Hari ini adalah satu minggu pertama bagi Aditia dengan status barunya sebagai seorang suami. Begitupun dengan Lisa, ini merupakan satu minggu pertamanya dengan status istri.
Tidak ada yang istimewa dari perubahan status keduanya, keseharian Aditia tetap dengan segala aktivitas kantornya. Dan Lisa dengan kegiatan sekolahnya.
Walaupun Aditia dan Lisa tinggal dalam satu atap dan satu kamar, hubungan kedua nya tidak sampai sejauh layaknya pasangan suami istri. Bahkan dari hari dimana dia resmi menjadi seorang suami, Aditia belum menyentuh dan memberi Lisa nafkah batin hingga saat ini.
Ada berbagai macam alasan yang masuk dan tidak masuk di akal, dengan Aditia yang sebenarnya sudah sah dan halal untuk menyentuh istrinya, namun belum dia lakukan.
Hal pertama, Aditia belum mengenal penuh Lisa karna memang sebelum menikahpun keduanya tidak saling mengenal. Dan yang kedua, Aditia tidak ingin mengganggu kegiatan sekolah Lisa yang kini tinggal sebentar lagi istrinya tersebut akan lulus.
Dan dalam hati kecil Aditia, ada satu alasan yang benar-benar mengganjal hatinya hingga sampai saat ini. Aditia ingin melihat apakah Lisa saat ini sedang hamil atau tidak, mengingat kejadian di malam skandal itu keduanya berada dalam tempat tidur yang sama dengan tubuh polos setengah tertutup selimut.
Tapi ada satu hal yang benar-benar Aditia tepati kepada Lisa dan keluarganya.
Aditia memberi Lisa nafkah lahir, dan memenuhi semua kebutuhan istrinya tersebut. Bahkan untuk saat ini, di rumahnya pun, Aditia sudah memakai jasa asisten rumah tangga. Karna sudah seminggu ini juga Aditia lebih sering makan di rumah di bandingkan di kantor.
"Lisa, terima ini... Beli lah apapun yang kamu inginkan, uang dalam kartu debbit ini pasti akan cukup. Kalaupun kurang, kamu bisa meminta nya lagi padaku." Tutur Aditia sembari memberikan satu kartu debbitnya kepada Lisa, yang kini keduanya sedang berada di ruang makan.
Lisa menatap kartu yang Aditia pegang di tangannya, dan mengerjapkan matanya berkali-kali tanpa berbicara sepatah katapun.
Aditia yang melihat tingkah Lisa mengerutkan keningnya heran, karna kenapa istrinya itu tidak langsung menerima dan hanya menatapnya saja.
"Ada apa?" Tanya Aditia.
"Om.. Ini kan setiap hari om ngasih uang cash sama aku, dan uang itu lebih dari cukup untuk jajan di sekolahku om." Tutur Lisa dengan polosnya.
Aditia menarik nafasnya dalam-dalam dan mengatakan kepada Lisa bahwa kartu debbit ini untuk membeli segala sesuatu kebutuhan Lisa, seperti perlengkapan make up dan skincare nya. Juga yang lain-lain, Lisa dapat menggunakan kartu ini untuk apapun yang dia mau.
Walaupun sudah di jelaskan oleh Aditia, Lisa tetap tidak menerimanya. Karna uang yang Aditia berikan pun lebih dari cukup bagi dirinya kalau hanya untuk membeli perlengkapan make up saja.
Dan memang Lisa tidak memakai terlalu macam-macam alat makeup. Itupun jarang sekali, karna statusnya yang masih sekolah dan Lisa memang tidak terbiasa.
"Ambil saja, ini hakmu. Dan kamu berhak menerima nafkah dari aku, suamimu..." Jelas Aditia.
Akhirnya Lisa menerima kartu tersebut, dan memasukan nya kedalam tas dengan asal-asalan.
...***...
Sudah satu minggu ini Aditia, Jo dan Nathan terus follow up kasus skandalnya di minggu kemarin, yang hingga hari ini juga Aditia belum mengetahui siapa dalang dibalik semuanya.
"Jo, apa kau menemukan orang itu?" Tanya Aditia di dalam ruangan di kantornya.
"Saya belum menemukan apapun lagi tuan. Akun yang memberikan foto-foto tuan pada setiap media online sama sekali tidak dapat di lacak, dan itu akun palsu." Jelas Jo.
Aditia kembali menghela nafasnya dan bersandar pada kursi.
Padahal sebetulnya Aditia tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal ini lagi, karna diapun telah menikahi perempuan yang bersama dengannya dalam foto, dan siapapun atau media online manapun yang berani menerbitkan artikel tentang skandal itu lagi, dapat dia bawa ke jalur hukum dan menuntutnya.
Memang untuk saat ini seluruh artikel tentang dirinya telah benar-benar hilang dari media onlie, tapi dirinya masih harus tetap berjaga-jaga andai ada orang yang ingin menjatuhkannya lagi.
Dan itulah sebabnya, pernikahan Aditia dan Lisa belum di ekspose ke publik hingga hari ini. Pernikahan keduanya masih di sembunyikan dan hanya beberapa orang saja yang tahu tentang hal itu. Bahkan kedua orangtua Aditiapun yang tinggal di kota berbeda dengannya tidak tahu bahwa saat ini anaknya telah menikah.
"Tuan, sudah waktunya nona Lisa pulang dari sekolah. Saya akan menjemputnya.." Ucap Nathan memecah lamunan Aditia.
"Iya, jemput dia. Jangan lupa antarkan dia kemari dengan mobil baru itu, saya akan ke rumah ibu mertua saya hari ini.." Tutur Aditia.
Selain statusnya yang masih di sembunyikan, Aditia juga menbeli satu mobil baru yang kini di pakai khusus oleh Nathan untuk mengantar Lisa kemanapun dia akan pergi.
...***...
Lisa berjalan keluar dari area sekolahnya sedikit lebih kedepan, menunggu Nathan yang sudah biasa menjemputnya di luar sekolah.
Lisa memang sengaja meminta kepada suaminya Aditia untuk tidak mengantar dan menjemputnya tepat di area atau di depan sekolahnya. Karna Lisa tidak ingin statusnya di ketahui oleh teman-temannya, dan guru juga.
Selain itu dia juga tidak ingin dirinya jadi bahan pembicaraan siswa dan siswi yang satu sekolah dengannya karna kini setiap hari di antar jemput oleh mobil mewah.
Lisa Kalisa, seorang perempuan yang baru saja berusia 18 tahun di tahun ini, dan sedang duduk di bangku kelas 12 sebuah sekolah menengah atas.
Kehidupannya begitu sederhana, dan Lisa tinggal bersama dengan ibu dan adiknya yang masih berusia 9 tahun, setelah ayahnya pergi terlebih dahulu menghadap yang maha kuasa.
Lisa adalah tipe perempuan yang periang dan murah senyum. Itu membuat nilai lebih pada kehidupan yang dia jalani saat ini, karna Lisa yang periang dapat berteman dengan siapa saja.
"Nona, maaf saya telat.. Jalanan sedikit padat." Ucap Nathan membuka pintu belakang.
"Tidak apa-apa om Nathan, Lisa juga baru saja sampai kesini..." Jawab Lisa masuk kedalam mobil.
Dalam perjalanan pulang, Nathan menjelaskan perintah dari Aditia padanya yang meminta Lisa untuk datang ke kantor setelah berganti pakaian dulu ke rumah.
Memang sebelum berangkat sekolah tadipun Lisa di beritahu oleh Aditia bahwa dia dan Aditia hari ini akan berkunjung ke rumah ibu untuk membeli segala kebutuhan ibu dan adiknya di rumah.
Sikap Aditia. Hal yang di lakukan oleh Aditia padanya dengan memperlakukan dirinya dengan baik membuat Lisa merasa tenang dalam menjalani status pernikahan dadakan nya ini.
Selama satu minggu ini Lisa tidak pernah sekalipun melihat Aditia marah atau bahkan tidak memperdulikannya.
Lisa selalu di perlakukan dengan baik oleh Aditia, dan itu membuatnya tenang. Walaupun menikah dengan seorang lelaki yang tidak di kenalnya sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments