Pangeran Aslan sudah mempersiapkan semuanya. Untuk melindungi ibunya dan untuk menghabisi sang pengawal itu.
Didalam kamar Pangeran Aslan ada sebuah lorong bawah tanah menuju ke sebuah hutan di pinggir pantai. Lorong itu di bangun secara diam-diam tanpa di ketahui ayahandanya.
Pangeran Aslan bahkan melakukan beberapa pertemuan dengan rekan bisnisnya. Mereka membuat kesepakatan untuk jual beli mutiara yang di hasilkan oleh anak buah Pangeran Aslan yang diluar bisnis ayahnya.
Tiba-tiba, terlintas wajah cantik Benazir dengan gaun yang indah tadi dan membuat dada pangeran Aslan bergetar.
"Gadis itu, Benazir, untuk apa dia dikamar ayah," Pangeran Aslan lalu keluar dan saat itu berpapasan dengan Arga.
"Pangeran, maaf!" Arga menundukkan kepalanya memberi hormat.
"Tidak papa. Masuklah Arga. Aku baru akan menemuimu," ucap pangeran Aslan lalu menutup pintu kamarnya.
"Arga, siapa gadis yang berada dikamar ayah tadi?"
"Itu adalah gadis yatim piatu keturunan bangsawan. Kedua orang tuanya meninggal secara tragis di rumahnya sendiri. Dan gadis itu tinggal sebatang kara," mendengar cerita Arga entah kenapa membuat hatinya menjadi trenyuh.
"Arga! Jangan sampai gadis itu menjadi bagian dari selir di istana ini,"
"Kenapa pangeran?" Arga nampak bingung.
"Dia gadis keturunan bangsawan. Perlakukan dia layaknya seorang bangsawan. Dia bukan dari kalangan rakyat biasa. Dia bukan pelayan," kata Pangeran Aslan pada Arga.
"Itu tidak mungkin Pangeran. Karena semua hal itu tergantung keputusan dari Tuan Ahmet. Hamba tidak berani menentang perintahnya,"
"Lakukan Arga. Istana ini akan segera berpindah ke tanganku. Jika kau ingin tetap selamat, maka turuti lah apa perkataan ku," kata Pangeran Aslan pada Arga.
Arga lalu menatap dengan takjub pangeran muda yang berada dihadapannya. Belum lama dia adalah pangeran yang kecil dan kekanak-kanakan, sekarang dia sudah menjelma menjadi pangeran yang ambisius dan berani.
Aku suka ini. Permainan ini akan menjadi semakin menarik. Ada Benazir, ada Tuan Ahmet dan sekarang ada satu lagi, Pangeran Aslan. Kalian tidak mengerti siapa dalang dari permainan ini yang sesungguhnya.
Arga lalu keluar dari kamar Pangeran Aslan dan pergi ke kamar Benazir. Dan saat itu Benazir sudah berada dikamarnya. Karena kelihaiannya dia membuat Tuan Ahmet tertidur dengan nyanyiannya yang merdu.
Arga segera masuk kedalam dan menutup pintu rapat-rapat.
"Bagaimana kau bisa berada disini? Apakah kau berhasil?"
"Cih! Aku benci muslihat kalian ini! Dia sudah tidur. Aku membuatnya tertidur,"
"Bagaimana caranya?" Arga nampak terperanjat.
"Sudahlah. Dimana peta itu? Dan biarkan aku keluar dari sini," kata Benazir.
"Tidak sekarang. Tugasmu masih belum selesai. Kau harus memikat Sang Pangeran terlebih dahulu, apakah kau ingin bertemu dengan kedua orang tuamu yang sudah aku selamatkan?"
"Dasar pria brengsek! Katakan dimana mereka?" tanya Benazir menatap tajam wajah Arga.
"Akan aku katakan jika kau berhasil melakukan tugasmu," kata Arga yang memanfaatkan Benazir untuk misi rahasianya.
"Sial! Kau semakin berani saja untuk memanfaatkan diriku,"
"Jangan banyak bicara jika kau ingin kedua orang tuamu selamat. Mereka akan tetap aman bersamaku selama kau tidak berkhianat!" ancam Arga pada Benazir.
"Kau lebih brengsek dari Tuan Ahmet,"
"Kau juga tidak selugu wajahmu yang manis ini," kata Arga serta jari telunjuknya menyentuh dagu runcing milik Benazir.
"Cih! Aku tidak menduga ada musuh dalam selimut di istana ini," Benazir menggelengkan kepalanya.
"Dan kau...ular berbisa yang bisa menggigit semua orang,"
"Tutup mulutmu!" Benazir sangat kesal dengan Arga yang sudah membuat dirinya menjadi seorang mata-mata demi misinya. Dan jika dia tidak melakukanya maka kedua orang tuanya berada dalam bahaya.
Terpaksa Benazir menjadi agen rahasia demi menyelamatkan kedua orang tuanya dari tangan besi Arga yang misterius.
"Keluar dari kamarku sekarang! Aku mau istirahat," kata Benazir membukakan pintu untuk Arga.
"Selamat beristirahat Nona...." Arga mengedipkan matanya pada Benazir.
"Menjijikkan....pria brengsek," Gumam Benazir dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments