Demi mendapatkan cinta Arby aku rela menikahi adiknya
Moza tampak tertidur disebelah pria yang ia cintai, dengan tanpa busana dan tak lupa sebuah noda merah terbentuk di atas kasur yang mereka tempati.
Betapa kagetnya Arby saat ia terjaga dan melihat dirinya dan Moza berada di atas kasur tanpa busana.
"Moza, apa yang telah kau lakukan!! kenapa kita bisa seperti ini" ucap Arby, ia teringat kembali bagaimana Moza memberikan sebuah minuman sebelum hal ini terjadi.
Moza yang melihat amarah Arby hanya dapat menangis, dan merasa tersakiti,
"Nikahi aku kak" jawab Moza dengan berurai air mata,
Namun Arby yang tak memiliki cinta untuk Moza sama sekali enggan untuk bertanggung jawab, karena selama ini ia hanya menganggap Moza sebagai adiknya.
"Kak, please nikahi aku"
"Maaf aku tidak bisa menikahi kamu Moza, karena ini semua trik busuk yang kau buat sendiri"Arby beranjak dari kasur dan memakai kembali pekaiannya.
"Ta--pi bukankah ini artinya kau telah men--jadi milik ku kak"
"--Maaf Moza -- tapi aku hanya mencintai kekasih ku, aku tidak menyukai kamu" ucap Arby sambil memakai bajunya
Moza kembali menelan Saliva nya sembari menahan rasa sakit hatinya terhadap Arby, anak tetangganya yang ia kagumi sedari kecil.
Arby yang merasa telah di jebak oleh Moza lebih memilih untuk secepatnya keluar dari dalam kamar hotel yang telah disiapkan Moza sebelumnya.
Moza yang masih berada di dalam selimut hanya dapat termangu dan menumpahkan air matanya saat melihat kepergian Arby begitu saja.
"Aku tidak akan menyerah kak, sejak dulu hingga hari ini tak pernah sedikit pun hilang rasa cinta ku untuk kamu kak"
"Hiks---" Tangis gadis cantik itu terdengar lebih sendu dan sangat menyedihkan.
Moza Aurelia 18 tahun seorang gadis cantik yang memiliki kulit kuning Langsat dengan hidung mancung yang mungil serta bentuk bibir yang kecil namun tidak tipis, dengan tinggi 165 dengan bagian tubuh yang ideal membuat banyak pria yang mudah jatuh cinta kepada nya saat pandangan pertama.
Rambut nan panjang hitam dan lebat milik Moza seakan selalu menyihir para pria yang melihatnya, namun hal ini tidak berlaku untuk seorang Arbyan Pratama, seorang pemuda yang berumur lumayan jauh di atas nya.
Moza yang bertetangga dengan keluarga Arby sudah sedari kecil mengenal sosok Arby, bahkan Moza kecil dulunya selalu mendapatkan perhatian dari Arby yang sudah bersekolah.
Karena ia hanya memiliki seorang adik laki-laki yang seumuran dengan Moza, membuat Arby yang menginginkan seorang adik perempuan mencurahkan kasih sayang nya untuk Moza.
Namun seiring semakin bertambahnya usia Moza membuat Moza salah mengartikan perasaan tetangga nya itu terhadap diri nya, sehingga membuat gadis itu merasakan cinta yang begitu besar untuk Arby sejak kelas 6 SD, dan hingga saat ini hanya Arby lah yang menjadi cinta pertamanya.
Setelah memakai pakaiannya kembali, Moza pun memilih untuk segera meninggalkan kamar hotel.
Sambil menahan sakit hatinya dengan perlahan Moza melangkahkan kakinya menuju sebuah mobil sedan berwarna putih.
"Huft-- akhirnya aku sampai di dalam mobil!"
Sebelum menyalakan kendaraanya Moza kembali menatap ke arah depan, ia kembali mengingat kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dan Arby sang pujaan hati.
"Aku tahu kak kalau kau belum bisa menerima aku di hati mu, tapi aku yakin dari hari ini perasaan mu ke pada ku akan berubah"
Gadis yang masih baru masuk kuliah itu kembali menyunggingkan sebuah senyuman licik.
Sejak di bangku kelas 2 SMP Moza telah mengutarakan isi hatinya kepada Arby bahkan gadis itu langsung merubah tampilannya seperti gadis seusia Arby masa itu.
Namun Arby yang sama sekali hanya menganggap Moza seperti adiknya memilih untuk tidak membalas perasaan Moza bahkan ia hanya menganggap hal itu hanya kekonyolan belaka, dan sebuah lelucon untuk dirinya.
Ada banyak hal yang Moza rela lakukan untuk mendapatkan perhatian dari seorang Arby namun semua nya tak pernah di anggap ada oleh seorang Arby hingga ia pun akhirnya mendapatkan sebuah ide yang paling konyol di dalam hidupnya yaitu dengan pura-pura memberikan kehormatannya untuk sang pujaan hati.
Mobil Moza pun akhirnya mulai terparkir tepat di halamannya rumah nya yang berhadapan langsung dengan rumah milik keluarga Arby.
Perumahan cluster tempat keluarganya tinggal merupakan kawasan para pegawai sebuah tambang minyak yang cukup besar di kotanya.
Sang ayah yang bergelar dokter adalah seorang dokter khusus yang di pekerjakan di perusahaan itu, sejak sebelum kelahiran Moza sehingga sejak kecil Moza dan seorang adik perempuannya tumbuh besar di kawasan perumahan dinas tersebut.
Sedangkan Ayah Arby dan Shane sang adik merupakan seorang direktur pelaksana di pertambangan minyak tersebut.
Kedua orang tua mereka sudah berteman lama sedari dulu sehingga terkadang menganggap semua anak adalah anak bersama.
***
Malam ini Moza masih sibuk mengotak ngatik Instagram miliknya, gadis cantik itu tengah membingkai foto yang baru saja ia dapatkan dari galeri hp nya saat tadi pagi bertemu Arby.
Dengan telaten Moza memberikan motion love yang banyak pada foto Arby tak lupa ia pun langsung mengunggahnya di media
sosial.
Dan tak lama ia langsung mendapatkan beberapa like dari beberapa orang sahabatnya dan beberapa orang follower yang tengah online saat itu.
Dan seketika sebuah senyuman muncul di bibir merahnya, ia pun kembali menskrol semua foto-foto yang ada di dalam galerinya tersebut, dan hampir semua isinya hanya foto-foto Arby, sedari Arby masih duduk di bangku SMA hingga foto Arby saat ini yang sudah bekerja.
"Kamu memang selalu ganteng kak"
Moza kembali melihat pesan yang sudah dari sore ia kirimkan kepada Arby, namun pesan yang sudah diread itu masih juga tidak mendapatkan balasan.
Namun gadis itu masih tetap tersenyum, dan tak tampak raut kekecewaan di wajahnya, bahkan ia yang sudah terbiasa di cuek ki memilih untuk lebih bekerja keras untuk mendapatkan hati si tuan besok kesayangan.
Bersambung...🧐🧐🤓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments