Dasar Menyebalkan

Kau adalah darah ku

Kau adalah jantung ku

Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu

Sempurna, sempurna

Bunyi dering dari smartphone milik Agni. Agni membuka reselting tas selempangnya lagi. Mengambil smartphone miliknya dari dalam tas. Tersenyum kecut ketika melihat tulisan ayah di layar smartphonenya karena Agni kesal kepada ayahnya yang sudah tidak mempedulikan dirinya lagi sejak Cipto memiliki seorang kekasih. Dengan malas Agni menggeser ikon hijau di layar smartphonenya. Lalu mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kirinya.

"Hallo assalamu'alaikum putriku," ucap Cipto lembut."

"Wa'alaikumussalam, tumben telepon aku Yah, ada apa?" ucap Agni datar.

"Kamu kenapa?"

"Aku masih sebal sama Ayah karena Ayah udah berubah sejak kenal sama Tante Marina Koesnaedi yang genit plus kecentilan. Lagi pula Ayah tahu kan bahwa aku nggak akan pernah setuju dia menjadi kekasihnya Ayah atau pun menjadi istrinya Ayah."

"Ooo, kamu masih kesal sama Ayah karena alasan itu lagi. Bagaimana kalau besok kita ke pulau pribadi kita sebagai?"

"Ngapain juga kita ke sana? Sudah tidak ada acara pertunangan aku dengan Mas Hardi, kami sudah putus."

"Quality time with family dan rayain hari ulang tahun yang tertunda. Ayah sudah tahu itu Sayang, makanya Ayah membatalkan acara pertunangan itu dengan IO, tapi orang IO memberikan saran untuk diganti dengan perayaan yang lain. Ayah ingin menggantikan acara itu dengan acara pesta ulang tahunmu."

"Ayah yang punya inisiatif menggantikan acara itu dengan acara ulang tahunku? Setahuku yang punya inisiatif untuk acara pertunangan di pulau pribadi adalah Eyang dan yang menghubungi ke pihak IO adalah Eyang," ucap Agni bingung

"Tadi Ayah disuruh Eyang untuk memberi tahu tentang pembatalan acara pertunangan itu ke pihak IO. Pihak IO menyarankan agar acara itu diganti dengan acara yang lain. Saat itu, Ayah punya inisiatif untuk menggantikan acara pertunangan itu dengan acara pesta ulang tahun kamu."

"Terima kasih Ayah, tapi Tante girang itu jangan diajak!"

"Nggak boleh bilang Tante girang, panggil aja Tante Ina. Aya aja panggil dia Tante Ina."

"Terserah aku dong!"

"Ok, up to you. Dia tidak ikut ke sana."

"Asyikkkk!" seru Agni kegirangan. "Kita berangkat jam berapa Yah?"

"Jam delapan pagi sayang."

"Ayah, aku boleh undang para sahabatku?"

"Nggak boleh Sayang, karena Ayah hanya mengundang keluarga besar. Malam ini kamu mau tidur di mana?"

"Di rumah Eyang. Tapi aku mau pergi sebentar sama Jenny Yah."

"Ya udah nggak apa - apa, sekarang kamu lagi di mana?"

"Lagi di lobby apartemen. Aku sedang nunggu Jenny, dia ingin jemput aku Yah."

"Ya udah, hati - hati ya Nak, pulangnya jangan terlalu malam."

"Iya Ayah."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Sedetik kemudian sambungan telepon itu terputus. Agni menjatuhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Menaruhnya di dalam tas. Menutup reselting tas selempangnya. Agni mengalihkan pandangannya ke arah pintu lift yang terbuka. Dia melihat sosok salah satu sahabat yang sedang berlari kecil menghampiri dirinya. Agni beranjak berdiri dari sofa. Jenny menghentikan langkahnya ketika sudah berada di depan Agni.

"Lama banget jemputnya," gerutu Agni.

"Ya elah cuma nunggu sepuluh menit udah protes aja."

"Yuk langsung cus ke sana!" ajak Agni.

"Ayo!"

Tak lama kemudian Jennifer memutarkan badannya. Mereka melangkahkan kakinya menuju pintu lift. Mereka menghentikan langkahnya ketika berada di depan pintu lift. Agni mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Dia melihat kerumunan orang. Setiap wanita di kerumunan itu menggunakan pakaian yang terbuka.

Pintu lift terbuka, semua orang yang ada di depan pintu lift terbuka termasuk Agni dan Jennifer. Pintu lift ketutup setelah salah satu orang yang berada di dalam lift menekan tombol gambar panah yang saling berhadapan dan menekan tombol angka lima belas. Beberapa detik kemudian pintu lift terbuka. Semua orang keluar dari dalam lift termasuk Agni dan Jenny.

"Agni, kamu sudah yakin mau masuk ke dalam sebuah club?" tanya Jennifer sambil berjalan menuju pintu masuk club itu.

"Iya, aku udah yakin," ucap Agni yakin sambil mensejajarkan langkahnya dengan langkah kakinya Jennifer.

"Ya udah kita masuk ke dalam aja, kamu gandeng tangan aku."

Tak lama kemudian Agni menggandeng tangannya Jennifer. Mereka masuk ke dalam salah satu klub malam yang terkenal di Jakarta melewati pintu utama dan pemeriksaan Agni mengikuti langkahnya Jennifer sambil celingak - celinguk mengedarkan pandangannya karena rasa ingin tahu yang besar. Suara hingar bingar musik disco klub malam yang dimainkan oleh seorang DJ yang terkenal di Jakarta mengiringi gerakan para pengunjung, termasuk Agni dan Jennifer.

"Masuk ke club gratis ya?" tanya Agni polos sambil berjalan di bawah naungan kerlap - kerlip lampu disko.

"Nggaklah, bayar tahu."

"Kok tadi aku masuk nggak bayar sich?" protes Agni.

"Karena aku sudah open table dan sudah mendaftarkan kamu sebagai undanganku."

"Ooo gitu."

"Agni berarti acara tunangan kamu dibatalin dong?"

"Iya."

"Kamu mau ikut liburan ke Bali sama kita nggak? Kita berangkatnya lusa.

"Nggak, soalnya ada acara liburan bareng keluarga."

"Adi ikut dong?"

"Iya."

"Bagaimana dia sekarang?"

"Tambah macho."

Mereka menelusuri klub malam yang banyak dikunjungi oleh orang golongan atas dan memiliki kantong tebal untuk menghabiskan malam dengan hanya sekedar bersenang - senang, ada juga yang ingin melampiaskan nafsu, ada juga yang ingin bertransaksi jual - beli, dan ada juga yang ingin mengadakan rapat.

Para waiters klub malam dengan memakai pakaian yang seksi dan selalu menebarkan senyuman menawan yang hilir mudik membawa aneka minuman ke para pengunjung. Mereka melanjutkan langkahnya menuju tangga. Sisi kanan - kiri di penuhi sama beberapa pasangan yang sedang bercumbu. Agni langsung menundukkan kepalanya karena tidak suka melihat pemandangan yang seperti itu.

Bau alkohol yang menyengat telah membuat Sarah eneg sehingga Sarah menutupi hidungnya dengan telapak tangan kanannya. Menaiki beberapa anak tangga sehingga mereka menemukan beberapa ruangan VVIP. Mereka menghentikan langkahnya di depan pintu salah satu ruangan VVIP. Jennifer menggeser pintu itu, lalu mereka melangkah masuk ke dalam ruangan itu.

Mereka berjalan menghampiri sofa panjang. Sedangkan teman - teman mereka sedang asyik berjoget sambil mendengarkan alunan musik dari dua orang DJ melalui speaker. Agni dan Jennifer menduduki tubuhnya di sofa panjang. Jennifer mengambil piring yang berisi beberapa sosis panggang dari atas meja, lalu menyodorkan sebuah piring yang berisi sosis panggang ke Aqni. Aqni mengambil satu buah sosis panggang ketika Jennifer menaruh piring itu di atas meja.

Agni memakan sosis itu ketika Jennifer mengambil satu botol air mineral, lalu menaruhnya di depan Agni. Agni mengedarkan pandangannya ke jendela kaca yang ukurannya sangat besar sambil mengunyah. Dia bisa melihat kerumunan orang dan para pemain musik yang berada di lantai bawah.

"Nikmati aja dan dibawa santai aja ya Sis," bisik Jennifer.

Agni hanya menganggukkan kepalanya untuk merespon ucapan Jennifer. Jennifer tersenyum melihat salah satu sahabatnya mengerti dengan ucapannya. Jennifer beranjak berdiri dari sofa. Berjalan menghampiri teman - temannya untuk ikut berjoget ria. Agni menikmati alunan musik sambil mengunyah dan melihat pemandangan di sekitarnya.

Tiba - tiba pintu ruangan itu terbuka dengan kasar. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu langsung menoleh ke arah pintu. Spontan Agni dan Jennifer melebarkan kedua matanya menatap sosok saudara kembarnya Aqni yang memiliki nama panggilan Adi. Adi berjalan cepat masuk ke dalam ruangan itu. Menghentikan langkahnya di samping kanannya Agni Menarik tangan kanannya Agni dengan kuat sehingga Agni berdiri dari sofa.

"Ayo pulang ke rumahnya Eyang!" ajak Adi tegas.

"Kok kamu pulang sekarang, bukannya besok subuh?" tanya Agni bingung.

"Nggak usah mengalihkan pembicaraan!! Ayo pulang!" ucap Adi galak

"Ya elah baru juga ngerasain suasana club, malah diajak pulang."

"Eyang khawatir sama kamu!"

"Huh ... dasar menyebalkan."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hai para readers Budiman 😊, terima kasih ya sudah membaca cerita novelku ini. Tolong dikasih bintang lima, like, vote, hadiah dan komentar ya. Dukungan kalian sangat berarti untukku. 😊

Terpopuler

Comments

Fathin Nayla Zahra

Fathin Nayla Zahra

tilusanya banyak yg salah thor

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kita Putus
2 Masa Depan Kita
3 Dasar Menyebalkan
4 Pergi Ke Pulau
5 Ini Sebuah Pengkhianatan
6 Berada Di Dekatmu
7 Mengatasi Masalah Ini
8 Tergoda
9 Aku Harus Menemukannya
10 Mengikuti Ucapanku
11 Nafsu Sesaat
12 Terjadi Pada Diriku
13 Kotak Hitam Itu
14 Penjelajahan Yang Panjang
15 Terima Kasih Atas Kebaikanmu
16 Dia Sebagai Suamiku
17 Coba Kamu Pikirkan Sendiri
18 Karena Sebuah Pengkhianatan
19 Akhirnya Kita Menang
20 Kami Sepasang Kekasih
21 Menikah
22 Kita Sudah Menikah
23 Akhirnya Bisa Belah Duren
24 Mau Lagi
25 Jangan Sampai Ketahuan
26 Belah Duren Melulu
27 Menjalankan Hidup Ini
28 Membalas Dendam
29 Pria Bajingan Itu
30 Aku Harus Kabur Dari Sini
31 Semoga Usahamu Berhasil
32 Menemani Dirimu
33 Amnesia
34 Agni Syok
35 Jatuh Cinta
36 Aku Sudah Yakin
37 Di Kantor Polisi
38 Pasti Ada Hikmahnya
39 Untuk Selamanya
40 Pernikahan Kami
41 Diriku Yang Seutuhnya
42 Cintamu Untuk Diriku Lagi
43 Sempurna Bagiku
44 Mas Edward
45 Masa Iddah
46 Sudah Cukup
47 Masa Depan Kalian
48 Afternoon Tea Di London
49 Tak Akan Aku lepaskan
50 Rasa Cintaku Ini
51 Hubungan Ini
52 Mengenai Ini
53 Menikah Denganku
54 Cari Cara Lagi
55 Mall Ini
56 Sayang
57 Di Sini
58 Pulang Ke Indonesia
59 Dia Masih Hidup
60 Bantuanmu
61 Edward Masih Hidup
62 Mas Hardi
63 Jangan Ganggu Pernikahan Kami!
64 Cemburu
65 Ke Apartemenku
66 Di Sini
67 Aku merasa
68 Tentang Diriku
69 Mbah Meninggal Dunia
70 Setelah Aku Menjelaskannya
71 Jangan Bikin Aku Tambah Marah!!
72 Berantem Lagi
73 Kami Akan Bercerai
74 Yang Selalu Ada Untukmu
75 Masih Suami Kamu
76 Aku Janji Akan Melindungi Agni
77 Secepatnya Bercerai Dengan Mas Hardi
78 Kamu Adalah Jodohku
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kita Putus
2
Masa Depan Kita
3
Dasar Menyebalkan
4
Pergi Ke Pulau
5
Ini Sebuah Pengkhianatan
6
Berada Di Dekatmu
7
Mengatasi Masalah Ini
8
Tergoda
9
Aku Harus Menemukannya
10
Mengikuti Ucapanku
11
Nafsu Sesaat
12
Terjadi Pada Diriku
13
Kotak Hitam Itu
14
Penjelajahan Yang Panjang
15
Terima Kasih Atas Kebaikanmu
16
Dia Sebagai Suamiku
17
Coba Kamu Pikirkan Sendiri
18
Karena Sebuah Pengkhianatan
19
Akhirnya Kita Menang
20
Kami Sepasang Kekasih
21
Menikah
22
Kita Sudah Menikah
23
Akhirnya Bisa Belah Duren
24
Mau Lagi
25
Jangan Sampai Ketahuan
26
Belah Duren Melulu
27
Menjalankan Hidup Ini
28
Membalas Dendam
29
Pria Bajingan Itu
30
Aku Harus Kabur Dari Sini
31
Semoga Usahamu Berhasil
32
Menemani Dirimu
33
Amnesia
34
Agni Syok
35
Jatuh Cinta
36
Aku Sudah Yakin
37
Di Kantor Polisi
38
Pasti Ada Hikmahnya
39
Untuk Selamanya
40
Pernikahan Kami
41
Diriku Yang Seutuhnya
42
Cintamu Untuk Diriku Lagi
43
Sempurna Bagiku
44
Mas Edward
45
Masa Iddah
46
Sudah Cukup
47
Masa Depan Kalian
48
Afternoon Tea Di London
49
Tak Akan Aku lepaskan
50
Rasa Cintaku Ini
51
Hubungan Ini
52
Mengenai Ini
53
Menikah Denganku
54
Cari Cara Lagi
55
Mall Ini
56
Sayang
57
Di Sini
58
Pulang Ke Indonesia
59
Dia Masih Hidup
60
Bantuanmu
61
Edward Masih Hidup
62
Mas Hardi
63
Jangan Ganggu Pernikahan Kami!
64
Cemburu
65
Ke Apartemenku
66
Di Sini
67
Aku merasa
68
Tentang Diriku
69
Mbah Meninggal Dunia
70
Setelah Aku Menjelaskannya
71
Jangan Bikin Aku Tambah Marah!!
72
Berantem Lagi
73
Kami Akan Bercerai
74
Yang Selalu Ada Untukmu
75
Masih Suami Kamu
76
Aku Janji Akan Melindungi Agni
77
Secepatnya Bercerai Dengan Mas Hardi
78
Kamu Adalah Jodohku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!