Tolong divote, kasih hadiah dan kasih komentar ya 😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan mengklik like di bawah cerita setiap babnya 😊.
Kasih bintang lima ya 😊.
Happy reading 🤗.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Agni melepaskan kedua tangannya dari wajahnya. Hardi mencoba memeluk Agni, namun Agni menolaknya. Agni meronta sambil menatap Hardi dengan tatapan yang penuh luka. Agni memutarkan badannya membelakangi Hardi. Seketika Hardi memeluk pinggangnya dari belakang. Sarah merasakan hembusan nafas Hardi yang sedang memburu.
"Tolong dengarkan aku dulu, aku ingin jelasin semuanya," ucap Hardi lembut.
Sentuhan dan suara yang sudah dia benci. Hatinya Agni sangat terluka melihat langsung perselingkuhan Hardi dengan seorang wanita lain. Agni memejamkan kedua matanya. Menarik nafas dalam - dalam, lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan. Membuka kedua matanya setelah dirinya sedikit tenang.
"Aku mohon lepaskan pelukanmu Mas. Kamu tak perlu ngejelasin karena yang tadi kulihat sudah sangat jelas," ucap Agni sendu sambil melepaskan kedua lengan Hardi dari pinggangnya.
Tak lama kemudian Agni berjalan cepat menuju pintu utama penthouse itu sambil menangis terisak. Menghentikan langkahnya di depan layar pemindai. Menyentuh beberapa ikon untuk membuka kunci pintu itu. Menekan gagang pintu itu ke bawah, lalu menariknya hingga pintu terbuka. Melangkahkan kakinya keluar dari dalam penthousenya Hardi. Menutup pintu itu setelah keluar dari dalam penthousenya Hardi.
Derap langkah kakinya Agni terdengar jelas di atas lantai koridor menuju lift. Dari tiap langkah kakinya, Agni tampak kesal dan sedih. Berjalan sambil memegang tali tas selempangnya dan menangis terisak - isak. Baru kali ini Agni merasakan patah hati oleh seorang pria lain selain ayah dan kakaknya yang dia cintai karena Hardi merupakan pacar pertamanya. Agni berjalan terburu - buru untuk segera meninggalkan gedung apartemen itu karena dia tidak ingin berada dekat dengan Hardi.
"Sialan! Selama ini aku dibohongi sama pecundang itu!! Damn it!!" umpat Agni kesal sambil meremas keras ujung dressnya meluapkan amarah angkara yang menguasai jiwanya.
Kau adalah darah ku
Kau adalah jantung ku
Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku
Oh sayangku kau begitu
Sempurna, sempurna
Bunyi nada dering dari smartphone milik Agni. Agni membuka reselting tas selempangnya. Mengambil smartphone miliknya. Melihat nama Jennifer di layar smartphonenya. Menggeser ikon warna hijau untuk menjawab panggilan telepon itu. Mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kirinya.
"Hallo, ada apa Jen?" ucap Agni sendu.
"Kamu lagi kenapa sich?" celetuk Jennifer.
"Lagi marah sama Mas Hardi."
"Memangnya kenapa Mas Hardi?"
"Ternyata dia selingkuh Jen, hati aku sakit banget."
"Dasar buaya buntung!!" umpat Jennifer kesal. "Ya udah, sekarang kamu ke sini aja, kita rayain kelulusan kita di club. Di sini udah ada aku, Dimas, Rini, Lily, Sandra, Dominic, Reza, Pras, dan yayangku. Kamu ke sini sekalian lepasin rasa kecewamu dan cari cowok untuk gantiin posisi si brengsek. Tapi cowok cantik jiplakan kamu udah pulang dari Magelang belum?"
"Adi belum pulang, ya udah aku akan ke sana sekarang, sekali - sekali nggak apa - apalah pergi ke club, lagi pula umur aku udah tujuh belas tahun. Kamu jemput aku ya say. Aku masih takut pergi sendirian ke tempat begituan."
"Sekarang kamu lagi di mana?"
"Di lobby gedung A apartemen The Sky Metropolitan."
"Ya udah kamu tunggu aja di situ, aku akan ke sana sekarang."
"Ya udah cepatan ke sininya."
"Ok, bye my best friend."
"By my bestie."
Sedetik kemudian Agni menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Menggeser ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu. Menaruh smartphone miliknya di dalam tas selempangnya. Menutup reselting tas selempangnya. Menghentikan langkahnya langkah kakinya di depan pintu lift. Memencet tombol panah ke bawah di dinding samping kiri pintu lift.
Ting
Pintu lift terbuka lebar. Agni masuk ke dalam lift. Memencet tombol tanda panah yang saling berhadapan dan tombol lantai dasar di dinding lift. Sedetik kemudian pintu lift ketutup. Agni memejamkan kedua matanya. Menarik nafas dalam - dalam, lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan supaya bisa menenangkan dirinya. Menyeka air matanya. Lambat laun air matanya berhenti keluar dari kedua matanya Agni.
Ting
Agni membukakan kedua matanya. Keluar dari dalam lift. Berjalan lesu menyusuri lantai lobby gedung apartemen itu. Tak terduga Agni melihat Hendra Kurniawan, suaminya Sri bersama seorang wanita muda. Agni langsung mengumpat di balik salah satu pilar besar di lobby itu. Agni melihat jelas Hendra sedang bergandengan mesra dengan wanita muda itu. Dia melihat Hendra dan wanita itu keluar dari gedung apartemen itu.
"Pasti Om Hendra selingkuh, kasihan sekali Tante Sriku," ucap Agni bermonolog.
Kau adalah darah ku
Kau adalah jantung ku
Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku
Oh sayangku kau begitu
Sempurna, sempurna
Tiba - tiba terdengar suara ring tone dari smartphone milik Agni yang mengalihkan perhatian Agni. Dengan gerakan cepat, Agni membuka reselting tas selempangnya. Lalu mengambil smartphone miliknya. Melihat tulisan eyang di layar smartphonenya membuat Agni kebingungan. Tanpa sadar Agni menggeser ikon hijau di layar smartphonenya.
Aku harus ngomong apa ya?
Batin Agni.
"Assalamu'alaikum cucuku," salam Brijaya lembut.
"Wa'alaikumussalam Eyang Kung."
"Bagaimana kejutannya? Berhasil?"
"Ehm ... Nggak Yang," ucap Agni kembali sedih.
"Memangnya kenapa sayang?"
"Mas Hardi selingkuh Yang, aku lihat langsung dia sedang bersetubuh dengan seorang wanita. Aku langsung putusin aja hubungan kami."
"Astaghfirullah aladzim, kurang ajar sekali si Hardi. Ya udah kamu jangan sedih lagi ya. Ya udah sebaiknya sekarang kamu pulang ya sayang, di sini udah ada saudara - saudara kamu, lagi pula sekarang sudah jam sembilan malam."
"Iya Yang," ucap Agni berbohong.
"Ya udah, Eyang tunggu ya, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Tak lama kemudian Brijaya menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Memencet tombol ikon merah di keyboard blackberrynya. Brijaya memencet beberapa tombol untuk menghubungi Batara, kakeknya Hardi. Mendekatkan lagi benda pipih itu ke telinga kirinya. Mendengar nada sambung dari panggilan telepon itu.
"Hallo, assalamu'alaikum Bri," salam Batara.
"Wa'alaikumussalam. Batara pertunangan cucu kita dibatalkan," ucap Brijaya tegas.
"Memangnya kenapa?" ucap Batara bingung.
"Cucumu telah selingkuh dan lebih parahnya tadi Agni melihat Hardi telah melakukan free *** sama wanita lain. Maaf Batara, aku membatalkan perjodohan itu," ucap Brijaya serius.
"Mohon maaf ya Bri atas perilaku Hardi yang tidak bermoral, aku jadi malu sama kamu atas kelakuan cucuku," ucap Batara merasa bersalah.
"Kamu tak perlu minta maaf, yang seharusnya minta maaf adalah Hardi. Oh ya, lusa kan cucu kita nggak jadi tunangan, bagaimana kalau kita main golf di tempat biasa?"
"Boleh juga. Bagaimana kalau jam sembilan pagi?"
"Ok, jam sembilan pagi aku tunggu di tempat biasa."
"Ok."
"Udah dulu ya Batara, aku mau main sama cucu - cucuku."
"Siap Dan," ucap Batara dengan lantang.
"Hahaha kamu bisa aja ledekin aku. Aku ini udah pensiun jadi Jendral, nggak usah seperti itu," ucap Brijaya santai.
"Walaupun udah pensiun, tapi masih ada aura jiwa kepimpinan."
"Berlama - lama ngobrol sama kamu, aku bisa jumawa. Udah dulu ah, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Tak berselang lama sambungan telepon itu terputus. Batara menjauhkan smartphone benda persegi panjang itu dari telinga kirinya. Batara menyentuh beberapa ikon untuk menghubungi Hardi. Mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya lagi. Nada sambung terdengar jelas.
"Hallo assalamu'alaikum Mbah, ada apa ya?" ucap Hardi sedikit tegang.
"Dasar cucu LAKNAT!!! Pulang ke rumah Mbah sekarang juga!!" ucap Batara marah.
"Baik Mbah," ucap Hardi sopan.
Sambungan telepon itu terputus. Hardi menjauhkan benda pipih itu dari telinga kanannya. Menaruh smartphone miliknya di atas nakas sebelah kanan sofa panjang. Hardi menoleh ke pintu kamar mandi yang sedang terbuka. Dia melihat sosok wanita muda yang cantik sambil tersenyum manis. Wanita muda itu bernama Valerie Dominguez Taylor. Valerie adalah salah satu pujaan hatinya Hardi, selain Agni. Valerie adalah kekasihnya Hardi sejak Hardi kuliah S1 di Stanford sehingga Valerie lancar menggunakan bahasa Indonesia.
Tapi hubungan mereka tidak direstui oleh Batara. Hubungan mereka sempat putus karena Hardi tidak merasa nyaman melakukan hubungan asmara jarak jauh. Mereka putus ketika Hardi sudah bekerja di perusahaan induk milik Batara. Setelah setahun lebih lost contact, mereka bertemu lagi di Facebook dan akhirnya Valerie menyusul Hardi ke Indonesia. Saat itu Hardi sudah menjadi kekasihnya Agni. Dengan bujuk rayuan Valerie ke Hardi, dia berhasil menjadi kekasih gelapnya Hardi. Namun hubungan mereka dibumbui dengan kebohongan.
Menatap lapar ke tubuh biola milik Valerie yang hanya ditutupi dengan handuk. Valerie sangat tahu arti dari tatapan kedua matanya Hardi. Dia ingin memanjakan sang tambang emas miliknya. Valerie sengaja melenggang lenggokkan kakinya menghampiri Hardi yang sedang duduk di sofa panjang dengan gesture yang sensual. Menduduki tubuhnya di atas pangkuan Hardi dengan posisi saling berhadapan. Mengalungkan kedua tangannya di leher kokohnya Hardi
"Kamu lama sekali berada di dalam kamar mandi sayang?" ucap Hardi lembut.
"Aku kira tadi kalian mau ngobrol dengan waktu yang lama," ucap Valerie manja
"Kami hanya ngobrol sebentar sayang."
"Terus gimana hubungan kalian selanjutnya?"
"Kamu putus, aku sangat bahagia karena hubungan kami putus. Kamu kan tahu sendiri aku tidak bisa menolak perjodohan itu. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan atas kejadian ini walaupun itu sangat menyakitkan bagi dirinya. Lagi pula aku juga udah nggak bisa berbohong lagi," ucap Hardi yang sebagian besar berbohong, sebenarnya dia kecewa harus putus hubungan asmara dengan Agni.
"Apakah Mbah kamu tahu hal itu?"
"Tahu. Apakah kamu masih mau menjadi kekasihku jika aku dikeluarkan dari keluargaku dan aku tidak mendapatkan hak waris? Aku akan mencari uang sebanyak mungkin untuk menghidupi kita berdua dan juga anak - anak kita."
What the ****!?
Batin Valerie.
"Sayang, maaf, bukannya aku tidak mau, tapi semua kebutuhan hidup kita menggunakan uang. Biaya kebutuhan hidup kita pasti sangat besar, uang gaji kamu sebagai karyawan tidak akan cukup. Sebaiknya kamu pura - pura minta maaf kepada Mbahmu dan pura - pura ingin kembali lagi sama Agni. Yakinkan Mbahmu supaya dia bisa menjodohkan kamu lagi dengan Agni dan kamu bisa menikah sama Agni. Untuk hubungan kita, aku masih setia untuk menunggu."
Ide yang brilian. Sungguh indahnya memiliki hubungan asmara dengan dua wanita yang cantik dan juga dua wanita yang aku cintai.
Batin Hardi
"Sampai kapan kamu mau menunggu?"
"Sampai Mbahmu meninggal dunia. Setelah Mbahmu meninggal, kamu tinggal menceraikan Agni."
"Berarti kamu melakukan itu karena uang?"
"Nggak juga sich, tapi kulakukan itu untuk masa depan kita yang sangat cerah."
"Baiklah aku akan melakukan itu masa depan kita."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Mugiya is back
mampir
2023-01-02
1