My Bodyguard Is My Boyfriend

My Bodyguard Is My Boyfriend

Gabriel Luna

Di Sebuah Pasar Tradisional Kota Dubai

“PENCURRRIIIII!” Teriak seorang pedagang roti ke seorang anak remaja mungkin berusia 13-14 tahun yang lari membawa dua buah roti

Dua orang polisi itu pun mendengar teriakan pedagang roti itu dan segera mengejar remaja pria tadi. Dengan gesit, remaja itu berhasil meninggalkan pasar dan bergegas menuju ke sebuah daerah pekerja kasar yang berupa rumah-rumah tidak layak huni, sangat berbeda jauh dengan Dubai yang dikenal banyak orang sebagai tempat yang megah dan mewah. Tidak ferguso, tidak semua orang hidup bergelimang harta. Remaja pria itu pun masuk ke sebuah bangunan bobrok tinggal menunggu ambruknya tapi mau bagaimana lagi, hanya itu yang dipunyainya.

“Kamu sudah datang nak?” Tanya seorang pria renta yang tiduran di atas dipan lusuh.

“Sudah abah. Ini aku bawakan roti…” remaja itu pun memberikan dua buah roti kepada pria itu.

“Kamu mencuri nak?”

Remaja itu hanya menunduk.

“Ya Allah, jangan diulangi ya nak. Dosa karena kamu memberikan makanan dari perbuatan haram…”

“Uang dari kerja belum turun abah dan aku melihat abah kelaparan…”

“Apapun, jangan sampai mencuri.” Netra tua itu tersenyum lembut. “Ya sudah, kita makan roti ini tapi besok jangan diulang lagi ya.”

Remaja itu pun mengangguk.

***

Keesokan harinya remaja itu mendatangi ke sebuah proyek pembangunan apartemen baru dan mulai bekerja sebagai buruh kasar. Meskipun dia masih berusia 14 tahun tapi tubuhnya yang cukup bongsor membuatnya seperti berusia 17-18 tahun. Remaja itu bekerja tanpa mengeluh untuk mengaduk pasir dan semen ataupun mengangkut sak, karena yang di benaknya hanya bagaimana mendapatkan upah demi makan untuk dirinya dan kakeknya.

Menjelang sore, semua buruh mendapatkan bayarannya dan remaja itu menerima upahnya dengan bersyukur tidak ada pengurangan. Semua buruh di sini tahu bahwa pengusaha perusahaan kontraktor ini sangat ketat dengan aturan upah para buruh. Saat remaja itu baru sebulan bekerja, ternyata sang mandor berbuat curang dengan menilap upah para buruh. Entah dari mana sang pemimpin perusahaan itu tahu, dia mengirim pengawalnya dan memecat mandor itu tanpa ampun serta langsung mendeportasi keluar Dubai karena dia bukan warga negara UAE.

Usai mendapatkan upah, remaja itu pun bergegas pulang dan membelikan bahan makanan untuk dimasaknya di rumah. Sedikit kecewa karena pasar tradisional sudah tutup, akhirnya dia membelikan makanan matang yang harganya murah untuk dimakannya bersama. Ketika hendak sampai di gubuknya, ternyata sudah banyak orang. Remaja itu berlari menuju gubuknya dan ternyata kakek yang selama ini merawatnya sudah meninggal dunia. Remaja itu berteriak histeris karena harus kehilangan orang tua yang menyayanginya hingga harus ditarik oleh beberapa tetangganya. Malam itu juga, kakeknya pun dimakamkan secara sederhana di pemakaman umum bagi kaum miskin. Tidak ada nisan, tidak ada karangan bunga, hanya gundukan tanah berpasir.

Remaja itu menangis sendirian di dalam gubuk repotnya karena sekarang dirinya benar-benar sendirian tanpa ada orang yang tinggal bersamanya.

***

Dua Minggu sudah kakeknya meninggalkan dirinya dan sejak itu, dia tidak pernah mencuri demi makanan karena teringat pesan almarhum. Remaja itu pun sudah bisa mengikhlaskan kepergian kakeknya, yang meskipun bukan kakek kandung tapi beliau lah yang menyelamatkan nyawanya waktu kecil.

Nama remaja itu adalah Gabriel Luna, berdarah campuran Brasil dan Amerika Serikat. Di usianya yang ke 12 tahun, dia bersama dengan kedua orangtuanya berlibur ke Dubai. Gabriel tidak terlalu mengingat dengan jelas tapi yang dia tahu, kedua orangtuanya dibunuh di hadapannya dan saat pembunuh itu hendak membunuhnya, seorang kakek datang menyelamatkan dan membawanya pergi dari tempat kejadian. Bukanlah hal yang mudah bagi Gabriel kecil melupakan traumanya melihat bagaimana kedua orangtuanya dibunuh di depan mata. Dirinya hanya membawa backpack yang berisikan pasport miliknya, beberapa pakaian dan tiket pesawat menuju Miami, tempat tinggalnya. Namun dengan kejadian ini, dirinya hanya bisa tergantung dengan kakek Ahmed, yang dengan telaten mengasuhnya meskipun penuh kekurangan.

Selama tinggal dengan kakek Ahmed, Gabriel mulai bekerja kasar bahkan menjadi kuli pasar seperti kakeknya. Meskipun pada awalnya dirinya tidak terbiasa apalagi bahasanya dia tidak paham karena dia hanya menguasai bahasa Inggris dan Spanyol, bahasa ayahnya. Kakek Ahmed lah yang mengajari bahasa Arab dan memperkenalkan agama Islam pada Gabriel yang kemudian memeluk agama sang kakek bahkan mengikuti aturan khitan.

Dan kini Gabriel bertekad mencari uang yang banyak agar bisa menyelidiki kematian ayah dan ibunya yang dia tahu entah kapan dia bisa mengumpulkan uang sebanyak itu tapi setidaknya sekarang dia memiliki waktu luang untuk bisa mencari informasi kasus pembunuhan pasangan suami isteri itu dua tahun lalu.

***

Malam ini Gabriel berjalan ke sebuah distrik yang diingatnya sebagai lokasi kedua orangtuanya yang dibunuh. Setelah sekian lama, dirinya baru sekarang memberanikan diri kembali ke lokasi kejadian memilukan itu. Remaja itu bersyukur dirinya dikaruniai tubuh bongsor hingga orang tidak mengira bahwa dirinya baru berusia 14 tahun.

Mata coklatnya menyapu lingkungan yang dikenal lingkungan tidak elite karena hanya berjarak beberapa ratus meter saja ke sebuah komplek apartemen tipe sederhana. Gabriel mulai bertanya ke beberapa orang yang memiliki usaha disana. Ada yang ingat peristiwa itu dan ada yang tidak. Buat yang mengingat, Gabriel menyimpan semua informasi di otaknya yang dia bersyukur dikaruniai otak cerdas dan termasuk mudah mengingat. Hanya saat kedua orangtuanya dibunuh, dia tidak bisa mengingat wajah pembunuhnya.

Merasa sudah cukup mendapat informasi yang harus pelan-pelan dia gali, Gabriel memutuskan untuk makan di sebuah restauran cepat saji. Ketika sedang menga tri, dirinya melihat seorang anak berusia mungkin sekitar sepuluh tahun, masuk bersama dengan seorang pria yang memakai baju gamis putih. Gabriel tidak bisa mengalihkan pandangannya dari anak laki-laki yang memiliki mata biru yang sangat terang. Wajahnya tidak menunjukkan memiliki darah Arab dan gerak geriknya tampak percaya diri.

"Tuanku, apa anda ingin mendahului antrian?" Tanya si pengawal itu.

"No. Kita mengantri saja" jawab anak itu dengan tegas.

"Baik tuanku."

"Hei..." Sapa anak laki-laki itu ke Gabriel.

"Hei."

"Apa kamu sudah mengantri lama?"

"Lumayan. Kamu lihat sendiri kan ibu itu memesan banyak burger. Mungkin keluarganya banyak" jawab Gabriel sambil menunjuk seorang ibu yang membawa beberapa kantong berisikan burger.

"Bisa jadi. Kamu sendirian?"

"Iya. Kenapa?"

"Kemana orang tuamu?"

"Sudah meninggal."

"Oh, maaf aku tidak tahu."

"Tidak apa. Aku Gabriel by the way" ucap Gabriel sambil mengulurkan tangannya.

"Gasendra."

"Nice to meet you, Gasendra."

***

Yuhuuu Up Malam Yaaaa

Akhirnya malah duluan dari jadwal soalnya aku sudah dapat wangsit meskipun ngetiknya sambil di mobil bareng pak suami ...

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

susi lowati

susi lowati

another version paporit my family's haluku.. hehehe baru baca👍👍👍😘♥️

2023-05-14

1

diyah

diyah

mulai membaca... maaf, baru baca sekarang ya author... biar bisa baca lama😁✌

2023-02-01

1

ellyana imutz

ellyana imutz

br nemu ni kk...t masukin k rak ben ora ilang...semangat wangsit brubul langsung cuuss ketik..

2022-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Gabriel Luna
2 Bertemu Gasendra Lagi
3 Gabriel Bertemu Ayrton
4 Gabriel Bertemu Garvita
5 Biasa Saja!
6 Hari Pertama Gabriel Mengawal Gasendra
7 Pergantian Pengawal
8 Memilih Pergi
9 I'm a Girl Not Yet A Woman
10 Biarkan Jadi Rahasia, Benji
11 Ke Dojo
12 Mencuri Foto
13 Pertengkaran Ayrton dan Garvita
14 Pembicaraan di Meja Makan
15 Patek Philippe
16 Pertandingan Panahan
17 Jadi Anak Tunggal
18 Manjanya Garvita
19 Anda Membuat Saya Pusing
20 Dualisme Garvita
21 Tidak Bisa Tidur
22 Nona Manja dan Cengeng
23 Kedatangan Pangeran Zayyan
24 Pergi ke New York
25 Perjodohan dan Taruhan
26 Hukuman Ayrton
27 Nona Manja Menyebalkan
28 Dipisahkan
29 Gabriel di Indramayu
30 Bertemu Kembali
31 Hampir Saja...
32 Di London
33 Berjanjilah Pada Saya
34 My Bodyguard is My Boyfriend
35 Gabriel Pergi
36 Damian Blair
37 Generasi Kelima dan Keenam
38 Valentino Menemukan Sesuatu
39 Pergi Dari Miami
40 Kawan Atau Lawan?
41 Bertemu Gabriel
42 Serum Black Mamba
43 Nadya Blair
44 Di Rio de Janeiro Brazil
45 PW-10
46 Pulang!
47 Aku Lempar Kalian Dari Pesawat!
48 Gunting Rumput Oh...gunting rumput
49 Ke Gedung FBI
50 Rencana Ekstradisi
51 Kita Adrenalin Junkie
52 Jangan Menyenggol Emir Al Jordan
53 Putusan Pengadilan
54 Mantan Terindah
55 Karl Schumacher Sakit
56 Pulang Ke Dubai
57 Rencana Garvita
58 Tiba Di Dubai
59 Garvita dan Arsyanendra
60 Semampai
61 Obrolan di Meja Makan
62 Tiba Di Manchester
63 Apsarini Neville
64 Tamu Menyebalkan
65 Berbaikan
66 Menemani Garvita
67 Bagaimana Ini?
68 Jadi Dia?
69 Tergantung Mbak Zee dan Bang Sean
70 Sidang
71 Keluarga Schumacher di London
72 Sadar
73 Ke New York
74 Ketika Para Wanita Berkumpul
75 Acara Double Wedding
76 Persiapan Garvita dan Gabriel
77 Siapa Suruh Kamu Pergi?
78 Raine Datang
79 Mas Kawin Wow
80 Tradisi Emir Dubai
81 Cewek Pun Bisa
82 Proklamir
83 After Racing
84 Love you My Bodyguard ( END )
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Gabriel Luna
2
Bertemu Gasendra Lagi
3
Gabriel Bertemu Ayrton
4
Gabriel Bertemu Garvita
5
Biasa Saja!
6
Hari Pertama Gabriel Mengawal Gasendra
7
Pergantian Pengawal
8
Memilih Pergi
9
I'm a Girl Not Yet A Woman
10
Biarkan Jadi Rahasia, Benji
11
Ke Dojo
12
Mencuri Foto
13
Pertengkaran Ayrton dan Garvita
14
Pembicaraan di Meja Makan
15
Patek Philippe
16
Pertandingan Panahan
17
Jadi Anak Tunggal
18
Manjanya Garvita
19
Anda Membuat Saya Pusing
20
Dualisme Garvita
21
Tidak Bisa Tidur
22
Nona Manja dan Cengeng
23
Kedatangan Pangeran Zayyan
24
Pergi ke New York
25
Perjodohan dan Taruhan
26
Hukuman Ayrton
27
Nona Manja Menyebalkan
28
Dipisahkan
29
Gabriel di Indramayu
30
Bertemu Kembali
31
Hampir Saja...
32
Di London
33
Berjanjilah Pada Saya
34
My Bodyguard is My Boyfriend
35
Gabriel Pergi
36
Damian Blair
37
Generasi Kelima dan Keenam
38
Valentino Menemukan Sesuatu
39
Pergi Dari Miami
40
Kawan Atau Lawan?
41
Bertemu Gabriel
42
Serum Black Mamba
43
Nadya Blair
44
Di Rio de Janeiro Brazil
45
PW-10
46
Pulang!
47
Aku Lempar Kalian Dari Pesawat!
48
Gunting Rumput Oh...gunting rumput
49
Ke Gedung FBI
50
Rencana Ekstradisi
51
Kita Adrenalin Junkie
52
Jangan Menyenggol Emir Al Jordan
53
Putusan Pengadilan
54
Mantan Terindah
55
Karl Schumacher Sakit
56
Pulang Ke Dubai
57
Rencana Garvita
58
Tiba Di Dubai
59
Garvita dan Arsyanendra
60
Semampai
61
Obrolan di Meja Makan
62
Tiba Di Manchester
63
Apsarini Neville
64
Tamu Menyebalkan
65
Berbaikan
66
Menemani Garvita
67
Bagaimana Ini?
68
Jadi Dia?
69
Tergantung Mbak Zee dan Bang Sean
70
Sidang
71
Keluarga Schumacher di London
72
Sadar
73
Ke New York
74
Ketika Para Wanita Berkumpul
75
Acara Double Wedding
76
Persiapan Garvita dan Gabriel
77
Siapa Suruh Kamu Pergi?
78
Raine Datang
79
Mas Kawin Wow
80
Tradisi Emir Dubai
81
Cewek Pun Bisa
82
Proklamir
83
After Racing
84
Love you My Bodyguard ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!