Bertemu Gasendra Lagi

Restaurant Cepat Saji di sebuah area di Dubai

"Kamu orang mana?" tanya Gasendra. "Tidak seperti keturunan Arab."

"Iya. Aku keturunan Brazil dan Amerika." Gabriel menatap Gasendra. "Kamu juga bukan keturunan Arab."

Gasendra tersenyum. "Aku produk gado-gado."

"Sama lah!" Gabriel pun maju ke counter dan mulai memesan burger dan minumannya. Setelahnya Gasendra pun maju untuk memesan makanannya.

"Kamu makan disini?" tanya Gasendra sambil mengeluarkan dompetnya.

"Iya sebelum pulang ke rumah."

Gasendra mengambil nampan miliknya dan pengawalnya. "Kita makan bersama."

"Tapi tuanku..." pengawal Gasendra tampak tidak setuju ketika melihat tuan mudanya dengan mudahnya percaya pada orang yang baru ditemui nya.

"It's okay Thoriq. Gabriel tidak akan macam-macam" senyum Gasendra sambil mengedipkan sebelah matanya.

Kedua remaja beda usia itu pun duduk bersama. Gasendra memindai remaja bermata coklat itu dengan seksama.

"Berapa usiamu?" tanya Gasendra sesaat Gabriel hendak menggigit burgernya.

"17 tahun..."

"Yang sebenarnya Gabriel" potong Gasendra tajam.

Gabriel hanya tersenyum kecut. "14 tahun" jawabnya pelan.

"Dan selama ini kamu tinggal sendiri?"

Gabriel menggeleng pelan. "Setelah orangtuaku meninggal, aku tinggal bersama kakekku."

"Lalu?"

"Dua Minggu lalu, kakakku meninggal..."

"Innalilahi. Ikut berduka cita, Gab. Jadi kamu tinggal sendirian?"

Gabriel mengangguk.

"Dimana?"

Gabriel menyebutkan sebuah daerah tempat para orang miskin dan imigran tinggal.

"Apakah kamu bekerja sebagai buruh?"

Gabriel mengangguk lagi. "Seriously, Gasendra. Kenapa kamu penasaran dengan kehidupan aku?"

"Salut saja dengan kamu yang bisa survive."

"Karena terpaksa Gasendra. Kehidupan yang membuat aku harus dewasa sebelum waktunya."

"Aku memang baru sepuluh tahun tapi aku bisa melihat apakah orang itu baik atau tidak. Mungkin ini salah satu takdir kamu bisa bertemu denganku untuk kehidupan yang lebih baik." Gasendra menatap serius ke Gabriel.

"Pola pikirmu terlalu dewasa dibandingkan usiamu" kekeh Gabriel.

"Mungkin tapi aku dewasa jika dalam situasi tertentu. Aslinya, aku menyebalkan" tawa Gasendra.

"Kamu berapa bersaudara? Menilik dari gaya dan pakaian mu, kamu bukan anak biasa."

"Aku anak tengah. Kakakku perempuan beda usia enam tahun dan besok Juni sudah ke Geneva untuk kuliah dan seorang adik perempuan beda dua tahun dariku."

"Senang ya jika memiliki saudara" senyum Gabriel.

"Well, kalau kakak perempuan aku sih asyik saja tapi adikku... menyebalkan! Manja, cengeng, keras kepala."

Gabriel tertawa kecil. "Tapi setidaknya kamu ada saudara."

Gasendra tersenyum. "Iya sih, apalagi besok kakakku kuliah jauh. Tinggal aku berdua dengan adikku satu itu."

Keduanya pun mengobrol macam-macam dan Gasendra semakin kagum dengan kematangan berpikir Gabriel yang ditempa kehidupan keras.

Menjelang jam sepuluh malam, keduanya berpisah tapi Gasendra meminta alamat Gabriel yang hanya bingung alasannya tapi tetap memberikan kepada anak laki-laki bermata biru itu.

***

Sebulan usai pertemuannya dengan anak bermata biru itu, Gabriel masih menjalankan rutinitasnya sehari-hari. Bekerja, menabung, sesekali kembali ke lokasi ayah ibunya tewas guna menggali lebih dalam informasi.

Sedikit demi sedikit Gabriel mendapatkan informasi bahwa pembunuhan itu adalah perampokan yang gagal. Mengira kedua orangtuanya adalah pelancong kaya, si perampok berencana merampas harta ayah ibunya.

Meskipun sedikit janggal karena seingatnya kedua orangtuanya tidak memakai banyak barang mewah, sementara dia menyimpan informasi itu. Di hari Minggu, Gabriel menyempatkan diri untuk ke perpustakaan umum negara untuk mencari berita disana.

Remaja itu menggunakan komputer sepuasnya disana untuk mencari berita kasus pembunuhan dua tahun lalu dari banyak media online termasuk kliping yang tersusun rapi di slide koran.

Hampir semuanya hanya memberitakan sedikit saja kasus pembunuhan kedua orangtuanya. Gabriel merasa ada sesuatu yang ditutupi dan seharusnya dia kembali ke Miami untuk membongkar informasi di rumahnya tapi untuk kesana juga membutuhkan biaya apalagi pasport nya belum dia urus lagi ke kedutaan Amerika, ditambah dia dianggap hilang setelah kasus itu.

Gabriel keluar dari perpustakaan menjelang sore dan menuju kembali ke rumah reyotnya. Setelah dirasa aman, remaja itu membuka diary milik kakek Ahmed dan mulai membaca. Entah sudah berapa kali Gabriel membaca buku lusuh itu yang menjabarkan saat pertemuan pertamanya dengan Gabriel yang nyaris dibunuh dan nekad menyelamatkannya.

Satu hal yang membuat Gabriel bingung adalah sebuah kode dengan inisial 'M' dan 'K' yang disebut berulang sebulan saat awal Gabriel tinggal di rumahnya yang reyot. Apakah mereka pembunuh kedua orangtuaku? Seingat Gabriel, hanya ada satu orang pembunuh tapi kenapa ada dua inisial.

Remaja itu pun menyimpan buku lusuh itu ke dalam sebuah plastik yang bersama dengan tiket dan paspornya lalu disimpan dalam kotak kayu lalu diletakkan di dalam lubang di bawah tempat tidurnya. Gabriel tidak mau ada orang tahu dirinya adalah orang Amerika karena bisa saja pembunuh orangtuanya masih mencarinya meskipun sudah dua tahun ini berselang.

Pada saat kakek Ahmed pertama kali membawanya ke gubuk, dia bilang ke semua orang bahwa Gabriel adalah cucunya dari anaknya yang baru saja meninggal di Saudi Arabia dan tidak memiliki keluarga. Orang-orang di sekitarnya pun menerima alasan itu karena Gabriel tampak kacau hingga tidak banyak pertanyaan.

Gabriel merasa bahwa kakek Ahmed tahu apa yang terjadi di balik peristiwa pembunuhan itu tapi sebelum memberitahukan kepadanya, beliau sudah dipanggil Tuhan. Gabriel bertekad untuk bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.

***

Sebulan kemudian, atau dua bulan usai pertemuannya dengan Gasendra, Gabriel sedang menikmati hari liburnya dengan berjalan-jalan di sebuah distrik yang merupakan lokasi sekolah elite. Jujur Gabriel rindu sekolah sebab saat mereka ke Dubai, saat itu dirinya baru lulus SD dan hendak masuk SMP.

Gabriel duduk di sebuah kursi taman sambil menikmati camilannya serta membaca bukunya dan melihat ramainya jam pulang sekolah. Mata coklatnya melihat Gasendra keluar dari sana dan menepuk jidatnya. Tentu saja dia sekolah disini bodoh! Dia tampaknya anak orang kaya.

Gabriel mengacuhkan Gasendra yang masih menunggu jemputan datang dan tiba-tiba dia melihat Gasendra diseret oleh empat orang anak laki-laki yang jauh lebih besar tubuhnya. Gasendra berusaha melawan keempatnya tapi kesulitan karena tangannya ditahan oleh seorang anak yang bertubuh besar.

Tanpa berpikir panjang, Gabriel berlari menyebrang jalan raya dan langsung menuju tempat Gasendra yang ditarik.

"Hei! Lepaskan dia!" teriak Gabriel.

"Siapa kamu? Hah! Bodyguard kamu kenapa jadi lusuh begitu heh?" ejek seorang pembully Gasendra.

"Biarpun lusuh tapi dia masih mending daripada kamu yang nggak punya otak!" balas Gasendra berani.

Anak itu hendak memukul Gasendra namun tangannya ditahan oleh Gabriel. "Apakah kamu laki-laki? Apa kamu sudah sunat? Kok macam banci beraninya keroyokan!" ucap Gabriel dengan sorot mata dan suara dingin.

"Kamu jangan ikut campur! Ini urusan aku dengan dia!"

"Kalau memang urusan kamu dengan dia, selesaikan berdua, satu lawan satu, bukan kamu bawa centeng masih piyik macam anak ayam kehilangan induknya! Kalian bertiga, apa kalian mau seumur hidup menjadi kacung anak ini? Apa kalian tidak punya harga diri? Memang apa salah dia ke kamu?" cengkraman Gabriel semakin kencang di pergelangan anak itu sedangkan mata coklatnya menandai satu persatu anak yang hendak mengeroyok Gasendra dengan dingin.

"Ayo jawab! Apa yang membuat kamu ingin menghajar Gasendra?" Gabriel menatap tajam ke arah anak itu.

"A...aku... aduh sakit sekali... aku kalah dalam ujian... matematika..." ringis anak itu.

"Kalau kalah, harusnya kamu belajar lebih giat lagi, bukan malah mengeroyok! Berarti memang ada yang salah dengan otakmu!" ucap Gabriel tajam.

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

za_syfa

za_syfa

kirain pertemuan pertama Gasendra dengan Gabriel dia bareng Ayrton jd bisa langsung di ajak ke istana Al Jordan

2022-12-05

3

ellyana imutz

ellyana imutz

dewasa krn keadaan hidup yg keras...ap ortu d bunuh krn hutang/ ortu menyimpan suatu rahasia?? mlh gemes dewe to...semangat kk han ...

2022-12-05

2

nuraisah

nuraisah

Ternyata Gabriel punya masa lalu yang kelam, semangat kk,,,,💪

2022-12-05

3

lihat semua
Episodes
1 Gabriel Luna
2 Bertemu Gasendra Lagi
3 Gabriel Bertemu Ayrton
4 Gabriel Bertemu Garvita
5 Biasa Saja!
6 Hari Pertama Gabriel Mengawal Gasendra
7 Pergantian Pengawal
8 Memilih Pergi
9 I'm a Girl Not Yet A Woman
10 Biarkan Jadi Rahasia, Benji
11 Ke Dojo
12 Mencuri Foto
13 Pertengkaran Ayrton dan Garvita
14 Pembicaraan di Meja Makan
15 Patek Philippe
16 Pertandingan Panahan
17 Jadi Anak Tunggal
18 Manjanya Garvita
19 Anda Membuat Saya Pusing
20 Dualisme Garvita
21 Tidak Bisa Tidur
22 Nona Manja dan Cengeng
23 Kedatangan Pangeran Zayyan
24 Pergi ke New York
25 Perjodohan dan Taruhan
26 Hukuman Ayrton
27 Nona Manja Menyebalkan
28 Dipisahkan
29 Gabriel di Indramayu
30 Bertemu Kembali
31 Hampir Saja...
32 Di London
33 Berjanjilah Pada Saya
34 My Bodyguard is My Boyfriend
35 Gabriel Pergi
36 Damian Blair
37 Generasi Kelima dan Keenam
38 Valentino Menemukan Sesuatu
39 Pergi Dari Miami
40 Kawan Atau Lawan?
41 Bertemu Gabriel
42 Serum Black Mamba
43 Nadya Blair
44 Di Rio de Janeiro Brazil
45 PW-10
46 Pulang!
47 Aku Lempar Kalian Dari Pesawat!
48 Gunting Rumput Oh...gunting rumput
49 Ke Gedung FBI
50 Rencana Ekstradisi
51 Kita Adrenalin Junkie
52 Jangan Menyenggol Emir Al Jordan
53 Putusan Pengadilan
54 Mantan Terindah
55 Karl Schumacher Sakit
56 Pulang Ke Dubai
57 Rencana Garvita
58 Tiba Di Dubai
59 Garvita dan Arsyanendra
60 Semampai
61 Obrolan di Meja Makan
62 Tiba Di Manchester
63 Apsarini Neville
64 Tamu Menyebalkan
65 Berbaikan
66 Menemani Garvita
67 Bagaimana Ini?
68 Jadi Dia?
69 Tergantung Mbak Zee dan Bang Sean
70 Sidang
71 Keluarga Schumacher di London
72 Sadar
73 Ke New York
74 Ketika Para Wanita Berkumpul
75 Acara Double Wedding
76 Persiapan Garvita dan Gabriel
77 Siapa Suruh Kamu Pergi?
78 Raine Datang
79 Mas Kawin Wow
80 Tradisi Emir Dubai
81 Cewek Pun Bisa
82 Proklamir
83 After Racing
84 Love you My Bodyguard ( END )
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Gabriel Luna
2
Bertemu Gasendra Lagi
3
Gabriel Bertemu Ayrton
4
Gabriel Bertemu Garvita
5
Biasa Saja!
6
Hari Pertama Gabriel Mengawal Gasendra
7
Pergantian Pengawal
8
Memilih Pergi
9
I'm a Girl Not Yet A Woman
10
Biarkan Jadi Rahasia, Benji
11
Ke Dojo
12
Mencuri Foto
13
Pertengkaran Ayrton dan Garvita
14
Pembicaraan di Meja Makan
15
Patek Philippe
16
Pertandingan Panahan
17
Jadi Anak Tunggal
18
Manjanya Garvita
19
Anda Membuat Saya Pusing
20
Dualisme Garvita
21
Tidak Bisa Tidur
22
Nona Manja dan Cengeng
23
Kedatangan Pangeran Zayyan
24
Pergi ke New York
25
Perjodohan dan Taruhan
26
Hukuman Ayrton
27
Nona Manja Menyebalkan
28
Dipisahkan
29
Gabriel di Indramayu
30
Bertemu Kembali
31
Hampir Saja...
32
Di London
33
Berjanjilah Pada Saya
34
My Bodyguard is My Boyfriend
35
Gabriel Pergi
36
Damian Blair
37
Generasi Kelima dan Keenam
38
Valentino Menemukan Sesuatu
39
Pergi Dari Miami
40
Kawan Atau Lawan?
41
Bertemu Gabriel
42
Serum Black Mamba
43
Nadya Blair
44
Di Rio de Janeiro Brazil
45
PW-10
46
Pulang!
47
Aku Lempar Kalian Dari Pesawat!
48
Gunting Rumput Oh...gunting rumput
49
Ke Gedung FBI
50
Rencana Ekstradisi
51
Kita Adrenalin Junkie
52
Jangan Menyenggol Emir Al Jordan
53
Putusan Pengadilan
54
Mantan Terindah
55
Karl Schumacher Sakit
56
Pulang Ke Dubai
57
Rencana Garvita
58
Tiba Di Dubai
59
Garvita dan Arsyanendra
60
Semampai
61
Obrolan di Meja Makan
62
Tiba Di Manchester
63
Apsarini Neville
64
Tamu Menyebalkan
65
Berbaikan
66
Menemani Garvita
67
Bagaimana Ini?
68
Jadi Dia?
69
Tergantung Mbak Zee dan Bang Sean
70
Sidang
71
Keluarga Schumacher di London
72
Sadar
73
Ke New York
74
Ketika Para Wanita Berkumpul
75
Acara Double Wedding
76
Persiapan Garvita dan Gabriel
77
Siapa Suruh Kamu Pergi?
78
Raine Datang
79
Mas Kawin Wow
80
Tradisi Emir Dubai
81
Cewek Pun Bisa
82
Proklamir
83
After Racing
84
Love you My Bodyguard ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!