Ruangan itu sunyi, tidak ada yang bereaksi selama beberapa menit. Semua orang dalam ruangan hanya terdiam dengan pikirannya masing-masing.
Seolah keheningan tidak bertahan lama, Zale menyeringai lebar seraya melangkah mendekat kearah Arlana berada. Langkah kaki Zale menjadi lebih cepat ketika ia menatap Arlana seolah akan berlari pergi secepat mungkin.
Tangan besar Zale terangkat untuk mencengkram lengan Arlana yang akan berbalik menjauh, Zale bertanya dengan seringai yang lebih lebar di bibirnya "Kenapa kau lari? Bukankah kau butuh tempat bersembunyi? Apa kau takut padaku?"
Mengatupkan giginya erat-erat Arlana menggigit bibirnya dan menjawab "Kenapa aku harus takut padamu? Apa kau pikir dirimu begitu penting?"
Ia merasa sial, seolah mimpi buruk itu tidak kunjung lenyap. Mimpi itu seolah berlanjut menjadi lebih buruk dan membawa kesialan pada Arlana.
Kenapa ia harus bertemu dengan pria ini disini dari banyaknya tempat? Kenapa ada kebetulan menakutkan seperti ini menimpanya di Dunia nyata?
"Aku lupa kalian satu sekolah!" Kelvin melangkah maju dan berada di antara Zale dan Arlana ketika melihat situasi yang tidak biasa "Kau bisa menggunakan kamar tamu, bibi pengurus rumah tangga akan mengurus semua hal yang kau butuhkan!"
"Itu bagus," Arlana mengangguk ringan dan menatap cengkraman tangan Zale yang sangat erat di lengannya dengan kerutan di dahi "Jadi sampai kapan kau akan terus memegangku?"
"Aku belum sarapan, bagaimana jika kita sarapan bersama?" Seolah mengabaikan pandangan benci di mata Arlana, Zale hanya mengusulkan apa yang ia inginkan
"Itu bagus aku juga belum makan, jadi kenapa kita tidak makan bersama terlebih dahulu?" Glen juga turut mengusulkan dengan senyuman saat menatap kearah sahabatnya yang tengah tersenyum bodoh
"Aku tidak lapar!" Arlana menjawab ketus seraya mencoba melepaskan lengannya "Walaupun aku lapar, aku tidak akan makan bersama B4b1 seperti kau!"
Senyuman dibibir Zale menjadi semakin dalam, ia menarik lengan Arlana untuk mendekat kearahnya "Jangan jahat begitu padaku, bukankah kita sudah berciuman dengan mesra di bawah guyuran hujan seperti di sebuah drama?"
"Phfft,, Haha~~" Tidak kuat menahan tawa Glen mulai terbahak keras.
Kelvin mengerutkan kening menatap wajah Arlana yang terlihat memerah menahan amarah dan rasa malu. Ia mulai memahami apa yang terjadi.
Jadi, sudah di pastikan sahabatnya Zale kembali membuat ulah. Yang tidak ia mengerti kenapa ia bisa membuat ulah dengan Arlana? Sepupunya itu punya mulut yang sangat beracun dan kepribadian buruk. Ia bukanlah tipe wanita yang akan di sukai oleh Zale untuk di permainkan.
Tapi sepertinya melihat ke dua orang itu akan sangat menarik. Jadi kenapa tidak menambahkan api kedalam minyak yang sudah membara untuk membuat tontonan yang lebih menyenangkan.
"Itu bagus, mari kita sarapan bersama" Kelvin memberi isyarat kepada bibi pengurus rumah tangga untuk menyiapkan sarapan yang mungkin lebih tepat menjadi makan siang "Itu tidak akan lama, jadi mari kita tunggu sebentar sebelum sarapan siap!"
Arlana mengerutkan kening menatap ketiga pria di hadapannya yang hanya melakukan apa yang mereka inginkan tanpa memperdulikan dirinya.
Dengan wajah merah menahan amarah ia kembali membuka mulutnya yang tajam "Sudah kukatakan aku tidak ingin makan bersama para b4b1 seperti kalian!"
Zale mendesah lirih di iringi seringai yang tidak lepas dari bibirnya, ia mencengkram lengan Arlana lebih erat dan menarik gadis itu jatuh tepat di dadanya "Baiklah Lana sayang, berhenti berbicara kasar atau aku akan menciummu lagi!"
Merasakan tenggorokannya kering Arlana hanya mengumpat dalam benaknya seraya mendorong tubuhnya menjauh dari Zale.
Ia ingin menangis saat ini! Namun, harga dirinya tidak membiarkannya untuk melakukan hal yang terlihat menyedihkan seperti itu.
"Baik, lepaskan lenganku!" Arlana menjawab lirih merasakan lelah, ia hanya akan bermain mengikuti alur.
Entah kenapa ia merasa, semakin keras Arlana memberontak maka semakin keras pula Zale akan menggodanya. Jadi mari kita ikut bermain saja dalam drama.
Menatap Arlana yang terdiam seperti gadis patuh, Kelvin sedikit tergerak. Ia berfikir Zale benar-benar seorang master sejati karena dapat menaklukan sepupunya yang sangat kasar.
Kelvin menoleh kearah Glen berada yang juga diam mengamati dengan senyuman di bibirnya "..."
Zale melepaskan lengan Arlana dan beralih menggenggam jemari tanganya yang lembut dengan tangan besarnya "Aku tidak ingin melepaskannya!" Ia tersenyum manis seraya kembali berbicara dengan mata polos "Aku ingin terus melekat denganmu!"
Urat di dahi Arlana terlihat semakin menonjol. Gadis itu menahan dirinya dari keinginan membunuh Zale sekuat mungkin dan menampakkan deretan gigi putihnya dengan kaku "Ini sangatlah panas, jadi tolong lepaskan tanganku! Oke?"
"Jika kau merasa panas maka kau perlu membuka bajumu!"
"KYAAA!!!..."
Amarah Arlana meledak. Gadis itu tidak lagi dapat menahan dirinya dan berteriak sekeras mungkin.
"Sialan! Apakah kau bahkan mendengarkan? Kenapa aku harus repot dengan pria b4jing4n sepertimu! Kau hanyalah b4b1 dengan mulut bau dan juga wajah 4nj1ng jadi behenti mengganggu hidupku dan pergilah ke Neraka!"
"Phftt..."
"..." Kelvin menatap kearah Glen yang tengah menutup mulutnya dan menahan tawa. Ia kembali menatap kearah Zale dan Arlana yang tetap saja bertengkar dengan bodohnya. Entah kenapa ia merasa liburan musim panas kali ini akan sangat melelahkan.
"Oh, aku punya ide yang sangat bagus! Selama Arlana disini aku juga akan menginap!"
Seolah apa yang di ucapkan oleh Zale adalah sebuah Bom. Ruangan yang tadinya gaduh itu menjadi sunyi seketika.
Arlana mengusap tengkuk lehernya yang terasa dingin. Baru saja ia merasakan dingin di punggungnnya seolah sesuatu yang sangat menakutkan akan terjadi di masa depan.
"Kau pasti bercanda?"
Saat kalimat itu keluar dari bibir merah Arlana, Zale hanya tersenyum manis seraya mendekatkan bibir miliknya kearah telinga Arlana "Ketika berurusan denganmu aku tidak pernah bercanda! Jadi mari kita nikmati hari libur bersama ini dengan cinta yang manis!"
Glen dan Kelvin saling menatap dan tidak mengatakan apapun. Ia tahu jika sahabatnya itu memang suka menggoda dan bermain dengan hal apapun yang menurutnya menarik.
Hanya saja entah kenapa kali ini ia merasa sahabatnya sedikit berbeda dan tidak cepat bosan dengan hal itu(?)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Lilis Ferdinan
bgs ni, karakter ceweknya jutek,,,n cowoknya cuek bebek,,, cucok meong jdnya,,,, 😘lanjutttt,,
2021-05-18
1
chybie abi moetziy
❤❤❤❤
2020-11-07
1
>>>>Water_Ice
mampir thor
2020-06-07
1