Day 1 - Part 2

Tiba-tiba datang seorang laki-lak tua yang pendek dari luar, dengan sangat kencang laki-laki itu memukul pintu kelas sambil bersenandung menanyakan kabar.

Sontak itu membuat para murid terkejut, bahkan Johan dan Steven hampir keceplosan berkata kasar.

"Hampir aja gue keceplosan ngomong kasar cok! " Ucap Steven yang kesal

"Sama Pen gue juga, tapi itu guru matematika kita kan yak? " Tanya Johan sambil menunjuk ke arah laki-laki itu.

"Eh, iya kah? Bener njir, itu guru matematika kita! " Balas Steven yang terkejut melihat laki-laki itu ternyata guru matematika yang tadi sedang mereka omongin.

"Hehh, udah pen diem biar kita gak di incer ama tuh guru. " Ucap Johan sambil menyuruh Steven diem.

Steven pun langsung duduk rapih di kursinya, sambil sedikit menutupinya wajahnya dengan buku miliknya.

"Hehh... Kok gak ada yang jawab salam bapak sih! " Ucap Pak guru itu sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Selamat pagi pak, kabar kami baik semua kok!" Jawab semua murid dengan suara yang kencang.

"Nah begitu dong! Bapak mulai ya pelajaran nya. " Ucap Pak guru itu sambil mengambil spidol dan mulai menulisnya di papan tulis.

"Iya pak! " Jawab serentak para murid.

Pelajaran pun di mulai, selama pelajaran pak guru itu selalu menjelaskan materi dengan candaannya. Para murid pun terlihat sangat terhibur dengan candaan guru itu. Tapi, hanya Johan dan Steven yang tidak terlalu menyukai candaan itu, dan mereka juga masih takut jika guru itu menyebut nama mereka berdua.

'TRIING! '

Bel waktu jam istirahat pun berbunyi, para murid langsung banyak yang keluar kelas untuk ke kantin, dan ada juga yang tidak keluar kelas karena mereka membawa bekal seperti Johan, tapi ada beberapa murid juga yang hanya bermain game di Handphone mereka.

"Woi, Pen untung aja tadi nama kita gak di panggil. " Ucap Johan sambil menepuk pundak Steven.

"Hahaha, iya njir, padahal gue ketakutan dari udah tadi. " Jawab Steven sambil tertawa kecil.

"Makan yuk Pen, lu bawa bekal gak? " Ucap Johan sambil mengambil bekal nya di dalam tas dan mengajak Steven untuk makan bersama.

"Yahh... Gue gak bawa bekal, Jo. Lu kan tau sendiri gw dari dulu jarang bawa bekal. " Jawab Steven.

"Hahaha, iya baru inget gue, yaudah ayok ke kantin bareng gue sekalian mau beli minum" Balas Johan sambil menaruh bekal nya di atas meja dan berdiri.

'Yaudah ayok! " Jawab Steven sambil berdiri dari duduknya.

Johan dan Steven pun pergi bersama ke kantin, sesampainya di kantin mereka langsung di buat terkejut dengan keadaan kantin yang sudah sangat ramai.

"Bangsat Pen, nih kantin dari dulu rame banget. " Ucap Johan yang terkejut.

Iya anjing, gue juga heran padahal bel istirahat baru aja bunyi, tapi ini kantin udah rame banget. " Jawab Steven yang juga terkejut.

"Udahlah terobos aja! " Teriak Johan sambil berjalan ke arah keramaian

"Hohoho, gue suka nyali lu, Jo! " Balas Steven sambil bejalan mengikuti Johan.

Mereka berdua pun dengan berani masuk ke kerumunan orang-orang kelaparan itu. Steven dan Johan pun sampai di stand yang menjual makanan.

"Pen, cepet pesan makanannya! Dada gue udah sesek nih! " Teriak Johan yang ada di belakang Steven.

"Iya, ini gue udh pesen tinggal nunggu makanannya siap! " Jawab Steven.

"Nak, ini makanannya ya... " Ucap Ibu-ibu penjual kantin dengan lembut.

"Okeh! Makasih bu! " Jawab Steven sambil mengambil makanannya dengan cepat. "Jo ayok cepet kita ke kelas! " Teriak Steven sambil menarik baju Johan.

"Iya, tapi gak usah di tarik juga baju gue nya bangsat! " Balas Johan yang kesal karena bajunya di tarik oleh Steven.

"Bodoamat ini biar cepet! " Jawab Steven sambil menarik Johan dan membawanya ke luar dari kerumunan itu.

Steven dengan cepat langsung berlari keluar dari kerumunan itu, dia sangat lincah padahal sedang membawa makanan dan juga menarik Johan.

"Hahaha, akhirnya kita keluar! " Ucap Steven sambil tertawa.

"Ahhh, syukur deh... Gue gak nabrak orang tadi. " Gumam Johan sambil mengelus dada nya. " Lepasin gue setan! "Teriak Johan sambil menepuk tangan Steven.

Steven pun langsung melepaskan tangannya dari baju Johan. " Karna gue kita jadi cepet keluar dari situ. " Jawab Steven sambil tersenyum bangga.

"Matamu! Udah ayok ke kelas! " Teriak Johan yang kesal

"Eh iya, katanya tadi elu mau beli minum, Jo? " Tanya Steven sambil tersenyum.

"Udah gak mood gue gara-gara lu! Ayok ah, ke kelas gue laper! " Jawab Johan sambil berjalan duluan meninggalkan Steven.

"Ehhh... Jangan tinggalin gue dong! " Balas Steven sambil berjalan menyusul Johan.

Saat Johan dan Steven sedang menaiki tangga untuk ke kelasnya, mereka berdua bertemu dengan teman kelas mereka saat kelas 7.

"Eh, Fahar Ya?! " Teriak Steven dan Johan sambil menunjuk.

"Eh, Johan, Steven!" Balas Fahar sambil menunjuk juga ke Johan dan Steven.

"Hahaha, gila udah lama kita gak ketemu! " Ucap Johan sambil tertawa senang.

"Hahaha, iya nih, lu berdua gak berubah-ubah yak!" Jawab Fahar.

"Sama dah kek elu, dari dulu tetep aja item. " Balas Steven sambil mengejek Fahar.

"Sialan lu Pen, mulut lu gak di sekolahin ya setan! " Ucap Fahar yang kesal karena di ejek Steven.

"Ssstt! Baru ketemu udah ribut aja lu berdua." Ucap Johan sambil menyuruh mereka berdua untuk tidak ribut. "Lu mau ke kantin kah har? " Lanjutnya sambil bertanya.

"Iya dong! Gue duluan yak udah laper parah nih. " Jawab Fahar sambil berjalan turun ke bawah.

"Iya, Har, gue juga ama Steven duluan ya. " Balas Johan sambil berjalan ke atas bersama Steven.

Sesampainya di kelas Johan dan Steven langsung menyantap bersama makanan mereka.

"Hahaha, gak nyangka gw bakal ketemu Fahar di tangga tadi. " Ucap Steven yang sedang makan.

"Iya, sama gue juga, tapi gue belum ketemu ama temen-temen yang lain deh. " Jawab Johan yang sedang makan juga.

"Iya ya, tadi di kantin yang gue liat cuman adek kelas doang, ada sih yang seangkatan sama kita yang gue liat, cuman gue gak kenal dia. " Balas Steven.

"Hahaha, udahlah paling nanti juga ketemu. " Ucap Johan sambil makan.

Setelah makanan mereka habis, bel masuk pun berbunyi dan para murid langsung masuk lagi ke kelas nya masing-masing untuk melanjutkan pelajaran.

Sisa dua mata pelajaran lagi sebelum pulang, karena masih awal masuk sekolah setelah pandemi jadwal pulang sekolah pun menjadi cepat untuk seminggu pertama.

'TRIING! '

Steven dan Johan pun keluar dari kelas itu barengan sambil mengobrol santai di jalan.

"Oh iya, Jo, kita dari tadi di kelas cuman berduaan doang loh. " Ucap Steven.

"Terus kenapa? Emang salah? " Tanya Johan yang bingung.

"Ya kan, ini kelas rame gak kita berdua doang masa kita gak main ama yang lain. " Jawab Steven sambil menepuk kepala Johan

"Iya sih, tapi gue malu Pen ajak ngomong mereka takut di kira sok asik. " Ucap Johan

"Penakut lu, yaudah besok kita ajak ngobrol aja bodoamat mau di kira sok asik. " Balas Steven dengan percaya diri.

'Yaudah, tapi elu ya nanti yang pertama ngajak ngobrol. " Ucap Johan sambil menunjuk ke Steven.

Iya, santai nanti gue yang pertama ajak ngobrol, yang penting elu ikut. " Balas Steven sambil tersenyum.

Enggak kerasa mereka berdua udah ada di luar gerbang sekolah.

"Hahaha, nah gitu dong. Gue pulang duluan ya Pen." Ucap Johan sambil berjalan ke arah rumah.

"Iyo, hati-hati, Jo. " Balas Steven sambil melambai tangannya ke Johan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!