Bab 2. Pertemuan

Sepasang mata wanita yang terbaring di atas hospital bad mengerejap beberapa kali. Untuk beberapa saat, dia hanya diam, menatap langit-langit ruangan itu tanpa melakukan pergerakan apapun. Sampai, telinganya mendengar suara seseorang yang sedang mengobrol. Kepalanya menoleh ke samping. Pemandangan pertama yang dia lihat adalah punggung seseorang. Tubuh yang berada di depan dinding kaca itu terlihat sangat proposional. Bahunya lebar dan agak sedikit berisi.

Tunggu! ... Nabila mengedarkan pandangannya ke semua sudut ruangan itu, dia memegang kepalanya dengan cepat. Helaan napas lega terdengar. Syukurlah, dia masih memakai jilbab. Nabila kembali terdiam, dia berusaha mengingat, apa yang terjadi sebelumnya.

"Astaghfirullah!" ucapnya terkejut, dia membekap mulutnya dengan tangan yang bebas dari selang infus. Kedua matanya membola. Orang yang sedang bertelepon itu pasti orang yang hampir menabraknya tadi. Nabila memejamkan mata cukup lama. Melihat keadaan di ruangan itu, sudah jelas tertebak bahwa laki-laki ini pasti orang kaya. Lalu, saat ini dia pasti sedang menunggunya untuk meminta ganti rugi. Nabila tidak bisa diam saja. Dia harus segera keluar, biaya Ezra saja belum pasti dapat atau tidak. Jika harus ganti rugi juga, Nabila tidak akan bisa bertahan.

Dengan perasaan penuh rasa bersalah, Nabila melepaskan selang infus yang menancap pada tangan kirinya. Dia turun dari atas ranjang dengan gerakan yang sangat pelan. Matanya melirik ke arah pintu, kemudian melirik laki-laki itu lagi sekilas. Bibirnya menyunggingkan senyum. Nabila mulai berjalan mengendap-endap seperti maling. Namun, baru beberapa langkah, matanya sudah kembali di kejutkan dengan pintu kamar rawat yang bergeser.

"Bos!" panggil seseorang kepada laki-laki yang sedang bertelepon.

Laki-laki yang sedang bertelepon itu menoleh. Matanya benar-benar sangat bersinar, hidung mancung, bibir seksi dengan jenggot rapi dan rambut yang sedikit di angkat ke atas membuat tampilannya benar-benar sangat tampan. Dia adalah Bara. Laki-laki keturunan Prancis asli yang dulunya merupakan ketua Mafia sindikat narkoba dan juga senjata ilegal. Hanya saja, setelah melewati banyak hal, pria tampan nan gagah ini berhenti dari dunia gelap dan memilih untuk melanjutkan bisnis yang ada. Perusahaan inti milik Bara memang berada di Prancis. Namun, selain perusahaan inti, anak perusahaannya tersebar hampir di seluruh negara termasuk di Indonesia.

Bara memang masih terlihat sangat segar meskipun dia sudah berusia 37 tahun. Ya, bisa dibilang sudah matang. Tidak ada yang kurang dari seorang Bara, selain jomblo, dia hanya minus akhlak karena lingkungan yang dia pijak tidak mengajarkannya hal seperti itu.

"Bos, saya ...."

"Shuuttt!" Bara menaruh jari telunjuknya di atas bibir, senyum menyeringai muncul. Dia menunjuk ke arah gorden yang ada di seberangnya. Durant menoleh ke arah gorden tersebut, dia ikut tersenyum ketika melihat sepasang kaki mungil ada di sana.

"Ekhemm!" dehem Bara sembari memperhatikan kaki tersebut. "Kau tahu Durant, siapapun orang yang berani mengkhianati saya. Akan saya ikat dia di pohon, lalu saya cincang tangan dan kakinya agar dia mengerti jika tidak seorangpun bisa melawan, saya."

Lutut Nabila bergetar hebat. Tangan kanannya berusaha menghentikan tangan kiri yang ikut Tremor, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Kedua tangan itu benar-benar bergetar membuat Nabila semakin takut dan semakin gugup. Dia yakin jika laki-laki itu adalah seorang psikopat. Ya Tuhan, jangan biarkan aku mati dalam keadaan seperti ini. Anakku masih membutuhkan ku ....

Srakkk!

"Akhhh!"

Mata Nabila terpejam kuat, tubuhnya menunduk dalam. Dia membungkuk beberapa kali sembari mengatakan kata maaf.

"Saya tahu saya salah, Pak. Tolong maafkan saya, saya tidak berniat untuk mengkhianati, Anda. Saya hanya harus segera keluar dari sini. Anak saya sedang sakit. Maafkan saya, Pak. Maafkan saya!"

Brak!

Lagi-lagi Nabila dibuat ketakutan. Laki-laki tadi mendorongnya sampai dia terbentur dinding rumah sakit cukup keras. Dia belum berani membuka mata, jantungnya berdegup tak karuan. Napas hangat laki-laki ini benar-benar membuat Nabila hilang akal.

Perlahan, kepala itu terkulai lemah. Bara tersenyum, dia mentoyor kepala Nabila, memposisikan kepala itu agar bisa tegap menghadap ke wajahnya. "Jangan pura-pura pingsan, Nabila! Saya tahu kau tidak selemah itu!"

Deg!

Suara ini, suara maskulin yang masih sangat dia ingat. Bajingan ini, dia ....

"Kau!" ucap Nabila menatap Bara dengan tatapan tajam. Detak jantungnya semakin tak karuan. Napasnya memburu, dia berusaha untuk melepaskan diri, tapi Bara mencekal tangannya semakin kuat.

"Apa yang kau lakukan, di sini, Brengsek!" kesal Nabila. Mereka memang sudah pernah bertemu.

Lima tahun yang lalu, Tuhan mempertemukan mereka saat mereka sedang mengadakan rapat di kota Paris. Kesombongan Bara saat itu tidak bisa Nabila lupakan, bagaimana dia meminta Nabila untuk melepaskan jilbabnya dan mengancam akan memecatnya berhasil membuat Nabila, geram. Dan karena laki-laki ini juga Nabila hidup seperti pengemis selama lima tahun. Bayangkan, lima tahun Nabila tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena namanya di black list oleh laki-laki bajingan ini.

"Apa kau sudah sadar dimana kesalahanmu?"

"Ck!" Nabila mengangkat satu sudut bibirnya. "Aku manusia, Bara. Aku memiliki hak untuk memilih apa yang ingin dan apa yang tidak ingin aku lakukan. Jika kau tidak suka aku membantah mu, kenapa kau begitu perduli? Aku ini hanya sebutir nasi yang bisa kau lenyapkan hanya dengan menjentikkan jari. Terserah kau mau melakukan apa. Aku tidak perduli. Aku sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi denganmu!"

Bugh!

Nabila kembali melongo. Apa dada orang ini terbuat dari semen tiga roda, kenapa sangat keras dan sulit untuk di gerakan. Dia ingin melepaskan diri tapi laki-laki itu malah semakin menunduk dan menatapnya dengan tatapan iblis. Bau maskulin menyeruak, menusuk hidung Nabila membuatnya hampir kehilangan kewarasan. Apalagi deru napas hangat Bara yang memuat bulu kuduknya merinding.

"Saya sudah pernah mengatakan kalau saya tidak suka dibantah, Nabila. Satu hal lagi, saya tahu, kau sedang membutuhkan bantuan saya."

Bara melepaskan kungkunganya. Dia berjalan mendekati Duran, kemudian mengambil sebuah map dari tangan asistennya tersebut. Dokumen itu sudah di rubah ke dalam bahasa Inggris, jadi dia bisa membacanya dengan leluasa.

"Ezra Malik al-Fatih. Dia anak mu, bukan?"

Bara tersenyum penuh kemenangan saat melihat Nabila yang begitu cerewet terdiam.

"Saya akan membantumu untuk mencarikannya pendonor. Saya juga akan membayar semua biaya operasi dan biaya perawatan. Tapi, dengan satu syarat!"

Bara kembali berjalan mendekati Nabila, dia menunduk, kemudian ... "Tidurlah bersamaku!" bisik Bara dengan senyum menyeringai.

Awalnya Nabila diam. Namun, detik berikutnya dia tergelak. Keningnya mengkerut merasa bingung dengan permintaan konyol laki-laki gila di depannya.

"Aku tidak akan pernah mau menerima tawaran darimu, Bara. Aku bisa mencari uang dan juga pendonor di tempat lain, tanpa harus menjual diri pada orang bejat sepertimu."

.

.

.

.

Beberapa jam yang lalu, saat semua orang sedang sibuk. Seseorang turun dari mobil kemudian berjalan mendekati wanita yang tergeletak di atas aspal. Awalnya Bara tidak perduli. Namun, saat dia sudah berbalik hendak meninggalkan wanita itu, Bara kembali menoleh. Dia menatap wajah wanita itu dengan alis tertaut.

"Nabila!" gumamnya, dengan wajah terkejut.

Terpopuler

Comments

Hani Ekawati

Hani Ekawati

Seru nih kisah mafia mafia gitu 😁

2023-01-09

1

Yuniarti Rossyidie

Yuniarti Rossyidie

segera up thor sayang,ceritsnya bagus

2022-12-05

2

Zay Wex

Zay Wex

di tunggu crazy up nya othor..

2022-12-04

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Gagal Ginjal
2 Bab 2. Pertemuan
3 Bab 3. Penolakan
4 Bab 4. Perjanjian
5 Bab 5. Rencana Bara
6 Bab 6. Operasi Untuk Ezra
7 Bab 7. Selingkuh?
8 Bab 8. Ikut, Saya!
9 Bab 9. Bara Gila
10 Bab 10. Bulu Ketek
11 Bab 11. Perihal Gaji
12 Bab 12. Alunan Merdu
13 Bab 13. Kesal
14 Bab 14. Mulai Misi
15 15. Wanita Dari Masa Lalu
16 Bab 16. Masa Lalu
17 Bab 17. Marah Lagi
18 Bab 18. Jangan Marah
19 Bab 19. Meminta Maaf
20 20. Terungkap
21 21. Kebingungan Nabila
22 Bab 22. Ezra Marah
23 Bab 23. Akad Nikah
24 Bab 24. Perihal Kepala Botak
25 Bab 25. Terjadi
26 26. Keanehan Bara
27 27. Dalam Genggamannya
28 28. Terkejut
29 Bab 29. Salah Fokus
30 30. Ancaman
31 31. Berbahaya
32 32. Isi Hati Nabila
33 33. Kalang Kabut
34 34. Lagi!
35 35. Aku Menyukainya
36 36. Marah Lagi ...
37 37. Salah Paham
38 38. Keluar Tanduk
39 39. Kegilaan Bara
40 40. Luluh
41 41. Keyakinan Fino
42 42. Bukan Saya
43 43. Kemunculan Seseorang
44 44. Melupakan Amarah
45 45. I'll Be Your Side
46 46. Permulaan
47 47. Bertemu Seseorang
48 48. Broken Heart
49 49. Mengalah
50 50. Maaf
51 51. Maaf 2
52 52. Maaf 3
53 53. Menghangatkan
54 54. Meminjam Uang
55 55. Kebingungan Nabila
56 56. Tidak Diijinkan
57 57. Merajuk
58 58. Kehebohan Di Pagi Hari
59 59. Maafkan Dia
60 60. Ribut Lagi
61 61. Kelakuan Maurin dan Jessica
62 62. Musuh ???
63 63. Bajingan Gila
64 64. Musuh2
65 65. Meminta Maaf
66 66. Keributan Lain
67 67. Tidak Diijinkan
68 68. Who Are You
69 69. Penjelasan
70 70. Ironis
71 71. Bukan Seperti Itu
72 72. Menyembunyikannya
73 73. Perjanjian
74 74. Kegilaan Suami
75 75. Curiga
76 76. Cemburu
77 77. Menikah
78 78. Bukan Itu
79 79. Iri Hati
80 80. Semua Karena Mu
81 81. Lebih Baik Tidak Tahu
82 82. Kepala Baru
83 83. Gaun Pengantin
84 84. Fitting Baju Pengantin
85 85. Kenyataan Pahit
86 86. Kelelahan
87 87. Kenyataan Pahit 2
88 88. Kebenaran
89 89. Baik-baik saja
90 90. Pernikahan
91 91. Malam Pertama
92 92. Rumah Baru
93 93. Jangan Maksa
94 94. Masa Lalu
95 95. kecelakaan
96 96. Lara & Bahagia
97 97. Maaf
98 98. Epilog
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1. Gagal Ginjal
2
Bab 2. Pertemuan
3
Bab 3. Penolakan
4
Bab 4. Perjanjian
5
Bab 5. Rencana Bara
6
Bab 6. Operasi Untuk Ezra
7
Bab 7. Selingkuh?
8
Bab 8. Ikut, Saya!
9
Bab 9. Bara Gila
10
Bab 10. Bulu Ketek
11
Bab 11. Perihal Gaji
12
Bab 12. Alunan Merdu
13
Bab 13. Kesal
14
Bab 14. Mulai Misi
15
15. Wanita Dari Masa Lalu
16
Bab 16. Masa Lalu
17
Bab 17. Marah Lagi
18
Bab 18. Jangan Marah
19
Bab 19. Meminta Maaf
20
20. Terungkap
21
21. Kebingungan Nabila
22
Bab 22. Ezra Marah
23
Bab 23. Akad Nikah
24
Bab 24. Perihal Kepala Botak
25
Bab 25. Terjadi
26
26. Keanehan Bara
27
27. Dalam Genggamannya
28
28. Terkejut
29
Bab 29. Salah Fokus
30
30. Ancaman
31
31. Berbahaya
32
32. Isi Hati Nabila
33
33. Kalang Kabut
34
34. Lagi!
35
35. Aku Menyukainya
36
36. Marah Lagi ...
37
37. Salah Paham
38
38. Keluar Tanduk
39
39. Kegilaan Bara
40
40. Luluh
41
41. Keyakinan Fino
42
42. Bukan Saya
43
43. Kemunculan Seseorang
44
44. Melupakan Amarah
45
45. I'll Be Your Side
46
46. Permulaan
47
47. Bertemu Seseorang
48
48. Broken Heart
49
49. Mengalah
50
50. Maaf
51
51. Maaf 2
52
52. Maaf 3
53
53. Menghangatkan
54
54. Meminjam Uang
55
55. Kebingungan Nabila
56
56. Tidak Diijinkan
57
57. Merajuk
58
58. Kehebohan Di Pagi Hari
59
59. Maafkan Dia
60
60. Ribut Lagi
61
61. Kelakuan Maurin dan Jessica
62
62. Musuh ???
63
63. Bajingan Gila
64
64. Musuh2
65
65. Meminta Maaf
66
66. Keributan Lain
67
67. Tidak Diijinkan
68
68. Who Are You
69
69. Penjelasan
70
70. Ironis
71
71. Bukan Seperti Itu
72
72. Menyembunyikannya
73
73. Perjanjian
74
74. Kegilaan Suami
75
75. Curiga
76
76. Cemburu
77
77. Menikah
78
78. Bukan Itu
79
79. Iri Hati
80
80. Semua Karena Mu
81
81. Lebih Baik Tidak Tahu
82
82. Kepala Baru
83
83. Gaun Pengantin
84
84. Fitting Baju Pengantin
85
85. Kenyataan Pahit
86
86. Kelelahan
87
87. Kenyataan Pahit 2
88
88. Kebenaran
89
89. Baik-baik saja
90
90. Pernikahan
91
91. Malam Pertama
92
92. Rumah Baru
93
93. Jangan Maksa
94
94. Masa Lalu
95
95. kecelakaan
96
96. Lara & Bahagia
97
97. Maaf
98
98. Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!