Bab 5

Meyra memandang langit-langit Apartment dengan tatapan kosong. Pikirannya tiba tiba tak bisa berpikir positif, Seharusnya dia memikirkan konsekuensi dari apa yang dia lakukan . Tapi apalah daya, penyesalan memang datang terlambat.

Nafsu yang tak bisa Ia tahan, Ahhh selama ini Dia bisa bertahan, tapi pesona seorang kevin, Rupanya sedahsyat itu. pemuda yang usianya lebih muda itu. ternyata memikatnya hingga tak mampu menolak.

Meyra kemudian duduk, menatap sebuah Map yang membuatnya bimbang. Surat pengunduran dirinya, yang rencananya akan Ia ajukan Besok. sebenarnya bisa saja ia langsung membicarakan keinginannya kepada selin selaku anak dari pemilik Restoran. Tapi untuk bertatap muka dengan Selin, Meyra rasa bukan waktu yang tepat. Entahlah, Meyra bahkan berharap. Dia tak pernah berjumpa lagi dengan sosok Selin.

cklekk

Suara pintu dibuka, membuat Meyra sedikit tersentak dari lamunannya. Pasti itu Kevin, karena hanya pemuda itu yang memiliki kunci duplikat apartemennya sekarang.

pandangan keduanya bertemu, Tak ada satu katapun terucap dari bibir keduanya.

Meyra merasa Aneh dengan kekakuan Kevin, biasanya pemuda itu selalu datang tanpa suara dan memeluknya erat lalu mulailah pergumulan erotis di atas ranjang. Tapi ini ! Kevin malah intens menatapnya, dan bahkan masih berdiri kaku didepan pintu yang masih terbuka.

Kevin yang sadar dengan tatapan aneh Meyra, sedikit berdehem. menutup pintu tanpa menguncinya, kemudian duduk disofa mini yang kebetulan berhadapan dengan tempat duduk Meyra sekarang.

" Itu apa ? "

" Hah .. !" Meyra seakan takjub dengan suara yang dikeluarkan Kevin. jangan tanya bagaimana mereka berkomunikasi selama ini. Ya, selama ini mereka hanya bertukar pesan di WA. bertemu hanya untuk menuntaskan Hasrat tanpa obrolan, apalagi rayuan.

Kevin yang tak mendapat jawaban beranjak menghampiri Meyra meraih Map yang sedari tadi digenggam erat oleh wanita itu.

" Surat pengunduran diri ? " Kevin membacanya seraya menatap Meyra, berharap mendapat Jawaban " Lo mau berhenti kerja di restoran. Udah dapet kerjaan Baru. Atau Mau Pulang ke kampung ?"

kevin memelankan suaranya pada kalimat pertanyaan terakhir , dia berharap Meyra tidak melakukan opsi terakhir.

" Ya gue mau resign! belum dapet kerjaan baru sih. Tapi rencananya, gue mau buat semacam Toko Oleh-Oleh gitu. Guekan dari palembang. Jadi gue mau buka usaha Pempek. makanan khas palembang. !"

Mata Meyra tampak berbinar ketika mengutarakan keinginannya kepada Kevin. Sementara Kevin ikut bahagia melihat binar Penuh semangat yang telah Meyra sebarkan.

" Lo ada Modal ? "

Kevin bertanya ragu.

Meyra menatap Kevin dengan tatapan aneh. Kemudian Ia menunjukan bukti transfer dari Kevin.

" seratus lima puluh juta . !"

Senyum Meyra merekah " satu bulan Gue sama Lo dan ini hasilnya . " Ucap Meyra bangga.

Kekecewaan Dimata Kevin tak dapat Dia sembunyikan. Namun pernyataan Meyra membuat Kevin Yakin, jika Ia hanya sebatas Klien. dan Bukan hanya dia satu-satunya Pria yang mampu menikmati Meyra. Kenyataan ini memang menamparnya. Dia kecewa, Namun tidak tahu harus mengambil sikap seperti apa, untuk mewujudkan kekecewaannya itu.

Kevin sendiri masih meraba hatinya yang terdalam, dan sialnya sama sekali tak mampu meraih jawaban.

Sebaliknya Meyra, Wanita itu menikmati setiap inci pahatan wajah Kevin yang duduk didepannya, Berulang kali ia mencoba menyadarkan Dirinya. jika ia salah namun tetap saja, Perasaan cinta yang hadir dihatinya tak mampu ia kendalikan.

Meyra menggenggam Tangan Kevin mengecupnya lembut dan menatap Kevin dengan penuh Hasrat.

" i'm yours ...! " bisiknya lembut ditelinga kevin " Tenang , khusus malam ini. nggak perlu bayar "

Suara Meyra yang bersatu dengan hasratnya yang tak terbendung membuat jiwa kelelakian Kevin bergejolak. Biar saja Nanti akan seperti apa , yang penting sekarang dia butuh pelampiasan .....

*************

Meyra menggeliat, Cahaya matahari sudah memasuki kamarnya sedari tadi. Tapi Dia malah makin merapatkan selimut , enggan jika harus bangun, sedangkan seluruh tubuhnya terasa Remuk. Pergumulan semalam terasa berbeda bagi Meyra. Kevin sangat bisa membuatnya melayang, mengingat Itu Meyra tersenyum. setidaknya Pertemuan terakhir mereka semalam bisa menjadi kenangan terindah bagi Meyra.

Aroma wangi nasi goreng memenuhi kamarnya , Meyra langsung duduk dan mendapati Kevin berjalan kearahnya sembari membawa nampan berisi nasi goreng dan segelas air putih.

" Pagi putri tidur! "

wajah Meyra memanas , bagaimana bisa Kevin masih disini ? biasanya lelaki itu telah pergi tanpa Meyra sadari . Kalau dibuat sport jantung setiap hari karena keromantisan Kevin . Bagaimana bisa Meyra merealisasikan keinginannya untuk menjauhi Kevin, dan menyudahi hubungan absurt ini.

Apalagi kini, Dia bahkan belum mengunakan pakaiannya, dan hanya berbalut selimut.

" Kenapa masih disini ? "

Meyra mencoba mengalihkan pandangannya, yang sedari tadi terfokus pada bibir seksi Kevin. sialan . Runtuknya tak sadar.

" Kamu kenapa ?"

lagi-lagi Meyra salah tingkah dengan ucapan Kevin . kenapa jadi aku kamu ? absurt hhhh

Meyra mengindahkan pertanyaan Kevin. segera ia beranjak ke kamar mandi dengan selimut yang masih membelit tubuhnya.

Kevin terkekeh melihat kelakuan Meyra, yang sangat lucu menurutnya.

Meyra kini telah rapi dengan jeans dan kaos santai yang memang biasa ia gunakan. dilihatnya kevin sibuk mengotak Atik handphone sedari tadi.

" lagi chatan sama Selin "

Meyra tanpa canggung duduk didekat Kevin, karena memang sofa di sini cuma ada satu.

Kevin mengubah posisinya menjadi menghadap ke Meyra.

" Kamu lebih cantik saat natural begini "

Meyra meraba wajahnya, Dia bahkan lupa kalau dia tidak memakai bedak, dan langsung menemui Kevin .

" Gue bakalan bayar apartment ini ke Elo setiap bulan. karena kios yang mau gue sewa kebetulan Deket daerah sini. siang nanti gue bakalan survey kesana sama Yuli. DOain cocok ya, dan nggak terlalu nguras kantong pastinya " Meyra berucap diiringi tawa.

" Makasih buat apa yang Lo kasih sama Gue Vin. Tapi berhubung gue udah Otw mau buka Usaha, jadi kerja sama ini kita akhiri Ya "

Meyra menunduk dalam, karena Kevin menunjukan wajah sama sekali tak mengerti dengan Ucapannya

" kamu mau bayar apartemen ini ? kerjasama ? Akhiri ! maksud kamu Apa mey "

" Ya , bukankah kita selama ini melakukan kerjasama. yang sama sama menguntungkan kita. Lo pakai jasa gue dan gue dapet bayaran dari itu.."

Meyra menunduk lagi, setelah sempat menatap Kevin dengan tenang.

" Gue takut Selin tahu, dan salah paham. !"

Kevin tersenyum sinis, entah kenapa ada yang terasa perih disudut yang bahkan tak Kevin tahu tepatnya dimana. Dia merasa ada sesuatu, tapi tak mampu menemukan sesuatu seperti apa yang membuatnya bahkan diam tanpa suara didepan Meyra.

"apartemen ini milik Lo Mey. tarif Lo kan 50 juta sedangkan Gue udah pake elo selama sebulan lebih . jadi anggap aja impas."

Kevin berdiri. mengenggam kenop pintu dengan kuat,

" Terima kasih. servis Lo memuaskan."

Meyra kini memandang kosong pada nasi goreng yang sedari tadi Kevin siapkan untuknya. Hatinya tiba- tiba terasa tertusuk ribuan jarum. Dia menangis dalam diam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!