunjukkan ke luar.
"Gila ini baru seru, terus-terus gimana kelanjutannya? " Tanya Steven dengan wajah yang serius.
Johan pun langsung menceritakan semua kejadian tadi saat ia bertemu dengan Nisa di Koridor sekolah.
"Nah, Lu ada tips gak Pen cara ngilangin rasa gugup gitu? Biar nanti pas ketemu sama Annisa gue bisa nyapa dia. " Tanya Johan yang meminta saran ke Steven.
"Hmmm... Kalau saran dari gue sih ya, lu harus banyak-banyakin berdoa sih Jo. " Jawab Steven sambil tersenyum ke Johan
"Tcih, enggak ada hubungannya anjing! Lagian kan gue sama dia beda agama emang bisa ke sampe doa gue?! " Balas Johan yang kesal.
"Ya, namanya juga nyoba Jo. Lagian lu minta saran ke orang jomblo kayak gue, ya gue gak tau lah anjing! " Ucap Steven yang juga ikut kesal.
Udah kan ceritanya? Gue mau lanjut tidur lagi, nanti tolong bangunin ye. " Ucap Steven yang ingin tidur lagi.
"Iya, iya, nanti gue bangunin. " Balas Johan.
Baru saja Steven ingin tidur, tiba-tiba datang Bu guru, ia langsung menyapa dengan senyum yang ramah.
"Selamat pagi semuanya! Gimana nih kabar kalian?" Tanya guru itu dengan ramah.
"Baik bu! " Jawab semua siswa di dalam kelas itu.
"Tai kucing! Baru aja gue mau lanjut tidur lagi!" Ucap Steven yang kesal sambil memukul pelan ke mejanya.
"Hahaha, lagian udah sih kan tadi lu juga udh tidur. " Balas Johan sambil menertawai Steven.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments