Pagi hari ini Lisa merasa ada sesutu yang aneh dengan suaminya Aditia, yang setiap berdekatan dengannya entah kenapa Aditia terlihat sedikit gugup dan canggung. Itu bukan Aditia yang Lisa kenal dengan sikap cuek dan tegasnya.
Seperti biasanya, sehabis sarapan bersama Aditia memberikan uang jajan kepada Lisa. Dan hal aneh terjadi lagi, Aditia terlihat seperti ingin langsung pergi setelah memberikan uang pada istrinya tersebut.
Tapi Lisa tidak tinggal diam, karna sudah merasa suaminya pagi ini aneh tidak seperti biasanya. Lisa langsung menahan tangan Aditia ketika dia akan pergi.
"Om, aneh... Ada apa sih?" Tanya Lisa langsung.
Terlihat keanehan lainnya lagi setelah Lisa bertanya seperti itu. Aditia terlihat makin gugup dan itu membuat Lisa menatapnya dengan heran, tidak mengerti dengan perubahan sikap suami nya pagi ini.
...***...
Aditia mendapatkan tatapan penuh keheranan dari kedua orang kepercayaannya Jo dan Nathan. Yang melihat tuan nya Aditia selalu tersenyum-senyum sendiri di meja kerja nya, itu adalah hal yang aneh bagi Jo dan Nathan karna Aditia memang tidak biasanya tersenyum, bahkan untuk senyuman simpul saja Jo dan Nathan jarang sekali melihat itu dari Aditia.
"Tuan.. Sebentar lagi meeting akan di mulai.." Jo memecah lamunan Aditia.
Tersadar dari lamunan nya, Aditia menarik nafasnya dalam-dalam. Dan meminta berkas meetingnya kepada Jo, sedangkan dia sendiri langsung berjalan keluar ruangannya menuju ke tempat meeting di lantai 6 kantor ini.
sampainya di dalam ruangan Aditia mengunci dirinya sendiri di ruangan ini. Karna untuk meeting nya sendiri masih belum pada waktunya dan Aditia memang ingin menyendiri dulu hingga tiba pada waktu meeting nanti.
Kembali, setelah mengunci pintu Aditia tersenyum-senyum sendiri lagi. Mengingat sesuatu yang membuat jantungnya tiba-tiba berdebar dan merasa rindu pada istrinya Lisa.
Lama Aditia melamun tiba-tiba dirinya di kejutkan dengan suara dering dari ponselnya yang di taruh di sebelahnya.
Terlihat di layar ponselnya nama Jo yang melakukan panggilan. Dan setelah Aditia menjawab panggilan, ternyata Jo memberitahu bahwa semua staff yang akan meeting sudah berada di luar ruangan. Menunggu Aditia membuka kunci pintu.
Aditia menggelengkan kepalanya sambil berjalan ke arah pintu, dia benar-benar terlarut dalam lamunannya sampai tidak menyadari waktu berlalu lama, dan tidak mendengar suara ketukan di pintu yang memanggil namanya.
Acara meeting telah berlalu dan berjalan dengan lancar. Walaupun Aditia entah kenapa sering sekali meralat ucapannya saat presentasi di hadapan staff-staff kantornya. Sungguh itu adalah hal yang tidak biasa, karna Aditia di kenal dengan cara berbicaranya yang lancar tanpa sebuah hambatan atau ralatan ketika dia sedang menjelaskan sesuatu.
Aditia naik kembali kedalam ruangannya di lantai 18 dan duduk kembali di meja kerjanya.
Jo dan Nathan yang melihat Aditia seperti akan melamun kembali langsung saling melempar tatapan.
"Tuan, saya permisi akan menjemput nona dulu. Sudah waktunya pulang sekolah.." Pamit Nathan.
"Tunggu!" Tahan Aditia pada Nathan yang sudah di depan pintu.
Aditia berjalan menghampiri Nathan dan meminta kunci mobilnya. Karna hari ini Aditia ingin menjemput istrinya sendiri, dan bertukar mobil dengan Nathan.
"Nanti kamu bawa pulang mobil itu. Saya tidak akan ke kantor lagi hari ini, batalkan atau wakili semua sisa kegiatan saya hari ini." Jelas Aditia.
Jo dan Nathan kembali saling melempar tatapan satu sama lain, dengan sikap Aditia yang seperti sekarang ini.
Namun Jo dan Nathan kini tahu apa yang membuat Aditia menjadi seperti itu saat ini, Lisa."
...***...
Aditia kini telah sampai di depan sekolahan istrinya. Terlihat beberapa siswa dan siswi keluar dari gerbang sekolah.
Aditia terus memperhatikan gerbang mencari sosok Lisa. Dan tidak lama terlihat istrinya berjalan keluar dari area sekolahan dan berjalan menuju ke arah mobil.
"Om Nathan tumben ko disini mobilnya.." Ucap Lisa masuk kedalam mobil di pintu belakang.
Saat Lisa selesai menutup pintu, Lisa menatap kedepan dan baru menyadari bahwa yang menjemputnya saat ini adalah Aditia suaminya. Bukan Nathan orang kepercayaan suaminya.
"Eh.. Om tumben.." Kata Lisa sedikit terkejut.
Aditia sedikit memiringkan badannya, menatap kebelakang dan mengatakan pada Lisa benarkah dia akan duduk di belakang. Dan tidak berpindah kedepan.
Lisa tersenyum, walaupun pertanyaannya belum di jawab dia keluar dari mobil dan masuk kembali, kali ini di pintu depan. Duduk di samping suaminya.
"Mau dinner ga?" Tiba-tiba tanya Aditia, membuat Lisa mengerutkan keningnya karna heran.
Lisa tahu, status pernikahan nya dengan Aditia masih di sembunyikan dan orang luar tidak ada yang tahu. Tapi kali ini setelah di pagi hari tadi suaminya itu bersikap aneh, di siang ini malah lebih aneh lagi. Karna tiba-tiba mengajaknya dinner. Dan kalau dinner, pastilah itu di luar ruangan.
"Om kenapa?" Tanya Lisa menatap Aditia heran.
Bukannya menjawab, Aditia malah langsung mengemudikan mobilnya ke suatu tempat, bahkan tanpa pulang ke rumah dulu untuk Lisa dapat berganti pakaian dulu.
...***...
"Suka ga sama tempatnya?" Tanya Aditia.
Kini Aditia dan Lisa sudah sampai di sebuah restoran sederhana yang terapung di atas sebuah danau.
Lisa menatap suaminya masih dengan sebuah tanda tanya di kepalanya. Karna saat ini Aditia malah sering senyum-senyum sendiri.
"Iya, suka om.." Jawab Lisa pelan.
Keduanya akhirnya menikmati makan siang bersama dengan sebuah pemandangan air danau yang sedikit bergelombang karna tertiup angin.
...***...
Sore tiba, setelah bersih-bersih Lisa duduk bersandar di atas tempat tidur sambil membaca sebuah buku.
Tidak lama pintu kamar terbuka, masuk Aditia yang di anggap Lisa masih dengan sikap anehnya yang selalu saja tersenyum-senyum sendiri.
Lisa tidak ingin terlalu memperhatikan sikap aneh suaminya tersebut, dia lebih fokus membaca buki dan tidak menghiraukan kehadiran Aditia yang kini telah bersandar di sebelahnya.
Sekitar 10 menit Lisa terlarut pada setiap kata yang dia baca, hal itu harus terganggu karna tiba-tiba Aditia menyandarkan kepalanya pada tangan Lisa.
"Om ih, jangan gini.. Susah buat balik buku.." Gerutu Lisa mencoba untuk sedikit bergeser.
Saat ini, setelah kejadian Aditia yang memeluknya dan dia yang terlarut dalam pelukan Aditia kemarin, keduanya sedikit menjadi lebih dekat.
Dan sebetulnya Lisa tidak keberatan dengan Aditia yang bersandar padanya saat ini, dia hanya ingin membetulkan posisinya karna kesusahan untuk membaca.
Setelah membetulkan posisinya, Lisa kembali fokus untuk membaca buku lagi. Namun hal itu tidak berlangsung lama karna Aditia mengganggunya kembali, dengan tangannya yang tiba-tiba mengusap wajahnya.
Lisa kali ini merasa sedikit kesal, karna ini untuk kali keduanya dia mendapatkan gangguan.
Lisa menutup bukunya dan langsung menatap Aditia, yang ternyata Aditiapun menatapnya. Dengan tatapan yang sulit di artikan oleh Lisa.
Keduanya saling bertatapan untuk waktu yang cukup lama, dan tanpa kesadaran keduanya terbawa suasana hingga untuk yang kedua kalinya, Aditia mengecup bibir mungil istrinya itu.
"Maaf saya sudah mencuri ciuman pertama kamu kemarin malam.." Tiba-tiba ucap Aditia setelah melepaskan kecupan keduanya dengan Lisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments