Reinkarnasi Menjadi Antagonis Di Novel
Bersama Asraf
Setelah mengusir mereka dari kamar, Nara segera mengingat tentang temannya.
Dia telah membuat janji untuk pergi ke toko buku bersama Irene.
Dia pingsan dan tidak jadi ke toko buku, bukankah sahabatnya akan marah.
Jadi Nazeera segera menelepon Irene.
Nazeera Kalya Arkan
Irene sayang, bagaimana dengan bukunya?
Irene Earlyta
kenapa kamu tidak datang-datang.
Irene Earlyta
Aku telah lama menunggumu tahu.
Nazeera Kalya Arkan
Maafkan aku.
Nazeera Kalya Arkan
(Merasa bersalah)
Irene Earlyta
Tidak apa-apa.
Irene Earlyta
Tadi aku menelepon kamu karena kamu lama.
Irene Earlyta
Kak Rivan yang menjawab dan memberitahu bahwa kamu pingsan.
Nazeera Kalya Arkan
Ahhh...
Nazeera Kalya Arkan
Kamu tidak berkata tentang bukunya kan?
Irene Earlyta
Tenang saja, aku tidak memberitahu orang lain tentang buku itu.
Irene Earlyta
Oh. aku juga telah membelikan kamu satu.
Nazeera Kalya Arkan
Benarkah.
Irene Earlyta
Iya, aku akan mengantarnya di depan kompleks perumahan kamu besok.
Nazeera Kalya Arkan
Terimakasih, Irene memang yang paling baik.
Irene Earlyta
Aku selalu baik tahu?
Nazeera Kalya Arkan
Iya-iya kamu memang selalu baik.
Irene Earlyta
Baiklah kalau begitu aku sibuk.
Dengan itu Nazeera senang karena dia tetap bisa membeli buku.
Dengan senang dia berguling-guling di kasurnya dan tidak sabar menunggu besok untuk mengambil buku itu.
Esoknya dengan alasan lari pagi Nazeera segera pergi ke depan kompleks perumahan menunggu Irene.
Melihat Irene yang datang dia senang.
Irene Earlyta
Ini bukunya.
Nazeera Kalya Arkan
Wow, makasih sayang.
Irene Earlyta
Aku akan segera pergi kalau begitu.
Nazeera Kalya Arkan
Mengapa? tidak main saja ke rumah?
Irene Earlyta
Tidak mau. Aku ingin pergi bersama ibu untuk ke spa hari ini.
Irene Earlyta
Itu ibu sedang menunggu di mobil.
Nazeera Kalya Arkan
(Melihat ibu Irene dan melambai.)
Irene Earlyta
Aku pergi dulu.
Irene Earlyta
(mengibaskan rambutnya)
Nazeera Kalya Arkan
Hahaha...
Nazeera tertawa karena keimutan temannya ini.
Setelah melihat mobil sahabatnya yang menjauh, dia segera pulang ke rumah juga.
Di tengah jalan sebuah klakson motor mengagetkannya.
Dengan marah Nazeera menoleh pada orang yang mengagetkannya.
Nazeera Kalya Arkan
(Marah)
Asraf Qiyas Lazuardi
Hahaha...
Asraf Qiyas Lazuardi
Ayo bareng aku aja.
Asraf Qiyas Lazuardi
Aku juga akan kerumahmu.
Nazeera Kalya Arkan
Kenapa ke rumahku, ini kan masih pagi?
Nazeera Kalya Arkan
Kakak tidak punya rumah memangnya?
Asraf Qiyas Lazuardi
Alian juga ada disana. Bahkan lebih awal dariku.
Asraf Qiyas Lazuardi
Mengapa kamu hanya marah padaku.
Nazeera Kalya Arkan
Cih...
Nazeera Kalya Arkan
Kan aku taunya cuma kakak yang ke sana.
Nazeera Kalya Arkan
Jadi salahkan karena aku melihat kakak.
Asraf Qiyas Lazuardi
Oke-oke
Asraf Qiyas Lazuardi
Jadi, apa mau barengan aja ke sananya.
Asraf Qiyas Lazuardi
Atau masih mau jalan kaki?
Nazeera Kalya Arkan
Tentu saja sama kak Asraf.
Nazeera Kalya Arkan
Masa gratis ditolak.
Asraf Qiyas Lazuardi
Kalau begitu cepat naik!
Nazeera Kalya Arkan
hmph... iya.
Dengan kesal Nazeera naik ke motor Asraf.
Asraf melihat dari spion bahwa gadis dibelakangnya mengenakan helm dengan kesal tersenyum.
Asraf Qiyas Lazuardi
Apa kamu baru saja bertemu temanmu?
Asraf Qiyas Lazuardi
(menjalankan motor pelan)
Nazeera Kalya Arkan
Iya, baru saja.
Asraf Qiyas Lazuardi
Apa itu buku kesukaan kamu lainnya?
Asraf Qiyas Lazuardi
Apa namanya???
Asraf Qiyas Lazuardi
(mengingat dengan keras)
Asraf Qiyas Lazuardi
Benar, BXB itu.
Nazeera Kalya Arkan
Ih kakak jangan bicara keras-keras.
Nazeera Kalya Arkan
(memukul pundak Asraf)
Asraf Qiyas Lazuardi
kan agar kamu masih bisa mendengarnya walau menggunakan helm.
Nazeera Kalya Arkan
Kakak bodoh ya.
Nazeera hanya bisa marah saat ini.
Kak Asraf lah yang tau bahwa dia fujoshi.
Dia hanya berharap bisa mengulang waktu saat dia secara tidak sengaja membaca novel dan diketahui kak Asraf.
Seharusnya dia lebih hati-hati saat itu dan tidak akan diketahui oleh pria yang suka mengancam orang ini.
Asraf Qiyas Lazuardi
Baiklah, harusnya kamu memberiku sesuatu agar aku bisa menjaga rahasia kan?
Nazeera Kalya Arkan
Apa kalau begitu?
Asraf Qiyas Lazuardi
Hmm...
Asraf Qiyas Lazuardi
Bagaimana jika kamu memberikan bagian puding karamel mu padaku?
Nazeera Kalya Arkan
Bagaimana kamu tau ibu membuat puding karamel?
Asraf Qiyas Lazuardi
Kakakmu memberitahuku.
Nazeera Kalya Arkan
Ah... dasar.
Nazeera Kalya Arkan
Rivandra bodoh.
Asraf Qiyas Lazuardi
Bagaimana? puding karamel.
Nazeera Kalya Arkan
Tidak, aku akan memberimu seperempat saja.
Asraf Qiyas Lazuardi
Setengah?
Nazeera Kalya Arkan
Tidak mau.
Asraf Qiyas Lazuardi
Kalau begitu Aku Dua pertiga dan kamu satu pertiga.
Nazeera Kalya Arkan
Ahh...
Nazeera Kalya Arkan
Setengah-setengah
Asraf Qiyas Lazuardi
Bagaimana jika kamu seperempat.
Nazeera Kalya Arkan
Kamu dua pertiga dan aku satu pertiga.
Asraf Qiyas Lazuardi
Oke, sepakat.
Nazeera hanya bisa pasrah saat ini.
Mengapa orang ini juga suka puding karamel.
Dia harus membagi puding karamel kesukaannya karena itu.
Mengapa pula kakak bodohnya mengundang teman untuk makan puding karamel. bukankah enak dimakan sendiri.
Comments