Yuli benar-benar kecewa dengan kelakuan Meyra. Bagaimana bisa Meyra menjadi pagar makan tanaman. Apalagi pada sosok Selin yang sangat baik padanya selama ini.
Selin lebih lama bersahabat dengan Yuli. Bahkan Yuli lah yang mengenalkan Meyra kepada Selin sampai Ia bisa bekerja di restoran milik keluarga Selin.
Entah sikap seperti apa yang harus dia ambil sekarang ? jujur! Ia dilema. Sampai tak Mampu mengatakan apapun selama lima belas menit setelah pengakuan Meyra.
" Lo sadar kan . Apa yang Lo lakuin ini Salah ?
kenapa Kevin Mey. Kenapa bukan laki-laki lain..."
Meyra memandang Yuli dengan tatapan penuh penyesalan.
" Gue nggak bisa ngejelasin ke elo Yul .. kenapa dan bagaimana ini semua terjadi gue bahkan nggak bisa ingat. Yang Gue tahu , Gue butuh laki - laki itu. Gue hanya Mandang dia sebagai sosok yang gue kagumi Yul. gue bener- bener nggak bisa mikirin Hal- hal yang mungkin terjadi dikemudian Hari. .."
" Kenapa sekarang Lo cerita ke gue ? "
Yuli menatap kesal Meyra
" Lo bisa simpan hal sebesar ini selama ini. Dan kenapa Lo sekarang kepikiran bilang gini . hah?"
Meyra menutup telinganya dengan Gemetar, Ia paling anti dibentak. Teriakan Yuli jujur saja membuatnya sedikit kecewa. " Gue bilang ke elo, biar Gue bisa keluar dari masalah ini Yul. Gue capek. Karena pada kenyataannya Kevin Hanya menganggap gue sebagai teman ranjangnya, bukan orang yang spesial. Gue hanya pemuas nafsu bagi Kevin dan itu ngebuat gue bener- bener sakit Yul. Gue ngelibatin perasaan gue disini. Sedangkan Dia. Hatinya hanya milik Selin. "
Yuli cukup menyesal melihat Meyra bersimpuh didepannya, selama Ia mengenal sosok Meyra. Dia belum pernah melihat Meyra setakut dan sekalut ini. Tapi perasaan kecewa sebagai sesama perempuan , melihat perempuan lain disakiti, apalagi perempuan itu sahabatnya dari kecil. Hati nya tentu tak menerima perlakuan Meyra yang baru menjadi sahabatnya 2 tahun belakangan ini.
"Terus, Apa yang bisa Gue bantu Mey. Nasi udah terlanjur jadi Bubur. Kok bisanya Elo se egois ini. Apalagi ini Selin Lo Mey. Orang yang secara nggak langsung ngasih elo makan. !"
Yuli memegang Bahu Meyra , pandangannya kini lebih menyiratkan dukungan sebagai seorang sahabat.
" Lo yang ajarin Gue , Mey. Kalau setiap sikap dan perbuatan itu akan ada konsekuensinya. Dan Elo juga harus siap dengan Apapun yang bakal Selin lakuin Ke Elo nanti."
Meyra yang menunduk sedari tadi tak percaya dengan apa yang dia dengar
" maksud nya Apa Yul ? Lo mau Gue jujur sama Selin . Dan Gue bakal dipecat, terus gimana nasib anak gue ? "
" Loh? bukannya itu tujuan Elo cerita ke gue !
biar semua nggak semakin rumit nantinya, Selin harus tahu! Dari elo Mey. Bukan Dari orang lain . Apalagi kalau sampai Selin ngeliat dengan Mata kepalanya sendiri. Itu jauh lebih jahat !
lagian Gue kenal Selin dari kecil. Ia tahu seperti apa dia harus bersikap. bahkan pada posisi tersulit sekalipun."
Meyra menunduk lagi. Sekarang dia benar benar tak mampu menahan isakannya. Apakah Ia harus jujur ke Selin ?
*******
Kevin memandang benda pipih ditangannya dengan gelisah. Sedari lima jam yang lalu, Dia menanyakan kabar Meyra melalui WA namun tak kunjung dibalas , dan bahkan sekarang no perempuan itu, malah tidak aktif.
Roby yang sedari tadi memperhatikan gelagat Kevin . Beranjak menghampiri.
" Marahan Lagi sama Selin ? "
Kevin menoleh Acuh " nggak !"
" Terus ? kenapa kelihatan resah kek gitu ? Lo PMS "
Kevin sontak melempar bantal sofa yang sedari tadi dipeluknya kearah Roby
" Rese Lo. . nggak Lucu tahu nggak !"
" sorry, Lagian Gue perhatiin Lo aneh tau nggak, dan semakin aneh lagi belakangan ini. Lo udah kayak orang sinting Tau ! kek ABG yang ngerasain cinta pertama. Padahal Lo sama Selin kan udah lama pacaran. Atau jangan- jangan Lo udah perawanin Selin lagi..!"
Ucapan terakhir Roby membuat Kevin tersedak ludahnya sendiri. Sial . Dia lupa kalau Roby merupakan sahabat dekat Selin. Bahkan Roby pernah mengakui perasaannya yang berbeda bagi Selin. Tapi ketika dia tahu jika gadis cantik tinggi semampai itu malah menyukai Kevin , Roby mengalah dan meminta Kevin untuk menjaga Selin dengan Baik. Bagaimana jika Roby tahu, kalau Kevin bahkan telah Lama meniduri Selin dan sekarang Kevin bahkan telah mengkhianati Selin.
"Rob ! gue mau jujur satu hal sama Lo "
Kevin memandang Roby dengan serius. " Dua bulan yang Lalu Lo pernah bookingin gue seorang pelac*r kan ! "
" ohh..! Temennya Yuli "
Roby nampak berpikir, dia tiba- tiba ingat jika Ia melihat sosok Meyra ada direstoran Selin. dan juga mereka tampak Akrab.
" ehh.. tunggu. Meyra kerja ditempat Selin ! iya "
Kevin mengangguk , " jujur ni Rob, Gue belakangan sering datang ke kost, Meyra. Lo tahu Lah maksud Gue "
" Apa ? "
Roby membeo dengan mimik wajah tanpa dosa, sementara pikirannya berkelana entah kemana ?
" Lo pakai jasa dia lagi ? " Roby bertanya dengan nada tak percaya " Yuli bilang kalau Meyra itu ..."
" Meyra kenapa ? Dia punya penyakit kelamin kah ? "
Kevin tiba tiba pucat, sementara Roby malah termenung, ' semua cewek ternyata sama ' pikir Roby ,tampak tak suka memikirkan Meyra ternyata hanya Jual mahal kepadanya. Ya, Dia lebih dulu kenal dengan Meyra dan setahunya Meyra bukanlah wanita yang mudah ditaklukkan, Walaupun Ia tahu jika Meyra bukanlah gadis melainkan seorang janda dengan dua orang Anak . Tapi selama mengenal Meyra , Roby bahkan tidak pernah melihat perempuan itu menggoda laki-laki, sebaliknya sosok mungil Meyra malah tampak memikat.
Tanpa menjawab Kevin Roby malah semangat bertanya
" Lo bayar berapa, sekali kencan ? "
Kevin kesal pada pertanyaan Roby yang tampak penuh minat dan penasaran "kenapa ? "
" gue udah lama ngincar itu janda. Tapi nggak dapet - dapet "
Roby cengengesan " mungkin gue juga harus kasih dia harga yang pantas , agar bisa miliki dia seutuhnya walau cuma lima belas menit."
Roby tampak menunjukan wajah mesum dan itu membuat Kevin bergidik ngeri.
Tapi ucapan Roby tadi seolah menyentaknya, " Meyra janda !"
Ucapnya keras, membuat Roby sedikit terlonjak dari tempat duduknya.
" masa sih ! kenapa dia nggak pernah cerita " cecar Kevin lagi.
Roby tersenyum " itu artinya elo bukan klien yang spesial Vin, wanita dengan profesi seperti Meyra nggak akan ngebuka sisi kelam hidupnya. Kalau bukan pada seseorang yang benar-benar spesial.!"
Kevin meremas HPnya dengan Emosi. entah apa yang membuat Ia merasa Marah pada sosok Meyra . Tapi apa yang diucapkan Roby membuatnya ingin cepat - cepat bertemu dengan sosok Meyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments