pagi hari terlihat seorang anak perempuan sedang dilayanin oleh dua pelayan.
"nona tidak cocok dengan gaun itu, nona cocoknya dengan gaun ini"ucap seorang pelayan bernama zera, dia sedang berdebat dengan pelayan bernama mika tentang gaun yang akan di gunakan oleh Charlotte.
"tidak nona tidak cocok dengan gaun itu, gaun itu terlalu terang dan sangat merepotkan, nona Charlotte cocok dengan warna yang muda bukan tua"ucap mika.
"ck memangnya nona muda mau dengan pakaian pilihanmu itu?tanya zera sambil menatap mika remeh.
"mm tidak, tapi aku tetap tidak akan menyerah pasti suatu saat nona akan memilih pakaian yang aku pilih"ucap mika, meski dia tidak tau kapan itu akan terjadi.
"oh, mari kita lihat sampai mana kau bisa bertahan, aku peringatkan kepadamu yah, nona sangat tidak menyukaimu, tapi nona sangat menyukaiku"ucap zera dengan percaya diri
*mereka pun melangkah menuju tempat di mana Charlotte berada, sampainya disana mereka langsung menanyakan pakaian mana yang nona mudanya pilih.
"mm aku pilih gaun yang berada di tangan mika"ucap Charlotte. membuat mika tersenyum senang akhirnya nonanya memilih pakaian yang dia pilih. sedangkan zera dia menatap tidak percaya apa yang di dengar nonanya memilih gaun yang di pilih mika.. apa nonanya tidak salah.
"nona apa anda tidak salah memilih?"tanya zera
"tidak, aku ingin menggunakan gaun sederhana ini, dari pada gaun itu, gaun itu membuat mataku sakit"ucap Charlotte ketus,
didalam cerita zera bukanlah pelayan yang baik untuk Charlotte, zera seringkali membuat Charlotte jelek mulai dari penampilannya sampai dandanannya, dia juga seringkali menghasut Charlotte untuk membenci keluarganya,
"segara bantu aku memakai pakai itu"ucap Charlotte, gadis itu berdiri dari meja riasnya. dengan segera para mika memakaikan nonanya gaun pilihannya.
"wah nona sangat cocok menggunakan pakai seperti ini, apa lagi tanpa dandanan"ucap mika, dia sangat terpana melihat nonanya belum di dandanin saja dia sangat cantik bagaimana jika dia di dandanin?.
"benarkah jika begitu aku akan menggunakan pakai biasa seperti ini"ucap Charlotte. sambil melirik arah zera yang terlihat ekspresi pelayan itu sedang kesal.
"tidak, nona lebih cocok dengan gaun ini, jika nona tidak ingin menggunakan pakaian begini, takutnya pangeran maxsillim tidak menyukai anda dan malah menjauhi anda nona"ucap zera, dia mencoba memprovokasi Charlotte agar mengubah haluannya.
"tidak aku akan tetap menggunakan pakaian biasa seperti ini mulai sekarang"ucap Charlotte lantang yang tidak ingin keinginannya di bantah.
"baik nona"ucap zera,
"cepat rias saya, karna pagi ini saya akan makan dengan orang tua saya jadi saya harus berpenampilan menarik"ucap Charlotte. dia akan mencoba membaurkan diri kepada keluarga pemilik tubuh ini.
"baik nona" ucap mereka berdua serempak, dengan segera mereka mendadani Charlotte,
"tapi riasnya di tipis²kan jangan di tebalkan seperti sebelumnya, aku yang tipis dan jangan beri polesan apa 0un cukup bedak saja"ucap Charlotte.
"tapi nona, itu tidak akan membuat anda cantik dan makin di sukai oleh pangeran max"jeda zera saat mendengar protesnya dari Charlotte.
"cukup, sekali lagi kau protes keinginanku maka aku akan mepecatmu, dan jangan lagi kau pernah menyebut nama dia lagi"ucap Charlotte yang kemarahannya di ambang batas.
"ba..baik nona tolong jangan pecat saya"ucap zera yang sedang memohon tapi tidak dengan hatinya yang sedang memaki perlakuan Charlotte.
"baiklah' tapi tidak akan ada kesempatan lagi jika kau berani melakukan seperti itu"ucap Charlotte, dengan segera dia pergi dari kamarnya, karna dia akan pergi keruang makan.
saat berjalan di karidor, dia melihat hamparan taman yang indah, terdapat bermacam² bunga disana, tanpa dia sadari dia sudah berada di depan pintu ruang makan.
"nona muda Charlotte memasuki ruangan"teriak Kasim mengungumkan kedatang Charlotte.
pintu terbuka Charlotte pun memasuki ruangan makan itu terlihat tiga orang sedang duduk di meja makan.
Charlotte terus berjalan sampai dirinya di samping seorang anak lelaki berumur delapan tahun.
"salam pada ayah, salam pada bunda dan salam pada Gege"ucap Charlotte memberi salam pada ketiga orang yang sedang duduk itu.
Charlotte menatap anak lelaki yang lebih tua darinya, "dia pasti Richard sang antagonist pria yang akan jatuh cinta pada pratogonist wanita"batin Charlotte sambil menatap lelaki dengan rambut orens.
"hm silahkan duduk Charlotte"ucap Duke bandesa, dia terkejut saat mendengar putrinya mengucap salam dan apa tadi *ayah*, baru kali ini dirinya mendengar sang putri memanggil dirinya ayah.
"terimah kasih ayah"ucap Charlotte tersenyum membuat Duke bandesa dan duchess anabelle terkejut melihat tingkah sang putri hari ini.
"apakah demamnya bisa mengubah sifat sederastis ini!"tanya mereka bertiga dalam hati melihat perubah Charlotte.
"ehm apa kita belum bisa makan ayah? apa masih ada yang di tunggu ayah?"tanya Charlotte yang mencoba mengembalikan kesadaran mereka, dia tau apa yang sedang di pikirkan ayah pemilik tubuh ini tapi dia hanya cuek saja.
"ah tidak baiklah mari kita mulai makan"ucap Duke bandesa, dengan segera mereka pun makan dan hanya terdengar suara dentingan sedok yang bergesekan dengan piring kaca.
beberapa menit akhirnya makanan yang ada di meja kini telah habis.
"ayah bolehkah aku menanyakan sesuatu?"tanya Charlotte kepada Duke bandesa.
"ya ada apa putri ayah"ucap Duke bandesa.
"kapan aku bisa belajar sihir?"tanya Charlotte memandangi Duke bandesa.
"mm satu tahun lagi, jika umurmu sudah enam tahun kau bisa membuka akar spritualmu"ucap Duke bandesa.
"yah masih lama dong, apa Gege hard sudah bisa belajar sihir ayah?"tanya Charlotte sambil menatap Richard yang berada di sampingnya.
"tentu gegemu sudah bisa mengendalikan sihir, tapi mengapa putri bunda menanyakan itu?"tanya duchess anabelle, dia memandang putrinya curiga, apa putrinya sedang di hasut lagi oleh dia.
"karna aku ingin juga, aku melihat semua orang bisa mengendalikan sihir, dan Gege Richard apa sihirmu?"tanya Charlotte.
"mm sihirku api,petir dan air"ucap Richard yang ragu² untuk menjawab pertanyaan adiknya.
"wah hebat, apa Gege tau cara menggunakannya?"tanya Charlotte, dia akan mencoba mendekati Gege angkatnya ini.
di ceritakan Richard hanyalah seorang anak angkat dari duchess dan Duke, orang tuannya menemukan Richard saat di tengah hutan Richard saat itu masih berusia 3thn sedangkan Charlotte masih berusia 1 tahun.
"tidak"ucap Richard datar. itu membuat Charlotte mengerucutkan bibirnya.
"yah tidak asyik"ucap Charlotte cemberut.
"hm Charlotte bagaimana kamu ikut dengan bunda dan Gege pergi ke ibukota?"tanya duchess anabelle, duchess mencoba berdekatan dengan putrinya selama ini dirinya dan putrinya seperti orang asing jika bertemu
"aku mau jadi kapan kita akan ke ibukota bunda"tanya Charlotte dengan antutasi, dia ingin melihat ibu kota yang ada di dunia novel ini, apa ibu kotanya sama dengan dunia aslinya.
HAI SEMUA AUTHOR BALIK LAGI NI JANGAN LUPA FOLLOW YAH YANG BELUM FOLLOW, VOTE KARNA WAJIB GAIS, GIF APA SAJA, LIKE LIKE LIKE, KOMEN UNTUK MENINGGALKAN JEJAK YA GUYS SAMPAI JUMPA EPISODE SELANJUTNYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Awin Windari
knapa cerita dengan tema kerajaan barat panggilan kakaknya gege? ini kakak authornya lagi gagal fokuskah?
2022-12-19
0
hutabalian giska
Thor mau nanya, ceritamu ini nuansa barat atau timur. setau ku yg sering ku baca kalau barat baru pakai sihir, Duke
nah kalau timur lebih ke kultivasi, perdana menteri, Kasim dan Gege. diceritamu campur aduk jadi membayangkan nuansanya jadi bingung.
tolong pastikan ya biar yang baca ga tersesat.
2022-12-11
0
C1nt4
karya baru knp upnya satu" thor
2022-12-05
0