5. Awal Belenggu

Laura berlari di lorong rumah sakit, sesuai dengan arahan yang diberikan dia datang ke sebuah ruangan VIP di lantai paling atas.

Laura berhenti tepat di depan sebuah pintu bersekat kayu dengan perasaan was-was yang merenggut ketenangannya. Di dalam sana, ayahanda terbaring entah bagaimana keadaannya. Mamanya tak memberi kepastian, ajudan yang menjemput Laura pun berkata kalau dia tak tahu apapun. Tugasnya hanya membawa Laura ke rumah sakit dengan selamat.

Laura mengetuk pintu. Perlahan-lahan membukanya dengan tangan gemetar. Di dalam ruangan, mamanya duduk di sisi ranjang rumah sakit dan ayahnya terbaring dalam kondisi tak nyaman dipandang mata.

"Laura?" Desi adalah nama wanita tua itu. Dia bangun dari tempat duduk, lalu menghampiri Laura.

"Kemarilah, Nak," ucap Desi merenggut posisi Laura di tempatnya.

Laura dituntun berjalan mendekat, ternyata pengacara papanya juga ada di pojok ruangan. Dia sibuk dengan aktivitasnya di sana.

"Ma, papa ...." Laura terbata-bata setelah melihat ujung selang infus menebus kulit papanya.

"Papa hanya pamit mau bisnis di Amerika," ucap Laura kemudian. "Kenapa ...." Laura tak sanggup berkata-kata. Hatinya hancur, dia menjadi gadis kecil yang kehilangan semangatnya.

Laura memandang Desi. "Apa yang terjadi?" tanya Laura berusaha kuat.

Desi tersenyum kecut. Saat Laura datang, setengah mati Desi menahan air matanya. Tidak mau melukai Laura.

"Mendekatlah, Laura." Desi memerintah. "Papa bisa mendengarkan kamu."

Laura bergeming. Masih tidak percaya dengan kondisi papanya.

"Bukan kecelakaan kan, Ma?" tanya Laura. "Laura tidak menemukan luka baru di tubuh papa," bisiknya.

Desi mengulum ludah. Melihat kecemasan Laura, hatinya bergemuruh hebat. Desi memalingkan wajah, menyembunyikan air mata.

Seakan tahu ketidakberdayaan Desi, seorang pria berjas rapi berjalan mendekati Laura. Berdiri di depan Laura, terbatas oleh ranjang yang ditempati Faisal, ayah Laura.

"Nona Laura," panggilnya tiba-tiba. Dialah yang paling tega memandang mata Laura di sini.

Desi tau putrinya akan hancur mendengar semua kenyataan yang dia sembunyikan selama berbulan-bulan dari Laura. Nyatanya, Faisal tidak pernah pergi ke luar negeri untuk bisnis.

"Pak Danu," sahut Laura. Dia kenal pria ini, suka wira-wiri di kantor papanya kalau Laura datang. "A--ada apa ini?" Laura kebingungan. Dia bahkan tak tahu harus mulai dari mana.

"Pak Faisal dalam kondisi kritis, Nona Laura."

Hati Laura langsung hancur berkeping-keping. Ada luka besar lewat kata-kata itu, tetapi Laura tidak bisa menunjukkan rasa sakitnya.

"Aku ...." Laura diam, memandang keadaan papanya. "Aku tidak mengerti apapun."

Laura memandang Desi, menarik tangannya dengan paksa. "Mama, tolong jelaskan!"

Desi berbalik. Dia memilih memunggungi Laura. Tak tahan menahan kesedihan yang bertubi-tubi.

"Ma!" Laura merenggek. "Kenapa ini? Ada apa?" paksa Laura. "Jelaskan!"

Danu mengambil alih. "Pak Faisal terkena kanker stadium akhir, Nona Laura."

Laura kembali memandang Danu. Tak percaya, bercampur terkejut yang luar biasa. "Tidak mungkin! Papa sehat-sehat saja!"

Laura memandang papanya. "Dua bulan lalu, Papa pamit sama Laura mau ke Singapura lalu ke Amerika." Laura meraih tangan papanya yang begitu dingin. "Kenapa Papa malah di sini?" ujarnya. Laura menggoncang pelan tubuh Papanya. "Papa jangan pura-pura!"

"Laura!" Desi membentak. Membuat Laura menatap padanya. "Papamu sekarat, kamu malah begitu?"

"Kenapa Mama menyembunyikan ini?" pekik Laura. Dia berjalan mendekati Desi. "Semuanya bohong?" lirih Laura. "Papa tidak pernah pergi ke luar negeri? Tidak ada bisnis?"

Desi bergeming lagi.

"Papa dirawat di rumah sakit selama ini?" Laura terus mendesak. Dia meraih bahu Desi. "Jawab, Ma!"

"Dokter sudah menyerah, Nona Laura." Danu menguasai pembicaraan lagi. "Kita harus merelakan Pak Faisal," ucap Danu.

Laura menggelengkan kepalanya. Dia kembali mendekati Faisal. "Papa, semuanya bohong kan?" Laura mencoba menyadarkan papanya. "Papa harusnya bangun! Katakan pada Laura kalau ini hanya hukuman untuk Laura karena Laura membandel selama ini!"

"Ini serius, Laura," jawab Desi lagi. Matanya sudah dipenuhinya air mata. "Papamu akan meninggalkan kita," bisiknya dengan pasrah.

Laura diam. Air mata bercucuran begitu saja. Laura tidak bisa membendung rasa sakit, kekecewaan, kemarahan, dan kehancuran yang menghantam dirinya secara bersamaan.

"Pak Faisal meninggalkan wasiat terakhirnya, Nona Laura," ucap Danu. Di saat yang bersamaan, jari jemari Faisal bergerak perlahan-lahan. Tentu saja itu menyita fokus semua orang yang ada di sekitarnya.

Laura mendekati Faisal, begitu juga Desi. Meksipun Desi tahu harapan hidup sudah tidak ada lagi.

"La--Laura ...." Faisal memanggil lirih.

Laura diam, membeku begitu saja.

"De--dengarkan a--pa kata ma--mama dan ...." Faisal terengah-engah saat berbicara. Laura diam, begitu juga Desi dan Danu. Mungkin ini adalah saat terakhir Laura bisa mendengar suara papanya.

"Danu ...."

Laura menundukkan kepalanya. Tak berpikir panjang, rasa bersalah datang memenuhi hatinya. "Laura akan mendengarkan," ucapnya ikut pasrah.

Danu memulai setelah mendapat lirikan dari Faisal. "Pak Faisal ingin kamu menikah dan hidup dengan pria pilihannya, Nona Laura."

Laura merinding bukan main. Lidahnya kelu, tak sanggup berbicara.

"Hanya dengan cara seperti itu, Pak Faisal bisa meninggalkan kita dengan tenang," imbuh Danu. "Pak Faisal ingin memastikan kamu hidup dengan orang yang tepat, Nona Laura."

"Bagaimana bisa aku menikah? Aku masih SMA sekarang!" Laura menolak mentah-mentah. "Aku juga punya kekasih!"

"Laura." Desi memotong. "Tolong dengarkan papa kamu sekali ini saja!"

Desi menatap putrinya. "Dokter bilang dia tidak bisa meninggalkan kita karena ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya," ucap Desi.

"Itulah sebabnya kita memanggil kamu kemarin karena kita pikir keinginan papa kamu yang terakhir adalah ganjalan di dalam hatinya agar dia bisa melepaskan semua rasa sakitnya," imbuhnya lagi. Desi mendekati Laura dan memohon.

Laura menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa! Aku tidak mau menikah karena aku belum cukup umur untuk melakukan itu!" Laura keras kepala.

Gadis itu kembali memohon pada papanya. "Laura janji, Laura akan memperbaiki sikap Laura. Laura akan hidup lebih mandiri dan tidak manja lagi," pintanya. "Tapi, tidak untuk menikah, Pa."

"Laura tidak mau menikah," katanya. Merengek.

"Itu adalah permintaan Pak Faisal untuk yang terakhir kalinya, Nona Laura. Saya harap, Nona Laura mau memahaminya." Danu menyela. "Berbaktilah untuk yang terakhir kalinya, Nona."

Laura memandang keadaan. Dia seakan dipojokkan mengingat semua sikapnya selama ini.

"Laura, Mama mohon," balas Desi. "Pilihan Papa kamu tidak pernah salah."

Laura menghela nafas. "Laura saja tidak tahu siapa yang akan Laura nikahi," tandas Laura. "Daffa juga tidak akan mau menikahi Laura untuk saat ini."

Desi mengambil tangan Laura dan menggenggamnya. "Mama sudah memanggilnya kemari. Dia sedang datang bersama ibunya dan adik perempuannya," jawab Desi.

Laura menggelengkan kepalanya. "Tapi, Ma!"

"Laura, Mama mohon sekali ini saja." Desi nampak khawatir. "Biarkan papa melepaskan semua rasa sakitnya."

Laura belum sempat menjawab, ketukan pintu memotong pembicaraan mereka. Tak berselang lama, seorang laki-laki masuk ke dalam bersama perempuan tua dan adik perempuannya.

Laura terkejut melihat siapa yang datang. "Pak Adam?"

Next.

Terpopuler

Comments

Keyboard Harapan

Keyboard Harapan

yeaay adam kah yang di jodohkan dengan laura

2023-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Laura membenci Jakarta
2 2. Malam yang singkat
3 3. Guru Baru
4 4. Takdir Yang Lucu
5 5. Awal Belenggu
6 6. Malapetaka Laura
7 7. Perjanjian Sebelum Menikah
8 8. Dua Srikandi Telah Gugur
9 9. Guruku, Calon Suamiku
10 10. Sekolah Masa Depan
11 11. Rencana Menikah
12 12. Dua Wanita Di Akhir Senja
13 13. Pernikahan Laura
14 14. (Bukan) Malam Pertama
15 15. Papa Tercinta Terbang Ke Langit
16 16. Belenggu Yang Unik
17 17. Kematian Desi
18 18. Kehancuran Hidup Laura
19 19. Hutang Mendiang Papa
20 20. Teka-teki Pernikahan Adam Dan Laura
21 21. Mari gugurkan kandungannya!
22 22. Suami Yang Tak Diidamkan
23 23. Suami Atau Mantan Pacar?
24 24. Suami Yang Tidak Diinginkan
25 25. Kehilangan Harta
26 26. Jemput Aku, Sekarang!
27 27. Baju Suamiku
28 28. Tamu Misterius
29 29. Kemarahan Suami Sah
30 30. Permintaan Maaf
31 31. Pagi Yang Cerah, Bukan?
32 32. Istriku Menghilang?
33 33. Sangkar Suami
34 34. Malam Bersama Suami Sahabatku.
35 35. Gerutu Pagi
36 36. Pelacur dan Pelacur lainnya.
37 37. Hujan Sepulang Sekolah
38 38. (Bukan) Si Cabul!
39 39. Istri (Tak) Berbakti
40 40. Malam Mabuk
41 41. Paginya Suami Istri
42 42. Adam, Sialan!
43 43. Suamiku, Musuhku.
44 44. Rey
45 45. Laura Pembunuh!
46 46. Adam menikahi Nurwa?
47 47. Suami Siapa?
48 48. Lewat Tengah Malam.
49 49. Pasca Keguguran
50 50. Datang atau Mati!
51 Surat 1 : Pesan cinta dari Kila
52 51. Cinta Penuh Luka (1)
53 52. Cinta Penuh Luka (2)
54 Tolong Dibaca^^^
55 53. Mantanku vs Suamiku
56 54. Rahasia Sahabatku Laura.
57 55. Pernikahan Yang Membahagiakan
58 56. Bukan Sahabatku!
59 57. Bukan KDRT!
60 58. Kemarin Malam ....
61 59. Laura Hamil Lagi?
62 60. Tragedi Tespack
63 61. Kejutan!
64 62. Ketauan Menikah
65 63. Orang Tersayang
66 64. Rencana Menghancurkan Adam
67 65. Istri Durhaka
68 66. Bercerai!
69 67. Penyesalan?
70 68. Luka Setelah Perceraian
71 69. Penghuni Neraka
72 70. Bukan Pelacur
73 71. Bertemu Mantan Suami
74 72. Tuan Putri Jatuh Miskin
75 73. Lelaki Jalang
76 74. Calon Menantu
77 75. Gadis Skenario Perselingkuhan
78 76. Pengakuan Laura
79 77. Adam Mengajak Menikah
80 78. Penyesalan Laura (1)
81 79. Penyesalan Laura (2)
82 80. Piring Pecah
83 81. Hati Pecah
84 82. Mantan Suami
85 83. Beban Hidup
86 84. Perhatian Mantan Suami
87 85. Aku Masih Mencintainya!
88 86. Dia Masih Mencintainya
89 87| Rumah Hantu
90 88. Katanya, Pria Baik?
91 89. Sepulang Sekolah
92 90. Adam Hampir Mati?
93 91. Rahasia Adam
94 92. Rahasia Calon Suamiku
95 93. Pesona Neraka
96 Surat cinta dari penulis
97 94. Good Morning, Mantan Suami!
98 95. Kesalahan Adam
99 96. Rasa Sakit
100 97. Dua Wanita
101 98. Malam Resah
102 99. Jawaban Dari Kebimbangan
103 100. Takdir Sementara
104 101. Masalah Baru!
105 102. Putri Yang Dibuang
106 103. Pangeran Kodok?
107 104. Pahlawan Tanpa Wajah
108 105. Tolong Jaga Laura, Adam.
109 106. Cinta Menyakitkan
110 107. Pengakuan Cinta
111 108. Mengakhiri kisah
112 109. Kencan Buta?
113 110. Minta Restu
114 111. Senja Yang Manis
115 112. Pahlawan Tengah Malam
116 113. Malam Bergairah?
117 114. Bukan Suami-Istri
118 115. Lelaki Jalang?
119 116. Kesalahan Satu Malam
120 117. Laura Hamil Lagi
121 118. Sebuah Keputusan
122 119. Bukan Luka Di Lutut
123 120. Skandal Warung Bakso
124 121. Kejutan Untuk Adam!
125 122. Menggantungkan Diri
126 123. Laura Dan Adam.
127 123. Laura Dan Adam.
128 124. Rencana Licik
129 125. Penyiksaan Laura
130 126. Sepotong Kue
131 Surat cinta dari penulis^^
132 127. Marahnya Laura
133 128. Aku Akan Menggugurkannya!
134 129. Kejutan untuk Laura!
135 130. Kembarannya Adam?
136 131. I Love U
137 132. Bujukan dari Surga
138 133. (Bukan) Pria Idaman
139 134. Sadar Diri
140 135. Putus.
141 136. Minta bantuan
142 Surat cinta yang terpendam dari penulis, xixixi
143 137. Superman!
144 138. Pria tak peka!
145 139. Ikatan Simpul
146 140. Si Biang Onar
147 141. Ayo menikah!
148 142. Keyakinan
149 143. Tamparan!
150 144. Keputusasaan
Episodes

Updated 150 Episodes

1
1. Laura membenci Jakarta
2
2. Malam yang singkat
3
3. Guru Baru
4
4. Takdir Yang Lucu
5
5. Awal Belenggu
6
6. Malapetaka Laura
7
7. Perjanjian Sebelum Menikah
8
8. Dua Srikandi Telah Gugur
9
9. Guruku, Calon Suamiku
10
10. Sekolah Masa Depan
11
11. Rencana Menikah
12
12. Dua Wanita Di Akhir Senja
13
13. Pernikahan Laura
14
14. (Bukan) Malam Pertama
15
15. Papa Tercinta Terbang Ke Langit
16
16. Belenggu Yang Unik
17
17. Kematian Desi
18
18. Kehancuran Hidup Laura
19
19. Hutang Mendiang Papa
20
20. Teka-teki Pernikahan Adam Dan Laura
21
21. Mari gugurkan kandungannya!
22
22. Suami Yang Tak Diidamkan
23
23. Suami Atau Mantan Pacar?
24
24. Suami Yang Tidak Diinginkan
25
25. Kehilangan Harta
26
26. Jemput Aku, Sekarang!
27
27. Baju Suamiku
28
28. Tamu Misterius
29
29. Kemarahan Suami Sah
30
30. Permintaan Maaf
31
31. Pagi Yang Cerah, Bukan?
32
32. Istriku Menghilang?
33
33. Sangkar Suami
34
34. Malam Bersama Suami Sahabatku.
35
35. Gerutu Pagi
36
36. Pelacur dan Pelacur lainnya.
37
37. Hujan Sepulang Sekolah
38
38. (Bukan) Si Cabul!
39
39. Istri (Tak) Berbakti
40
40. Malam Mabuk
41
41. Paginya Suami Istri
42
42. Adam, Sialan!
43
43. Suamiku, Musuhku.
44
44. Rey
45
45. Laura Pembunuh!
46
46. Adam menikahi Nurwa?
47
47. Suami Siapa?
48
48. Lewat Tengah Malam.
49
49. Pasca Keguguran
50
50. Datang atau Mati!
51
Surat 1 : Pesan cinta dari Kila
52
51. Cinta Penuh Luka (1)
53
52. Cinta Penuh Luka (2)
54
Tolong Dibaca^^^
55
53. Mantanku vs Suamiku
56
54. Rahasia Sahabatku Laura.
57
55. Pernikahan Yang Membahagiakan
58
56. Bukan Sahabatku!
59
57. Bukan KDRT!
60
58. Kemarin Malam ....
61
59. Laura Hamil Lagi?
62
60. Tragedi Tespack
63
61. Kejutan!
64
62. Ketauan Menikah
65
63. Orang Tersayang
66
64. Rencana Menghancurkan Adam
67
65. Istri Durhaka
68
66. Bercerai!
69
67. Penyesalan?
70
68. Luka Setelah Perceraian
71
69. Penghuni Neraka
72
70. Bukan Pelacur
73
71. Bertemu Mantan Suami
74
72. Tuan Putri Jatuh Miskin
75
73. Lelaki Jalang
76
74. Calon Menantu
77
75. Gadis Skenario Perselingkuhan
78
76. Pengakuan Laura
79
77. Adam Mengajak Menikah
80
78. Penyesalan Laura (1)
81
79. Penyesalan Laura (2)
82
80. Piring Pecah
83
81. Hati Pecah
84
82. Mantan Suami
85
83. Beban Hidup
86
84. Perhatian Mantan Suami
87
85. Aku Masih Mencintainya!
88
86. Dia Masih Mencintainya
89
87| Rumah Hantu
90
88. Katanya, Pria Baik?
91
89. Sepulang Sekolah
92
90. Adam Hampir Mati?
93
91. Rahasia Adam
94
92. Rahasia Calon Suamiku
95
93. Pesona Neraka
96
Surat cinta dari penulis
97
94. Good Morning, Mantan Suami!
98
95. Kesalahan Adam
99
96. Rasa Sakit
100
97. Dua Wanita
101
98. Malam Resah
102
99. Jawaban Dari Kebimbangan
103
100. Takdir Sementara
104
101. Masalah Baru!
105
102. Putri Yang Dibuang
106
103. Pangeran Kodok?
107
104. Pahlawan Tanpa Wajah
108
105. Tolong Jaga Laura, Adam.
109
106. Cinta Menyakitkan
110
107. Pengakuan Cinta
111
108. Mengakhiri kisah
112
109. Kencan Buta?
113
110. Minta Restu
114
111. Senja Yang Manis
115
112. Pahlawan Tengah Malam
116
113. Malam Bergairah?
117
114. Bukan Suami-Istri
118
115. Lelaki Jalang?
119
116. Kesalahan Satu Malam
120
117. Laura Hamil Lagi
121
118. Sebuah Keputusan
122
119. Bukan Luka Di Lutut
123
120. Skandal Warung Bakso
124
121. Kejutan Untuk Adam!
125
122. Menggantungkan Diri
126
123. Laura Dan Adam.
127
123. Laura Dan Adam.
128
124. Rencana Licik
129
125. Penyiksaan Laura
130
126. Sepotong Kue
131
Surat cinta dari penulis^^
132
127. Marahnya Laura
133
128. Aku Akan Menggugurkannya!
134
129. Kejutan untuk Laura!
135
130. Kembarannya Adam?
136
131. I Love U
137
132. Bujukan dari Surga
138
133. (Bukan) Pria Idaman
139
134. Sadar Diri
140
135. Putus.
141
136. Minta bantuan
142
Surat cinta yang terpendam dari penulis, xixixi
143
137. Superman!
144
138. Pria tak peka!
145
139. Ikatan Simpul
146
140. Si Biang Onar
147
141. Ayo menikah!
148
142. Keyakinan
149
143. Tamparan!
150
144. Keputusasaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!