4. Takdir Yang Lucu

"Soal aku hamil!" Laura sebisanya mengentikan Adam. "Tentang apa yang kamu dengar kemarin malam," imbuhnya saat dia mendapati Adam berhenti di tempatnya.

Adam memandang Laura. Gadis ini tidak pantas disebut berandalan dengan wajah cantiknya itu.

"Jangan katakan itu pada siapa pun, termasuk orang tuaku." Laura melirihkan suara. Dia berjalan mendekati Adam. "Aku yakin kamu gak bodoh dan perlu penjelasan lagi, kan?"

Adam tersenyum. "Kamu bahkan tidak tahu caranya meminta bantuan pada orang lain, Laura."

Laura mengerutkan kening. "Jangan bilang kalau kamu berharap aku memohon padamu?"

Adam manggut-manggut ragu. "Semacam itu."

Laura tersenyum miring. "Aku tidak pernah memohon pada siapa pun, termasuk pada orang asing."

Adam mengangguk lagi. "Kalau begitu Jangan memintaku untuk merahasiakannya. Aku juga tidak punya urusan denganmu, Nak."

Adam pergi setelah menyelesaikan kalimatnya. Dia tidak mengenal Laura secara pribadi, kebetulan yang luar biasa mereka kembali di pertemukan. Pertemuan unik sebagai seorang guru dan muridnya.

"Aku akan memberikan uang tutup mulut sesuai dengan permintaanmu," tandas Laura. Dia mengejar Adam.

Laura tersenyum pada Adam. Dia merogoh ponsel di dalam saku rok pendeknya. "Tuliskan apapun yang bisa aku gunakan untuk mengirim uang. Aku yakin orang sepertimu pasti membutuhkan itu."

Adam bergeming di tempatnya.

"Tunggu apa lagi. Aku bisa membayarmu dengan uangku," kata Laura meremehkan. Itu adalah kebiasaannya. Memandang sesuatu dengan nilai uang.

Adam menolak Laura. "Aku tidak bisa dibeli, Nak."

"Berhenti memanggilku 'Nak'!" Laura mulai kesal. Dia menarik kembali ponselnya. "Kamu pikir kamu itu sudah dewasa?"

"Aku memang jauh lebih dewasa darimu. Sudah sepantasnya aku memanggilmu begitu," kata Adam dengan ketus. "Aku adalah gurumu di sini."

Laura bersungut-sungut. "Kamu menyombongkan posisi sebagai guru di sini?" kekehnya. "Kamu tahu siapa aku?"

Adam menggelengkan kepala tanpa kata-kata.

"Orang tuaku adalah investor besar di sekolah ini. Jika hanya masalah uang sebagai jaminan tutup mulut aku bisa memberikan berapapun yang kamu minta." Laura menatap penampilan Adam.

Laura menyukai barang branded, jadi dia tahu kalau Adam tidak memakai sesuatu yang berharga untuk dipandang selain wajah tampannya.

Laura kembali menyodorkan ponselnya. "Tuliskan saja nomor atau apapun itu, aku akan segera mengirimkan uangnya padamu."

Adam mendekatinya. "Inikah yang diajarkan oleh orang tuamu?"

Laura mengerutkan kening mendengarnya.

"Orang tuamu mengajarkan tentang kesombongan dan selalu mengandalkan uang untuk menyelesaikan permasalahan?" tanya Adam dengan hati-hati.

Laura tertawa. "Memangnya di dunia ini tidak ada yang bisa dibeli dengan uang?"

"Semua orang yang ada di dunia ini pasti membutuhkan uang dan tidak ada yang gratis di sini," ucap Laura sok mengerti. Dia berusaha menggurui pria lugu di depannya. "Aku yakin kamu juga tidak bisa menolak uang yang banyak."

Laura menarik tangan Adam, tetapi Adam langsung melepaskannya. "Wah, kamu tidak mau disentuh olehku?"

"Kita bukan muhrim, tidak seharusnya kita saling menyentuh." Adam menjawab. "Bukannya aku tidak mau disentuh olehmu."

Laura memalingkan wajahnya. Kekesalan sudah memenuhi hatinya. Laura kembali menatap Adam. "Hanya tinggal terima uangnya saja dan urusan kita selesai."

"Sudah aku bilang kalau aku tidak bisa dibeli." Adam kokoh pada pendiriannya. "Aku harap kamu tahu memahaminya, Laura."

"Berhenti untuk munafik! Aku tahu kamu membutuhkan uang," tandas Laura. "Katakan saja dan aku akan memberikannya."

"Aku memang butuh uang itu sebabnya aku bekerja, Laura. Namun, tidak untuk uang sogokan," ucap Adam. "Sekali lagi aku minta maaf, Laura. Aku harap kamu bisa memperbaiki sikapmu."

Ada melenggang pergi dari hadapan Laura, tetapi gadis itu tidak membiarkannya. Laura memangsa Adam untuk tetap berbicara dengannya.

"Kamu orang miskin, jadi kenapa harus menolak uang?" seloroh Laura.

Adam berbalik. Ditatapnya Laura dengan wajah tak bersalahnya.

Laura mendekati Adam perlahan-lahan. "Orang miskin sepertimu tidak seharusnya sombong pada uang. Jika uang membencimu, maka dia tidak akan pernah datang padamu," bisik Laura sembari menyeringai.

Adam membuang wajah saat Laura condong padanya. Dia menahan diri untuk menjaga dirinya sendiri. Tak bisa Adam pungkiri, Laura memang menawan. Wajahnya cantik dan siluet tubuh yang sempurna. Siapa pun pasti terpesona!

"Bagaimana? Kamu tidak mau menerima tawaranku?" kekeh Laura. "Zaman sekarang mendapatkan uang secara instan itu tidak mudah."

Adam menatap Laura tak suka. "Perbaiki dulu sikapmu. Kamu terlalu congkak di usiamu, Nak."

"Kamu menggurui aku sekarang, Pak Adam?" Laura mengeja nama Adam dengan memberi penekanan. "Kamu pikir kamu itu siapa?" kekehnya. "Tidak perlu sok suci seperti itu, aku yakin kamu tergoda dengan uangku."

"Laura ...." Adam memundurkan langkah. "Entah kamu hamil anak siapa, permasalahan apa yang sedang kamu hadapi dengan kekasihmu itu, aku sama sekali tidak akan peduli."

Laura mengerutkan kening.

"Kamu hanya perlu fokus pada dirimu sendiri. Setidaknya jangan tambah dosamu dengan menggugurkan kandunganmu," ucap Adam. Dia menjadi pria bijak dalam satu waktu.

"Jangan menggurui aku!" tandas Laura. "Kamu tidak tahu apapun tentang hidupku!"

"Yang ku tahu kamu hanyalah anak sombong yang manja, itu adalah sikap umum gadis-gadis sepertimu," sahut Adam dengan lancar.

Adam tersenyum pada Laura. "Setidaknya kamu harus belajar banyak hal, Laura. Dunia terkadang tidak berjalan sesuai dengan keinginanmu."

Laura tidak mampu berkata-kata. Semuanya tertahan di dalam benaknya.

"Kamu masih punya banyak waktu untuk memperbaiki semuanya," ucap Adam lagi. "Alih-alih menyombongkan hartamu padaku, kamu gunakan waktu itu untuk berpikir bagaimana bisa meyakinkan orang tuamu untuk kandunganmu itu."

"Hei!" Laura berteriak-teriak. Dia muak dengan Adam. "Apakah sulit untuk menerima uangku dan dia melalui pergi begitu saja?"

Adam tersenyum lagi. "Tentu saja. Kamu harus diberi pengertian," imbuh Adam. "Kamu harus mulai merasa resah, sebab ada orang asing yang mengetahui kehamilan itu, Laura."

"Dan orang asing itu adalah gurumu sendiri," kata Adam mencoba mempermainkan Laura.

Laura hampir memukulnya, tetapi dering ponsel membuyarkan pembicaraan mereka. Fokus Laura dicuri oleh ponselnya.

"Diam di situ!" perintah Laura pada Adam.

Bodohnya, Adam menurut saja. Dia diam sembari memperhatikan Laura mulai mengangkat panggilan teleponnya.

"Hm, ini aku," jawab Laura dengan ketus. Samar-samar suara pria dewasa terdengar dari seberang ponsel.

Laura mulai mengernyitkan dahi. "Apa yang kamu maksud?" tanya Laura. "Papa ... masuk rumah sakit?" Laura terdengar panik.

Adam langsung menoleh dan memperhatikan mimik wajahnya. Sepertinya dia mendapat pelajaran secara instan.

"Kenapa bisa ...." Laura memejamkan rapat kedua matanya. Dia memijit pelipisnya. "Gawat darurat?" katanya lagi menyahuti suara dari seberang ponsel.

"Aku ke sana sekarang!" ujar Laura panik. Dia menutup ponselnya. Hampir pergi meninggalkan Adam yang terdiam layaknya patung batu di depannya.

Laura menitikkan fokus pada Adam. "Urusan kita belum selesai!" tandasnya. "Setelah ini, aku benar-benar akan membuat perhitungan denganmu!"

Laura pergi, berlari menuju gerbang belakang sekolah. Adam yang melihatnya hanya tersenyum tipis.

"Gadis yang aneh," gumam Adam. "Tapi menarik juga."

Next.

Episodes
1 1. Laura membenci Jakarta
2 2. Malam yang singkat
3 3. Guru Baru
4 4. Takdir Yang Lucu
5 5. Awal Belenggu
6 6. Malapetaka Laura
7 7. Perjanjian Sebelum Menikah
8 8. Dua Srikandi Telah Gugur
9 9. Guruku, Calon Suamiku
10 10. Sekolah Masa Depan
11 11. Rencana Menikah
12 12. Dua Wanita Di Akhir Senja
13 13. Pernikahan Laura
14 14. (Bukan) Malam Pertama
15 15. Papa Tercinta Terbang Ke Langit
16 16. Belenggu Yang Unik
17 17. Kematian Desi
18 18. Kehancuran Hidup Laura
19 19. Hutang Mendiang Papa
20 20. Teka-teki Pernikahan Adam Dan Laura
21 21. Mari gugurkan kandungannya!
22 22. Suami Yang Tak Diidamkan
23 23. Suami Atau Mantan Pacar?
24 24. Suami Yang Tidak Diinginkan
25 25. Kehilangan Harta
26 26. Jemput Aku, Sekarang!
27 27. Baju Suamiku
28 28. Tamu Misterius
29 29. Kemarahan Suami Sah
30 30. Permintaan Maaf
31 31. Pagi Yang Cerah, Bukan?
32 32. Istriku Menghilang?
33 33. Sangkar Suami
34 34. Malam Bersama Suami Sahabatku.
35 35. Gerutu Pagi
36 36. Pelacur dan Pelacur lainnya.
37 37. Hujan Sepulang Sekolah
38 38. (Bukan) Si Cabul!
39 39. Istri (Tak) Berbakti
40 40. Malam Mabuk
41 41. Paginya Suami Istri
42 42. Adam, Sialan!
43 43. Suamiku, Musuhku.
44 44. Rey
45 45. Laura Pembunuh!
46 46. Adam menikahi Nurwa?
47 47. Suami Siapa?
48 48. Lewat Tengah Malam.
49 49. Pasca Keguguran
50 50. Datang atau Mati!
51 Surat 1 : Pesan cinta dari Kila
52 51. Cinta Penuh Luka (1)
53 52. Cinta Penuh Luka (2)
54 Tolong Dibaca^^^
55 53. Mantanku vs Suamiku
56 54. Rahasia Sahabatku Laura.
57 55. Pernikahan Yang Membahagiakan
58 56. Bukan Sahabatku!
59 57. Bukan KDRT!
60 58. Kemarin Malam ....
61 59. Laura Hamil Lagi?
62 60. Tragedi Tespack
63 61. Kejutan!
64 62. Ketauan Menikah
65 63. Orang Tersayang
66 64. Rencana Menghancurkan Adam
67 65. Istri Durhaka
68 66. Bercerai!
69 67. Penyesalan?
70 68. Luka Setelah Perceraian
71 69. Penghuni Neraka
72 70. Bukan Pelacur
73 71. Bertemu Mantan Suami
74 72. Tuan Putri Jatuh Miskin
75 73. Lelaki Jalang
76 74. Calon Menantu
77 75. Gadis Skenario Perselingkuhan
78 76. Pengakuan Laura
79 77. Adam Mengajak Menikah
80 78. Penyesalan Laura (1)
81 79. Penyesalan Laura (2)
82 80. Piring Pecah
83 81. Hati Pecah
84 82. Mantan Suami
85 83. Beban Hidup
86 84. Perhatian Mantan Suami
87 85. Aku Masih Mencintainya!
88 86. Dia Masih Mencintainya
89 87| Rumah Hantu
90 88. Katanya, Pria Baik?
91 89. Sepulang Sekolah
92 90. Adam Hampir Mati?
93 91. Rahasia Adam
94 92. Rahasia Calon Suamiku
95 93. Pesona Neraka
96 Surat cinta dari penulis
97 94. Good Morning, Mantan Suami!
98 95. Kesalahan Adam
99 96. Rasa Sakit
100 97. Dua Wanita
101 98. Malam Resah
102 99. Jawaban Dari Kebimbangan
103 100. Takdir Sementara
104 101. Masalah Baru!
105 102. Putri Yang Dibuang
106 103. Pangeran Kodok?
107 104. Pahlawan Tanpa Wajah
108 105. Tolong Jaga Laura, Adam.
109 106. Cinta Menyakitkan
110 107. Pengakuan Cinta
111 108. Mengakhiri kisah
112 109. Kencan Buta?
113 110. Minta Restu
114 111. Senja Yang Manis
115 112. Pahlawan Tengah Malam
116 113. Malam Bergairah?
117 114. Bukan Suami-Istri
118 115. Lelaki Jalang?
119 116. Kesalahan Satu Malam
120 117. Laura Hamil Lagi
121 118. Sebuah Keputusan
122 119. Bukan Luka Di Lutut
123 120. Skandal Warung Bakso
124 121. Kejutan Untuk Adam!
125 122. Menggantungkan Diri
126 123. Laura Dan Adam.
127 123. Laura Dan Adam.
128 124. Rencana Licik
129 125. Penyiksaan Laura
130 126. Sepotong Kue
131 Surat cinta dari penulis^^
132 127. Marahnya Laura
133 128. Aku Akan Menggugurkannya!
134 129. Kejutan untuk Laura!
135 130. Kembarannya Adam?
136 131. I Love U
137 132. Bujukan dari Surga
138 133. (Bukan) Pria Idaman
139 134. Sadar Diri
140 135. Putus.
141 136. Minta bantuan
142 Surat cinta yang terpendam dari penulis, xixixi
143 137. Superman!
144 138. Pria tak peka!
145 139. Ikatan Simpul
146 140. Si Biang Onar
147 141. Ayo menikah!
148 142. Keyakinan
149 143. Tamparan!
150 144. Keputusasaan
Episodes

Updated 150 Episodes

1
1. Laura membenci Jakarta
2
2. Malam yang singkat
3
3. Guru Baru
4
4. Takdir Yang Lucu
5
5. Awal Belenggu
6
6. Malapetaka Laura
7
7. Perjanjian Sebelum Menikah
8
8. Dua Srikandi Telah Gugur
9
9. Guruku, Calon Suamiku
10
10. Sekolah Masa Depan
11
11. Rencana Menikah
12
12. Dua Wanita Di Akhir Senja
13
13. Pernikahan Laura
14
14. (Bukan) Malam Pertama
15
15. Papa Tercinta Terbang Ke Langit
16
16. Belenggu Yang Unik
17
17. Kematian Desi
18
18. Kehancuran Hidup Laura
19
19. Hutang Mendiang Papa
20
20. Teka-teki Pernikahan Adam Dan Laura
21
21. Mari gugurkan kandungannya!
22
22. Suami Yang Tak Diidamkan
23
23. Suami Atau Mantan Pacar?
24
24. Suami Yang Tidak Diinginkan
25
25. Kehilangan Harta
26
26. Jemput Aku, Sekarang!
27
27. Baju Suamiku
28
28. Tamu Misterius
29
29. Kemarahan Suami Sah
30
30. Permintaan Maaf
31
31. Pagi Yang Cerah, Bukan?
32
32. Istriku Menghilang?
33
33. Sangkar Suami
34
34. Malam Bersama Suami Sahabatku.
35
35. Gerutu Pagi
36
36. Pelacur dan Pelacur lainnya.
37
37. Hujan Sepulang Sekolah
38
38. (Bukan) Si Cabul!
39
39. Istri (Tak) Berbakti
40
40. Malam Mabuk
41
41. Paginya Suami Istri
42
42. Adam, Sialan!
43
43. Suamiku, Musuhku.
44
44. Rey
45
45. Laura Pembunuh!
46
46. Adam menikahi Nurwa?
47
47. Suami Siapa?
48
48. Lewat Tengah Malam.
49
49. Pasca Keguguran
50
50. Datang atau Mati!
51
Surat 1 : Pesan cinta dari Kila
52
51. Cinta Penuh Luka (1)
53
52. Cinta Penuh Luka (2)
54
Tolong Dibaca^^^
55
53. Mantanku vs Suamiku
56
54. Rahasia Sahabatku Laura.
57
55. Pernikahan Yang Membahagiakan
58
56. Bukan Sahabatku!
59
57. Bukan KDRT!
60
58. Kemarin Malam ....
61
59. Laura Hamil Lagi?
62
60. Tragedi Tespack
63
61. Kejutan!
64
62. Ketauan Menikah
65
63. Orang Tersayang
66
64. Rencana Menghancurkan Adam
67
65. Istri Durhaka
68
66. Bercerai!
69
67. Penyesalan?
70
68. Luka Setelah Perceraian
71
69. Penghuni Neraka
72
70. Bukan Pelacur
73
71. Bertemu Mantan Suami
74
72. Tuan Putri Jatuh Miskin
75
73. Lelaki Jalang
76
74. Calon Menantu
77
75. Gadis Skenario Perselingkuhan
78
76. Pengakuan Laura
79
77. Adam Mengajak Menikah
80
78. Penyesalan Laura (1)
81
79. Penyesalan Laura (2)
82
80. Piring Pecah
83
81. Hati Pecah
84
82. Mantan Suami
85
83. Beban Hidup
86
84. Perhatian Mantan Suami
87
85. Aku Masih Mencintainya!
88
86. Dia Masih Mencintainya
89
87| Rumah Hantu
90
88. Katanya, Pria Baik?
91
89. Sepulang Sekolah
92
90. Adam Hampir Mati?
93
91. Rahasia Adam
94
92. Rahasia Calon Suamiku
95
93. Pesona Neraka
96
Surat cinta dari penulis
97
94. Good Morning, Mantan Suami!
98
95. Kesalahan Adam
99
96. Rasa Sakit
100
97. Dua Wanita
101
98. Malam Resah
102
99. Jawaban Dari Kebimbangan
103
100. Takdir Sementara
104
101. Masalah Baru!
105
102. Putri Yang Dibuang
106
103. Pangeran Kodok?
107
104. Pahlawan Tanpa Wajah
108
105. Tolong Jaga Laura, Adam.
109
106. Cinta Menyakitkan
110
107. Pengakuan Cinta
111
108. Mengakhiri kisah
112
109. Kencan Buta?
113
110. Minta Restu
114
111. Senja Yang Manis
115
112. Pahlawan Tengah Malam
116
113. Malam Bergairah?
117
114. Bukan Suami-Istri
118
115. Lelaki Jalang?
119
116. Kesalahan Satu Malam
120
117. Laura Hamil Lagi
121
118. Sebuah Keputusan
122
119. Bukan Luka Di Lutut
123
120. Skandal Warung Bakso
124
121. Kejutan Untuk Adam!
125
122. Menggantungkan Diri
126
123. Laura Dan Adam.
127
123. Laura Dan Adam.
128
124. Rencana Licik
129
125. Penyiksaan Laura
130
126. Sepotong Kue
131
Surat cinta dari penulis^^
132
127. Marahnya Laura
133
128. Aku Akan Menggugurkannya!
134
129. Kejutan untuk Laura!
135
130. Kembarannya Adam?
136
131. I Love U
137
132. Bujukan dari Surga
138
133. (Bukan) Pria Idaman
139
134. Sadar Diri
140
135. Putus.
141
136. Minta bantuan
142
Surat cinta yang terpendam dari penulis, xixixi
143
137. Superman!
144
138. Pria tak peka!
145
139. Ikatan Simpul
146
140. Si Biang Onar
147
141. Ayo menikah!
148
142. Keyakinan
149
143. Tamparan!
150
144. Keputusasaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!