Tercyduk

Flash back off~

"Ya ampun, gak nyangka banget Tania kayak gitu. Padahal pas ketemu waktu itu, dia sangat sopan ya, kak Jin?" tanya mama Chika tak habis pikir dan hanya diangguki Jingga dengan wajah sendu.

"Kita emang gak akan pernah tau gimana hati seseorang. Kita juga gak bisa menghakimi gitu aja. Jalan satu-satunya adalah memberi jarak pada Arga dengan membuatnya menikah dengan Cheryl dan membiarkan dia melihat kenyataan dengan mata kepalanya sendiri," jelas papa Deril memberi pengertian. Ketiga orang disana mengangguk setuju.

Selain demi tujuan itu, tentu mereka bisa melihat ada rasa sayang dan peduli diantara putra putri mereka. Namun, mereka masih sulit untuk saling mengakui itu.

**

Sementara itu didalam kamar dilantai dua, Cheryl membantingan tubuhnya diatas ranjang. Memikirkan perjodohannya yang tiba-tiba membuat kepalanya berdenyut tak terkira.

"Hah?! Ini bener gila, masa gue harus nikah sama si Arga?" keluhnya frustasi dengan bayangan tiba-tiba pada sebuah masa depan, dimana ia memiliki banyak anak dan Arga yang hanya marah-marah padanya.

"Oh no!!" pekiknya menggelengkan kepala. "Ini gak bener, oke Cher berpikir jernih. Pasti ada jalan keluar!" lama ia berpikir keras hingga berakhir hanya dengan erangan frustasi.

"Kayaknya gue harus berendam. Iya, itu pasti membangkitkan pikiran jernih gue balik."

Gadis itu pun berlalu kekamar mandi untuk melakukan ritual yang akan mengembalikan pikiran positifnya. Meski waktu sudah menunjukan pukul delapan malam, namun itu tak menyurutkan niat Cheryl untuk merilekskan dirinya.

Dikamar sebelah, tepatnya dikamar Arga. Pria itu tengah memijit pelipisnya yang semakin berdenyut. Tak kalah pusing dengan Cheryl, Arga memiliki banyak pertimbangan untuk menerima perjodohan itu. Bukan hanya mereka musuh saja, tak ingin membuat kekasihnya kecewa pun semakin memberatkan kepalanya.

"Kenapa harus kayak gini sih? Pacar gue Tania, tapi kenapa gue harus nikahin si chemot?" tanyanya bermonolog sendiri. Hingga tiba-tiba bayangan ia tertuju pada rumah tangganya kelak. Persis seperti yang dipikirkan Cheryl, kini bayangan itu juga melintas dipikiran Arga. Memiliki banyak anak dengan Cheryl yang tidak mau peduli dengan anak-anaknya.

"Nggak! Nggak!!" Arga menepis bayangan yang sangat mustahil itu. "Pokoknya, gue harus batalin pernikahan ini gimana pun caranya," ucapnya semangat.

"Gue harus bicara sama si chemot, untuk gagalin perjodohan gak masuk akal ini. Iya, harus," ucapbya semangat.

Pria itu keluar menuju balkon, melihat situasi rumah sebelah, tepatnya kamar Cheryl yang masih menyala. Waktu masih terlalu siang bagi siapa saja untuk tidur. Hingga ia yakin gadis itu masih terjaga.

Dengan sekali gerakan, Arga sudah berhasil memanjat pagar balkon Cheryl yang berjarak dua meter tersebut. Kakinya yang panjang tak menyulitkannya sama sekali untuk melakukan hal itu.

Arga berjalan mendekati pintu kaca yang ternyata tidak dikunci sama sekali. "Ck! Kebiasaan nih anak. Kalo ada maling gimana coba?" gerutunya membuka handle pintu tersebut. Tanpa disadari, dirinya saja sudah seperti maling yang masuk tanpa permisi.

"Chemot!" panggilnya. Hening tak ada jawaban, namun terdengat suara gemericik air dari dalam kamar mandi.

"Kayaknya tuh anak lagi mandi. Gue tungguin sini dah," Arga memutuskan untuk menunggu dan duduk di tepi ranjang seraya berkeliling melihat-lihat isi kamar gadis itu. Meski ia sering berkunjung keruangan itu, namun ini pertama kalinya ia melihat interior sekeliling kamar tersebut.

Ruangan luas dengan warna biru muda berpadu dengan navy tak menampaakn gadis itu manja. Beberapa hiasan dinding digantung rapi diatas meja belajar. Disamping itu terdapat meja rias dan lemari pakaian, memperlihatkan kamar wanita yang kalem dan berkharisma. Namun, sayang itu tidak sesuai dengan orangnya.

Kemudian, atensi Arga kembali mengitari ruangan itu. Tepat diatas kasur king size berbalutkan sprei biru, potret Cheryl berwarna hitam putih dengan ukuran besar terpampang disana. Gaya Cheryl begitu sensual dan elegan. Tidak memperlihatkan Cheryl yang berisik dan lemot. Arga menarik satu sudut bibirnya, kala tiba-tiba saja ia mengagumi gambat tersebut. Didetik berikutnya ia kembali menepis hal itu. Hingga tiba-tiba ia mendengar suara notif chat yang masuk diponsel gadis itu yang tergeletal diatas kasur.

Terlalu penasaran ia mengintip siapa yang mengirim chat pada sang gadis. Arga membolakan mata melihat siapa yang mengirim chat.

Buaya🐊

[Besok gue jemut. Dandan yang cantik ya!]

"Sejak kapan nih anak berhubungan dengan buaya?" tanya Arga bermonolog sendiri.

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka, Arga berdiri dan hendak mencecar Cheryl dengan berbagai pertanyaan. Namun, tiba-tiba saja suaramya menggantung diudara. Ia terpaku melihat gadis itu yang hanya mengenakan handuk sebatas paha dengan handuk kecil melilit diatas rambut gadis itu.

Begitupun Cheryl, ia shok bukan main mendapati Arga yang tiba-tiba berada dikamarnya, melihat keadaannya yang? Hingga didetik berikutnya ia pun berteriak histeris.

"Aaaaa!!!!"

Hal itu menyadarkan Arga dari keterpakuannya. Segera ia mendekat dan membungkam mulut Cheryl dengan telapak tangannya. Namun, Cheryl yang semakim terkejut mencoba memberontak. Apalagi ia mengingat kembali peringatan Arga siang tadi, mungkinkah maksudnya? Bukankah peringatan itu untuk tantangan mabar yang sering mereka lakukan? Tapi, kali ini?

"Hmmmpphh" Cheryl terus memberontak, tentu ia tidak akan rela menyerahkan mahkota berharganya begitu saja pada sang musuh.

"Suuutt! Lu bisa diem gak sih? Lu mau gegerin seluruh penghuni rumah?" sungut Arga kesal. Namun, itu tak diindahkan Cheryl yang terlanjur ketakutan.

Bayangan negatif terus berputar-putar diotak gadis itu. Mungkinkah Arga sakit hati dan ingin melampiaskan dengan menodai dirinya? Terus ia akan hamil dan memiliki anak dari Arga? Oh no!

Sekuat mungkin, Cheryl mencoba memberontak. Ia menggigit tangan Arga dan menginjak kaki pria itu agar terlepas. Benar saja, tangan Arga terlepas dengan kaki berjingkrak kesakitan. Namun, hal itu justru semakin membuat keadaan tak terkendali. Arga berjingkrak, hingga Cheryl terdorong kebelakang. Untuk mempertahankan handuknya agar tak melorot, Cheryl tak dapat menyeimbangi tubuh Arga yang lebih besar darinya. Alhasil ia melepas handuk dan reflek berpegangan pada Arga. Namun Arga yang sama tak seimbang membuat mereka terjatuh bersama.

Brukkk!!!

Mereka terjatuh diatas sofa yang tak jauh dari pintu kamar mandi, dengan posisi int*m. Cheryl terpaku melihat wajah Arga yang begitu dekat dengannya, begitupun Arga. Hingga keadaan yang sempat riuh mendadak hening. Bahkan, Cheryl tak menyadari jika handuknya sudah melorot, hingga menampakan dua bukit kembar yang selama ini selalu ia tutupi dari mata laki-laki. Satu tangan Arga reflek memeluk tubuh Cheryl saat terjatuh tadi dan satunya lagi menumpu pada sisi tubuh sang gadis untuk menahan bobot tubuhnya.

Ceklek!

"Ada ap...a say..." suara mama Chika menggantung diudara kala melihat keadaan sang putri dan calon menantunya didalam ruangan itu. Sontak ia menutup mulut melihat adegan itu.

"Ada apa Chi?" tanya mama Jingga yang mengikuti mama Chika ke kamar Cheryl. Mendengar suara teriakan Cheryl membuat kedua ibu itu khawatir dan segera berlalu mengecek keadaan.

Namun, apa yang mereka lihat. Sungguh membuat mereka shok hingga terpaku diambang pintu.

"Kalian?"

\*\*\*\*\*\*

Nikah oyy nikah😆 yuk jejaknya jangan lupaa yaa gaiss😘

Terpopuler

Comments

L K

L K

aaaaaa🥰 lope yu pulll thorrrr

2023-05-29

2

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

keren ceritanya

2023-01-15

2

umi b4well (hiatus)

umi b4well (hiatus)

wah ni sering terjadi ni di drakor

2022-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Musuh bebuyutan
2 Gadis absurd
3 Bunglon?
4 Menikah? Dijodohkan?
5 Tercyduk
6 Terpojok
7 Ijab Qabul
8 Sah!
9 Honeymoon
10 Degup jantung
11 Mesum
12 Satu kosong
13 Benda mungil
14 Pengertian
15 Rencana apik
16 Bentuk khawatir
17 Surat perjanjian
18 Tidur seranjang
19 Panas dingin
20 Panggung sandiwara
21 Mendapat kembali penghuni dompet
22 Cemburu? Bingung?
23 Penjelasan Key
24 Membuktikan
25 Perang saudara
26 Kesal dan khawatir
27 Rencana pindah
28 Mengumpulkan bukti
29 Memanasi
30 Cemburu
31 Mempertaruhkan keselamatan
32 Rasa nyaman
33 Pengakuan Arga
34 Obat frustasi
35 Tentang perasaan
36 Gosip beredar
37 Mengakui status
38 Darah dimalam pertama
39 Terasa menghangat
40 Mencari simpati publik
41 Penuh drama
42 Berita viral
43 Waktunya membungkam
44 Terbongkar
45 Berakhir kecewa
46 Sanksi sosial
47 Scene romantis
48 Mengakui kesalahan
49 Membantu meyakinkan
50 Melakukan dengan cinta
51 Rencana resepsi
52 Menginap
53 Penggeledahan
54 Menolak pesona
55 Si kembar
56 Jatuh cinta
57 Ara dan Zea
58 Sesi mencari pahala
59 Dua keluarga besar
60 Makan siang
61 Definisi dunia milik berdua
62 Pancaran kebahagiaan
63 I LOVE YOU
64 Acara resepsi
65 Acara resepsi 2
66 Kalut
67 Berkaitan
68 Sedikit trauma
69 Merasa bersalah
70 Bahagia itu sederhana
71 Bermain Jetski
72 Kehangatan saudara
73 Sebuah pertunjukan
74 Pelajaran untuk lebih baik
75 Berhutang terima kasih
76 Membangunkan
77 Menjenguk
78 Memaafkan
79 Hari sial
80 Menghilang
81 Surprise! End
82 Promosi karya baru "Jerat Cinta Sang Palyboy"
83 Promo Karya Baru "My Hot Uncle"
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Musuh bebuyutan
2
Gadis absurd
3
Bunglon?
4
Menikah? Dijodohkan?
5
Tercyduk
6
Terpojok
7
Ijab Qabul
8
Sah!
9
Honeymoon
10
Degup jantung
11
Mesum
12
Satu kosong
13
Benda mungil
14
Pengertian
15
Rencana apik
16
Bentuk khawatir
17
Surat perjanjian
18
Tidur seranjang
19
Panas dingin
20
Panggung sandiwara
21
Mendapat kembali penghuni dompet
22
Cemburu? Bingung?
23
Penjelasan Key
24
Membuktikan
25
Perang saudara
26
Kesal dan khawatir
27
Rencana pindah
28
Mengumpulkan bukti
29
Memanasi
30
Cemburu
31
Mempertaruhkan keselamatan
32
Rasa nyaman
33
Pengakuan Arga
34
Obat frustasi
35
Tentang perasaan
36
Gosip beredar
37
Mengakui status
38
Darah dimalam pertama
39
Terasa menghangat
40
Mencari simpati publik
41
Penuh drama
42
Berita viral
43
Waktunya membungkam
44
Terbongkar
45
Berakhir kecewa
46
Sanksi sosial
47
Scene romantis
48
Mengakui kesalahan
49
Membantu meyakinkan
50
Melakukan dengan cinta
51
Rencana resepsi
52
Menginap
53
Penggeledahan
54
Menolak pesona
55
Si kembar
56
Jatuh cinta
57
Ara dan Zea
58
Sesi mencari pahala
59
Dua keluarga besar
60
Makan siang
61
Definisi dunia milik berdua
62
Pancaran kebahagiaan
63
I LOVE YOU
64
Acara resepsi
65
Acara resepsi 2
66
Kalut
67
Berkaitan
68
Sedikit trauma
69
Merasa bersalah
70
Bahagia itu sederhana
71
Bermain Jetski
72
Kehangatan saudara
73
Sebuah pertunjukan
74
Pelajaran untuk lebih baik
75
Berhutang terima kasih
76
Membangunkan
77
Menjenguk
78
Memaafkan
79
Hari sial
80
Menghilang
81
Surprise! End
82
Promosi karya baru "Jerat Cinta Sang Palyboy"
83
Promo Karya Baru "My Hot Uncle"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!