Bab 4. Perjanjian

Nabila mengembuskan napas berat. Kepalanya mendongak menatap gedung pencakar langit di depannya. Jantungnya berdegup sangat kencang. Nama 'Cullen Corporate Group' terpang-pang jelas di depan gedung perusahaan milik laki-laki brengsek itu. "Semoga pilihanku tidak salah," ucap Nabila mengusap tas selempang kecil di depan perutnya. Dia menepuk tas itu sebelum benar-benar masuk ke dalam perusahaan. "Bismillah ... chayo, Nabila. Demi Ezra, kamu bisa melakukan ini!"

Langkah kakinya membawa dia masuk ke dalam Lobby perusahaan. Dia berjalan mendekati meja resepsionis kemudian mengetuk meja itu karena semua orang mendadak sibuk, saat melihatnya mendekat.

"Apa Pak Bara ada di dalam?" tanya Nabila sembari tersenyum. Dua wanita yang ada di balik meja menelisik penampilan Nabila dengan seksama. Mereka berdua saling menatap kemudian kembali menatap Nabila.

"Maaf, apa Anda memiliki janji bersama, Pak Bara?" tanyanya.

Nabila kembali tersenyum, baru ingin mengeluarkan suara, tiba-tiba seseorang memanggilnya. Nabila menoleh, dia langsung meninggalkan meja resepsionis itu saat melihat Durant tersenyum ke arahnya.

"Bos sudah menunggu Anda, Nyonya!"

Tak!

Langkah kaki Nabila berhenti saat mendengar kata 'nyonya'. "Kenapa kau memanggilku seperti itu, Pak Durant? Saya bukan majikan, Anda!"

Kedua resepsionis tadi menggerutu melihat kedekatan Nabila dengan sekertaris bos mereka. Sebenarnya bukan hanya Bara yang memiliki fans. Nyatanya lelaki 30 tahun ini pun memiliki banyak penggemar dari kalangan karyawan. Wajahnya cukup tampan, meski tidak setampan Bara, tapi selera orang berbeda, bukan?

"Saya hanya menjalankan tugas, Nyonya!" ujar Durant lagi. Dia mempersilakan Nabila untuk masuk ke lift khusus, lift ini hanya boleh digunakan oleh Bara dan orang-orang yang memiliki koneksi dengannya.

Wanita itu mengangkat kedua bahunya acuh. Dia tidak bisa mengatakan apapun lagi, terserahlah mereka mau berbuat gila seperti apa. Yang penting sekarang, Bara bisa menerima semua persyaratan yang dia buat.

"Kita, sudah sampai. Bos ada di dalam!"

Nabila ingin menanyakan sesuatu, tapi Durant sudah lebih dulu pergi meninggalkannya. Helaan napas kembali terdengar. Tangan mungilnya mengetuk pintu ruangan itu beberapa kali. Sahutan orang dari dari dalam membuat Nabila lega tapi juga membuatnya ketakutan setengah mati.

"Selamat pagi, Pak!" ucap Nabila sembari membungkuk kecil.

Laki-laki yang sedang duduk di kursi kebesarannya mendongak, dia menggerakkan jari telunjuknya meminta Nabila untuk mendekat, dan dengan senang hati Nabila melakukan itu.

"Jadi, kau sudah siap untuk menyerahkan dirimu padaku?" tanya Bara menatap Nabila dengan senyum menyeringai.

Nabila tidak langsung menjawab, dia mengambil sesuatu dari dalam tasnya kemudian memberikan kertas terlipat pada laki-laki di depannya.

"Ini persyaratan yang saya minta. Bapak bisa menandatanganinya sekarang, jika Bapak tidak keberatan!"

Bara mengerutkan kening, dia mengambil kertas itu tetapi tangan Nabila menahannya. Perempuan bertubuh mungil dengan tinggi badan sekitar 163 cm itu tersenyum. Dia memberikan Bara sebuah pulpen, meminta Bara untuk langsung menandatangani keras itu karena sudah jelas tertera di sana kalau Bara boleh menidurinya.

"Kau ingin menipu saya?" tanya Bara menatap Nabila penuh rasa curiga.

Dengan cepat Nabila mengibaskan tangan. "Saya tidak ingin menipu, Bapak. Saya adalah orang yang paling bertanggungjawab. Bapak bisa memasukan saya ke penjara jika saya membohongi, Bapak!"

Mata Bara memincing mendengar penuturan dari Nabila, jika wanita ini berani membodohinya, Bara hanya harus melenyapkannya saja, bukan? Tidak ada yang harus dia khawatirkan.

Untuk kesekian kalinya Nabila mengangguk sembari tersenyum. Kedua alisnya dia angkat meminta Bara untuk segara menandatangani kertas terlipat itu. Jantung Nabila berdegup sangat kencang. Dia benar-benar takut jika Bara mencurigainya. Namun, dia tidak bisa melewatkan kesempatan ini.

Tangan besar itu mengambil pulpen yang Nabila berikan meskipun matanya masih menatap mata Nabila lekat. Lagi-lagi Nabila memberikan senyum terbaik miliknya. Matanya berbinar saat goresan tinta mulai mencoreti kertas yang dia sodorkan.

"Yesss!" gumam Nabila membatin. Dia mengambil pulpen yang ada di tangan Bara kemudian menandatangani bagian lain dari kertas tersebut. Bara pikir Nabila hanya membawa satu kertas, tapi ternyata, Nabila membawa kertas lain yang dia berikan kepada Bara dan meminta laki-laki itu untuk menandatangani kertas kedua.

"Perjanjian sudah selesai. Bapak harus menepati janji, Bapak. Malam ini, Ezra harus mendapatkan pendonor, jika tidak, saya akan menuntut Bapak dan meminta pihak kedutaan untuk mendeportasi Bapak dari negara saya," ucap Nabila. "Terima kasih, untuk saya satu, dan untuk Anda satu!" Wanita itu tersenyum kemudian berbalik, dia hendak keluar tapi sebuah tangan tiba-tiba menempel pada pintu di ruangan tersebut.

"Kau ingin mempermainkan saya, Nabila?" geram Bara di samping telinga Nabila.

Mata wanita itu terpejam, dia merasakan gejolak aneh yang membuncah di dalam hatinya. Bara benar-benar sangat menakutkan, bahkan, suara berbisik nan dinginnya saja mampu membuat lututnya bergetar.

"Saya kurang apa lagi, Bapak?"

Duk!

Sepasang mata itu membola. Kedua tangannya menutupi mulut yang ternganga. "Pak, saya tidak sengaja," ujar Nabila dengan jantung yang berdetak sangat kencang. Tadi dia berbalik tiba-tiba, dia tidak tahu kalau lengannya akan menyenggol benda terlarang milik laki-laki itu.

"Kau ...." geram Bara menahan sakit dan ngilu yang menyerang area sensitifnya. "Kau benar-benar membuat saya geram, Nabila!"

Nabila terbelalak, dia menatap Bara dengan tatapan tidak percaya. "Loh, Bapak kok nyalahin saya, sih. Bapak yang salah, ngapain pake mepet-mepetin saya ke pintu. Kita sudah membuat perjanjian, Pak. Bapak tidak akan bisa nyentuh saya."

"What?" gumam Bara dengan wajah bingungnya. Dia kembali berdiri seperti biasa. Agak sulit memang, tapi dia mulai mendekati wanita di depannya. "Apa maksudmu, Nabila? Kau ingin mengatakan apa? Kenapa saya tidak bisa menyentuhmu?"

Nabila berlari ke arah meja kerja Bara, dia mengambil kertas milik laki-laki itu kemudian membukanya. Bara benar-benar di buat terkejut, kertas itu ternyata sangat panjang, seperti 3-4 kertas HPS yang disusun memanjang. Yang paling penting, di ujung kertas tersebut terdapat materai dan juga tanda tangannya.

"Ini apa?" tanya Bara merebut kertas itu dari tangan Nabila. Wanita itu tersenyum, kemudian berdiri di samping Bara, kemudian mulai menjelaskan semuanya.

"Ini adalah perjanjian yang kita buat, Pak. Seperti judulnya. "Saya, Nabila Berliana Nurhan, akan bersedia menemani Tuan, Altezza Bara Cullen untuk tidur di atas ranjang yang sama, dengan syarat .......

"Satu, kita harus menikah terlebih dahulu, tapi kerena kita berbeda keyakinan, kita tidak bisa melakukan itu. Kedua ... Tuan Bara harus mendapatkan ijin dari suami pertama Nabila Berliana Nurhan, dan juga dari Ezra. Yang ke tiga, tidak ada perbudakan. Tuan Bara harus bisa memperlakukan Nabila dengan cara memanusiakan manusia ... poin ke 99, karena semua syarat di atas tidak akan bisa, Tuan Bara ikuti, saya bersedia untuk menjadi asisten pribadi, Bapak, dengan catatan, operasi Ezra harus tetap dilakukan."

Baik pihak satu atau pihak dua yang melanggar, hukuman akan di terima oleh Tuan Bara. Sanksi yang diberikan adalah, Tuan Altezza Bara Cullen harus melepaskan Nabila Berliana Nurhan, dan mengembalikan semua haknya yang telah di ambil paksa oleh, Tuan Bara.

Yang bertanda tangan di bawah ini ....

Bara mengepalkan kedua tangannya. Dia ingin merobek kertas itu, tapi Nabila menunjukan tasnya seolah ingin mengatakan jika dia memiliki kertas lain.

"Kau benar-benar menjengkelkan, Nabila!" geram Bara ingin mencekik Nabila, tetapi tidak jadi karena Nabila menyilangkan kedua tangannya di depan wajah dan lehernya.

Terpopuler

Comments

Hani Ekawati

Hani Ekawati

Untuk ukuran cewek tinggi 163 itu keliatan tinggi ☺️😁

2023-01-09

2

Nur Al

Nur Al

dah q jadikan favorit nih
q pikir bakal langsung nikah trus bara ga mau ceraikan trus ulat bulu datang...n bla bla bla...
tpi salah ga kyak novel lain yg si cwek trtindas

2022-12-18

0

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

bara...knp km gk cerdas kl keremu nabila..🤣🤣🤣🤣

2022-12-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Gagal Ginjal
2 Bab 2. Pertemuan
3 Bab 3. Penolakan
4 Bab 4. Perjanjian
5 Bab 5. Rencana Bara
6 Bab 6. Operasi Untuk Ezra
7 Bab 7. Selingkuh?
8 Bab 8. Ikut, Saya!
9 Bab 9. Bara Gila
10 Bab 10. Bulu Ketek
11 Bab 11. Perihal Gaji
12 Bab 12. Alunan Merdu
13 Bab 13. Kesal
14 Bab 14. Mulai Misi
15 15. Wanita Dari Masa Lalu
16 Bab 16. Masa Lalu
17 Bab 17. Marah Lagi
18 Bab 18. Jangan Marah
19 Bab 19. Meminta Maaf
20 20. Terungkap
21 21. Kebingungan Nabila
22 Bab 22. Ezra Marah
23 Bab 23. Akad Nikah
24 Bab 24. Perihal Kepala Botak
25 Bab 25. Terjadi
26 26. Keanehan Bara
27 27. Dalam Genggamannya
28 28. Terkejut
29 Bab 29. Salah Fokus
30 30. Ancaman
31 31. Berbahaya
32 32. Isi Hati Nabila
33 33. Kalang Kabut
34 34. Lagi!
35 35. Aku Menyukainya
36 36. Marah Lagi ...
37 37. Salah Paham
38 38. Keluar Tanduk
39 39. Kegilaan Bara
40 40. Luluh
41 41. Keyakinan Fino
42 42. Bukan Saya
43 43. Kemunculan Seseorang
44 44. Melupakan Amarah
45 45. I'll Be Your Side
46 46. Permulaan
47 47. Bertemu Seseorang
48 48. Broken Heart
49 49. Mengalah
50 50. Maaf
51 51. Maaf 2
52 52. Maaf 3
53 53. Menghangatkan
54 54. Meminjam Uang
55 55. Kebingungan Nabila
56 56. Tidak Diijinkan
57 57. Merajuk
58 58. Kehebohan Di Pagi Hari
59 59. Maafkan Dia
60 60. Ribut Lagi
61 61. Kelakuan Maurin dan Jessica
62 62. Musuh ???
63 63. Bajingan Gila
64 64. Musuh2
65 65. Meminta Maaf
66 66. Keributan Lain
67 67. Tidak Diijinkan
68 68. Who Are You
69 69. Penjelasan
70 70. Ironis
71 71. Bukan Seperti Itu
72 72. Menyembunyikannya
73 73. Perjanjian
74 74. Kegilaan Suami
75 75. Curiga
76 76. Cemburu
77 77. Menikah
78 78. Bukan Itu
79 79. Iri Hati
80 80. Semua Karena Mu
81 81. Lebih Baik Tidak Tahu
82 82. Kepala Baru
83 83. Gaun Pengantin
84 84. Fitting Baju Pengantin
85 85. Kenyataan Pahit
86 86. Kelelahan
87 87. Kenyataan Pahit 2
88 88. Kebenaran
89 89. Baik-baik saja
90 90. Pernikahan
91 91. Malam Pertama
92 92. Rumah Baru
93 93. Jangan Maksa
94 94. Masa Lalu
95 95. kecelakaan
96 96. Lara & Bahagia
97 97. Maaf
98 98. Epilog
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1. Gagal Ginjal
2
Bab 2. Pertemuan
3
Bab 3. Penolakan
4
Bab 4. Perjanjian
5
Bab 5. Rencana Bara
6
Bab 6. Operasi Untuk Ezra
7
Bab 7. Selingkuh?
8
Bab 8. Ikut, Saya!
9
Bab 9. Bara Gila
10
Bab 10. Bulu Ketek
11
Bab 11. Perihal Gaji
12
Bab 12. Alunan Merdu
13
Bab 13. Kesal
14
Bab 14. Mulai Misi
15
15. Wanita Dari Masa Lalu
16
Bab 16. Masa Lalu
17
Bab 17. Marah Lagi
18
Bab 18. Jangan Marah
19
Bab 19. Meminta Maaf
20
20. Terungkap
21
21. Kebingungan Nabila
22
Bab 22. Ezra Marah
23
Bab 23. Akad Nikah
24
Bab 24. Perihal Kepala Botak
25
Bab 25. Terjadi
26
26. Keanehan Bara
27
27. Dalam Genggamannya
28
28. Terkejut
29
Bab 29. Salah Fokus
30
30. Ancaman
31
31. Berbahaya
32
32. Isi Hati Nabila
33
33. Kalang Kabut
34
34. Lagi!
35
35. Aku Menyukainya
36
36. Marah Lagi ...
37
37. Salah Paham
38
38. Keluar Tanduk
39
39. Kegilaan Bara
40
40. Luluh
41
41. Keyakinan Fino
42
42. Bukan Saya
43
43. Kemunculan Seseorang
44
44. Melupakan Amarah
45
45. I'll Be Your Side
46
46. Permulaan
47
47. Bertemu Seseorang
48
48. Broken Heart
49
49. Mengalah
50
50. Maaf
51
51. Maaf 2
52
52. Maaf 3
53
53. Menghangatkan
54
54. Meminjam Uang
55
55. Kebingungan Nabila
56
56. Tidak Diijinkan
57
57. Merajuk
58
58. Kehebohan Di Pagi Hari
59
59. Maafkan Dia
60
60. Ribut Lagi
61
61. Kelakuan Maurin dan Jessica
62
62. Musuh ???
63
63. Bajingan Gila
64
64. Musuh2
65
65. Meminta Maaf
66
66. Keributan Lain
67
67. Tidak Diijinkan
68
68. Who Are You
69
69. Penjelasan
70
70. Ironis
71
71. Bukan Seperti Itu
72
72. Menyembunyikannya
73
73. Perjanjian
74
74. Kegilaan Suami
75
75. Curiga
76
76. Cemburu
77
77. Menikah
78
78. Bukan Itu
79
79. Iri Hati
80
80. Semua Karena Mu
81
81. Lebih Baik Tidak Tahu
82
82. Kepala Baru
83
83. Gaun Pengantin
84
84. Fitting Baju Pengantin
85
85. Kenyataan Pahit
86
86. Kelelahan
87
87. Kenyataan Pahit 2
88
88. Kebenaran
89
89. Baik-baik saja
90
90. Pernikahan
91
91. Malam Pertama
92
92. Rumah Baru
93
93. Jangan Maksa
94
94. Masa Lalu
95
95. kecelakaan
96
96. Lara & Bahagia
97
97. Maaf
98
98. Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!