Reinkarnasi Menjadi Antagonis Di Novel
Hari pertama sekolah
Setelah menunggu lama akhirnya hari ini datang juga.
Hari pertama masuknya siswa baru, juga pertemuan antara Theo dan Alian di sekolah.
Dia tidak sabar melihat adegan itu dengan matanya sendiri. Dia harus datang lebih awal dari para kakak itu.
Menuruni tangga menuju ruang makan, Nazeera telah melihat ayahnya yang sudah duduk untuk menunggu mereka.
Dengan cepat Nazeera duduk di samping ayahnya.
Nazeera Kalya Arkan
Pagi pa.
Garvi (Ayah Nazeera)
Pagi juga sayang.
Nazeera Kalya Arkan
Nanti Papa yang mengantar Nazeera kan?
Nazeera Kalya Arkan
Nazeera ingin berangkat bersama papa.
Karena ayahnya selalu datang ke kantor pagi, dia akan berangkat lebih awal dari kakaknya.
Bukankah itu sempurna, dia bisa berangkat bersama Ayahnya dan datang lebih awal juga, itu sama seperti membunuh dua burung dengan satu batu.
Garvi (Ayah Nazeera)
Karena itu permintaan Nazeera bagaimana papa menolak?
Garvi (Ayah Nazeera)
(Tersenyum)
Nazeera Kalya Arkan
Makasih papa.
Mikailla yang telah selesai memasak segera menyajikan makanan dimeja.
Nara berdiri dan membantu ibunya untuk membawa lauk ke meja makan.
Mikailla (Ibu Nazeera)
Apa Rivan belum turun?
Nazeera Kalya Arkan
Belum, kakak kan selalu datang lebih siang.
Mikailla (Ibu Nazeera)
Bukankah Nara biasanya seperti itu?
Nazeera Kalya Arkan
Hari ini berbeda, aku akan datang lebih awal karena ini hari pertama sekolah.
Mikailla (Ibu Nazeera)
Bukankah Nara biasanya tidak peduli?
Nazeera Kalya Arkan
Tidak-tidak, Hari ini berbeda.
Mikailla (Ibu Nazeera)
Baiklah, aku akan membangunkan kakakmu untuk sarapan dulu.
Nazeera melihat ibunya yang pergi ke atas untuk membangunkan kakaknya.
Kakaknya memang selalu makan sebelum mandi, karena memang ayah akan berangkat pagi setiap hari.
Untuk makan bersama dan tidak membiarkan ayahnya menunggu lama, Nazeera juga seperti itu biasanya.
Garvi (Ayah Nazeera)
Iya, pagi juga.
Garvi (Ayah Nazeera)
Kamu segera duduklah.
Rivandra yang baru bangun tidur turun bersama dengan ibu di belakangnya.
Dari wajahnya, terlihat tetesan air yang menandakan dia telah mencuci mukanya sebelum kesini.
Mereka makan dengan tenang.---
Setelah selesai, Ayah menunggu sambil meminum tehnya.
Ibu kini tengah merapikan piring dibantu oleh Nazeera.
Rivandra yang bingung untuk melakukan apapun hanya duduk. Rivan sendiri tidak mungkin meninggalkan meja sebelum ayahnya.
Garvi (Ayah Nazeera)
Baiklah Nara, berikan itu pada kakak kamu.
Garvi (Ayah Nazeera)
(Melirik putranya yang linglung)
Garvi (Ayah Nazeera)
Kita harus segera berangkat.
Nazeera Kalya Arkan
Baik, Nara berangkat bunda.
Nazeera Kalya Arkan
(Meletakkan piring dan mencium pipi ibunya)
Garvi (Ayah Nazeera)
Aku berangkat dulu.
Garvi (Ayah Nazeera)
(Pergi ke mikailla dan mencium keningnya)
Mikailla (Ibu Nazeera)
Iya, hati-hati di jalan.
Saat ayahnya dan Nazeera telah jauh, barulah Rivandra yang cemberut berani berbicara.
Rivandra
Mengapa aku merasa bahwa aku adalah kecelakaan.
Mikailla (Ibu Nazeera)
Apa yang kamu bicarakan?
Rivandra
(Berdiri dan membantu ibunya)
Rivandra
Jika bunda dan papa bersama, aku merasa telah menjadi hiasan.
Mikailla (Ibu Nazeera)
Anak bodoh.
Mikailla (Ibu Nazeera)
(memukul ringan kepala Rivan)
Mikailla (Ibu Nazeera)
Cepat, pergi keatas untuk mandi. Jangan terlambat.
Mikailla (Ibu Nazeera)
Ini hanya sedikit, lagipula ada mesin pencuci piring.
Rivandra
Baiklah, saya akan mandi dulu.
Disisi lain Nazeera telah sampai di sekolah dengan aman.
Perjalanan itu lumayan jauh, untung saja itu benar-benar searah dengan perusahaan papanya.
Jika tidak, ayahnya yang selalu mementingkan waktu itu akan sedikit kesal karena telat.
Tentu saja seperti yang pernah kak Rivan katakan Itu seperti mereka berdua adalah kecelakaan.
Garvi (Ayah Nazeera)
Baiklah, itu telah sampai.
Garvi (Ayah Nazeera)
Belajar yang baik.
Garvi (Ayah Nazeera)
Jangan sampai merepotkan ibumu untuk datang ke sekolah, karena kamu membuat keributan.
Nazeera Kalya Arkan
Baik pa.
Nazeera Kalya Arkan
Papa hati-hati.
Nazeera Kalya Arkan
(Melambai pada papanya yang ada didalam mobil.)
Dengan itu mobil segera melaju meninggalkan Nazeera.
Setelah mobil benar-benar melaju pergi, Nazeera segera melihat gerbang sekolahnya.
Gerbang itu sangat indah. Itu sangat sesuai dengan namanya, yang merupakan sekolah untuk orang kaya dan siswa berprestasi.
Dengan senang, Nara segera masuk dan akan mencari tempat yang bagus untuk bersembunyi dan melihat adegan pertemuan mereka disekolah.
Ini juga akan menjadi hari pertamanya melihat Theo secara langsung.
Comments